Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA

“ JEMBATAN MELENGKUNG BOJONEGORO –


TRUCUK "

 NAMA : DIMAS PRASETYO


 KELAS : X MIA 3
 NO ABSEN : 15
 Guru Pembimbing : Drs. EKO TJAHYO PURWANTO

SMA NEGERI 1 SUMBERREJO


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“pengamatan jembatan bojonegoro-trucuk”

Makalah ini berisikan tentang informasi jembatan melengkug (jembatan


bojonegoro-trucuk) dan disusun berdasarkan hasil pengamatan langsung di lokasi
jembatan bojonegoro-trucuk. Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat membantu dan memberikan manfaat bagi kita
dalam mempelajari jembatan melengkung.

Sumberrejo, 20 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

 Sampul Depan
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakakng
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jembatan Melengkung


B. Komponen- komponen jembatan

 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
D. Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat
kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, semisal suatu jembatan tunggal diatas
sungai kecil akan dipandang penting bagi orang yang tinggal didaerah yang sulit
dijangkau, sebab jembatan menjadi tempat penyeberangan yang dipandang perlu
dan sangat dibutuhkan.
Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada
makalah ini saya akan memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe arch
bridge (jembatan melengkung). Hal ini dikarenakan banyaknya kota-kota besar
yang ada di indonesia yang mempunyai jembatan melengkung termasuk kota
Bojonegoro juga memiliki jembatan melengkung yang menghubungkan kota
bojonegoro dengan kecamatan trucuk, jembatan ini merupakan jembatan baru yang
ada di kota bojonegoro, jembatan ini baru saja selesai pada Bulan Agustus 2018.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jembatan melengkung?
2. Apa saja komponen Jembatan melengkung?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar siswa/i dapat mengetahui dan memahami apa yang dimaksud
dengan Jembatan Melengkung.
2. Agar siswa/i dapat mengetahui apa saja komponen Jembatan
Melengkung.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan siswa/i tentang jembatan gantung khususnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JEMBATAN
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route
transfortasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain.
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan
dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah
yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini yang melintang
yang tidak sebidang dan lain-lain.
Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan
komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam
lingkungannya.
Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai
dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai
pada konstruksi yang mutakhir.
Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang
dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu
jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan :
1) Jembatan diatas sungai
2) Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase
3) Jembatan diatas lembah
4) Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct

 PENGERTIAN JEMBATAN LENGKUNG


Jembatan lengkung adalah struktur setengah lingkaran dengan abutmen di
kedua sisinya. Desain pelengkung (setengah lingkaran) secara alami akan
mengalihkan beban yang diterima lantai kendaraan jembatan menuju ke abutmen
yang menjaga kedua sisi jembatan agar tidak bergerak kesamping.
Ketika menahan beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas, setiap bagian
pelengkung menerima gaya tekan, karena alasan itulah jembatan pelengkung harus
terdiri dari material yang tahan terhadap gaya tekan.
Walaupun pelengkung tidak mengalami gaya tarik yang membuat pelengkung
lebih efisien dari jembatan balok, namun kekuatan struktur jembatan pelengkung
juga masih dibatasi. Misal, untuk jembatan yang struktur utamanya diatas lantai
kendaraan, semakin besar sudut kelengkungannya (semakin tinggi lengkungannya)
maka pengaruh gaya tekan akan semakin kecil, namun itu berarti bentangnya
menjadi lebih kecil, jika diinginkan membuat jembatan pelengkung dengan bentang
panjang, maka sudut pelengkung harus diperkecil sehingga gaya tekanpun menjadi
lebih besar dan diperlukan abutmen yang lebih besar untuk menahan gaya
horizontal tersebut. Jadi sama seperti jembatan balok bentang dari jembatan
pelengkung juga dibatasi hingga 50 sampai 150 m.
Bentuk melengkung dari struktur memungkinkan berat sendiri struktur
disalurkan ke pondasi sebagai gaya normal tekan tanpa lenturan. Hal ini sangat
penting untuk material pasangan batu dan beton yang memiliki kuat tekan relatif
sangat tinggi dibandingkan kuat tariknya., bahan tersebut juga memiliki kekakuan
yang sangat besar sehingga faktor tekukan akibat gaya aksial tekan tidak menjadi
masalah utama.
Karena bentuk struktur utamanya yang melengkung maka diperlukan lantai
kerja untuk lalu lintas yang bisa diletakkan diatas, dibawah, atau diantara struktur
utamanya.
Untuk struktur pelengkung yang dikakukan oleh lantai kerjanya (Deck
Stiffened-arch) atau jembatan pelengkung yang struktur utamanya diatas lantai
kerja, seperti pada jembatan Sydney Harbour, Australia, lantai kerja tersebut harus
lebih tebal dari pelengkungnya karena lantai kerja harus dapat mengatasi dari
kemungkinan melentur/menekuk dan pelengkung tetap menerima gaya tekan. Pada
beberapa jembatan, lantai kerja bisa lebih tipis dari balok sedehana biasa karena
berat sendirinya sudah ditopang oleh pelengkung dan pelengkung bisa juga lebih
tipis dari pelengkung biasa karena sudah dikakukan oleh balok diatasnya. Karena
alasan inilah jembatan pelengkung bisa membentang lebih panjang dari jembatan
balok.
Efesiensi pemakaian struktur pelengkung akan lebih tinggi lagi jika lokasinya
tepat seperti lembah ataupun sungai yang dalam dimana pondasi melengkung
terletak pada tanah keras. Masuk akal apabila jembatan pelengkung adalah salah
satu jembatan paling sederhana karena jika kita membangun jembatan pelengkung
di atas tanah keras kita hanya memerlukan pelengkung tanpa memerlukan bagian
yang lain. Tanah keras tersebut bisa berperan sebagai abutmen dan kita bisa
menempatkan tanah atau batu disampingnya dengan sudut yang tepat seperti
terlihat pada gambar.
Pada tanah yang kurang keras kita perlu menyediakan abutmen yang lebih
besar untuk menahan gaya horizontal seperti yang terlihat pada gambar.
Kegunaan dari abutmen ini adalah untuk membuat tegangan yang terjadi
akibat dorongan pelengkung menurun sampai pada titik yang bisa dipikul oleh
tanah karena tanah mampu menerima tekan dan tanah tidak akan bergerak lagi
(selama tegangan tanah lebih besar dari tegangan yang terjadi), biasanya juga ada
gaya geser yang bekerja di daerah dekat abutmen.
Jembatan pelengkung pada awalnya terbuat dari batu, bata, besi cor, besi
tempa dan baja. Saat ini jembatan pelengkung seperti beton pratekan dan baja
membuat jembatan pelengkung bisa dibuat lebih panjang dan lebih elegan
Kelebihan Jembatan Pelengkung
Keseluruhan bagian pelengkung menerima tekan, dan gaya tekan ini ditransfer
ke abutmen dan ditahan oleh tegangan tanah dibawah pelengkung. Tanpa gaya tarik
yang diterima oleh pelengkung memungkinkan jembatan pelengkung bisa dibuat
lebih panjang dari jembatan balok dan bisa menggunakan material yang tidak
mampu menerima tarik dengan baik seperti beton.
Bentuk jembatan pelengkung adalah inovasi dari peradaban manusia yang
memiliki nilai estetika tinggi namun memiliki struktur yang sangat kuat yang
terbukti jembatan pelengkung Romawi kuno masih berdiri sampai sekarang.
Kekurangan Jembatan Pelengkung
Konstruksi jembatan pelengkung lebih sulit daripada jembatan balok karena
pembangunan jembatan ini memerlukan metode pelaksanaan yang cukup rumit
karena struktur belum dikatakan selesai sebelum kedua bentang bertemu di tengah-
tengah. Salah satu tekniknya dengan membuat "scaffolding" dibawah bentang
untuk menopang struktur sampai bertemu dipuncak.

 Mengapa jembatan dibuat melengkung? Pertama, jembatan dibuat dari


rangkaian beberapa truss atau beam yang disambung jadi panjang. beam
dan truss itu di desain untuk menahan beban aksial (tarik/tekan), bukan
beban bending (lendut). Agar jadi panjang dan kuat , jembatan harus
dibuat melengkung supaya apabila ada mobil lewat diatasnya, beban
bending dikonvert jadi beban aksial intinya adalah supaya bisa menahan
beban berat. beban di tahan pada kedua sisi. lain halnya apabila lurus,
beban ditahan pada 1 titik (tengah). Bentuk melengkung adalah struktur
yang paling kuat untuk menopang beban.
B. KOMPONEN JEMBATAN LENGKUNG

Komponen yang Digunakan pada Jembatan:


 Bearing
Bantalan yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada benda yang bergerak
secara linear ataupun rotasi.
 Expansion Joint
Komponen ini merupakan sambungan yang bersifat flexible sehingga saluran
yang disambungkan memiliki toleransi untuk bergerak.
 Span
Bentangan yang berada antara dua intermediate pendukung, material yang
digunakan untuk pembuatan span sangat beragam seperti beton, baja, kayu, dan
lainnya tergantung dari jenis beban yang diterima jembatan.
Struktur Atas Jembatan (Super Structures)
 Trotoar
Jalur untuk pejalan kaki yang biasanya dibuat lebih tinggi tapi tetap sejajar
dengan jalan utama, tujuannya agar pejalan kaki lebih aman dan bisa dilihat jelas
oleh pengendara yang melintas.
 Girder
Bagian pada struktur atas yang berfungsi untuk menyalurkan beban kendaraan
pada bagian atas ke bagian bawah atau abutment.
 Balok Diafgrama
Bagian penyangga dari gelagar-gelagar jembatan yang memanjang dan hanya
berfungsi sebagai balok penyangga biasa bukan sebagai pemikul beban plat lantai.
Struktur Bawah Jembatan (Sub Structures)
 Abutment
Bagian bawah jembatan yang berada pada kedua ujung pilar-pilar jembatan,
fungsi dari abutment yaitu untuk menahan seluruh beban hidup (angin, hujan,
kendaraan, dll) dan beban mati ( beban gelagar, dll) pada jembatan.
Abutment terdiri dari beberapa bagian yaitu :
 Dinding belakang (back wall)
 Dinding penahan (breast wall)
 Dinding sayap (wing wall)
 Plat injak (approach slab)
 Konsol pendek untuk jacking ( corbel)
 Tumpuan bearing
 Pilar Jembatan
Pondasi inti yang berada di bagian tengah jembatan, fungsinya sebagai
penahan jembatan dan menyalurkan beban ke tanah.
 Pier Head
Fungsinya untuk mengikat pile yang berperan sebagai pondasi bawah.
Konstruksi jembatan yang sudah selesai dibangun harus melewati tahap
pengujian beban atau load test, tujuannya untuk mengetahui tingkat maksimum
beban yang bisa diterima oleh jembatan. Selain itu, jembatan juga harus dipantau
dengan structural health monitoring system (SHMS) agar ketika terjadi keretakan
ataupun pergeseran bisa langsung diketahui.

 Kesimpulan

Jembatan gantung merupakan tipe jembatan yang Seluruh beban lalu lintas
dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang
menumpu di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur. Jembatan ini
memiliki daya tarik tersendiri karena jembatan ini bersifat fleksible dan
tahan gempa.

Bila kita membuat jembatan kita harus menghitung dengan rumus-rumus


fisika yang benar, serta kita juga harus memikirkan segala kemungkinan
yang terjadi seperti kecepatan angin, dan kekuatan air yang akan terjadi.

 Saran

Dalam konstruksi jembatan haruslah memperhatikan setiap komponen dan


faktor – faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyaman dan
keekonomisannya. Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja. lll
LAMPIRAN
(BUKTI FISIK PENGAMATAN SECARA LANGSUNG KE OBJEK JEMBATAN LENGKUNG
BOJONEGORO-TRUCUK)

Anda mungkin juga menyukai