Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERENCANAAN JEMBATAN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

NAMA : LUDDIN

NIM : 15080497

DOSEN PENGAMPU : MURSALIM NINOY LA OLA, ST.,M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER
KOLAKA
2017

i
KATA PENGANTAR

Alhmdulillah, dengan rasa syukur kehadirat allah swt. Yang dengan


rahmat dan inayahnya kami telah menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan
Struktur Jembatan. Yang berbentuk makalah dengan judul “Perencanaan
Jembatan”. Agar mahasiswa dapat menjadikan panduan belajar serta
mengaplikasikan pada dunia kerja. Yang sangat berkaitan erat dengan teknik sipil.
Meskipun kami telah memberikan upaya yang maksimal dalam hal
mencari refrensi, menulis, dan menyusun menggunakan microsoft word dengan
sesempurna mungkin. Namun kami juga menyadari akan adanya keterbatasan
seperti ucapan “TAK ADA GADING YANG TAK RETAK”. Oleh karena itu
saran dan kritikan yang membangun dari rekan-rekan dan dosen, sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Tanggetada, 23 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 2
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3. Tujuan ..................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


2.1. Pengertian Jembatan ............................................................................... 3
2.2. Komponen Jembatan Suspension Bridge ................................................ 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13


3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
3.2. Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Jembatan Gantung .......................................................................... 5


Gambar 2.2. Jembatan Jembatan Suspensi .......................................................... 6
Gambar 2.3. Jembatan Underspanened Suspension ............................................ 7
Gambar 2.4. Stressed Ribbon Bridge .................................................................. 8
Gambar 2.5. Suspended Deck Bridge .................................................................. 8
Gambar 2.6. Self Anchored Suspension Bridge .................................................. 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat
kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, semisal suatu jembatan tunggal diatas
sungai kecil akan dipandang penting bagi orang yang tinggal didaerah yang sulit
dijangkau, sebab jembatan menjadi tempat penyeberangan yang dipandang perlu
dan sangat dibutuhkan. Sebaliknya pandangan masing-masing orang akan berbeda
pula, jika mereka tinggal didaerah yang mudah dijangkau dan tidak ada rintangan
sehingga tidak dibutuhkan adanya jembatan.
Seiring dengan perkembangan zaman jembatan menjadi bagian dari
infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic
flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena
sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.
Sebagai suatu prasarana transportasi jembatan yang merupakan bagian jalan yg
sangat penting harus memenuhi persyaratan (BSP) yaitu:
1. keamanan,
2. kenyamanan,
3. estetika,
4. keawetan,
5. kemudahan pengerjaan &
6. ekonomis

Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada
makalah ini saya akan memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe
Suspension Bridge . Hal ini dikarenakan cukup banyak negara yang menggunakan
yang metode ini seperti Jepang, Inggris, Amerika dan banyak negara baik di eropa
dan di asia. Namun untuk dinegara Indonesia sendiri belum terlalu banyak
digunakan. Hal inilah yang mambuat saya tertarik untuk membahas tipe jembatan
ini.

1
1.1. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jembatan Gantung?
2. Apa saja komponen Jembatan Gantung?

1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami apa yang dimaksud
dengan Jembatan Gantung.
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja komponen Jembatan Gantung.

1.3. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jenis – jenis jembatan.
2. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jembatan gantung khususnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.
Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat
vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan
yang melewati ruas jalan tersebut.
Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu
jalan raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-
pipa besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk membawa barang. Kadang-
kadang, terdapat batasan dalam penggunaan jembatan; contohnya, ada jembatan
yang dikhususkan untuk jalan raya dan tidak boleh digunakan oleh pejalan kaki
atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pejalan kaki
(jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk penunggang sepeda.
Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe
struktur sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan
kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi
yang mutakhir. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi:
1. Jembatan plat (slab bridge)
2. Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
3. Jembatan gelagar (girder bridge)
4. Jembatan rangka (truss bridge)
5. Jembatan pelengkung (arch bridge)
6. Jembatan gantung (suspension bridge)
7. Jembatan kabel (cable stayed bridge)
8. Jembatan cantilever (cantilever bridge)

3
Jembatan gantung (Suspension Bridge) adalah jenis jembatan yang
menggunakan tumpuan ketegangan kabel daripada tumpuan samping. Sebuah
jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang
lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan
berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.
Dalam Surat Edaran Menteri PU tahun 2010, Jembatan gantung adalah
jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang
melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang
penggantung, kabel pemikul dan pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan
gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu di
atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.
Pada mulanya Jembatan gantung memiliki kabel berlabuh di tanah di
kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar
kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan gantung awal tidak memiliki
menara.

Gambar 2.1. Jembatan Gantung


Saat ini jembatan gantung bertumpu pada kabel vertikal yang terikat pada
tali antara menara tumpuan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan berubah
menjadi ketegangan dalam kabel utama. Jembatan suspensi awal memiliki kabel
berlabuh di tanah di kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi
yang modern jangkar kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan suspensi awal
tidak memiliki menara atau dermaga, tapi ini hadir di sebagian besar jembatan
suspensi yang lebih besar.
Jembatan gantung modern digantungkan dengan menggunakan kabel baja.
Pada jembatan gantung modern, kabel menggantung dari menara jembatan

4
kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan
untuk menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang
dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan). Caisson atau cofferdam akan
ditanamkan jauh ke dalam lantai danau atau sungai. Deck/ lantai jembatan di
tahan oleh kabel vertikal yang dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya.
Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan bersuspensi, karena
fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke
tumpuan yang ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu
menara yang tugasnya membawa berat daripada Dek jembatan. Jenis jembatan ini
pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah yang pertama kali
membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan Bhutan. Jembatan
gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang.
Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m).

Jenis-jenis Jembatan Gantung (Suspension Bridge) antara lain :


a. Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge)
Jenis ini adalah tipe pertama dari Jembatan Suspensi yang telah
dibangun. Jangkar di kedua sisinya mendukung dek/ lantai jembatan dan tidak
memiliki menara/dermaga untuk dukungan tambahan di tengahnya. Jembatan
ini biasanya memiliki busur ke atas dan ke bawah, yang terbentuk karena dek/
lantai jembatan.

Gambar 2.2. Jembatan Suspensi


Jembatan ini termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel
suspensi. Jenis jembatan ini tidak digunakan untuk menahan beban yang sangat

5
berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas, biasanya
hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun jurang.

b. Underspanned Suspension Bridge


Jenis Jembatan Gantung ini juga dikenal sebagai jembatan gantung dek
atas. Struktur jembatan ini berbeda dengan pendahulunya, jembatan gantung
sederhana. Dek / lantai jembatan ini berada di atas kabel utamanya.
Jembatan jenis ini sangat jarang dibangun karena tidak memiliki
kestabilan dikarenakan kabel utamanya yang berada di bawah dek jembatan.
Tumpuan kabel utama dari jembatan ini sama seperti jembatan suspensi
sederhana (Simple Suspension Bridge) yaitu pada ujung ujung jembatan,
ditanam ke dalam tanah.

Gambar 2.3 Underspanened Suspension

c. Stressed Ribbon Bridge


Struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana.
Kabel sebagai unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan
tersebut membentuk huruf “U” pada bentang antar tumpuannya.
Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu
jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau memantul. Jembatan ini
dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel tegangan baja. Ini adalah
salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa digunakan untuk lalu
lintas kendaraan.

6
Gambar 2.4. Stressed Ribbon Bridge

d. Suspended Deck Suspension Bridge


Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum
digunakan dari beberapa jenisnya. Menggunakan kabel suspensi yang ditanam
di tanah. Suspender jembatan ini menyuport dek/ lantai jembatan yang ada di
bawah kabel suspensi utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan bisa dilalui
oleh kendaraan berat dan lalu lintas rel. Jembatan ini juga menggunakan
menara/ tiang untuk membantu kabel suspensi menyalurkan beban ke pondasi
jembatan.

Gambar 2.5. Suspended Deck Bridge

e. Self Anchored Suspension Bridge


Jembatan ini hampir sama dengan jembatan berjenis Suspended Deck
Suspension Bridge. Bedanya hanya pada penanaman ujung kabel suspensi
utama. Ujung dari kabel suspensi utama dari jembatan gantung ini melekat
pada masing masing ujung dek dan tidak ditanam ke tanah melainkan
menggunakan jangkar buatan untuk menanamnya. Untuk itu jembatan jenis ini

7
sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah yang
stabil dan sulit membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara Jepang.

Gambar 2.6. Self Anchored Suspension Bridge


Berkaitan dengan bentang luar (side span) terdapat bentuk struktur
jembatan gantung sebagai berikut:
a. Bentuk bentang War bebas (side span free)
Pada bentang luar, kabel utama tidak menahan atau dihubungkan
dengan lantai jembatan oleh penggantung (hanger), jadi tidak ada hanger
pada bentang luar. Disebut juga dengan tipe straight backstays atau kabel
utama pada bentang luar berbentu lurus
b. Bentuk bentang luar digantungi (side span suspended)
Pada bentuk ini kabel utama pada bentang luar menahan struktur
lantai jembatan dengan dihubungkan oleh penggantung.

Steinman (1953), membedakan jembatan gantung menjadi 2 jenis yaitu:


1. Jembatan gantung tanpa pengaku
Jembatan gantung tanpa pengaku hanya digunakan untuk struktur yang
sederhana (bukan untuk struktur yang rumit dan berfungsi untuk menahan
beban yang terlalu berat), karena tidak adanya pendukung lantai jembatan yang
kaku atau kurang memenuhi syarat utntuk diperhitungkan sebagai struktur kaku
/balok menerus.
Jembatan tampa pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana seluruh
bebean sendiri dan lalulintas didukung penuh oleh kabel. Hal ini dikarenakan
tidak terdapatnya elemen struktur kaku pada jembatan. Dalam hal ini bagian
lurus yang berfungsi untuk mendukung lantai lalulintas berupa struktur

8
sederhana, yaitu berupa balok kayu biasa atau bahkan mungkin terbuat dari
bambu. Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, struktur pendukung
lantai lalulintas ini kekakuannya (EI) dapat diabaikan, sehingga seluruh beban
mati dan beban lalulintas akan didukung secara penuh oleh kabel baja melalui
hanger.

2. Jembatan gantung dengan pengaku


Jembatan gantung dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung yang
karena kebutuhan akan persyaratan keamanan dan kenyamanan, memiliki
bagian struktur dengan kekakuan tertentu.
Jembatan dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung dimana pada
salah satu bagian strukturnya mempunyai bagian yang lurus yang berfungsi
untuk mendukung lantai lalu lintas (dek). Dek pada jembatan gantung jenis ini
biasanya berupa struktur rangka, yang mempunyai kekakuan (EI) tertentu.
Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, beban dan lantai jembatan
didukung secara bersama-sama oleh kabel dan gelagar pengaku berdasarkan
prinsip kompatibilitas lendutan (kerjasama antara kabel dan dek dalam
mendukung lendutan).
Jembatan gantung dengan pengaku mempunyai dua dasar bentuk
umum, yaitu:
Tipe rangka batang kaku (stiffening truss), pada tipe ini jembatan mempunyai
bagian yang kaku atau diperkaku yaitu pada bagian lurus pendukung lantai
jembatan (dek) yang dengan hanger dihubungkan pada kabel utama.
Tipe rantai kaku (braced chain), pada tipe ini bagian yang kaku atau diperkaku
adalah bagian yang berfungsi sebagai kabel utama.
Jembatan gantung sangat banyak memiliki kelebihan. Dia jauh lebih
fleksibel, karena dia mampu menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. Garis
garis yang dibuat oleh kabel utama maupun kabel vertikalnya membuat
jembatan ini terkesan ramping dan memiliki estetika yang menarik..
Kelebihan Jembatan Gantung :
1. Seluruh struktur jembatan dapat dibangun tanpa perancah dari tanah.

9
2. Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya
dengan baik.
3. Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang
bentang lebih dari 600 meter.

Kelemahan Jembatan Gantung :


1. Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung
akan bergoyang dan menjadi tidak stabil jika terkena angin dan
getaran akibat resonansi, seperti pada jembatan Tacoma Narrows,
Seattle, Amerika dan jembatan Millenium, River Thames, London.
2. Adanya gaya dorong dan gaya tarik yang bekerja dalam satu sistem yg
elastis memungkinkan timbulnya momen jika dek jembatan mendapat
beban yg berlebihan, ini harus menjadi perhatian khusus dalam
merancang jembatan gantung. Kekakuan ataupun elastisitas dek harus
menjadi perhatian khusus.

2.2. Komponen Jembatan Suspension Bridge


Secara umum jembatan gantung terdiri dari:
a. Bangunan atas terdiri dari:
1. Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yang
melewati jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke
gelagar melintang.
2. Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar memanjang.
3. Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar serta menyalurkan
beban dan gaya-gaya tersebut ke batang penggantung.
4. Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama serta
melimpahkan beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabel utama.
5. Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja
pada batang penggantung serta melimpahkan beban dan gaya-gaya
tersebut ke menara pemikul dan blok angkur.
6. Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki.

10
7. Kabel ikatan angin berfungsi untuk memmiliki gaya angin yang bekerja
pada bangunan atas.
8. Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utaa, serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar ke
pondasi.

b. Bangunan bawah terdiri dari:


1. Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang
berfungsi sebagai penahan ujung-ujung kabel utama serta menyalurkan
gaya-gaya yang dipikulnya ke fondasi.
2. Pondasi menara dan fondasi angkur berfungsi sebagai pemikul menara dan
blok angkur serta melimpahkan beban dan gaya-gaya yang bekerja ke
lapisan tanah pendukung.

Pada dasarnya komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas


sistem kabel dan menara atau tower. Adapun penjelasan antara lain sebagai
berikut:
1. Sistem kabel
Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan
gantung. Karakteristik kabel kaitannya dengan struktur jembatan gantung
antara lain:
Mempunyai penampang yang seragam/homogen pada seluruh bentang ,
Tidak dapat menahan momen dan gaya desak,
Gaya-gaya dalam yang bekerja selalu merupakan gaya tarik aksial,
Bentuk kabel tergantung pada beban yang bekerja padanya,
Bila kabel menderita beban terbagi merata, maka wujudnya akan
merupakan lengkung parabola,
Pada jembatan gantung kabel menderita beberapa beban titik sepanjang
beban mendatar.

11
Schodek (1991) menyatakan bahwa kabel bersifat fleksibel cenderung
berubah bentuk drastis apabila pembebanan berubah. Dalam hal
pemakaiannya kabel berfungsi sebagai batang tarik.

2. Menara
Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel
utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang
kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Dengan demikian agar dapat
menyalurkan beban dengan baik, perlu diketahui pula bentuk atau macam
menara yang digunakan.
Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally braced
frameIsen sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Konstruksi
menara tersebut dapat juga berupa konstruksi cellular, yang terbuat dari pelat
baja lembaran, baja berongga, atau beton bertulang.
Tumpuan menara baja biasanya dapat diamsumsikan jepit atau sendi.
Sedangkan tumpuan kabel diatas menara sering digunakan tumpuan rol untuk
mengurangi pengaruh ketidak seimbangan menara akibat lendutan kabel.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Jembatan gantung merupakan tipe jembatan yang Seluruh beban lalu lintas
dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu
di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur. Jembatan ini memiliki daya
tarik tersendiri karena jembatan ini bersifat fleksible dan tahan gempa.

3.2. Saran
Dalam konstruksi jembatan haruslah memperhatikan setiap komponen dan
faktor – faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyaman dan
keekonomisannya. Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmu-teknik-sipil-indonesia.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-jenis-
struktur-jembatan.html
https://www.academia.edu/6332626/Jenis_-_jenis_Jembatan.html
http://fericivil.blogspot.com/2010/12/jembatan-gatung-dan-jembatan-cable.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung.html

14

Anda mungkin juga menyukai