PERENCANAAN JEMBATAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NAMA : LUDDIN
NIM : 15080497
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Ada banyak jenis dan bentuk jembatan yang kita kenal, namun pada
makalah ini saya akan memfokuskan pembahasan pada jembatan dengan tipe
Suspension Bridge . Hal ini dikarenakan cukup banyak negara yang menggunakan
yang metode ini seperti Jepang, Inggris, Amerika dan banyak negara baik di eropa
dan di asia. Namun untuk dinegara Indonesia sendiri belum terlalu banyak
digunakan. Hal inilah yang mambuat saya tertarik untuk membahas tipe jembatan
ini.
1
1.1. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Jembatan Gantung?
2. Apa saja komponen Jembatan Gantung?
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui dan memahami apa yang dimaksud
dengan Jembatan Gantung.
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui apa saja komponen Jembatan Gantung.
1.3. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jenis – jenis jembatan.
2. Menambah wawasan mahasiswa/i tentang jembatan gantung khususnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.
Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat
vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan
yang melewati ruas jalan tersebut.
Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu
jalan raya atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-
pipa besar dan saluran air yang bisa digunakan untuk membawa barang. Kadang-
kadang, terdapat batasan dalam penggunaan jembatan; contohnya, ada jembatan
yang dikhususkan untuk jalan raya dan tidak boleh digunakan oleh pejalan kaki
atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pejalan kaki
(jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk penunggang sepeda.
Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe
struktur sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan
kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi
yang mutakhir. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi:
1. Jembatan plat (slab bridge)
2. Jembatan plat berongga (voided slab bridge)
3. Jembatan gelagar (girder bridge)
4. Jembatan rangka (truss bridge)
5. Jembatan pelengkung (arch bridge)
6. Jembatan gantung (suspension bridge)
7. Jembatan kabel (cable stayed bridge)
8. Jembatan cantilever (cantilever bridge)
3
Jembatan gantung (Suspension Bridge) adalah jenis jembatan yang
menggunakan tumpuan ketegangan kabel daripada tumpuan samping. Sebuah
jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel baja atau rantai yang
lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke jembatan
berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.
Dalam Surat Edaran Menteri PU tahun 2010, Jembatan gantung adalah
jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang
melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang
penggantung, kabel pemikul dan pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan
gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu di
atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.
Pada mulanya Jembatan gantung memiliki kabel berlabuh di tanah di
kedua ujung jembatan, tetapi beberapa jembatan suspensi yang modern jangkar
kabel ke ujung jembatan itu sendiri. Jembatan gantung awal tidak memiliki
menara.
4
kemudian melekat pada caisson (alat berbentuk peti terbalik yang digunakan
untuk menambatkan kabel di dalam air) atau cofferdam (ruangan di air yang
dikeringkan untuk pembangunan dasar jembatan). Caisson atau cofferdam akan
ditanamkan jauh ke dalam lantai danau atau sungai. Deck/ lantai jembatan di
tahan oleh kabel vertikal yang dihubungkan pada kabel suspensi di atasnya.
Kabel suspensi adalah bagian terpenting dari jembatan bersuspensi, karena
fungsinya adalah menahan beban lantai jembatan yang nantinya diteruskan ke
tumpuan yang ada di ujung jembatan. Kabel suspensi ini juga didukung oleh suatu
menara yang tugasnya membawa berat daripada Dek jembatan. Jenis jembatan ini
pada awalnya digunakan dalam medan pegunungan. Daerah yang pertama kali
membangun jembatan jenis ini adalah di sekitar Tibet dan Bhutan. Jembatan
gantung terpanjang di dunia saat ini adalah Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang.
Jembatan ini memiliki panjang 12.826 kaki (3.909 m).
5
berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban yang terbatas, biasanya
hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah maupun jurang.
6
Gambar 2.4. Stressed Ribbon Bridge
7
sangat cocok dibangun pada daerah yang tidak mempunyai struktur tanah yang
stabil dan sulit membuat penahan jembatan. Seperti contoh di Negara Jepang.
8
sederhana, yaitu berupa balok kayu biasa atau bahkan mungkin terbuat dari
bambu. Dalam perhitungan struktur secara keseluruhan, struktur pendukung
lantai lalulintas ini kekakuannya (EI) dapat diabaikan, sehingga seluruh beban
mati dan beban lalulintas akan didukung secara penuh oleh kabel baja melalui
hanger.
9
2. Struktur utamanya nampak gagah dan mengekspresikan fungsinya
dengan baik.
3. Merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang
bentang lebih dari 600 meter.
10
7. Kabel ikatan angin berfungsi untuk memmiliki gaya angin yang bekerja
pada bangunan atas.
8. Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utaa, serta
menyalurkan beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar ke
pondasi.
11
Schodek (1991) menyatakan bahwa kabel bersifat fleksibel cenderung
berubah bentuk drastis apabila pembebanan berubah. Dalam hal
pemakaiannya kabel berfungsi sebagai batang tarik.
2. Menara
Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel
utama. Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang
kemudian disebarkan ke tanah melalui pondasi. Dengan demikian agar dapat
menyalurkan beban dengan baik, perlu diketahui pula bentuk atau macam
menara yang digunakan.
Bentuk menara dapat berupa portal, multistory, atau diagonally braced
frameIsen sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Konstruksi
menara tersebut dapat juga berupa konstruksi cellular, yang terbuat dari pelat
baja lembaran, baja berongga, atau beton bertulang.
Tumpuan menara baja biasanya dapat diamsumsikan jepit atau sendi.
Sedangkan tumpuan kabel diatas menara sering digunakan tumpuan rol untuk
mengurangi pengaruh ketidak seimbangan menara akibat lendutan kabel.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jembatan gantung merupakan tipe jembatan yang Seluruh beban lalu lintas
dan gaya-gaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu
di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur. Jembatan ini memiliki daya
tarik tersendiri karena jembatan ini bersifat fleksible dan tahan gempa.
3.2. Saran
Dalam konstruksi jembatan haruslah memperhatikan setiap komponen dan
faktor – faktor teknisnya. Baik itu dari segi keamanan, kenyaman dan
keekonomisannya. Sehingga tidak hanya fokus pada kekuatannya saja.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-teknik-sipil-indonesia.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-jenis-
struktur-jembatan.html
https://www.academia.edu/6332626/Jenis_-_jenis_Jembatan.html
http://fericivil.blogspot.com/2010/12/jembatan-gatung-dan-jembatan-cable.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung.html
14