BAB I
PENDAHULUAN
· Analisa data hidrologi untuk mengetahui kapasitas debit banjir rancangan, potensi gerusan
sungai, dan kecepatan aliran air.
· Analisa data tanah untuk mengetahui parameter tanah dasar yang menentukan pemilihan jenis
pondasi.
· Analisa geometri untuk menentukan elevasi jembatan serta mempengaruhi alinemen vertikal dan
panjang jalan pendekat.
· Pondasi
Pondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar. Berdasarkan
sistemnya, pondasi abutment atau pier jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis,
antara lain:
- Pondasi telapak (Spread footing)
- Pondasi sumuran (Caisson)
- Pondasi tiang (Pile Foundation)
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Ada beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam perencanaan suatu jembatan yaitu survei dan
investigasi, analisis data, pemilihan lokasi, dan layout jembatan.
3.1.2 Pada jembatan terdapat dua struktur yaitu struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas meliputi
trotoar, slap lantai kendaraan, gelagar (girder), balok diafragma, ikatan pengaku (ikatan angin
dan ikatan melintang, dan tumpuan (bearing). Struktur bawah meliputi pangkal jembatan
(abument), Pilar jembatan (pier), dan pondasi.
3.1.3 Secara umum ada tiga beban yang terdapat pada jembatan. Beban primer yang meliputi beban
mati, beban hidup, beban kejut, dan gaya akibat tekanan tanah. Beban sekunder yang meliputi
beban angin, gaya akibat perbedaan selip, gaya akibat rangka susut, gaya rem, gaya akibat gempa
bumi, dan gaya gesekan pada tumpuan yang bergerak. Gaya khusus yang meliputi gaya
sentrifugal, gaya tumbuk pada jembatan layang, gaya dan beban selama pelaksanaan, dan gaya
akibat air.
3.2 SARAN
3.2.1 Dalam proses perencanaan jembatan yang harus diperhatikan adalah tahapan dan kekuatan
jembatan yang harus memenuhi standar mutu, karena sekarang banyak sekali kita melihat
jembatan yang runtuh akibat pelaksana yang merancang tidak begitu terampil.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset