Nim : 1506050019
Kelas : A
Penelitian dasar disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok
(fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu
ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau
menemukan teori baru. Penelitian dasar merupakan penelitian yang manfaatnya dirasakan
untuk waktu yang lama. Lamanya manfaat ini terjadi karena penelitian ini biasanya
dilakukan karena kebutuhan peneliti sendiri. Penelitian dasar juga mencakup penelitian-
penelitian yang dilakukan dalam kerangka akademis.
Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan
fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat
dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik.
Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar,
hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah
Penelitian Terapan adalah penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk
mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan
efisien. Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-
kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi
tentang masalah masalah tertentu. Tujuan utamanya adalah pemecahan masalah sehingga
hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau
kelompok maupun untuk keperluan industry atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan
semata.
2. Macam-Macam Metode Penelitian :
b) Metode Verifikasi (Pengujian), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudaah
digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau teori yang sudah
baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada
guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih
mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode
yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori
berdasarkan data).
d) Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu
yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan dengan
suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian
historis bertujuan untuk menemukan generalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau,
dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-
bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang
kuat.
3. Dalam penelitian ada 2 macam pendekatan:
1. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pendekatan secara teoritik untuk mendapatkan konfirmasi
berdasarkan hipotesis dan observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Suatu hipotesis lahir
dari sebuah teori, lalu hipotesis ini diuji dengan dengan melakukan beberapa observasi. Hasil
dari observasi ini akan dapat memberikan konfirmasi tentang sebuah teori yang semula
dipakai untuk menghasilkan hipotesis. Langkah penelitian seperti ini biasa juga disebut
pendekatan ‘dari atas ke bawah’. Pendekatan deduktif dapat digambarkan seperti bagan di
bawah ini.
Teori
Hipotesis
Observasi
konfirmasi
Pendekatan deduktif ini umumnya dilakukan secara matematik lalu dibuktikan dan
dikonfirmasi kembali terhadap rumusan matematik tersebut.
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif adalah pendekatan yang dilakukan untuk membangun sebuah
teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Suatu observasi yang dilakukan berkali-
kali akan membentuk sebuah pola tertentu. Dari pola tersebut akan lahir hipotesis sementara
atau hipotesis tentatif. Hipotesis yang terbentuk berasal dari pola pengamatan yang
dilakukan. Setelah dilakukan berulang-ulang, barulah diperoleh sebuah teori. Langkah
penelitian seperti ini disebut sebagai pendekatan ’dari bawah ke atas’. Pendekatan induktif
dapat digambarkan seperti bagan berikut ini.
Teori
Hipotesis
sementara
Pola
Observasi
2. Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap ini , seorang peneliti harus terlebih dahulu mencari apa masalah yang akan
di teliti
3. Merumuskan masalah
Dalam tahapan ini, peneliti membuat rumusan masalah dari penemuan masalah yang
ada berdasarkan masalah-masalah yang akan diteliti.
4. Mengadakan studi pendahuluan
Tahapan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti, dengan begitu maka akan diketahui keadaan atau kedudukan
masalah yang akan diteliti. Hasil yang didapat dari studi pendahuluan berguna untuk
menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis yang
akan di uji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian lapangan. Studi pendahuluan
dapat dilakukan dengan melakukan studi dokumenter, kepustakaan dan studi
lapangan.
5. Merumuskan hipotesis
Hipotesa merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dari
masalah yang sedang di teliti
6. Menentukan sampel penelitian
Dalam tahapan ini merupakan untuk menentukan obyek yang akan diteliti.
Keseluruhan obyek yang diteliti disebut sebagai populasi penelitian.
1) Pengumpulan Data : Pada tahap pengumpulan data didasarkan pada pedoman yang
sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui
kegiatan penelitian dan dijadikan sebagai dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan
2) Analisis Data : Tahapan ini dilakukan setelah data terkumpul semua kemudian
dilakukan analisis dan hipotesis yang diajukan dan diuji kebenarannya melalui
analisis tersebut.
Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penelitian. Tahapan ini
yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu
dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau
penyandang dana
Ada sebelas syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi peneliti yang baik, yaitu :
a. Intelegence, yaitu faktor kecerdasan yang merupakan faktor esensial yang dimiliki
oleh setiap manusia yang berakal.
b. Interest, yaitu rasa ingin tahu yang spesifik dan mendalam pada sesuatu masalah.
c. Imagination, adalah keberanian mencoba sesuatu hal yang sifatnya orisinal dan
inovatif dalam memecahkan suatu problem penelitian.
d. Initiative, artinya tidak menunggu atau menunda – nunda dalam memulai sesuatu,
terutama hal hal yang sudah direncanakan semula.
e. Information, mengumpulkan informasi dari sumber pertama atau primer dan yang
terbaru atau actual dan terpercaya.
f. Industrious, artinya bekerja keras dan disiplin yang tinggi, tidak kenal lelah dan
pantang menyerah.
g. Intense observation, yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan secara intensif,
sistematis, dan kritis-logis.
h. Integrity, artinya memiliki keimanan dan kejujuran yang mutlak dalam melakukan
kegiatan penelitian.
i. Infectious enthusiasm, artinya penelitian memiliki antusiasme dan respon yang tinggi
untuk menarik peneliti atau pengguna ( sponsor dan stakeholder ) yang lain terhadap
hasil penelitian yang ditekuni.
j. Indefatigable writer, maksudnya seorang peneliti merupakan penulis yang tidak
gampang putus asa, karena hasil penelitian baru merupakan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan apabila sudah dipublikasikan dan disebarluaskan pada khalayak yang
lebih luas.
k. Incentive, maksudnya insentif yang berhubungan dengan rangsangan dan timbale
balik atau balas jasa dari suatu kegiatan.
6. 5 judul penelitian :
iv. Analisis Kandungan Timbal ( PB ) Dari Enam Spesies Tanaman Di jalur Hijau
( Penghijauan ) Kota Kupang
v. Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Akar Padi ( Oryza sativa
) terhadap keanekaragaman mikroorganisme akar padi
DAFTAR PUSTAKA
http://cunop.files.wordpress.com/2010/03/bagian3-pendekatan-induksi-deduksi.doc.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/23731890cdc8189968cf15105c65157
3.pdf
http://zahra270191.blogspot.com/2012/01/syarat-seorang-peneliti-metode-ilmiah.html