Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


“ AIR TANAH “

OLEH

NAMA : VEMPRIANUS EFI

NIM : 1601110074

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Dasar
ini dengan judul “ Air Tanah”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Hidrografi.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih memiliki kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah
yang kami buat bermanfat bagi kita semua dan bagi pembaca pada umumnya.

Kupang, 30 November 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah.
Secara global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi lebih dari 97 % terdiri
atas air tanah. Tampak bahwa peranaan air tanah di bumi sangat penting. Air tanah dapat
dijumpai dihampir semua temmpat di bumi. Ia dapat ditemukan di bawah gurun pasir yang
paling kering sekalipun. Demikian juga di bawah tanah yang membeku karena tertutup
lapisasn salju atau es. Sumbangan terbesar air tanah berasal dari daerah arid dan semi-arid
serta daerah lain yang mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk penampungan air
tanah. Dengan semakin berkembangnya industry serta pemukiman dengan segala fasilitasnya
seprti lapangan golf, kolam renang, maka ketergantungan manusian pada air tanah menjadi
semakin terasakan. Namun demikian, patut disayangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan
air tanah yang semakin meningkat tersebut , cara pengambilan air tanah seringkali tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologiyang baik sehingga seringkali menimbulkan dampak
negative yang serius terhadap kelangsungan dan kualitas sumber daya air tanah.Dampak
negative pemanfaatan air tanah yang berlebihan seperti pencemaran sumur-sumur penduduk,
terutama yang berdekatan dengan aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah
pabrik.

Air di bumi yang meliputi air laut, air danau, dan air sungai akan mengalami
penguapan yang disebabkan oleh pemanasan sinar matahari. Dalam hidrologi, penguapan dari
badan air secara langsung disebut evaporasi. Penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan
disebut transpirasi. Jika penguapan dari permukaan air bersama-sama dengan penguapan dari
tumbuh-tumbuhan disebut evapotranspirasi. Penguapan air dari dedaunan dan batang pohon
yang basah disebut intersepsi. Hujan dalam istilah hidrologi disebut presipitasi yakni tetes air
dari awan yang jatuh kepermukaan tanah.

Hujan yang turun ke permukaan bumi jatuh langsung kepermukaan tanah,permukaan


air danau,sungai,laut,hutan,atau perkebunan. Air yang meresap ke tanah akan terus sampai
kedalaman tertentu dan mencapai permukaan air tanah (ground water) yang disebut perkolasi.
Jika aliran tanah muncul atau keluar akan menjadi mata air (spring). Mata air yang keluar
dengan cara rembesan disebut seepage.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman
air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan
permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya
terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya
sulit dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang
sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air
untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri.

Untuk lebih memahami proses terbentuknya air tanah, pertama kali kita harus
mengetahui gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah. Uraian
tentang infiltrasi secara lengkap menunjukkan proses dan mekanisme perjalanan air di
dalam tanah. Semakin dalam permukaan tanah, maka jumlah dan ukuran por-pori tanah
menjadi semakin kecil. Ketika air tersebut mencapai tempat yang lebih dalam, air tersebut
sudah tidak berperan dalam proses evaporasi atau transpirasi. Keadaan tersebut
menyebabakan terbentuknya wilayah jenuh di bawah permukaan tanah, yang dikenal
dengan sebutan air tanah.

B. Asal air tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan,
antara lain:
1. Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada
musim dingin.
2. Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu
musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak.
5. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
C. Diagram alur yang menyajikan tentang SDA

Ditunjukan sebagai KEBIJAKAN PENGELOLAAN


arahan dalam. AIR TANAH

Terintegrasi dalam
1. Penyelenggara konversi
pengelolaan sumber daya air
air tanah

2.Pendayagunaan air tanah

3. Pengendalian daya rusak


air tanah
Dijabarkan oleh
4. Sistem informasi air
tanah

Dengan memperhatikan
kondisi air tanah setempat
1. Kebijakan teknis pengelolaan
air tanah nasional
Dasar penyusunan strategi
2. Kebijakan teknis pengelolaan
pelaksanaan pengelolaan air
air tanah provinsi
tanah 3. Kebijakan teknis pengelolaan
air tanah kabupaten/kota

D. Komposisi, peran dan kontribusi

a. Penduduk dan Ketersedian Air


Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang dibarengi dengan
meningkatnya kebutuhan hidup manusia, memaksa seluruh pemangku kepentingan
secara sadar maupun tidak sadar, melakukan berbagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, melalui pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air. Untuk
masalah sumberdaya air, banyak kota –kota besar di Indonesia, air
merupakan masalah krusial dan telah menjadi sumberdaya langka yang memiliki
nilai jual yang sangat tinggi. Air permukaan yang selama ini digunakan sebagai salah
satu sumber air minum, umumnya berasal dari sungai. . Sebagai syarat untuk
menjamin keberlanjutan ekologis sumberdaya alam termasuk sumberdaya air,
Djajadiningrat (2001) menganjurkan, perlu : (1) memelihara integritas tata
lingkungan (ekosistem) agar sistem penunjang kehidupan di bumi tetap terjaga,
sistem dimana produktifitas sumberdaya air tetap terpulihkan, serta adaptabilitas dan
pemulihan sumberdaya air dapat berkelanjutan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan air yang meningkat drastis tersebut, berbagai
usaha yang telah dan sedang dilakukan pemerintah, swasta, dan para ahli ke arah
proyek-proyek “ pembangunan air” yang semakin besar, seperti pembangunan
bendungan-bendungan dan pengalihan-pengalihan sungai. Sampai dengan tahun
2000-an, para insinyur telah membangun lebih dari 36.000 bendungan-bendungan
besar di seluruh dunia untuk mengendalikan banjir, menyediakan hidro listrik, irigasi
pertanian, pasokan industri, dan air bersih bagi penduduk serta kebutuhan kegiatan
perekonomian yang semakin meningkat ( Brown dalam Djajadiningrat, 1995).

b. Negara Sebagai Pemilik SDA


Negara adalah sebuah lembaga purba manusia yang telah ada sekitar 10.000 tahun
lalu, sejak masyarakat pertanian muncul pertama kali di Mesopotania (Fukuyama,
2005). Dinegeri Tiongkok, pada ribuan tahun lampau juga telah terbentuk negara
dengan pegawai/aparat negara yang sangat terlatih.

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berbentuk republik yang telah
diakui oleh dunia internasional dengan jumlah penduduk lebih dari 225 juta jiwa,
memiliki wilayah darat, laut dan udara yang luas serta terdapat organisasi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah yang berkuasa. Negara merupakan suatu organisasi dari
rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang
dijunjung tinggi oleh warga negara. Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945
yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama.
c. Fungsi dan Peran Negara dalam Pengelolaan SDA
Fungsi-fungsi negara yang sangat beragama. Oleh sebagian orang, menilai fungsi
negara yang buruk, ketika atas nama negara, negara mengambil alih hak milik
masyarakat/pribadi menjadi dalam pengelolaan negara. Monopoli kekuasaan sah yang
dijalankan negara, membuat individu-individu melepaskan diri dari apa yang disebut
Hobbes “perang setiap manusia melawan setiap manusia dalam negeri, namun
menjadi konflik pada tataran yang lebih luas. Karena beragamnya tujuan negara,
negara hadir untuk mempersatukan keberagaman tersebut dalam tujuan yang sama.
Adapun fungsi-fungsi utama negara (Heryana, 2010), antara lain:
a. Fungsi pertahanan dan keamanan (Hankam), negara harus dapat melindungi
rakyat, wilayah serta pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.
b. Fungsi keadilan, negara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa
adanya unsur kepentingan tertentu. Setiap warga Negara harus dipandang sama di
depan hukum.
c. Fungsi pengaturan dan ketertiban, negara harus mempunyai peraturan (UU) dan
peraturan-peraturan lainnya untuk menjalankannya agar terwujudnya tatanan
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara
d. .Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran, negara harus mengeksplorasi sumberdaya
alam (SDA) dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) untuk
meningkatkan pendapatan rakyat guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.
A. Komponen Siklus Hidrologi
1. Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah salah satu dari 6 siklus biogeokimia yang berlangsung di
bumi. Siklus hidrologi adalah suatu siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer
dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Siklus hidrologi
memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme bumi. Melalui
siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, mengingat
teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem bumi
dapat tercipta karena proses siklus hidrologi ini.

2. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi


Adapun pada praktiknya, dalam siklus hidrologi ini air melalui beberapa tahapan seperti
dijelaskan gambar di atas.
a. Evaporasi
Siklus hidrologi diawali oleh terjadinya penguapan air yang ada di permukaan bumi.
Air-air yang tertampung di badan air seperti danau, sungai, laut, sawah, bendungan
atau waduk berubah menjadi uap air karena adanya panas matahari.
b. Transpirasi
Penguapan air di permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan tanah.
Penguapan air juga dapat berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti hewan dan
tumbuhan. Penguapan semacam ini dikenal dengan istilah transpirasi.Penguapan air di
permukaan bumi bukan hanya terjadi di badan air dan tanah. Penguapan air juga dapat
berlangsung di jaringan mahluk hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Penguapan
semacam ini dikenal dengan istilah transpirasi.
c. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan air keseluruhan yang terjadi di seluruh permukaan
bumi, baik yang terjadi pada badan air dan tanah, maupun pada jaringan mahluk
hidup. Evapotranspirasi merupakan gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Sublimasi
Selain lewat penguapan, baik itu melalui proses evaporasi, transpirasi, maupun evapot
ranspiras,naiknya uap air dari permukaan bumi ke atas atmosfer bumi juga dipengaruh
i oleh proses subla.
e. Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi,
dan proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air
tersebut akan berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui
proses kondensasi.
f. Adveksi
Awan yang terbentuk dari proses kondensasi selanjutnya akan mengalami adveksi.
Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu titik ke titik lain dalam satu
horizontal akibat arus angin atau perbedaan tekanan udara.
g. Presipitasi
Awan yang mengalami adveksi selanjutnya akan mengalami proses presipitasi. Proses
prepitasi adalah proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi.
Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan
bumi.
h. Run Off
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan bumi, proses run off
pun terjadi. Run off atau limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi.
i. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di
permukaan bumi melalui proses run off. Sebagian kecil di antaranya akan bergerak ke
dalam pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah.
3. Macam Macam Siklus Hidrologi
Berdasarkan panjang pendeknya proses yang di alaminya siklus hidrologi dapat dibedakan
menjadi 3 macam. Macam macam siklus hidrologi tersebut yaitu siklus hidrologi pendek,
siklus hidrologi sedang, dan siklus hidrologi panjang.

a. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi.

b. Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Siklus
hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang
terbentuk ke atas daratan.
c. Siklus Hidrologi Panjang

Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah beriklim
subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus hidrologi ini, awan tidak langsung diubah
menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser.

B. Keseimbangan Global Air Dalam Siklus Hirdologi

Pemanasan global berimplikasi negatif terhadap siklus hidrologi sebagai berikut:


Peningkatan suhu yang terjadi pada permukaan bumi secara global akan menyebabkan
terjadinya peningkatan suhu air laut, sungai, rawa dan tempat penampungan air lainnya.
Peningkatan suhu air ini akan menyebabkan terjadinya proses evaporasi yang lebih cepat.
Uap air yang lebih banyak menyebabkan jumlah awan yang terbentuk juga banyak. Dengan
kelembaban yang tinggi maka, secara otomatis tingkat curah hujan pada suatu daerah juga
akan meningkat. Hal ini menyebabkan pada beberapa daerah tertentu intensitas hujan lebih
besar dan berlangsung dalam rentan waktu yang lama. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Sementara di sisi lain, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering
dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi
lebih besar. Akibatnya, pola cuaca tidak dapat diprediksi dan lebih ekstrim.

C. Tantangan Keberlanjutan Ketersediaan Air


Berkelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya air yang tidak hanya ditujukan untuk
kepentingan generasi sekarang tetapi juga termasuk untuk kepentingan generasi yang akan
datang. Air merupakan bagian terbesar dari planet ini. Air juga merupakan bagian penting
bagi kehidupan di bumi. Sumber daya air merupakan sumber daya alam yang memiliki sifat
terbatas baik secara kualitas maupun kuantitas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Keterbatasan kualitas air adalah mutu air yang tidak layak untuk digunakan atau dikonsumsi
manusia. Penggunaan air yang tidak layak tersebut untuk berbagai keperluan manusia dapat
menimbulkan dampak negatif pada tingkat kesehatan. Konsumsi air yang tidak memenuhi
standar kesehatan telah memunculkan berbagai penyakit yang berbahaya antara lain kolera,
diare, gizi buruk, serta berbagai penyakit lain yang mempengaruhi mental dan fisik manusia
(Gleick, 2000). Pembangunan infrastruktur penunjang upaya pemenuhan kebutuhan air bersih
merupakan investasi yang sangat tidak menguntungkan bagi sektor privat untuk dapat
mengambil bagian. Sedangkan bagi pemerintah, untuk melakukan investasi pada sector ini di
daerah yang jauh dari pusat pelayanan seringkali dihadapkan pada keterbatasan anggaran,
sehingga daerah yang demikian ini tidak menjadi prioritas bagi pemerintah. Kondisi ini
mengakibatkan tidak tercapainya permintaan rata-rata perkapita di Indonesia 125 s/d 150
l/org/hari (Badan Pembinaan Konstruksi dan Investasi, Departemen KIMPRASWIL, 2004)
bahkan untuk mencapai standar kebutuhan minimum untuk hidup (basic water requirement)
sebesar 50 l/org/hari (Gleick, 2000) sulit untuk dilakukan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman
air tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan
permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Air tanah merupakan salah
satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan
dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.

B. Saran
1. Keuntungan air tanah yaitu:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen
b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membaginya
d. Tempat penampungann air yang alami.
2. Kerugiannya yaitu:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dll
Biasanya membutuhkan pemompaan untuk menariknya ke permukaan.
(Wardhana,1995).

Anda mungkin juga menyukai