OLEH
NIM : 1506050019
JURUSAN : BIOLOGI
1. Defanisi enzim
Enzim adalah: suatu biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan
dengan protein, yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam tubuh
makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir
reaksi terbentuk kembali.Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan
bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah.Jadi enzim juga
berfungsi menurunkan energi aktivasi.
2. Struktur Enzim
Enzim
Apoenzim Kofaktor
Tersusun atas Tersusun atas
Protein Non Protein
Prostetik Koenzim
1) Apoenzim
Adalah bagian enzim yang berupa senyawa protein yang mengandung:
a. Sisi aktif
Adalah sisi yang berikatan dengan substrat. Substrat adalah zat yang akan
dijadikan produk.
b. Sisi alosterik
Adalah sisi yang berikatan dengan kofaktor (aktivator) enzim. Sisi alosterik
dapat diganggu oleh inhibitor non-kompetitif yang berstruktur sama dengan
kofaktor. Inhibitor akan mencegah enzim untuk mengubah- ubah bentuk sisi
aktif (kaku).
2) Kofaktor/aktivator enzim
Adalah bagian enzim berupa senyawa non- protein. Kofaktor dapat mengubah-
ubah bentuk sisi aktif sehingga dapat ditempeli substrat tertentu.
Macam-macam kofaktor enzim:
a. Koenzim
Contoh: Cl- dan Ca2+ pada enzim amilase, Fe pada hemoglobin, dan Mg
pada klorofil. Enzim yang telah berikatan dengan kofaktor disebut
holoenzim.
1) Endoenzim, disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerja di dalam sel.
2) Eksoenzim, disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerja di luar sel.
b) Berdasarkan fungsinya enzim dapat dibedakan menjadi enam kelas dan tiap
kelas mempunyai beberapa subkelas. Dalam tiap subkelas, nama resmi dan
nomor klasifikasi dari tiap enzim melukiskan reaksi yang dikatalisis berdasarkan
IUPAC yaitu :
molekul yang lain, seperti gugus amino, karbonil, metil, asil, glikosil
atau fosforil.
4. Liase, mengkatalisis penambahan gugus fungsi dari suatu molekul tanpa melalui
proses hidrolisis.
4. Fungsi Enzim
Fungsi enzim sebagai katalis atau senyawa yang bisa mempercepat terjadinya proses
reaksi tanpa dirinya sendiri habis karena proses reaksi.
menurunkan energi aktivasi,
mengendalikan reaksi
mengolah zat-zat baru yang masuk kedalam tubuh sehingga ada proses lainnya yang
berubah. Misal pada gula, dengan enzim maka rasa manis pun dapat terasa.
sebagai penghancur makanan ketika sedang mengunyahnya didalam mulut.Seluruh
kinerja organ tubuh dibantu oleh adanya enzim.
a. Suhu
Karena enzim adalah zat yang tersusun atas protein, maka enzim juga memiliki sifat
thermolabil atau sifat mudah rusak karena pengaruh suhu.Oleh karena itu, suhu atau
temperatur termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Suhu terlalu tinggi
akan membuat enzim mengalami denaturasi protein atau kerusakan, sementara suhu yang
terlalu rendah akan membuat reaksi kerja enzim terhambat. Masing-masing enzim
memiliki suhu optimum yang berbeda. Akan tetapi, rata-rata enzim dapat bekerja pada
suhu optimum antara 30 sd 40 derajat Celcius. Umumnya enzim tidak akan menunjukan
reaksi jika suhu di sekitarnya turun hingga 0 derajat Celcius. Akan tetapi, pada suhu ini
enzim tidak akan rusak. Ia akan bekerja dan aktif kembali jika suhu telah normal. Enzim
baru akan rusak jika terkena pengaruh temperatur yang tinggi. Enzim rusak bila kondisi
suhu disekitarnya mencapai 60 derajat Celcius. Secara sederhana, pengaruh suhu terhadap
b. pH
Selain suhu, pH juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Perubahan
pH pada lingkungan sekitar enzim akan membuat perubahan asam amino kunci di sisi aktif
enzim. Hal ini membuat sisi aktif enzim terhalangi untuk dapat bergabung dengan
substrat.pH optimum yang diperlukan masing-masing enzim mempunyai kisaran yang
berbeda, tergantung dari jenis enzimnya. Secara sederhana, grafik pengaruh pH terhadap laju
reaksi enzim dapat dilihat pada gambar :
Reaksi kerja enzim dapat optimum jika perbandingan antara konsentrasi substrat dan enzim
berada dalam jumlah yang seimbang. Bila jumlah enzim lebih sedikit dibanding jumlah
substratnya, maka reaksi hanya akan berjalan lambat sehingga ada beberapa substrat yang
tidak terkatalisasi. Sementara, bila jumlah enzim lebih banyak dibanding jumlah substratnya,
maka reaksi akan berjalan sangat cepat. Secara sederhana, pengaruh konsentrasi sebagai
faktor yang mempengaruhi kerja enzim dapat dilihat pada grafik :
d. Pengaruh Inhibitor
Laju reaksi enzim sebagai biokatalisator suatu substrat juga dipengaruhi adanya zat
penghambat atau inhibitor.
Bila inhibitor ditambahkan atau muncul dalam lingkungan reaksi, maka kecepatan kerja
enzim akan menurun. Cara kerja inhibitor ini adalah dengan membentuk ikatan kompleks
enzim-nhibitor yang masih mampu atau tidak mampu bereaksi dengan substratnya.
Secara umum, ada 2 jenis inhibitor dalam faktor yang mempengaruhi kerja enzim.Keduanya
yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif.
Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang mempunyai struktur mirip dengan substrat.
Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang jika telah melakukan ikatan pada suatu
bagian enzim mampu mengubah sisi aktif enzim menjadi tidak sesuai dengan struktur
substrat
dijelaskan dalam dua teori, yaitu teori gembok dan kunci (lock and key) dan teori
kecocokan terinduksi :
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk
dalam gembok.Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang
rendah.Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel
sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Ketika substrat memasuki sisi
aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupinya membentuk kompleks. Ketika
produk sudah terlepas dari kompleks, enzim kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas.
Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/5572/13/BAB%20II.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/biokimia/bab%208.pdf
https://elisajulianti.files.wordpress.com/2012/09/sumber-dan-peranan-enzim.pdf
http://eprints.undip.ac.id/36573/4/BAB_II_Rosi.pdf
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/enzim_bio3.pdf