Anda di halaman 1dari 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Iodium adalah jenis elemen mineral mikro kedua sesudah besi yang dianggap penting bagi kesehatan manusia walaupun sesungguhnya jumlah kebutuhan tidak sebanyak zat-zat gizi lainnya. Djokomoeldjanto 2005, mengatakan bahwa manusia tidak dapat membuat unsur / elemen iodium dalam tubuhnya seperti membuat protein atau gula tetapi harus mendapatkannya dari luar tubuh (secara alamiah) melalui serapan iodium yang terkandung dalam makanan serta minuman. Penetapan kadar iodium dengan metode spektrofotometri. Prinsip

spektrofotometri adalah hukum Beer-Lambert, yaitu jumlah cahaya yang diabsorbsi oleh larutan sebanding dengan konsentrasi kontaminan dalam larutan. Jika absorbansi di plot terhadap konsentrasi, maka diperoleh garis lurus. Grafik ini dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi kontaminan dalam suatu larutan. Perubahan intensitas warna sebanding dengan konsentrasi (Lestari 2007). Prosedur percobaan penetapan kadar iodium dengan metode

spektrofotometri adalah pertama dilakukan preparasi sampel dengan cara ditimbang kira-kira 2 gram sampel halus ditambahkan KNO3 (1%) dan NaOH (2%) (1:1),

hingga terendam. KNO3 dan NaOH berfungsi sebagai katalisator dalam proses digesti oksidasi yang akan memecah unsur-unsur organik yang mengandung iodida dan merubah unsur iodida yang telah lepas menjadi bentuk iodida anorganik (Anonim 2005). Didiamkan 1 jam, lalu keringkan dalam oven (105oC). Setelah itu diarangkan sampai tidak terserap, lalu diabukan (550o) sampai abu putih, lalu abu putih/ sampel dimasukkan ke dalam labu takar, kemudian ditambahkan NaOH 0.1 N dan ditera dengan air bebas ion sampai tanda tera, NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida. Fungsi penambahan NaOH pada umumnya pada suatu reaksi adalah untuk memberikan suasana basa karena reaksi tidak dapat berlangsung dalam keadaan asam (Poedjiadi 1994). Lalu dikocok dan disaring agar larutan sampel dapat merata dengan baik. Pembacaan sampel dilakukan dengan cara, pertama kali dipipet 0.25 ml filtrate ke dalam tabung reaksi , kemudian ditambahkan asam klorit lalu dipanaskan 10oC dalam ruangan asam selama 5 menit dan didinginkan, asam klorit merupakan

campuran asam yang terbuat dari KClO3, HClO3, dan air dengan perbandingan tertentu yang berfungsi untuk mengendapkan kalsium sehingga kristal kalsium sulfat dapat terurai. Asam klorit ini ditambahkan sebelum penambahan pereaksi arsenit dan serium. (Anonim 2005). Kemudian ditambahkan 3.5 ml asam arsenit 0.2 N aduk lalu didiamkan selam 15 menit, Arsen merupakan bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik, yaitu kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenic memiliki beberapa fungsi seperti digunakan sebagai bahan pestisida, herbisida, insektisida, dan lain-lain. Selain itu, asam arsenit dapat mereduksi iodat yang terbentuk dari senyawa yang mengandung iodida setelah proses digesti oksidasi menjadi iodida. Asam arsenit juga dapat mereduksi serium (IV) yang berwarna kuning menjadi serium (III) yang tak berwarna dengan reaksi yang sangat lambat. Adanya ion iodida dapat berfungsi sebagai katalisator yang akan mempercepat reaksi reduksi serium (IV) menjadi serium (III) (Anonim 2005). setelah itu ditambahkan 5.5 ml cerium, aduk dan didiamkan 30 menit, Serium ammonium sulfat berfungsi untuk menurunkan kecepatan reaksi, Serium (IV) oksida adalah oksidator yang sangat kuat, pada temperatur tinggi akan bereaksi dengan bahan organik. Ion Ce(IV) dipergunakan dalam larutan-larutan keasaman tinggi karena hidrolisa akan menghasilakan pengendapan pada larutan-larutan dengan konsentrasi ion hydrogen yang rendah (Ramaheru 2009). Kemudian tepat pada menit ke 30 dibacapada panjang gelombang 405 nm.

Anda mungkin juga menyukai