PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
dalam hal ini bakteri dan kapang/khamir dengan metode uji cemaran
Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih tepatnya ALT aerob mesofil atau
media padatnya
juga dapat diartikan sebagai sala satu cabang dari mikrobiologi yang
metode yang lebih cepat, dapat diandalkan, dan bila diulang akan
dalam hal penampilan ,rasa, bau, serta sifat-sifat lain pada bahan
preservative). Dalam hal ini dibutuhkan sediaan farmasi atau obat bagi
pakaian bedah seryta alat bedah dan lain-lain mendapat khusus pula
adalah : (Sylvia.2008)
Polimer organik
walaupun hanya satu tetes, dan terjadi proses lipolitik, seperti yang
paling sedikit. Obat-obat yang dipakai pada kulit, untuk kerja lokal,
lingkungan, seperti akibat dari matahari, angin, hama dan zat-zat kimia
atau terjadi perubahan bahan. Selain itu juga dari jenis mikroba
lain (Djide.2003)
B. Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Corned Beef atau Kornet, adalah salah satu jenis produk olahan
Kornet daging sapi diolah dengan cara diawetkan dalam air garam
(brine), yaitu air yang dicampur dengan larutan garam jenuh.
daging sapi segar dapat diatasi. Agar awet, daging sapi segar
memang harus disimpan pada suhu dingin atau suhu beku, akibatnya
Corned beef atau daging kornet semakin menjadi pilihan bagi banyak
orang. Produk olahan daging ini juga cepat dan mudah diolah. Meski
rendah pada suhu kamar, sehingga harus disimpan pada suhu dingin
waktu singkat.
mengikat air dan membentuk emulsi yang baik. Bahan tambahan yang
diperlukan adalah garam dapur, nitrit, alkali fosfat, bahan pengisi, air,
Selain itu, garam memberi cita rasa asin pada produk, serta bersama-
daya ikat air dan protein daging dan mengurangi pengerutan kornet
tersebar dan terserap dengan baik dalam massa produk. Selain itu, air
dan aroma. Bertambahnya kadar air dan lemak di dalam kornet akan
cincang.
2. mixer untuk mencampur adonan, sehingga menjadi homogeny.
3. alat pengukus untuk memasak adonan daging.
4. exhauster untuk menyedot dan menghampakan udara di dalam
kaleng.
5. mesin penutup kaleng untuk menutup kaleng secara hermetis
(kedap udara).
6. retort untuk memanaskan kaleng dan isinya, sehingga tercipta
lap hingga kering, produk siap untuk diberi label dan dikemas.
label pada kemasan produk merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan.
pada jenis daging yang digunakan, mutu bahan baku sebelum diolah,
cara pengolahan, cara dan lama penyimpanan produk serta kondisi
daging kornet dalam kaleng mempunyai nilai gizi yang cukup baik,
menahan gas, uap air, jasad renik, debu, dan kotoran. Kaleng juga
distribusi.
yang kurang baik, atau penyimpanan pada suhu yang tidak tepat dan
wadah.
Secara umum, ciri-ciri yang dapat digunakan untuk menilai kualitas
Flat Sour - Apabila produk di dalam kaleng memberikan cita rasa asam
tersebut dikenal dengan sebutan flat sour (kaleng tetap datar, tidak
kaleng menjadi gembung pada bagian tutup dan dasar kaleng. Kaleng
normal.
silinder.
Selatan.
diragukan dapat dihitung sebagai satu koloni, dan satu deretan rantai
koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satu
0,5% pepton, 0,25% ekstrak ragi, 0,1% glukosa, 1,5% agar-agar, dan
menghitung koloni
ukuran sampel yang harus dianalisa dan metode apakah yang cocok
berbeda-beda.
Misalnya:
lebih tinggi).
2. Sample X diperkirakan memiliki jumlah mikroba yang sangat
ukuran sampel:
lebih. Penentuan sample size ini juga dipengaruhi sifat sampel itu
sampel yang sama kita dapat menganalisa dengan sample size 500 ml
50 ml dihasilkan 0 koloni/cawan,
plate.
Membrane filtration
Jenis sampel.
Densitas sel (perkiraan dari analisa pendahuluan).
Spesifikasi standar baku / standar lolos uji.
harus dalam kisaran itu, atau mengapa tidak 100-500 koloni per
media 5-10 ml. Sebaiknya sampel yang dipakai untuk teknik ini
koloni/cawan.
itu, semakin besar ukuran sampel dan jika ditambah dengan volume
beresiko tumpah dan membasahi celah antara tutup dan dasar cawan
satuan volum.
METODE PRAKTIKUM
Bahan :
- Kapas
- Aquadest
- Media PCA.
- Ikan
B. PRINSIP
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah menumbuhkan sel
mikrobia yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikrobia
angka ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan
angka kurang dari 30 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada
pengenceran yang terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan
angka lebih besar dari 300 pada cawan petri, hanya jumlah koloni
jumlah antara 30 dan 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan
C. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Media PCA
a. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang media PCA sebanyak 8,4 gr dengan menggunakan
neraca analitik.
c. Setelah ditimbang dimasukkan ke dalam erlemenyer kemudian
Count)
a. Dipipet 9 mL larutan pengencer dan dimasukkan ke dalam kuvet 10
mL. Kemudian sterilkan.
b. Dipipet 1 mL ikan yang suda diencerkan dan dimasukkan ke dalam
A. GAMBAR
B. TABEL PENGAMATAN
Hasil perhitungan koloni bakteri pada media
C. PEMBAHASAN
Uji angka lempeng total merupakan metode yang umum digunakan
diperiksa. Uji angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik,
yaitu teknik cawan tuang (pour plate) dan teknik sebaran (spread
plate). Pada prinsipnya dilakukan pengenceran terhadap sediaan yang
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan lalu timbang media PCA
Metode uji Angka Lempeng Total (ALT) atau SPC (Standard Plate
ke dalam kuvet yang ketiga, yang telah berisi larutan pengencer steril.
ke dalam cawan petri yang telah disterilkan Lalu, diambil cawan petri
selam 2 x 24 jam.
BAB V
PEN UTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang didapatkan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada