14 Desember 2019
ISSN 2443-1230
Oleh:
Nurul Hasana Akmar, Nur Amalia, Regita Dwi Cahyani, Bikra Ali Akbar
Program Studi Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo
Jl. H.E.A. Mokodompit Kendari, Sulawesi Tenggara, 93232, Indonesia
*email: nurulhasanaakmar@gmail.com
Abstrak
Banyak jenis roti yang beredar di pasaran, salah satunya adalah roti tawar tepung
terigu yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan roti tawar mengandung pati dalam
jumlah yang relatif tinggi. Pati pada bahan dasar pembuatan roti dihidrolisis menjadi gula
sederhana oleh mikroorganisme jamur karena gula sederhana merupakan sumber nutrisi
utama bagi mikroorganisme jamur. Jamur yang terdapat pada roti basi adalah jamur
Aspergillus sp, kemungkinan besar banyak jenis Aspergillus sp juga dapat hidup pada roti
tawar. Aspergillus sp bersifat saprofit atau jamur pengurai. Sehingga diperlukan suatu zat
yang dapat menghambat pertumbuhan dari jamur Aspergillus sp salah satunya adalah
ekstrak rimpang rimpang lengkuas. Rimpang rimpang lengkuas mengandung senyawa
golongan flavonoid, fenol dan terpenoid. Amoksisilin merupakan antimikroba β-lactam
yang berspektrum luas dan sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri dan jamuantimikroba dilakukan dengan teknik inkubasi.
Metode isolasi pemurnian dan Isolasi jamur dari roti tawar dapat dilakukan pada media
PDA dengan metode sebar dan metode tabur. Jenis jamur yang tumbuh pada roti tawar
adalah Aspergillus sp. Uji aktivitas antimikroba ekstrak rimpang rimpang rimpang
lengkuas tidak dapat menghambat pertumbuhan jamur karena tidak terbentuk zona bening
disekitar daerah sumur
PENDAHULUAN
Pangan yang cukup banyak sumber nutrisi utama bagi
dikonsumsi masyarakat sebagai mikroorganisme jamur.
makanan kudapan sekarang adalah roti. Jamur merupakan organisme
Roti digemari karena rasanya yang lezat eukariotik yang digolongkan ke dalam
disamping nilai gizinya yang baik. kelompok cendawan sejati. Dinding sel
Banyak jenis roti yang beredar di fungi terdiri atas kitin, sel fungi tidak
pasaran, salah satunya adalah roti tawar mengandung klorofil. Fungi mendapat
yang sering digunakan sebagai menu makanan secara heterotrof dengan
sarapan pagi sebagian masyarakat mengambil makanan dari bahan organik.
Indonesia. Menurut Kusuma (2008), Bahan organik di sekitar tumbuhnya
tepung terigu yang menjadi bahan dasar diubah menjadi molekul sederhana dan
dalam pembuatan roti tawar diserap langsung oleh hifa (Hapsari,
mengandung pati dalam jumlah yang 2014). Jamur yang terdapat pada roti
relatif tinggi. Pati pada bahan dasar basi adalah jamur Rhizopus stolonifer,
pembuatan roti dihidrolisis menjadi gula Penicillium sp, Mucor sp dan
sederhana oleh mikroorganisme jamur Geotrichum sp serta Aspergillus spsp,
karena gula sederhana merupakan kemungkinan besar banyak jenis
Aspergillus spjuga dapat hidup pada roti dinding sel terhambat dan sel bakteri
tawar. menjadi pecah (Suheri dkk., 2012).
Aspergillus sp memiliki daerah METODE PENELITIAN
penyebaran paling luas serta berlimpah A. Waktu dan Tempat Penelitian
di alam, selain itu jenis kapang ini juga Penelitian ini dilaksanakan pada
merupakan kontaminan umum pada bulan September-Desember 2019,
berbagai substrat di daerah tropis bertempat di Laboratorium Biokimia
maupun subtropis (Mizana dkk., 2016). dan Bioteknologi, Fakultas Matematika
Oleh karena itu, kemungkinan banyak dan Ilmu Pengetahuan Alam,
jenis jamur Aspergillus sp juga dapat Universitas Halu Oleo, Kendari,
hidup pada roti tawar yang dapat Sulawesi Tenggara.
mengakibatkan pembusukan pada roti B. Alat dan Bahan
tawar karena Aspergillus sp bersifat 1. Alat
saprofit atau jamur pengurai. Sehingga Alat-alat yang digunakan dalam
diperlukan suatu zat yang dapat praktikum ini adalah erlenmeyer, gelas
menghambat pertumbuhan dari jamur ukur, gelas kimia, autoclav, cawan petri,
Aspergillus sp salah satunya adalah pinset, pipet mikro, pipet tetes, kawat
ekstrak rimpang lengkuas. ose, bunsen, hotplate, oven, timbangan
Rimpang lengkuas mengandung analitik, Vortex, lemari pendingin,
senyawa golongan flavonoid, fenol dan valkon, sentrifugator, botol vial dan
terpenoid. Rimpang lengkuas botol gelap.
mengandung kurang lebih 1% minyak 2. Bahan
atsiri berwarna kuning kehijauan yang Bahan-bahan yang digunakan
terutama terdiri atas 48% metil sinamat, pada praktikum ini adalah roti tawar,
20-30% sineol, eugenol, 1% kamfer, PDA (Potato Dextrosa Agar) padat,
seskuiterpen, dan galangin (Yulia dkk., PDA semi padat, PDB (Potato Dextrose
2015). Minyak atsiri dari rimpang Brought), akuades (H2O), natrium
rimpang lengkuas dapat menghambat klorida (NaCl) 0,9%, alkohol, spiritus,
pertumbuhan jamur. Selain antimikroba rimpang rimpang lengkuas, ampisilin
dari ekstrak dapat pula diperoleh dari (C16H19N3O4S), aluminium foil, tisu,
hasil sintesis salah satunya adalah plastic wrap, kapas, kertas label dan
Amoxicillin kasa.
C. Prosedur Kerja
1. Preparasi Sampel
Sampel roti tawar disimpan
hingga berjamur. Setelah berjamur
dilakukan proses isolasi.
2. Isolasi Jamur Roti
Teknik atau metode isolasi
terdiri atas beberapa metode yakni
Gambar 1. Struktur Amoxcillin (Kaur metode tabur (spread plate) sebagai
dkk., 2011). teknik menanam dengan menyebarkan
Antimikroba Amoxcillin sebagai suspensi di permukaan agar diperoleh
jenis antibiotik golongan Beta Laktam kultur murni, metode tuang (pour plate)
(β- Lactam) yang mempunyai memerlukan agar yang belum padat (>
mekanisme kerja yaitu dengan 45oC) untuk dituang bersama suspense
menghambat sintesis dinding sel bakteri mikroba ke dalam cawan petri lalu
dengan cara mengikat satu atau lebih dihomogenkan dan dibiarkan memadat
sehingga menyebabkan penghambatan dan metode gores (streak) dimana
pada tahapan akhir transpeptidase penggoresan yang sempurna akan
sintesis peptidoglikan dalam dinding sel menghasilkan koloni yang terpisah.
bakteri yang mengakibatkan biosintesis
praktikum menunjukkan bahwa jamur adalah zona bening atau zona hambat.
dari roti tawar dapat tumbuh pada media Zona bening merupakan zona hambatan
PDA setalah inkubasi selama 48 jam. pada kepekaan jamur, dimana semaki n
Jamur yang tumbuh pada media luas zona bening semakin bagus daya
disimpulkan sebagai jamur Aspirgellus antijamur. Faktor lain yang
sp. mempengaruhi perbedaan zona hambat
yaitu temperatur inkubasi, waktu
pemasangan dan jarak sumuran
antimikroba (Firdaus dkk., 2017).
Menurut Puthera dkk (2007),
respon hambatan pertumbuhan jamur
diklasifikasikan menjadi:
Diameter Zona Respon hambatan
bening pertumbuhan
> 2 cm Sangat kuat
1,6 – 2 cm Kuat
1 – 1,5 cm Sedang
< 1 cm Lemah
Tabel 1 Respon hambatan pertumbuhan
Gambar 2 Koloni Jamur pada inokulum jamur.
Gambar diatas merupakan koloni-koloni
jamur yang terbentuk pada media
inokulum dari hasil isolasi roti tawar
dengan metode tabur.
Pertumbuhan jamur pada media
karena tercukupinya sumber nutrien
berupa karbohidrat dan nitrogen yang
tinggi yang digunakan jamur sebagai
konstituen kimia penyusun sel. Isolat
jamur digunakan untuk uji antimikroba
dan uji lainnya.
2. Pemurnian Jamur Aspergillus sp
Pemurnian atau peremajaan
jamur dilakukan dengan media agar Gambar 3. Zona Bening Ekstrak
miring dengan tujuan untuk rimpang lengkuas dan Masing-masing
menginokulasi jamur Aspirgellus sp kontrol.
dengan cara menggoreskan pada Berdasarkan praktikum yang
permukaan media agar miring. Alat telah dilakukan pada ekstrak rimpang
pengambilan satu koloni jamur lengkuas, Amoxcillin dan akuades
menggunakan kawat ose (satu ose) terhadap pertumbuhan jamur
jamur dimasukkan dalam media miring Aspergillus sp, maka diperoleh hasil
dan setelah diinkubasi terbentuklah sesuai tabel berikut :
jamur berwarna hijau kuning Jarak Zona Daya
kecoklatan. Antimikroba Bening Hambat
3. Uji Efektivitas Antijamur (cm)
Parameter yang digunakan Amoxcillin 4,1 cm 3,1
dalam praktikum ini adalah daya hambat Akuades 0 0
pertumbuhan jamur Aspergillus sp. dari Lengkuas 1,1 0,1
roti tawar pada inokulum yang diberikan 100%
beberapa antimikroba seperti kontrol Lengkuas 0 0
positif (Amoxcillin) dan kontrol negatif 75%
(akuades) serta ekstrak rimpang Lengkuas 0 0
lengkuas. Praktikum ini yang diamati 50%