PERCOBAAN II
OLEH
STAMBUK : F1C117064
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : ADYATNA
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satunya adalah tambang nikel yang didalamnya mengandung bahan kimia. Bahan
kimia yang ditambahkan dalam industri memberi dampak bagi lingkungan akibat
dapat dikatakan manusia tidak dapat hidup tanpa air, sebab hampir semua
kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air. Air yang digunakan manusia
adalah air permukaan tawar dan air tanah murni. Meningkatnya kebutuhan air
dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia dan juga sebagai akibat dari
peningkatan kebutuhan air untuk rumah tangga, pertanian dan sebagainya. Air
yang telah digunakan manusia akan dibuang ke tanah sehingga akan bercampur
Nikel adalah salah satu dari unsur-unsur penting yang dapat bercampur
dengan air jika terkontaminasi. Air yang mengandung nikel sangat tidak
kimia berbahaya dalam proses penggunaan nikel pada industri. Oleh karena itu,
untuk mengetahui seberapa banyak kadar nikel dalam air dapat ditentukan dengan
Indeks ini didasarkan pada ketetapan dimana serangkaian uji warna dipancarkan
kembali oleh lampu yang menjadi perhatian relatif terhadap lampu uji,
persesuaian yang sempurna akan diberi angka 100. Berdasarkan uraian tersebut,
maka perlu dilakukan percobaan mengenai penentuan kadar nikel dalam sampel
B. Rumusan Masalah
Samapel Air Sungai Dengan Metode Spektroskopi UV-Vis adalah bagaimana cara
menentukan kadar Nikel (Ni) dalam sampel air sungai dengan metode
Spektrofotometri UV-Vis?
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan Penentuan Kadar Nikela (Ni) Dalam Samapel Air
menentukan kadar Nikel (Ni) dalam sampel air sungai dengan metode
Spektrofotometri UV-Vis.
D. Manfaat
Air Sungai Dengan Metode Spektroskopi UV-Vis adalah agar dapat mengetahui
cara menentukan kadar Nikel (Ni) dalam sampel air sumur dengan metode
Spektrofotometri UV-Vis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Interaksi antara air tanah dan air permukaan sangat kompeks. Akibatya,
polusi air tanah, juga disebut sebagai pencemaran air tanah, tidak mudah
tanah dapat berfokus pada karakteristik tanah dan situs geologi, hidrogeologi,
polusi dalam air termasuk bahan kimia spektrum yang luas, patogen dan
perubahan fisik seperti suhu yang meningkat dan perubahan warna. Sementara
banyak bahan kimia dan zat yang diatur mungkin terjadi secara alami (kalsium
(Ca), natrium (Na), besi (Fe), mangan (Mn) dan lain-lain (Soni, 2019).
apabila digabungkan dengan logam lain dapat membentuk campuran yang disebut
paduan. Nikel Institute menyebutkan bahwa Nikel dapat ditemukan pada lebih
aplikasi peralatan turbin gas dan pabrik kimia. Perpaduan Nikel dan Besi
2015).
lurus dengan konsentrasi spesies penyerap dalam larutan dan panjang lintasan.
Dengan demikian, untuk panjang lintasan yang tetap, spektroskopi UV-Vis dapat
digunakan untuk menentukan konsentrasi penyerap dalam suatu larutan. Itu perlu
2015).
menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan konsentrasi deret larutan alat untuk
analisa suatu unsur yang berkadar rendah baik secara kuantitatif maupun secara
spektrum dari suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan
baik untuk mengukur spesies kimia berwarna-warni yang larut dalam pelarut.
Alasan untuk menggunakan metode ini secara luas termasuk rentang aplikasi luas,
sensitivitas tinggi, sedang untuk selektivitas tinggi, akurasi yang baik, kemudahan
dan keberadaan nyaman. Bahan-bahan yang jika sejumlah kecil dilarutkan dalam
cairan, itu akan menyebabkan tegangan permukaan cairan menjadi rendah disebut
Percobaan Penentuan Kadar Nikel (Ni) pada Sampel Air Sungai Wanggu
1. Alat
adalah seperangkat spektrofotometer UV-Vis (Jasko V-630), gelas kimia 250 mL,
50 mL dan 100 mL, labu ukur 100 mL, batang pengaduk, spatula, corong kaca,
gelas ukur 100 mL, pipet tetes, botol semprot, botol vial, botol gelap dan hot
plate.
2. Bahan
nitrat (HNO3), hidrogen peroksida (H2O2) dan sampel air sungai wanggu.
C. Prosedur Kerja
Padatan NiSO4
- ditimbang 0,05 gram
- dimasukkan dalam gelas kimia 250 mL
- dilarutkan dengan larutan HNO3 pekat
sebanyak 50 mL
- dipekatkan sampai volumenya 25 mL
- dimasukkan dalam labu takar 100 mL
- ditambahkan akuades sampai tanda tera
Larutan NiSO4 100 ppm
NiSO4 1 ppm
NiSO4 2 ppm
NiSO4 3 ppm
NiSO4 4 ppm
NiSO4 5 ppm
3. Preparasi Larutan Sampel
Larutan HNO3
- dipipet 5 mL
- dimasukkan dalam labu takar 100 mL
- ditambahkan 2 mL H2O2
- ditambahkan 5 mL dimetilglioksim
- ditambahkan 5 mL EDTA
- ditambahkan akuades sampai tanda tera
- dihomogenkan
Larutan blanko
5. Pengukuran Deret Standar dan Sampel
A. Hasil Pengamatan
0.04
R² = 0.77
0.03 Linear ()
0.02
0.01
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Konsentrasi (ppm)
3. Analisis data
y = 0,002x + 0,037
y = 0,080
y = 0,002x + 0,037
x = 0,043
0,043
x=
0,002
x = 21,5 ppm
B. Pembahasan
Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan
menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Nikel
mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi
jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya. Meski jumlahnya sangat
sedikit, apabila kadar nikel dalam air melebihi 0,02 ppm maka dapat
menyebabkan racun. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis nikel didalam air
cahaya sampel oleh suatu materi dalam bentuk larutannya. Data sampel yang
diterima detektor setelah melewati sampel. Sinar yang melewati suatu larutan
akan terserap oleh senyawa-senyawa dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang
diserap ini tergantung pada jenis senyawa yang ada, volume dan tebal atau
panjang larutan tersebut. Makin besar volume suatu senyawa dalam larutan makin
banyak sinar yang diserap. Hubungan antara volume, panjang larutan dan jumlah
sinar yang diserap diberikan dalam hukum Lambert-Beer yang digunakan dalam
pembuatan kurva larutan standar. Persamaan garis pada kurva ini memperlihatkan
hubungan antara volume dan absorbansi sampel, sehingga bila volume dari
Prinsip inilah yang menjadi dasar pada penentuan kadar nikel dalam sampel air
konsentrasi larutan standar yang berbeda-beda. Salah satu konsentrasi dari larutan
standar yang dibuat, konsentrasi sampel sama atau mendekati konsentrasi dari
larutan standar yang dibuat tersebut. Pembuatan larutan standar digunakan larutan
NiSO4 sebagai bahan utama untuk menganalisis kadar nikel dalam sampel air,
dimetilglioksim dan akuades yang diasamkan dengan larutan asam nitrat (HNO 3
Sedangkan tujuan penambahan larutan asam nitrat pada akuades adalah untuk
mengikat unsur-unsur yang ada dalam sampel agar tidak berkurang kadarnya.
Larutan standar merupakan larutan yang dibuat dari pengenceran larutan induk
menggunakan air sampai kadar tertentu, dimana larutan ini berfungsi untuk
membuat larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Selain itu, tujuan
pembuatan larutan standar adalah untuk membuat kurva kalibrasi yang nantinya
EDTA pada sampel adalah sebagai pengkhelat yang akan mengikat logam nikel
sehingga dimetilglioksim dapat bereaksi dengan logam nikel. Dengan cara yang
sama, kita membuat larutan blanko tanpa adanya larutan NiSO4. Larutan blanko
ini digunakan sebagai pembanding yang dapat selalu menolkan alat
NiSO4 sebesar 4 ppm yaitu 0,049, lebih besar dari pada konsentrasi 5 ppm yang
menghasilkan absorbansi 0,047. Hal ini terjadi diduga karena adanya “human
eror” yaitu pada proses pembersihan kuvet untuk uji spektrofotometri untuk
konsentrasi 5 ppm, diduga masih terdapat air dalam kuvet tersebut setelah proses
Karena adanya kesalahan itu memungkinkan zat yang akan diuji konsentrasinya
menurun saat memasuki kuvet karena pengaruh air yang masih terdapat dalam
Hasil pengukuran absorbansi ini, kita dapat membuat kurva standar yang
didapatkan kadar nikel dalam air sungai Wanggu adalah sebesar 21,5 ppm. Kadar
nikel dalam air tersebut jika dibandingkan dengan penetapan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang menyatakan syarat air minum mengandung kadar
nikel yaitu 0,02 ppm. Dengan demikian, sampel air yang digunakan dalam
percobaan ini banyak mengandung logam nikel karena kadarnya jauh diatas 0,02
ppm. Oleh karena itu, air sungai wanggu tersebut dapat dikatakan bersifat racun
dan disarankan untuk tidak dikonsumsi akibat kualitasnya yang kurang baik
kadar nikel dalam sampel air sungaai wanggu ditentukan dengan menggunakan
cahaya, dimana larutan standar yang digunakan dibuat dengan konsentrasi yang
berbeda-beda yakni 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm sehingga dioeroleh
absorbansi berturut-turut yakni 0,040 Abs, 0,041 Abs, 0,042 Abs, 0,049 Abs dan
0,047 Abs serta diperoleh pengukuran absorbansi sampel air sungai sebesar 0,080
Abs dan kadar nikel dalam sungai wanggu sebesar 21,5 ppm. Sehingga
disimpulkan bahwa kadar logam berat nikel telah tercemar dan melewati ambang
Hidup Tahun 2004 nilai ambang batas nikel (Ni) adalah 0,005 ppm.
.
DAFTAR PUSTAKA
Soni H. B., 2019, Categories, Causes and Control Of Water Pollution: A Review,
Journal of Environmental Science & Technology, 1(7).
Tamiji Z., Atisa Y., Ali N, 2018, Spectrophotometric and Thermodynamic Study
on the Dimerization Equilibrium of Neutral Red in the Water and
Micelle Environments by Chemometrics Methods, International
Journal of Experimental Spectroscopic Techniques, 3(15).