OLEH:
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya berupa nikmat kesehatan dan
penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun penulis
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
1. Pengertian unsur-unsur transisi 6
2. Ciri-Ciri Umum Unsur Transisi 7
3. Sifat-Sifat Kimia Unsur Transisi 7
4. Keberadaan Logam Transisi di Alam 7
5. Kegunaan Unsur Logam Transisi 7
6. Golongan-Golongan Unsur Transisi 8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur yang dikelompokan berdasarkan
kesamaan sifatnya ke dalam golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokan menjadi unsur logam,
nonlogam, semilogam dan gas mulia. Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat
melimpah.sumber unsur-unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut dan atmosfer
baik dalam bentuk unsur bebas (Pt, Au, C, N2, O2 dan gas-gas mulia), senyawa
maupun campurannya. Adapun unsur transisi sering didefinisikan sebagai
kelompok unsur yang mempunyai kulit-kulit d dan f yang terisi sebagian. Namun,
untuk maksud praktis, yang akan dipandang sebagai unsur transisi adalah unsur yang
memiliki kulit-kulit d dan f yang terisi sebagian. Jadi termasuk kedalamnya adalah
logam mata uang, Cu, Ag, dan Au.
Unsur transisi semuanya adalah logam, kebanyakan berupa logam keras yang
menghantar panas dan listrik yang baik. Mereka memiliki beberapa sifat khas,
meliputi warna yang unik, pembentukan senyawa paramagnetik, aktivitas katalitik,
dan terutama kecendrungan besar untuk membentuk ion kompleks. banyak
senyawaan berwarna dan paramagnetic, karena kulit-kulitnya yang terisi sebagian.
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir
pada subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur-unsur transisi baru dijumpai
mulai periode 4. Pada setiap periode kita menemukan 10 buah unsur transisi, sesuai
dengan jumlah elektron yang dapat ditampung pada subkulit d. Diberi
nama transisi karena terletak pada daerah peralihan antara bagian kiri dan kanan
sistem periodik. Aturan penomoran golongan unsur transisi adalah:
1. Golongan sama dengan jumlah elektron pada subkulits ditambah d.
2. Nomor golongan dibubuhi huruf B.
Unsur-unsur transisi–dalam adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya
berakhir pada subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada periode
keenam dan ketujuh dalam sistem periodik, dan ditempatkan secara terpisah di bagian
bawah. Sampai saat ini, unsur-unsur transisi-dalam belum dibagi menjadi golongan-
golongan seperti unsur utama dan transisi. Unsur-unsur ini baru dibagi menjadi dua
golongan besar, yaitu unsur lantanida dan unsur aktinida. Unsur-unsur
lantanida (seperti lantanum), adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi
subkulit 4f dan unsur-unsur aktinida (seperti aktinum), adalah unsur-unsur yang
elektron terakhirnya mengisi subkulit 5f.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Unsur Transisi?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Unsur Transisi?
3. Bagaimana Sifat dari Unsur Transisi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan unsur transisi.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari unsur transisi.
3.Untuk mengetahui sifat-sifat apa saja yang ada pada unsur transisi.
BAB II PEMBAHASAN
Senyawa yang dibentuk pada umumnya berwarna. Hal ini disebabkan karena
konfigurasi elektron unsur transisi menempati sub kulit d, elektron-elektron pada
orbital d yang tidak penuh memungkinkan untuk berpindah tempat. Elektron dengan
energi rendah akan berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi) dengan
menyerap warna misalnya energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu karena
energi yang diserap besarnya pun tertentu. Struktur elektron pada orbital d yang
bebeda akan mengasilkan warna pula.
Warna senyawa unsur-unsur transisi periode keempat dengan bilangan
oksidasi
A. Kesimpulan
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan electron pada kulit
terluar dan kulit pertama untuk berikatan dengan unsur-unsur lain. Unsur transisi
merupakan kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB
sampai VIIIB pada system lama). Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Unsur-unsur ini
pengisian elektronnya berakhir pada subkulit d.
Adapun ciri-ciri unsur transisi tersebut adalah bersifat logam, bersifat
paramagnetik, membentuk senyawa-senyawa yang dari unsur logam golongan utama
tidak berwarna, mempunyai beberapa tingkat oksidasi, membentuk berbagai macam
ion kompleks dan berdaya katalitik
B. Saran
Manfaatkanlah unsur transisi periode yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya
dan tidak berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif juga serta jangan
disalahgunakan dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Darjito, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Brawijaya. (PDF).
Sudjana, E., Maman A. dan Yuyu Y., 2002, Karakterisasi Senyawa Kompleks Logam
Transisi Cr, Mn, dan Ag dengan Glisin Melalui Spektrofotometri
Ultraungu dan Sinar Tampak, Jurnal Bonatura, 4(2).
Sugiarto, H.K., 2012, Dasar-Dasar Kimia Anorganik Transisi, Yogjakarta : Graha
Ilmu.
Taro S., 1996., Buku Teks Kimia Anorganik Online, Tokyo : Permission of
Iwanami Shoten.