IKATAN LOGAM
DISUSUN OLEH :
PUTRADI
AMANDA EKI WIRYA SATI
I WAYAN MARDHAWA SANTA
IKATAN LOGAM
A. DEFENISI IKATAN LOGAM
Logam mempunyai beberapa sifat yang unik seperti mengkilat, menghantarkan arus
listrik atau panas, dapat ditempa, ditarik, dan dibengkokkan. Sifat sifat logam tersebut tidak
dapat di jelaskan dengan menggunakan teori ikatan ionik dan ikatan kovalen.
Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion ion positif
logam di dalam lautan elektron. Lautan elektron tersebut merupakan elektron valensi dari
masing masing atom yamg saling tumpang tindih. Masing masing elektron valensi
tersebut dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada dalam Kristal tersebut dan
tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Gaya tarik inti atom atom logam dengan
lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam.
Pada ikatan logam terdapat elektron yang bebas mengeliling inti , inti tersusun secara
teratur dikelilingi elektron elektron. Elektron bebas yang mengelilingi inti itu tidak terikat
pada salah satu inti, hingga mudah pindah pindah ke tempat tempat yang energinya
rendah. Dengan adanya elektron yang tidak terikat secara khusus pada inti tertentu, maka
ikatan logam itu kuat dan logam tersebut mudah menghantarkan listrik.
Elektron yang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai hubungan
yang tidak erat dengan ini karena letaknya yang jauh dari muatan positif inti. Semua elektron
valensi logam-logam bergabung membentuk lautan elektron yang bergerak bebas di antara
inti atom. Elektron yang bergerak bebas beraksi sebagai ikatan terhadap ion bermuatan
positif. Ikatan logam tidak mempunyai arah. Akibatnya, ikatan tidak rusak ketika logam
ditempa.
Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron valensi menjadi
terdisosiasi dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.
Pada umumya Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik
menarik antara muatan positif dari ion ion logam dengan muatan negatif dari elekton
elektron yang bebas bergerak dalam logam tersebut.
Berdasarkan pernyataan dan penjelasan diatas maka
Ikatan logam adalah ikatan yang disebabkan oleh tumpang tindih orbital valensi dari
atom-atom logam. Akibatnya elektron-elektron yang ada pada orbitalnya dapat
berpindah ke orbital valensi atom tetangganya.
3.
Ikatan logam adalah ikatan antara inti positif unsur logam di dalam lautan elektron
yang dihasilkan oleh elektron valensi unsur logam yang bersangkutan.
Maka, teori awan atau lautan elektron pada ikatan logam itu didefinisikan
sebagai gaya tarik antara muatan positif dari ion-ion logam (kation logam) dengan
muatan negatif yang terbentuk dari elektron-elektron valensi dari atom-atom logam.
Jadi logam yang memiliki elektron valensi lebih banyak akan menghasilkan kation
dengan muatan positif yang lebih besar dan awan elektron dengan jumlah elektron
yang lebih banyak atau lebih rapat. Hal ini menyebabkan logam memiliki ikatan yang
lebih kuat dibanding logam yang tersusun dari atom-atom logam dengan jumlah
elektron valensi lebih sedikit.
Teori lautan atau awan elektron ini dapat menjelaskan berbagai sifat fisika dari logam.
1. Logam dapat ditempa, dapat dibengkokkan, direntangkan dan tidak rapuh
Hal ini disebabkan atom-atom logam tersusun secara teratur dan rapat
sehingga ketika diberi tekanan atom-atom tersebut dapat tergelincir di atas
lapisan atom yang lain
.
Gambar Sifat fisika logam dapat dibegkokkan dan ditempa
2. Sifat Mengkilap
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya
jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap
energi cahaya tersebut. Elektron-elektron akan melepas kembali energi
tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sama
dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena frekuensinya sama, maka kita
melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang datang. Pantulan cahaya tersebut
memberikan permukaan logam tampak mengkilap.
Bila Cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron
valensi yang mudah bergerak tersebut akan tereksitasi. Ketika elektron yang
tereksitasi tersebut kembali kepada keadaan dasarnya, maka energi cahaya
dengan panjang gelombang tertentu akan dipancarkan kembali. Peristiwa ini
dapat menimbulkan sifat kilap yang khas pada logam.
3. Daya hantar listrik
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron valensi yang bebas (mudah bergerak)
yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu beda tegangan, maka
elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif menjadi kutub positif
4. Daya hantar panas
Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam memiliki energi
kinetik. Jika dipanaskan, elektron-elektron akan memperoleh energi kinetik
yang
cukup
untuk
dapat
bergerak/bervibrasi
dengan
cepat.
Dalam
Pita
yang
menggunakan
pendekatan Teori
Orbital
Molekul,
mulai
dikembangkan pada tahun 1970. Melelui pendekatan tersebut dianggap orbital atom
logam dalam kisi kristalnya, membentuk orbital molekul berupa pita.
Misalnya kisi kristal Li dalam satu dimensi. Konfigurasi elektron Liadalah 1s22s1.
Pada pemebentukan rantai Li Li Li .......Li Li Li, 2 atom Li membentuk
Li2, 3 atom Li membentuk Li3 dan seterusnya. Pembentukan Li2, orbital 2s dari masing
masing atom Li menghasilkan sebuah orbital bonding dan sebuah orbital anti
bonding. Elektron elektron yang berasal dari orbital 2s kedua atom Li , akan
menempati orbital molekul bonding sedangkan orbital molekul anti bonding tidak
Logam
Li
180
1330
Na
97,8
892
63,7
774
Rb
38,9
688
29,7
690
Cs
Titik didih dan titik leleh berhubungan dengan sifat periodik unsur yaitu sifat jarijari atomnya. Semakin besar jari-jari atomnya maka semakin kecil titik didih dan titik
lelehnya sehingga mengakibatkan ikatan lebih lemah.
2. Jari-jari atom
Dalam sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation
logam dan jari-jari atom logam makin besar. Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kationkation logam dengan awan elektronnya semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara
Logam
Jari-jari
(pm)
atom
Li
157
Li+
106
Na
191
Na+
132
235
K+
165
Rb
250
Rb+
175
Cs
272
Cs+
188
kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin lemah.
KESIMPULAN
1. Ikatan logam merupakan salah satu jenis ikatan kimia yang tak dapat dijelaskan secara
teori ikatan ionik dan ikatan kovalen.
2. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara
muatan positif dari ion ion logam dengan muatan negatif dari elekton elektron
yang bebas bergerak dalam logam tersebut.
3. Sifat Fisika dari logam seperti dapat ditempa, menghantarkan arus listrik, mengkilap,
dan titik didih yang tinggi dapat dijelaskan dengan teori awan elektron, dan teori pita.
4. Ikatan logam dapat dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan golongan yaitu ikatan logam
pada golongan utama dan ikatan logam pada golongan transisi dan berdasarkan
unsure penyusunnya ikatan logam juga dibagi 2 yaitu ikatan logam antar unsur
sejenis dan ikatan logam antar unsure yang berbeda.
5. Teori awan elektron atau teori elektron bebas, ikatan logam terdapat antara ion logam
bermuatan positif dan elektron yang mudah bergerak dalam lautan elektron.
6. Teori pita dapat menjelaskan mengenai sifat logam sebagai konduktor, semikonduktor
dan isolator.
7.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kuatnya ikatan logam adalah: titik didih dan titik
leleh, jari-jari atom, jumlah elektron valensi yang terdelokalisasi, dan bilangan
koordinasi.
DAFTAR PUSTAKA
Jahro, Iis S. 2014. Ikatan Kimia. Medan : Jurusan Kimia FMIPA UNIMED
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar . Jakarta: Erlangga
Sukardjo. 1990. Ikatan Kimia. Jakarta: Rineka Cipta
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika.Jakarta : Rineka Cipta
Syarifuddin, Nuraini. 2002. Ikatan Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka
http://www.ilmukimia.org/2013/01/ikatan-logam.html
http://www.chem-is-try.org/?s=ikatan+logam
http://hildajunandaharahap.wordpress.com/2012/05/31/ikatan-logam-10/