Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ELEKTROKIMIA”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Modern

Dosen Pengampu :

R. Ahmad Zaky El Islami, M. Pd.

Dwi Indah Suryani, M. Pd.

Disusun Oleh:
Aulia Dinar Septiani (2281160022)

JURUSAN PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta


alam semesta beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana
atas segala limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan makalah “Elektrokimia” ini dengan tepat
waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah
suatu bentuk tanggung jawab penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kimia Modern.
Penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT. Sehingga sangat wajar jika dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran dalam
upaya evaluasi diri.
Di samping masih banyaknya ketidak sempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah dan memperkaya
wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis, dan pembaca.

Serang, 6 Mei 2019

Eleektrokimia | i
Penulis

Eleektrokimia | ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

2.1 Pengertian Bayi Tabung.................... Error! Bookmark not defined.

2.2 Sejarah Bayi Tabung ......................... Error! Bookmark not defined.

2.3 Tujuan Bayi Tabung ......................... Error! Bookmark not defined.

2.4 Macam-Macam Proses Bayi Tabung Error! Bookmark not defined.

2.5 Cara Pembuatan Bayi Tabung .......... Error! Bookmark not defined.

2.6 Dampak Melakukan Bayi Tabung .... Error! Bookmark not defined.

2.7 Hukum Bayi Tabung Menurut Islam Error! Bookmark not defined.

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10

3.1 Simpulan .......................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

Eleektrokimia | iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang telah kita ketahui, topik elektrokimia ini sudah kita pelajari
saat masih duduk di bangku SMA. Namun, pembahasan pada saat itu hanya
secara garis besarnya saja. Dengan adanya makalah ini, kami bermaksud untuk
membahas topik elektrokimia dengan lebih lengkap dan mendalam.

Sel elektrolisis merupakan pemanfaatan arus listrik untuk menghasilkan


reaksi redoks. Oleh karena itu, elektrolisis adalah proses penguraian suatu
senyawa dengan pengaliran arus listrik yang melaluinya. Dalam elektrolisis,
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Sel elektrolisis merupakan
kebalikan dari sel volta karena listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi
redoks tak spontan. Proses elektrolisis dimulai dengan masuknya elektron dari
arus listrik searah ke dalam larutan melalui kutub negatif. Spesi tertentu atau ion
yang bermuatan positif akan menyerap elektron dan mengalami reaksi reduksi di
katoda. Spesi yang lain atau ion bermuatan negatif akan melepas elektron dan
mengalami reaksi oksidasi di kutub positif atau anoda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian Elektrokimia ?
2. Apa saja penggolongan Elektrokimia ?
3. Bagaimana penyetaraan reaksi oksidasi reduksi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian elektrokimia
2. Untuk mengetahui penggolongan elektrokimia
3. Untuk mengetahui prosedur penyetaraan reaksi oksidasi reduksi

Eleektrokimia | 1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan
dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi
dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda. Jika kedua elektroda dihubungkan terhadap suatu sirkuit luar
dihasilkan aliran arus, yang dapat mengakibatkan terjadinya kerja mekanik
sehingga sel elektrokimia mengubah energi kimia ke dalam kerja.
Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron – elektron bebas dari
suatu logam kepada komponen di dalam larutan. Kesetimbangan reaksi
elektrokimia penting dalam sel galvani (yang menghasilkan arus listrik) dan sel
elektrolisis (yang menggunakan arus listrik). Pengukuran daya gerak listrik (DGL)
suatu sel elektrokimia dalam jangkauan suhu tertentu dapat digunakan untuk
menentukan nilai – nilai termodinamika reaksi yang berlangsung serta koefisien
aktifitas dari elektrolit yang terlibat.
2.2 Reaksi Redoks
Sel elektrokimia baik yang melepas atau menyerap energi selalu
melibatkan perpindahan elektron-elektron dari satu senyawa ke senyawa yang lain
dalam suatu reaksi oksidasi reduksi. Oksidasi adalah hilangnya elektron
sedangkan reduksi diperolehnya elektron. Zat pengoksidasi adalah spesies yang
melakukan oksidasi, mengambil elektron dari zat yang teroksidasi. Zat pereduksi
adalah spesies yang melakukan reduksi memberikan elektron kepada zat yang
tereduksi. Setelah reaksi zat teroksidasi memiliki bilangan oksidasi lebih tinggi
sedangkan zat tereduksi memiliki bilangan oksidasi lebih rendah).
Persamaan kimia dalam sebuah reaksi redoks dibalanskan (disetarakan)
melalui alasan logis, dengan memperhitungkan kenyataan bahwa jumlah mol

Eleektrokimia | 2
atom dari setiap unsur adalah sama sebelum dan sesudah reaksi. Dalam bagian ini
akan diuraikan sebuah prosedur yang didasarkan pada setengah-reaksi dan
menerapkannya ke reaksi yang terjadi dalam larutan asam atau basa dalam air.
Sebagai contoh CuS (s) + NO3 (aq)  Cu 2  (aq) + SO 4 2  (aq)  NO ( g )
Tahap 1 Bagi reaksi menjadi dua buah setengah-reaksi masing-masing yang
mengalami oksidasi dan reduksi
Oksidasi : CuS  Cu 2  + SO4 2 

Reduksi : NO3  NO
Tahap 2 Seimbangkan atom dan muatan pada masing-masing reaksi
 Mula-mula atom selain O dan H ( dalam kasus ini sudah seimbang)
 Seimbangkan atom O dengan menambahkan H 2 O pada sisi yang
kekurangan O
Oksidasi : CuS + 4 H 2O  Cu 2  + SO4 2 

Reduksi : NO3  NO  2 H 2O

 Seimbangkan atom H dengan menambahkan H 3O  pada sisi yang


kekurangan H
Oksidasi : CuS + 12 H 2O  Cu 2  + SO4 2  + 8 H3O

Reduksi : NO3 + 4 H3O  NO  2 H 2O

 Muatan diseimbangkan dengan menambah elektron (e) disebelah kiri


untuk setengah reaksi reduksi dan disebelah kanan untuk setengah reaksi
oksidasi
Oksidasi : CuS + 12 H 2O  Cu 2 + SO4 2 + 8 H3O + 8 e

Reduksi : NO3 + 4 H3O + 3 e  NO  2 H 2O

 Kalikan masing-masing setengah reaksi dengan bilangan bulat untuk


menyeimbangkan jumlah e- (elektron) yang diberikan oleh oksidasi dan
jumlah elektron yang diperlukan reduksi. Kemudian jumlahkan kedua
buah setengah reaksi tersebut.
Oksidasi : CuS + 12 H 2O  Cu 2 + SO4 2 + 8 H3O + 8 e (  3)

Eleektrokimia | 3
Reduksi : NO3 + 4 H3O + 3 e  NO  2 H 2O (  8)

Menjadi :
3 CuS + 36 H 2O  3 Cu 2  + 3 SO4 2  + 24 H3O + 24 e

8 NO3 + 32 H3O + 24 e  8 NO  48 H 2O

CuS + 8 NO3 + 8 H3O  3 Cu 2 + 3 SO4 2 + 8 NO  12 H 2 O

Tahap 3 Setarakan muatan secara keseluruhan

2.3 Sel Elektrokimia


Sel elektrokimia tersusun atas dua elektroda, yaitu anoda dan katoda. Pada
anoda terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi. Secara
garis besar, sel elektrokimia dapat digolongkan menjadi :
a. Sel Volta (Galvani)
Yaitu sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik yang
disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan.. Pada sel galvani,
anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan negatif dan katoda bermuatan
positif. Arus listrik mengalir dari katoda menuju anoda .Reaksi kimia yang
terjadi pada sel galvani berlangsung secara spontan. Salah satu aplikasi sel
galvani adalah penggunaan sel Zn/Ag2O3 untuk batere jam.
Macam-macam sel volta/ sel galvani
1. Sel Kering atau Sel Leclance
 Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll.
 Katodanya sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk
grafit) yang terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2
 Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian
bawah baterai sebagai terminal negatif.
 Elektrolit : Campuran berupa pasta :
MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
 Reaksi anoda adalah oksidasi dari seng
Zn(s) → Zn2+ (aq) + 2e-
 Reaksi katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan
terbentuk. Salah satu reaksi yang paling penting adalah :

Eleektrokimia | 4
2MnO2(s) + 2NH4 + (aq) + 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O
2. Sel Aki
 Katoda: PbO2
 Anoda : Pb
 Elektrolit: Larutan H2SO4
 Reaksinya adalah :
PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2H2O (katoda) Pb (s) +
SO42-(aq)
PbSO4(s) + 2H2O (katoda) Pb (s) + SO42-(aq)→ PbSO4(s) + 2e- (anoda)
PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O (total)
 Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena
ia terlibat dalam reaksi tersebut.
 Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang
(recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses
elektrolisis, dengan reaksi :
2PbSO4(s) + 2H2O → PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) (total)
 Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan
lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-
pindahkan.
3. Sel Bahan Bakar
 Elektroda : Ni
 Elektrolit : Larutan KOH
 Bahan Bakar : H2 dan O2
4. Baterai Ni – Cd
 Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang
umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt.
 Katoda : NiO2 dengan sedikit air
 Anoda : Cd
 Reaksinya :
Cd(s) + 2OH- (aq) → Cd(OH)2(s) + 2e-
2e- + NiO2(s) + 2H2O → Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)

Eleektrokimia | 5
 Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.

b. Sel Elektrolisis
Yaitu sel yang menggunakan arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia
tidak terjadi secara spontan tetapi melalui perbedaan potensial yang dipicu
dari luar sistem. Anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan
katoda bermuatan negatif, sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke
katoda. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk produksi alumunium atau
pemurnian tembaga.

(a) (b)
Gambar 2.1. (a) Sel Galvani dan (b) Sel Elektrolisis
Untuk menyatakan sel elektrokimia, digunakan notasi sel sebagai berikut
Zn │ Zn2+ ║ Cu2+ │ Cu
Sisi kiri notasi sel biasanya menyatakan reaksi oksidasi, sedangkan sisi
kanan notasi sel biasanya menyatakan reaksi reduksi. Garis tunggal (│) pada
notasi sel menyatakan perbedaan fasa, sedangkan garis ganda (║) menyatakan
adanya jembatan garam pada sel elektrokimia. Jembatan garam adalah larutan
kalium klorida atau amonium nitrat pekat. Jembatan garam diperlukan bila larutan
pada anoda dan katoda dapat saling bereaksi.

Eleektrokimia | 6
Gambar 2.2 (a) Sel elektrokimia tanpa jembatan garam dan (b) dengan
jembatan garam

2.4 Hukum Faraday


Akibat aliran arus listrik searah ke dalam larutan elektrolit akan terjadi
perubahan kimia dalam larutan tersebut. Menurut Michael Faraday (1834)
lewatnya arus 1 F mengakibatkan oksidasi 1 massa ekivalen suatu zat pada suatu
elektroda (anoda) dan reduksi 1 massa ekivalen suatu zat pada elektroda yang lain
(katoda).
Hukum Faraday I: Massa zat yang timbul pada elektroda karena
elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang mengalir melalui
larutan.
Muatan e untuk sebuah elektron tunggal (dinyatakan dalam Coloumb) telah
ditentukan dengan akurat menjadi :
e  1,6021773  1019 C
Sehingga jumlah muatan yang ditunjukkan oleh 1 mol electron adalah :
Q  (6,022137  1019 mol1 )(1,6021773  1019 C) = 96.485,31 C mol1
Jumlah muatan ini disebut tetapan Faraday (F)
F = 96.483,31 mol1
Arus
Listrik adalah jumlah muatan yang mengalir melalui sebuah rangkaian per
satuan waktu. Jika Q adalah besarnya muatan dalam coulomb dan t adalah waktu

Eleektrokimia | 7
dalam detik yang diperlukan untuk melalui sebuah titik dalam rangkaian, maka
arus I adalah :
Q
I
t
Hukum Faraday II: Massa massa electron zat yang berbeda dihasilkan atau
dipakai pada elektroda dengan melewatkan sejumlah tertentu muatan listrik
melalui sel.
Jika arus listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan Ag
NO3 maka akan diendapkan 1 gram ekivalen Ag.
Ag+ (aq) + ē Ag (s)
1 mol ē ~ 1 mol Ag ~ 1 gram ekivalen Ag
Untuk mendapatkan 1 gram ekivalen Ag diperlukan 1 mol ē
1 gram ekivalen Ag = 1 mol ē = 1 mol Ag = 108 gram Ag

2.5 Penentuan DGL Standar Sel (Eosel)


Nilai Eosel ditentukan dengan rumus

Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi .................................... (4.5)

Eoreduksi adalah nilai potensial elektroda standar pada elektroda yang mengalami
reduksi dan Eooksidasi adalah nilai potensial elektroda standar dari elektroda yang
mengalami oksidasi.

Contoh : Hitung Eosel pada 25oC untuk Cd │ Cd2+ ║ Cu2+ │ Cu !

Reduksi : ½ Cu2+ + e- = ½ Cu Eo = 0,339 V

Oksidasi : ½ Cd = ½ Cd2+ + e- Eo = -0,4022 V

Total : Cu2+ + Cd = Cu + Cd2+ Eosel = 0,7412 V

2.6 Penentuan DGL Sel (Esel) dan Perubahan Energi Bebas Gibbs (ΔG)
Beda potensial antara elektroda kanan (reduksi) dan elektroda kiri
(oksidasi) ditentukan dengan perhitungan DGL sel (Esel). Secara umum,

G  nFEsel dan G o  nFE sel


o
............................ (4.6)

Eleektrokimia | 8
Bila nilai DGL sel positif, maka ΔG negatif dan reaksi berlangsung secara
spontan. Sedangkan bila DGL sel negatif, ΔG positif dan reaksi berlangsung tidak
spontan. Menurut kesetimbangan kimia,

G  G o  RT ln Q ......................................... (4.7)

Bila perubahan energi Gibbs dinyatakan sebagai potensial kimia, maka persamaan
4.7 dapat ditulis menjadi

i  i o  RT ln ai ............................................. (4.8)

Jika nilai μi disubstitusi dengan persamaan 4.6, maka

 nFEsel  nFEsel
o
RT ln  ai i .................................... (4.9)
i

RT
E sel  E sel
o
 ln K ..................................................... (4.10)
nF

Hubungan antara Esel dan Eosel ini disebut persamaan Nernst, dimana K adalah
tetapan kesetimbangan yang nilainya sama dengan perbandingan aktifitas spesi
teroksidasi terhadap spesi tereduksi.

[aoksidasi ]
K .......................................... (4.11)
[a reduksi ]

Pada kesetimbangan, nilai Esel adalah nol sehingga

RT
o
E sel  ln K ....................................... (4.12)
nF
o
nFEsel

K e RT
.............................................. (4.13)

Dengan menggunakan persamaan 4.13, nilai K pada kesetimbangan dapat


ditentukan.

Eleektrokimia | 9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari penjelasan di atas, maka Penulis dapat menyimpulkan bahwa
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan reaksi
kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan
prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda.
3.2 Saran
Melalui makalah ini kami berharap agar mahasiswa dapat lebih memahami
mengenai elektrokimia dan dapat mengaplikasikannya dengan lebih efektif dan
praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Eleektrokimia | 10
DAFTAR PUSTAKA

Oxtoby, dkk, 2005. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta. Erlangga.


Sholehah, A. 2013. Bahan Ajar Kimia Fisika. (online).
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amali
asholehah.files.wordpress.com/2008/04/elektrokimia.doc. diakses pada 9
Mei 2019.

Eleektrokimia | 11

Anda mungkin juga menyukai