“ELEKTROKIMIA”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Aulia Dinar Septiani (2281160022)
SERANG
2019
KATA PENGANTAR
Eleektrokimia | i
Penulis
Eleektrokimia | ii
DAFTAR ISI
2.5 Cara Pembuatan Bayi Tabung .......... Error! Bookmark not defined.
2.6 Dampak Melakukan Bayi Tabung .... Error! Bookmark not defined.
2.7 Hukum Bayi Tabung Menurut Islam Error! Bookmark not defined.
Eleektrokimia | iii
BAB I
PENDAHULUAN
Eleektrokimia | 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan
dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi
dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan sel elektrolisis.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda. Jika kedua elektroda dihubungkan terhadap suatu sirkuit luar
dihasilkan aliran arus, yang dapat mengakibatkan terjadinya kerja mekanik
sehingga sel elektrokimia mengubah energi kimia ke dalam kerja.
Reaksi elektrokimia melibatkan perpindahan elektron – elektron bebas dari
suatu logam kepada komponen di dalam larutan. Kesetimbangan reaksi
elektrokimia penting dalam sel galvani (yang menghasilkan arus listrik) dan sel
elektrolisis (yang menggunakan arus listrik). Pengukuran daya gerak listrik (DGL)
suatu sel elektrokimia dalam jangkauan suhu tertentu dapat digunakan untuk
menentukan nilai – nilai termodinamika reaksi yang berlangsung serta koefisien
aktifitas dari elektrolit yang terlibat.
2.2 Reaksi Redoks
Sel elektrokimia baik yang melepas atau menyerap energi selalu
melibatkan perpindahan elektron-elektron dari satu senyawa ke senyawa yang lain
dalam suatu reaksi oksidasi reduksi. Oksidasi adalah hilangnya elektron
sedangkan reduksi diperolehnya elektron. Zat pengoksidasi adalah spesies yang
melakukan oksidasi, mengambil elektron dari zat yang teroksidasi. Zat pereduksi
adalah spesies yang melakukan reduksi memberikan elektron kepada zat yang
tereduksi. Setelah reaksi zat teroksidasi memiliki bilangan oksidasi lebih tinggi
sedangkan zat tereduksi memiliki bilangan oksidasi lebih rendah).
Persamaan kimia dalam sebuah reaksi redoks dibalanskan (disetarakan)
melalui alasan logis, dengan memperhitungkan kenyataan bahwa jumlah mol
Eleektrokimia | 2
atom dari setiap unsur adalah sama sebelum dan sesudah reaksi. Dalam bagian ini
akan diuraikan sebuah prosedur yang didasarkan pada setengah-reaksi dan
menerapkannya ke reaksi yang terjadi dalam larutan asam atau basa dalam air.
Sebagai contoh CuS (s) + NO3 (aq) Cu 2 (aq) + SO 4 2 (aq) NO ( g )
Tahap 1 Bagi reaksi menjadi dua buah setengah-reaksi masing-masing yang
mengalami oksidasi dan reduksi
Oksidasi : CuS Cu 2 + SO4 2
Reduksi : NO3 NO
Tahap 2 Seimbangkan atom dan muatan pada masing-masing reaksi
Mula-mula atom selain O dan H ( dalam kasus ini sudah seimbang)
Seimbangkan atom O dengan menambahkan H 2 O pada sisi yang
kekurangan O
Oksidasi : CuS + 4 H 2O Cu 2 + SO4 2
Reduksi : NO3 NO 2 H 2O
Eleektrokimia | 3
Reduksi : NO3 + 4 H3O + 3 e NO 2 H 2O ( 8)
Menjadi :
3 CuS + 36 H 2O 3 Cu 2 + 3 SO4 2 + 24 H3O + 24 e
8 NO3 + 32 H3O + 24 e 8 NO 48 H 2O
Eleektrokimia | 4
2MnO2(s) + 2NH4 + (aq) + 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O
2. Sel Aki
Katoda: PbO2
Anoda : Pb
Elektrolit: Larutan H2SO4
Reaksinya adalah :
PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2H2O (katoda) Pb (s) +
SO42-(aq)
PbSO4(s) + 2H2O (katoda) Pb (s) + SO42-(aq)→ PbSO4(s) + 2e- (anoda)
PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O (total)
Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena
ia terlibat dalam reaksi tersebut.
Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang
(recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses
elektrolisis, dengan reaksi :
2PbSO4(s) + 2H2O → PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) (total)
Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan
lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-
pindahkan.
3. Sel Bahan Bakar
Elektroda : Ni
Elektrolit : Larutan KOH
Bahan Bakar : H2 dan O2
4. Baterai Ni – Cd
Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang
umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt.
Katoda : NiO2 dengan sedikit air
Anoda : Cd
Reaksinya :
Cd(s) + 2OH- (aq) → Cd(OH)2(s) + 2e-
2e- + NiO2(s) + 2H2O → Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)
Eleektrokimia | 5
Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.
b. Sel Elektrolisis
Yaitu sel yang menggunakan arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia
tidak terjadi secara spontan tetapi melalui perbedaan potensial yang dipicu
dari luar sistem. Anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan
katoda bermuatan negatif, sehingga arus listrik mengalir dari anoda ke
katoda. Sel elektrolisis banyak digunakan untuk produksi alumunium atau
pemurnian tembaga.
(a) (b)
Gambar 2.1. (a) Sel Galvani dan (b) Sel Elektrolisis
Untuk menyatakan sel elektrokimia, digunakan notasi sel sebagai berikut
Zn │ Zn2+ ║ Cu2+ │ Cu
Sisi kiri notasi sel biasanya menyatakan reaksi oksidasi, sedangkan sisi
kanan notasi sel biasanya menyatakan reaksi reduksi. Garis tunggal (│) pada
notasi sel menyatakan perbedaan fasa, sedangkan garis ganda (║) menyatakan
adanya jembatan garam pada sel elektrokimia. Jembatan garam adalah larutan
kalium klorida atau amonium nitrat pekat. Jembatan garam diperlukan bila larutan
pada anoda dan katoda dapat saling bereaksi.
Eleektrokimia | 6
Gambar 2.2 (a) Sel elektrokimia tanpa jembatan garam dan (b) dengan
jembatan garam
Eleektrokimia | 7
dalam detik yang diperlukan untuk melalui sebuah titik dalam rangkaian, maka
arus I adalah :
Q
I
t
Hukum Faraday II: Massa massa electron zat yang berbeda dihasilkan atau
dipakai pada elektroda dengan melewatkan sejumlah tertentu muatan listrik
melalui sel.
Jika arus listrik 1 F dialirkan ke dalam larutan Ag
NO3 maka akan diendapkan 1 gram ekivalen Ag.
Ag+ (aq) + ē Ag (s)
1 mol ē ~ 1 mol Ag ~ 1 gram ekivalen Ag
Untuk mendapatkan 1 gram ekivalen Ag diperlukan 1 mol ē
1 gram ekivalen Ag = 1 mol ē = 1 mol Ag = 108 gram Ag
Eoreduksi adalah nilai potensial elektroda standar pada elektroda yang mengalami
reduksi dan Eooksidasi adalah nilai potensial elektroda standar dari elektroda yang
mengalami oksidasi.
2.6 Penentuan DGL Sel (Esel) dan Perubahan Energi Bebas Gibbs (ΔG)
Beda potensial antara elektroda kanan (reduksi) dan elektroda kiri
(oksidasi) ditentukan dengan perhitungan DGL sel (Esel). Secara umum,
Eleektrokimia | 8
Bila nilai DGL sel positif, maka ΔG negatif dan reaksi berlangsung secara
spontan. Sedangkan bila DGL sel negatif, ΔG positif dan reaksi berlangsung tidak
spontan. Menurut kesetimbangan kimia,
G G o RT ln Q ......................................... (4.7)
Bila perubahan energi Gibbs dinyatakan sebagai potensial kimia, maka persamaan
4.7 dapat ditulis menjadi
i i o RT ln ai ............................................. (4.8)
nFEsel nFEsel
o
RT ln ai i .................................... (4.9)
i
RT
E sel E sel
o
ln K ..................................................... (4.10)
nF
Hubungan antara Esel dan Eosel ini disebut persamaan Nernst, dimana K adalah
tetapan kesetimbangan yang nilainya sama dengan perbandingan aktifitas spesi
teroksidasi terhadap spesi tereduksi.
[aoksidasi ]
K .......................................... (4.11)
[a reduksi ]
RT
o
E sel ln K ....................................... (4.12)
nF
o
nFEsel
K e RT
.............................................. (4.13)
Eleektrokimia | 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari penjelasan di atas, maka Penulis dapat menyimpulkan bahwa
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan reaksi
kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan
prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.
Sel elektrokimia, juga disebut sel volta atau sel galvani, adalah suatu alat
dimana reaksi kimia terjadi dengan produksi suatu perbedaan potensial listrik
antara dua elektroda.
3.2 Saran
Melalui makalah ini kami berharap agar mahasiswa dapat lebih memahami
mengenai elektrokimia dan dapat mengaplikasikannya dengan lebih efektif dan
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Eleektrokimia | 10
DAFTAR PUSTAKA
Eleektrokimia | 11