TERMODINAMIKA KIMIA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Kimia
yang Dibina oleh Dhian Ramadhanty, S.Pt., M.Si.
Disusun oleh :
Nama : Nim :
Muh Yusran Sukri 0910580620016
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua sumber yang telah
menjadi panduan saya dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga makalah ini selalu bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................2
C. Tujuan....................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Termodinamika.....................................................................3
B. Bentuk-Bentuk Energi...........................................................4
C. Sistem, dan Proses Termodinamika......................................5
D. Hukum-Hukum Termodinamika...........................................6
a. Hukum Pertama Termodinamika..........................................7
b. Hukum Kedua Termodinamika............................................9
c. Hukum Ketiga Termodinamika..........................................18
E. Siklus Termodinamika........................................................19
a. Siklus Carnot......................................................................20
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................24
B. Saran......................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Sejarah awal dari AC (Air Conditioner) sudah dimulai sejak jaman Romawi
yaitu dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah
sehingga menurunkan suhu ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja yang
bisa karena biaya membangunnya sangatlah mahal karena membutuhkan air dan
juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang kaya saja yang dapat
membangunnya.
1
ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida Ameika Serikat.
Dr.Jhon Gorrie Image adalah yang menemukannya dan ini adalah cikal bakal dari
tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya sebelum sempurna beliau sudah
meninggal pada tahun 1855.
Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika
menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan bukan
untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk keperluan
percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan baru
dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di
Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak hanya
industri saja tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan berbagai
macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang kecil.semuanya masih berfungsi
sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang merasa nyaman.
B. Rumusan Masalah
Maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Termodinamika
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa
energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas
dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang
elektromagnet, energi akibat gaya magnet, dan lain-lain . Energi dapat berubah
dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
teknologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu
bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
3
seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19.
Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik,
yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang
menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik.
B. Bentuk-Bentuk Energi
Total energi (E) suatu sistem merupakan jumlah dari energi termal,
mekanis, kinetis, potensial, elektrik, magnetik, kimia dan nuklir. Di dalam
termodinamika yang dipelajari adalah besarnya perubahan dari satu bentuk energi
ke bentuk lainnya, bukan menghitung jumlah energi dari suatu sistem.
Ek = ½ m . v2............................................................... (2.1)
Ep = m . g . h ............................................. (2.2)
4
Energi Mikroskopik terdiri dari:
Dengan demikian energi total suatu sistem hanya dipengaruhi oleh energi
kinetik,energi potensial dan energi dalam.
Dalam thermodinamika ada dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan
sistem terbuka. Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis tetap dan
tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem, tetapi volumenya
bisa berubah. Yang dapat-keluar masuk sistem tertutup adalah energi dalam
bentuk panas atau kerja. Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang
dipanaskan, dimana masa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah,
dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon. Dalam sistem
terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau masuk kedalam sistem
melewati batas sistem. Sebagian besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem
terbuka. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana
campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang
keluar sistem melalui knalpot.
Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah merupakan sistem
thermodinamika terbuka, karena secara simultan ada energi dan masa keluar-
masuk sistem tersebut. Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut
property dari sistem, seperti tekanan P, temperatur T, volume V, masa m,
viskositas, konduksi panas, dan lain-lain. Selain itu ada juga property yang
disefinisikan dari property yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik,
panas jenis, dan lain-lain. Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak
berubah, apabila masing-masing jenis property sistem tersebut dapat diukur pada
semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai
keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem mempunyai nilai property yang
tetap. Apabila property nya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut
5
mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan
keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbnag (equilibrium). Perubahan sistem
thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain
disebut proses, dan rangkaian keadaan diantara keadaan awal dan akhir disebut
lintasan proses. Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus, apabila sistem
tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem
kembali ke keadaan awalnya.
D. Hukum-Hukum Termodinamika
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi
dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat
mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha,
gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas
tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada
dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik
rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan
suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan
energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di
dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding
dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan
perubahan energi dalam gas.
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R
adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan
suhu gas (dalam kelvin).
6
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja
yang dilakukan terhadap sistem.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas).
Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan
berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini
merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum
kekekalan energi. Sistem yang mengalami perubahan volume akan
melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan
mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem
akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi
dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam
termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis,
hukum I termodinamika dituliskan sebagai :
Q = W + ∆U ............................................... (2.3)
1) Proses Isotermik
7
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi
perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi
berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik.
Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi
dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang
diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W). Proses
isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagaiDimana V2 dan V1
adalah volume akhir dan awal gas.
2) Proses Isokhorik
QV = ∆U ................................................ (2.4)
3) Proses Isobarik
W = Qp − QV ............................................. (2.5)
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai
selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan
energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
4) Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun
keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang
dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U). Jika
suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume
masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan
8
dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas
dapat dinyatakan sebagai
Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule
yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa
panas dan kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama
diberikan oleh Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan
E, yang disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang
dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik.
9
entropi. Hukum kedua ini dapat dirumuskan sebagai berikut:“Proses suatu
sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin
terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi
sistem tersebut selalu naik atau tetap tidak berubah.”
Panas mengalir secara spontan dari benda panas ke benda yang lebih
dingin, tidak pernah sebaliknya. Sebuah pendingin mengambil panas dari
benda dingin ke benda yang lebih panas, tetapi operasinya membutuhkan
masukan energi mekanik atau kerja. Hal umum mengenai pengamatan ini
10
dinyatakan sebagai berikut :“Adalah mustahil bagi proses mana pun untuk
bekerja sendiri dan menghasilkan perpindahan panas dari benda dingin ke
benda yang lebih panas.” Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan
“pendingin” dari hukum kedua termodinamika.
Perubahan kerja menjadi panas, seperti pada gesekan atau aliran fluida
kental (viskos) dan aliran panas dari panas ke dingin melewati sejumlah
gradien suhu, adalah suatu proses ireversibel. Pernyataan “mesin” dan
“pendingin” dari hukum kedua menyatakan bahwa proses ini hanya dapat
dibalik sebagian saja. Misalnya, gas selalu mengalami kebocoran secara
spontan melalui suatu celah dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Gas-gas dan cairan-cairan yang dapat bercampur bila
dibiarkan akan selalu tercampur dengan sendirinya dan bukannya terpisah.
Hukum kedua termodinamika adalah sebuah pernyataan dari aspek sifat
searah dari proses-proses tersebut dan banyak proses ireversibel lainnya.
Perubahan energi adalah aspek utama dari seluruh kehidupan tanaman dan
hewan serta teknologi manusia, maka hukum kedua termodinamika adalah
dasar terpenting dari dunia tempat makhluk hidup tumbuh dan berkembang.
1. Formulasi Kelvin-Planck
11
misalnya pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, pada setiap alat atau mesin
memiliki nilai efisiensi tertentu. Efisiensi menyatakan nilai perbandingan
dari usaha mekanik yang diperoleh dengan energi panas yang diserap dari
sumber suhu tinggi.
2. Formulasi Clausius
Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari
empat proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor,
pemuaian adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan
pemampatan adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap
lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut yakni variabel keadaan,
mempunyai sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem
tersebut, tak peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel keadaan
dalam hal ini adalah entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal
12
dan keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal
dan keadaan akhir sistem tersebut.
W1 = c V ................................................ (2.7)
13
dimana c adalah konstanta. Kemungkinan menemukan N molekul
secara serempak di dalam volume V adalah hasil kali lipat N dari w. Yakni,
kemungkinan dari sebuah keadaan yang terdiri dari N molekul berada di
dalam volume V adalah :
Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin
besar di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat
berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin
sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu
hari musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-
tiba dalam suatu ruangan.
Thermal Energy Reservoir atau lebih umum disebut dengan reservoir energi
panas adalah suatu benda atau zat yang mempunyai kapasitas energi panas yang
besar. Artinya reservoir dapat menyerap atau menyuplai sejumlah energi panas
yang tidak terbatas tanpa mengalami perubahan temperatur. Contoh dari benda
atau zay besar yang disebut reservoir adalah samudera, danau, dan sungai untuk
benda besar yang berwujud air dan atmosfer untuk benda berwujud besar di udara.
Sistem dua fasa juga dapat dimodelkan sebagau suatu reservoir, karena sistem dua
fasa dapat menyerap dan melepaskan panas tanpa mengalami perubahan
temperatur. Dalam prakteknya, ukuran sebuah reservoir menjadi relatif. Misalnya
sebuah ruangan dapat disebut sebagai sebuah reservoir dalam suatu analisa panas
14
yang dilepaskan oleh sebuah televisi. Reservoir yang menyuplai energi disebut
dengan saurce dan reservoir yang menyerap energi disebut dengan sink.
Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi mengubah energi
panas menjadi energi mekanik. Sebuah mesin kalor dapat di karakteristikkan
sebagai berikut:
Sebuah alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin
kalor adalah pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran
luar dimana fluida kerja mengalami siklus termodinamika yang lengkap.
Untuk mesin kalor, output yang diinginkan adalah output kerja bersih. Dan
input yang diperlukan adalah jumlah panas yang disuplai ke fluida kerja.
Kemudian efisiensi termal dari sebuah mesin kalor dapat diekspresikan sebagai:
Atau
Atau
15
Melihat karaktristik dari sebuah mesin kalor, maka tidak ada sebuah mesin
kalor yang dapat mengubah semua panas yang diterima kemudian mengubahnya
semua menjadi kerja. Pernyataan tersebut dimuat sebuah pernyataan oleh Kelvin-
Plank yang berbunyi : “Adalah tidak mungkin untuk sebuah alat atau mesin yang
beroperasi dalam sebuah siklus yang menerima panas dari sebuah reservoir
tunggal dan memproduksi sejumlah kerja bersih.”
Mesin Pendingin
Mesin pendingin, sama seperti mesin kalor, adalah sebuah alat siklus. Fluida
kerjanya disebut dengan refrigerant. Siklus refrigerasi yang paling banyak
digunakan adalah daur refrigerasi kompresi-uap yang melibatkan empat
komponen : kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator
Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena
jumlah panas yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah
input kerja. Hal tersebut kontras dengan efisiensi termal yang selalu kurang dari
satu. Salah satu alasan penggunaan istilahcoefficient of performance-lebih disukai
untuk menghindari kerancuan dengan istilah efisiensi, karena COP dari mesin
pendingin lebih besar dari satu.
Pompa Kalor
Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau
sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi
pompa kalor memindahkan panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah
ke lokasi bertemperatur lebih tinggi. Contoh yang paling umum adalah lemari es,
16
freezer, pendingin ruangan, dan sebagainya. Tujuan dari mesin pendingin adalah
untuk menjaga ruang refrigerasi tetap dingin dengan meyerap panas dari ruang
tersebut. Tujuan pompa kalor adalah menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi.
Proses pemberian panas ruangan tersebut disertai dengan menyerap panas dari
sumber bertemperatur rendah.
Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang lebih panas ke lokasi
yang lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai kerja.
Kebalikannya, pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi
termal dari lokasi yang lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.Air condtioner
pada dasarnya adalah sebuah mesin pendingin tetapi yang didinginkan disini
bukan ruang refrigerasi melainkan sebuah ruangan/gedung atau yang lain.
Telah kita ketahui bahwa panas akan berpindah dari media bertemperatur
tinggi kemedia bertemperatur rendah. Pernyataan clausis tidak mengimplikasikan
bahwa membuat sebuah alat siklus yang dapat memindahkan panas dari terperatur
rendah ke media bertemperatur tinggi adalah tidak mungkin dibuat. Hal tersebut
dapat terjadi asalkan ada efek luar yang dalam kasus tersebut dilakukan
kompresor yang mendapat energi dari energi listrik.
17
c. Hukum Ketiga Termodinamika
18
Pada Kemudian, Pada tahun 1911, Planck membuat suatu hipotesis 0,
bukan hanya beda entropi yg = 0, tetapi entropi setiap zatàsuhu T padat atau
cair dalam keseimbangan dakhir pada suhu nol. Dapat ditunjukkan secara
eksperimen, bahwa bila suhunya mendekati St menurun.D0 K, perubahan
entropi transisi. Persamaan diatas dikenal sebagai hukum ketiga
termodinamika.
E. Siklus Termodinamika
Khusus untuk proses isotermal, hanya satu proses isotermal saja tidak
mungkin dapat terus-menerus melakukan usaha karena volume sistem ada
batasnya. Pada suatu saat proses itu harus berhenti, yaitu bila volume V2 sudah
mencapai nilai maksimum. Agar dapat mengubah kalor menjadi usaha lagi, sistem
itu harus dikembalikan ke keadaan awalnya. Rangkaian proses yang membuat
keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya disebut siklus. Dalam Gambar
14.8 dilukiskan sebuah siklus termodinamika. Mulai dari keadaan A gas itu
mengalami proses isotermal sampai keadaan B. Kemudian proses isobarik
mengubah sistem sampai ke keadaan C.
19
a. Siklus Carnot
Siklus termodinamika
.............................. (2.13)
20
Usaha bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran
jam, dan bernilai negatif jika berlawanan arah putaran jarum jam. Perubahan
energi dalam ΔU untuk satu siklus sama dengan nol ( ΔU = 0) karena
keadaan awal sama dengan keadaan akhir.
1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T1. Pada proses ini sistem
menyerap kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha
WAB.
2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama proses ini berlangsung suhu
sistem turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
3. Proses CD adalah pemampatan isoternal pada suhu T2. Pada proses ini
sistem menerima usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu
rendah T2.
4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem
naik dari T2 menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
21
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang
memiliki efisiensi tertinggi yang selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha
total yang dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah
di dalam siklus pada diagram p – V. Mengingat selama proses siklus Carnot
sistem menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas
kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2, maka usaha yang dilakukan oleh
sistem menurut hukum I termodinamika adalah sebagai berikut.
Q = U + W .............................................(2.14)
Q1 – Q2 = 0 + W .......................................... (2.15)
W = Q1 – Q2...........................................(2.16)
Keterangan:
22
Efisiensi mesin Carnot merupakan efisiensi yang paling besar karena
merupakan mesin ideal yang hanya ada di dalam teori. Artinya, tidak ada
mesin yang mempunyai efisien melebihi efisiensi mesin kalor Carnot.
Berdasarkan persamaan di atas terlihat efisiensi mesin kalor Carnot hanya
tergantung pada suhu kedua tandon atau reservoir. Untuk mendapatkan
efisiensi sebesar 100%, suhu tandon T2 harus = 0 K. Hal ini dalam praktik
tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, mesin kalor Carnot adalah mesin
yang sangat ideal. Hal ini disebabkan proses kalor Carnot merupakan proses
reversibel. Sedangkan kebanyakan mesin biasanya mengalami proses
irreversibel (tak terbalikkan) tidak seperti mesin carnot.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa termodinamika, merupakan Ilmu yang mempelajari tenteng Energi
spesifiknya mengenai energi panas dan kerjanya, dll. Proses yang terjadi
didalamnya bisa terjadi secara alami ataupun rekayasa teknologi
B. Saran
Kita sudah sepatutnya bersyukur atas kejadian- kejadian alam yang
bermanfaat bagi kita dan harus bisa menggali ilmu alam itu lebih dalam. Selain itu
diharapkan ada tambahan materi mengenai Termodinamika ini, karena apa yang
kami muat didalam makalah ini belum tentu sempurna dan baik.
24
DAFTAR PUSTAKA
Ade. 2009. Hukum Ketiga Termodinamika.
http://adeputriprasetya.blogspot.com/2009/11/hukum-3-termodinamika.html
Anonim. 2007. Termodinamika. http://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
Anonim. 2007. Termodinamika 1.
http://termodinamika1.wordpress.com/2007/12/08/materi-perkuliahan/
Anonim. 2009. Hukum Pertama Termodinamika.
http://www.cuacajateng.com/hukumpertama thermodinamika.html
Anonim. 2009. Termodinamika.
www.bebas.vlsm.org/v12/sponsor/.../0285%20Fis-1-5b.html
Anonim. 2011. Hukum Termodinamika. kk.mercubuana.ac.id/files/13015-3-
860358017731.doc
Anonim. 2012. Hukum Termodinamika.
www.infofisioterapi.com/info/termodinamika.html
Anonim. 2013. Bunyi Hukum ke-2 Termodinamika.
http://www.forumsains.com/fisika-smu/bunyi-hukum-ke-2-thermodynamics/
Halliday, Resnick. 1998. Fisika Edisi Ke 3. Jakarta: Erlangga
Khairunnisa. 2013. Konsep Dasar Termodinamika.
http://khairunnisa2.blogspot.com/2013/03/konsep-dasar-termodinamika.html
Odimira. 2011. Termodinamika.
http://odimirakoyukieto.blogspot.com/2011/06/termodinamika.html
Tahang. 2011. Penerapan Hukum-2 Termodinamika.
www.slideshare.net/tahangpette/penerapan-hukum-2-thermodinamika.
25