Ilmu kimia adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang sifat,
struktur, tranformasi, dinamika, dan energetika dari suatu zat.
Termodinamika (thermodynamics, thermo = panas, dynamics = gerakan atau
perubahan) atau energetika kimia menyangkut perubahan energi yang menyertai proses
kimia dan proses fisika. Termodinamika dapat menjawab apakah reaksi terjadi secara
spontan atau tidak.
Beberapa istilah penting yang sangat diperlukan dalam pembahasan termodinamika
kimia ini adalah sistem (system) dan lingkungan (surrounding). Sistem adalah bagian
alam semesta yang menjadi perhatian kita. Bagian lainnya di luar sistem disebut
lingkungan. Misalnya ingin mengetahui perubahan yang terjadi pada reaksi antara NaCl
dengan larutan AgNO3; sistemnya adalah larutan yang dipelajari itu sedangkan gelas
kimia, dan segala sesuatu di sekeliling larutan adalah lingkungan. Antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi pertukaran energi dan materi (massa). Berdasarkan pertukaran ini
ada tiga jenis sistem yaitu :
a. Sistem terbuka (open system) adalah suatu sistem yang dapat mempertukarkan energi
dan massa dengan lingkungannya.
b. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang hanya dapat mempertukarkan
energi dengan lingkungannya.
c. Sistem terisolasi (isolated system) adalah suatu sistem yang tidak dapat
mempertukarkan baik energi maupun massa dengan lingkungannya. Misalnya zat
dalam botol termos yang ideal.
Perubahan dapat terjadi di dalam suatu sistem. Untuk mengetahui adanya
perubahan di dalam sistem harus diketahui dengan tepat sifat dari sistem sebelum dan
sesudah perubahan terjadi atau dengan kata lain harus diketahui keadaan dari sistem
(state of system). Keadaan sistem adalah kondisi sistem yang terdiri dari tekanan,
suhu, dan jumlah mol tiap komponen, dan bentuk fisiknya (sebagai contoh gas,
cairan, padatan, atau bentuk kristal). Besaran P,V, dan T disebut fungsi keadaan
(state functions) atau variabel keadaan (state variables) karena P, V, dan T sangat
menentukan keadaan fisik suatu sistem dan harganya tidak tergantung pada
bagaimana terjadinya sistem dengan keadaan seperti itu sebelumnya. Perubahan P, V,
Kimia Dasar Termodinamika 141
Kimia
dan T dari satu keadaan sistem satu ke keadaan lain tidak tergantung pada bagaimana
urutan perubahan itu dilakukan. Misalnya suhu sampel air berubah dari 250C ke 350C.
Perubahan suhu itu tetap walaupun pertama-tama air didinginkan menjadi 00C dan
kemudian dipanaskan menjadi 35oC, atau suhu langsung dinaikkan dari 25oC menjadi
35oC. Jadi perubahan suhu (T) hanya tergantung pada suhu pada keadaan awal dan
keadaan akhir. Hubungan antara fungsi keadaan dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan yang dikenal dengan persamaan keadaan (equation of state). Seperti
persamaan keadaan gas ideal, PV = nRT.
Mengubah keadaan sistem dari keadaan 1 ke keadaan 2 dapat dengan
berbagai cara. Cara-cara ini disebut proses. Beberapa proses penting dalam ilmu kimia
adalah :
a. Proses isoterm yaitu proses yang berlangsung pada suhu tetap.
b. Proses adiabatik yaitu proses di mana tidak terjadi pertukaran kalor antara sistem dan
lingkungan
c. Proses isobar adalah proses yang berlangsung pada tekanan tetap.
d. Proses isokhor adalah proses pada volum tetap.
Besaran lain yang perlu diketahui adalah :
a. Kapasitas panas (heat capacity) yaitu jumlah energi panas yang diperlukan untuk
menaikkan suhu dari zat dengan jumlah tertentu sebanyak 1oC. Satuan kapasitas panas
adalah JoC-1.
b. Panas jenis (specifik heat) adalah kapasitas panas per gram yaitu jumlah panas yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebanyak 1oC. Panas jenis air adalah
4,184 J gr-1 oC-1.
c. Kapasitas panas molar adalah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu dari 1
mol zat sebesar 1oC. Karena massa molar air adalah 18,0 g mol-1, maka kapasitas panas
molar air adalah 75,3 J mol-1 oC-1.
Contoh 6.1.
Berapakah kapasitas panas penangas air dalam kJ 0C-1, yang mengandung 4,00 dm3 air ?.
Panas jenis air adalah 4,184 J g-1 0C-1
Penyelesaian.
Akan dihitung jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu air di
dalam penangas sebesar 10C. Apabila dianggap kerapatan air adalah 1 g cm-3, maka
massa air 4000 g.
P = F/A
P = F/A
h2 h
h1
Awal Akhir
6.3 Entalpi
Pengaduk
Ke Termometer
sumber
listrik
Wadah terisolasi
Pereaksi
Bomb
dari baja
Air
Menurut Hukum Hess, penjumlahan ke 3 persamaan reaksi itu akan memperoleh reaksi
pembentukan CH4(g) dengan Hfo sebesar :
Hfo = H1o + H2o + H3o
H3o dapat dinyatakan sebagai H atomisasi CH4(g) dengan harga negatif (-)
H3o = - [Hfo - (H1o + H2o )]
H atomisasi = H10 + H2o - Hfo
Harga ini merupakan jumlah total energi yang harus diserap untuk memutuskan 4 mol
ikatan C H dalam 1 mol CH4. Dengan membagi harga ini dengan 4 diperoleh energi
ikatan rata-rata (= energi disosiasi = HD) dari ikatan C H. Energi ikatan rata-rata
dapat digunakan untuk menghitung panas pembentukan dengan ketepatan yang dapat
diandalkan. Harga energi ikatan rata-rata berbagai jenis ikatan antar atom dapat dilihat
pada Tabel 6.3.
Berdasarkan energi ikatan rata-rata itu, entalpi reaksi dapat dihitung dari :
H = HD (ikatan putus) - HD (ikatan terbentuk) (6.7)
Hitungan tersebut didasarkan pada prinsip bahwa reaksi kimia terjadi dari pemutusan dan
pembentukan ikatan. Pada pemutusan ikatan diperlukan energi dan pada pembentukan
ikatan dilepaskan energi. Apabila dalam suatu reaksi energi untuk memutuskan ikatan
lebih besar daripada energi yang dilepas untuk pembentukan ikatan, maka H berharga
positif (reaksi endoterm), sebaliknya bila energi untuk memutuskan ikatan lebih kecil
Contoh 6.5.
Perkirakan nilai Hpembakaran metana.
Penyelesaian.
Reaksi pembakaran metana :
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Hpembakaran =[ ( 4 x 413) + (2 x 498) (2 x 803) + (4 x 463)]
Kimia Dasar Termodinamika 153
Kimia
= -810 kJ per mol CH4.
6.4 Proses dapatbalik (reversible) dan takdapatbalik (irreversible)
Sejumlah perubahan fisika dan kimia dapat berlangsung dalam satu arah. Kita
melihat bahwa kesetimbangan dapat dibentuk pada perubahan fase : pelelehan zat padat,
penguapan cairan, pelarutan zat terlarut (solute), dan berbagai reaksi kimia seperti
pembentukan dinitrogen tetraoksida :
2NO2(g) N2O4(g).
Pada perubahan fase : es menjadi air, pada 0oC penambahan energi menyebabkan es
meleleh, tetapi pelepasan energi membalikkan proses itu dan membekukan air.
Secara termodinamika proses dapat balik harus memenuhi 2 persyaratan.
Persyaratan pertama, proses itu dapat dibalikkan arahnya sehingga setiap keadaan antara
yang telah dilalui oleh sistem akan dilaluinya kembali dengan arah yang berlawanan.
Persyaratan kedua, proses itu harus berlangsung sedemikian lambatnya (dalam waktu yang
tidak terbatas) sehingga pada setiap saat sistem praktis berada dalam kesetimbangan; dan
ini hanya mungkin jika pada setiap tahap proses kakas penentang proses hanya berbeda tak
terhitung sedikitnya dari kakas penggerak proses. Jadi pada proses reversibel kakas
penggerak proses (dilakukan oleh sistem) setimbang dengan kakas penentang proses (dari
luar sistem) dan pada saat ini kerja yang dilakukan sistem maksimum karena apabila kakas
penentang proses dinaikkan akan mengubah arah perubahan proses.
Semua perubahan spontan tidak terjadi oleh proses reversibel dan kerja yang
dikeluarkan oleh perubahan spontan seperti itu selalu kurang daripada kerja
maksimumnya. Konsep proses reversibel penting sekali, antara lain karena proses ini
menghasilkan kerja maksimum. Pada uraian besaran termodinamika selanjutnya, hanya
akan dihubungkan dengan proses yang reversibel.
Thermodinamika dapat mengetahui apakah reaksi dapat terjadi secara spontan yaitu
terjadinya reaksi tanpa pengaruh faktor luar. Suatu contoh proses spontan adalah bola jatuh
menggelinding dari bukit. Sampai di bawah energi potensial bola tersebut menurun dan
dikatakan bola dalam keadaan lebih stabil karena energinya lebih rendah dari keadaan
sebelumnya. Jadi proses yang menurunkan energi sistem cenderung berupa proses
spontan. Proses spontan lain yang melepaska energi adalah campuran oksigen dan
hidrogen yang bereaksi membentuk air. Reaksi kimia ini disertai pelepasan panas/kalor
Kimia Dasar Termodinamika 154
Kimia
yang besar sehingga uap air yang dihasilkan tekanannya besar dan mudah meledak.
Disamping itu ada pula perubahan spontan yang terjadi dengan penyerapan energi.
Misalnya proses pelarutan. Garam amonium nitrat dilarutkan dalam air akan terjadi
penyerapan energi. Pelarutan amonium nitrat itu adalah proses spontan walaupn
endotermik. Ketika NH4NO3 larut dalam air, partikel-pertikel zat terlarur (solute)
meninggalkan bentuk kristalnya dan secara perlahan berdifusi ke dalam cairan pelarut
(solvent) menghasilkan larutan (solution). Keadaan akhir dari partikel solute menjadi lebih
tidak teratur (disordered) daripada sebelum larut. Pelarutpun keadaannya menjadi lebih tak
teratur dalam larutan karena molekul-molekul pelarut didispersikan (disebarkan) ke dalam
zat terlarut.
Dalam proses apapun ada kecenderungan alamiah menjadi keadaan naiknya
ketidak teraturan (randomness). Secara statistik dikatakan probabilitas (kementakan)
keadaan tidak teratur lebih tingi daripada keadaan teratur. Sebagai contoh, kita mempunyai
I mol gas dalam wadah sebelah kiri dan pada wadah sebelah kanan hampa. (lihat Gambar
6.4). Apabila kran penghubung kedua wadah dibuka, maka gas dalam wadah sebelah kiri
akan secara spontan berpindah ke wadah lain yang hampa, sampai tiap wadah mengandung
jumlah molekul gas yang sama. Bila wadah berisi 2 molekul gas, maka probabilitas untuk
1
mendapatkan molekul gas hanya berada pada satu wadah adalah sebanyak .atau .
22
Secara umum probabilitas mendapatkan molekul-molekul gas hanya berada pada satu
1
wadah adalah , di mana n adalah jumlah partikel. Untuk gas sebanyak 1 mol, maka
2n
1
probabilitas gas berada pada satu wadah saja adalah 6 , 02 x 10 23
dan harga ini sangat kecil.
2
Jadi menjaga agar partikel berada pada satu wadah saja adalah suatu yang tidak mungkin.
Jadi ada 2 faktor yang berpengaruh pada kespontanan perubahan fisik dan
perubahan kimia yaitu : perubahan energi dan perubahan ketidak teraturan sistem.
Kimia Dasar Termodinamika 155
Kimia
Contoh 6.6.
Berdasarkan pengetahuan kimia anda, jelaskan reaksi di bawah ini yang berlangsung
spontan.
C(s) + O2(g) CO2(g)
2HgO(s) Hg(l) + O2(g)
Mg(s) + Cl2(g) MgCl2(s)
Penyelesaian.
Karbon terbakar karena adanya oksigen dan pembakaran itu terjadi setelah
dibangkitkan atau dinyalakan.
Peruraaian raksa(II) oksida menjadi oksigen hanya terjadi pada suhu yang tinggi.
Magnesium adalah logam yang sangat reaktif dan akan bereaksi dengan dahsyat
dengan gas klorin begitu reaksi itu dimulai.
6.5.1 Entropi
Derajat ketidak teraturan (degree of randomness) sistem dinyatakan dengan besaran
termodinamika yang disebut entropi dengan simbul S. Makin besar ketidak teraturan,
makin besar pula entropi. Sebagaimana besaran U dan H, entropi merupakan fungsi
keadaan, yang berarti bahwa besarnya perubahan entropi (S) hanya tergantung pada
entropi sistem pada keadaan awal dan entropi sistem pada keadaan akhir.
Perubahan entropi suatu sistem dapat terjadi dengan menambahkan
panas/kalor kepada sistem. Sebagai contoh, kristal karbon monooksida pada temperatur
mutlak 0K, mempunyai susunan kristal yang sempurna, di mana semua dipol C -O
mempunyai arah yang sama dan pada keadaan ini entropi dari sistem harganya minimum.
Apabila panas ditambahkan kepada kristal CO tersebut, suhunya naik di atas 0 K dan
gerakan termal (vibrasi) di dalam kisi kristal menyebabkan beberapa dipol arahnya
berlawanan daripada semula. Sebagai hasilnya susunan kristal menjadi kurang teratur atau
lebih tidak teratur dan entropi kristal jelas bertambah. Makin banyak panas/kalor
ditambahkan ke dalam sistem, makin besar ketidak teraturannya. Jadi dapat dikatakan
S) berbanding langsung dengan jumlah panas yang
bahwa perubahan entropi (
ditambahkan ke dalam sistem. Panas dalam hal ini adalah sebagai qrev yaitu jumlah
panas yang harus ditambahkan ke dalam sistem jika perubahan berlangsung secara
reversibel (dapatbalik).
S qrev (6.8)
Contoh 6.8.
Hitunglah perubahan energi bebas standar pembentukan CO2 (g) dari unsur-unsurnya.
Hasil reaksi dan pereaksi diukur pada keadaan standar.
Rangkuman.
Termodinamika (energetika kimia) membahas perubahan energi yang menyertai
proses kimia dan proses fisika. Istilah penting yang sangat diperlukan dalam pembahasan
termodinamika kimia ini adalah :
sistem (system) : sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi.
lingkungan (surrounding).
keadaan sistem (state of system) : tekanan, suhu, dan jumlah mol tiap komponen, serta
bentuk fisiknya (sebagai contoh gas, cairan, padatan, atau bentuk kristal).
Soal latihan.
1. Definisikanlah istilah berikut : proses isotermal, adiabatik, fungsi keadaan, kapasitas
panas, kapasitas panas molar, dan panas jenis.
2. Sebutkanlah perbedaan antara : (a) energi-dalam dengan entalpi (b) sistem dengan
lingkungan.
3. Nyatakan dengan kata-kata hukum termodinamika pertama dan hukum ke nol.
4. Mengapa U = sama dengan nol pada pengembangan (ekspansi) gas ideal secara
isotermal ?.
5. Jelaskan secara singkat empat (4) cara penentuan kalor reaksi.
6. Hidrogen (0,1 gram) dan oksigen (0,80 gram) ditekan menjadi 1 dm3, dan kemudian
diletakkan ke dalam air dalam kalorimeter.bomb. Sebelum reaksi, suhu air semula