Anda di halaman 1dari 5

Research Based Learning

PENERAPAN MOTOR LISTRIK SEDERHANA MENGGUNAKAN PRINSIP GAYA


LORENTZ PADA PEMBUATAN BALING – BALING

FI-1202 Fisika Dasar 1


Ester Marysa-Matematika-121160010
1

Melisa Sekar Fadila-Matematika-121160007


2
3
Rebecca Olivia Javenka Br. Manurung-Matematika-121160011
4
Rena Wulandari Mulyasiwi-Matematika-121160009
5
Yoga Andriyanto-Matematika-121160008

Abstrak 1. PENDAHULUAN
Research Based Learning (RBL) merupakan
tugas akhir dalam mata kuliah Fisika Dasar. Gaya Lorentz pertama kali ditemukan dan
RBL ini berfungsi untuk melatih kreativitas dikembangkan oleh Fisikawan yakni Hendrik
mahasiswa dalam pembuatan alat agar Antoon Lorentz. Bersama dengan rekannya
mahasiswa dapat menerapkan ilmu fisika yang yang bernama Pieter Zeeman, pada tahun 1902
telah dipelajari selama satu semester. Pada RBL menerima Penghargaan Nobel di dalam Ilmu
kali ini bertemakan motor listrik sederhana Fisika. Gaya Lorentz erat kaitannya dengan
dengan menggunakan prinsip Gaya Lorentz. gaya elektrik pada sebuah medan
Gaya Lorentz memiliki pengertian yaitu suatu elektromagnetik. Gaya lorentz dapat bergerak
gaya yang bekerja pada partikel bermuatan jika dialiri arus listrik di dalam magnet yang
dalam medan listrik dan medan magnet. Motor dihasilkan oleh muatan listrik. Gaya lorentz
listrik dapat mengubah energi listrik menjadi memiliki kedudukan sesuai dengan tempat
energi mekanik dengan menggunakan menjalarkan muatan listrik, gaya lorentz pada
perangkat elektromagnetis. Energi mekanik kawat berarus, dan kawat sejajar. Gaya Lorentz
yang terdapat dalam motor listrik dapat yang diterapkan pada motor listrik dapat
digunakan untuk menggerakan baling-baling. digunakan untuk mengubah energi listrik
Pembuatan baling-baling menggunakan prinsip menjadi energi gerak
Gaya Lorentz yaitu memiliki fungsi dapat
mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Dalam percobaan penerapan Gaya Lorentz kali
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ini yaitu pada baling-baling. Baling-baling
alat dan bahan yang digunakan adalah baterai, adalah sebuah komponen pada kapal yang
lem cair dan lem lilin, magnet, korek api, kawat berfugsi untuk menggerakkan kapal. Baling-
tembaga, amplas, stik es krim, peniti, lakban, baling memiliki poros untuk bekerja sehingga
gunting, kabel, dan kertas karton. Dimulai menghasilkan gaya dorong [1]. Dalam
dengan menyusun baterai pada tempat yang kehidupan sehari-hari, beberapa motor listrik
sudah disiapkan lalu merangkai kabel dengan dapat digunakan pada kipas angin yang
menempatkan baterai sesuai posisi plus (+) dan berfungsi untuk menggerakkan baling-baling.
minus (-), ambil magnet kemudian dekatkan Tujuan dari penerapan Gaya lorentz pada
dengan lilitan yang terpasang pada peniti, maka baling-baling adalah untuk mempercepat laju
baling-baling akan berputar. Kesimpulan yang perahu.
dapat diambil dari penelitian ini adalah Gaya
Lorentz terbukti bekerja pada baling-baling. 2. TEORI DASAR
Gaya Lorentz merupakan gabungan dari dua
Kata Kunci : Research Based Learning (RBL), gaya, yaitu gaya magnetik dan gaya elektrik
Motor Listrik, Gaya Lorentz, baling-baling pada suatu medan elektromagnetik. Gaya
lorentz adalah gaya yang bergerak karena arus
listrik oleh sebuah muatan berada didalam
1
Research Based Learning–Penerapan Motor Listrik sederhana Menggunakan Prinsip Gaya Lorentz Pada Pembuatan Baling-Baling
suatu medan magnet. Gaya magnetik dapat 10. Gunting
timbul karena adanya penghantar arus listrik di 11. Kabel
dalam medan magnet. 12. Kertas karton
3.2 Langkah-Langkah Pembuatan Alat
Gaya Lorentz memiliki arah yang tegak lurus
3.2.1 Pembuatan Dudukan Baling-
dengan induksi magnetik (B) dan kuat arus
Baling
listrik (I). Untuk menentukan arah gaya lorenzt
1. Siapkan beberapa stik es krim, lalu
dapat menggunakan kaidah tangan kanan atau
potong sesuai pola yang telah di
sekrup. Besar gaya lorentz sebanding dengan
buat.
arus listrik, panjang kawat, dan medan magnet.
2. Rangkai stik es krim yang telah
Rumus gaya lorentz untuk panjang kawat 1
dipotong tadi, rekatkan dengan lem
meter adalah :
cair / lem lilin.
F = I.B sinθ 3. Rekatkan peniti pada bagian atas
dudukan menggunakan lem lilin.
Karena kawat memiliki pengaruh perhitungan Posisi kepala peniti berada di
gaya lorentz maka, untuk panjang kawat = ℓ bawah. Usahakan sejajar.
rumusnya menjadi :
3.2.2 Pembuatan Baling-Baling dan
F = I . ℓ . B . Sin θ Kumparan Kawat
1. Rangkai kabel yang telah disiapkan
Keterangan : sedemikian rupa agar bisa terhubung
F = Gaya Lorentz dalam newton (N) dengan baterai
I = kuat arus listrik dalam ampere (A) 2. Siapkan kawat, lilitkan pada badan
ℓ = panjang kawat dalam meter (m) baterai supaya terbentuk lilitan
B = kuat medan magnet (Wb/m2) / tesla (T) melingkar.
θ = sudut antara  arah I dan B 3. Setelah terbentuk lilitan, amplas
bagian ujung kawat sampai warna
Di bawah ini adalah gambar dan keterangan kuning tembaganya berubah
kaidah tangan kanan : menjadi putih/silver
4. Pasang kawat yang telah siap pada
dudukan yang sudah di buat,
masukkan pada lubang peniti.
5. Siapkan baling baling dengan kertas
karton. Kemudian pasang baling
baling pada kawat yang telah
terpasang pada peniti.
Ibu jari menunjukkan arah arus, jari telunjuk 3.3 Cara Kerja Alat
menunjukkan medan magnet dan jari tengah Prinsip kerja pada baling-baling ini
menunjukkan arah gaya lorentz. berdasarkan cara motor listrik yang
memanfaatkan medan magnet sehingga
3. METODOLOGI menghasilkan partikel bermuatan listrik.
3.1 Alat dan Bahan Dalam hal ini, untuk mendapatkan perputaran
1. Baterai baling-baling yang lebih cepat tentunya
2. Lem cair dan lem lilin dibutuhkan tegangan yang kuat pula. Dalam
3. Magnet aplikasi pembuatan baling-baling
4. Korek api menggunakan prinsip Gaya Lorentz
5. Kawat tembaga dipengaruhi beberapa hal seperti jumlah lilitan
6. Amplas daripada suatu kumparan semakin banyak
7. Stik Es Krim lilitan juga akan semakin mempercepat
8. Peniti perputaran daripada baling-balingnya serta
9. Lakban letak jarak magnet dengan kumparan dimana
2
Research Based Learning–Penerapan Motor Listrik sederhana Menggunakan Prinsip Gaya Lorentz Pada Pembuatan Baling-Baling
semakin jauh jaraknya tentu semakin lambat. 4. Cara pembuatannya mudah
Sehingga faktor yang mempengaruhi seperti 3.6 Kekurangan Alat
yang sudah disebutkan, bahan serta teknik 1. Baterai yang digunakan memiliki
dari pembuatan alat percobaan tersebut harus tegangan kecil
diperhatikan agar hambatan atau kegagalan 2. Tidak dapat digunakan secara terus
dapat teratasi. [2] menerus, karena ketika baterai habis
3.4 Cara Melakukan Percobaan maka baling-baling tidak dapat
berputar
Sususn 3. Terdapat kemungkinan kumparan
baterai pada tidak bisa berputar jika penempatan
tempat yang magnet tidak tepat
sudah 3.7 Saran Pengembangan Alat
disiapkan Berdasarkan kekurangan desain alat ini,
sebaiknya baterai yang ingin digunakan
dapat dipilih yang lebih besar tegangannya.
Karena semakin besar tegangan baterai,
maka putaran pada kumparan semakin
Rangkai kabel cepat dan tentunya juga semakin lama jika
dan baterai dibandingkan dengan percobaan kami.
dengan posisi
plus (+) minus 4. HASIL DAN ANALISIS
(-) yang sesuai Penerapan Gaya Lorentz pada baling-baling
menggunakan prinsip kerja yang berasal dari
motor listrik dengan memanfaatkan medan
magnet sehingga menghasilkan partikel
bermuatan listrik. Dalam aplikasi pembuatan
Ambil magnet,
Aambil magnet, baling-baling dipengaruhi beberapa hal seperti
dekatkan
dekatkan pada
pada jumlah lilitan daripada suatu kumparan
lilitan yang
lilitan yang semakin banyak lilitan juga akan semakin
terpasangpada
terpasang di
peniti
mempercepat perputaran daripada baling-
peniti balingnya serta letak jarak magnet dengan
kumparan dimana semakin jauh jaraknya tentu
semakin lambat [3]. Sehingga percobaan ini
hanya dilakukan dengan cara mengamati
menggunakan mata secara langsung dan tidak
adanya data tertulis.
Baling-baling
akan berputar Namun, percobaan yang kami amati langsung
tidak terdapat kerancuan, karena berdasarkan
penerapan prinsip Gaya Lorentz pada baling-
baling diperoleh baling-baling tersebut dapat
berputar, yang berarti adanya arus listrik dalam
Amati bagaimana perputaran daripada baling-
suatu medan magnet telah terjadi.
baling, kemudian lakukan percobaan dengan
lilitan kumparan yang divariasikan, adakah Gaya lorentz erat kaitannya dengan arus listrik,
pengaruh daripada kecepatan perputaran suatu karena gaya lorentz ditimbulkan oleh arus
baling-baling. listrik yang memiliki muatan dan beregerak
3.5 Kelebihan Alat pada suatu medan magnet. Medan magnet
1. Dapat digunakan dimana saja sendiri adalah gaya magnetik yang
2. Alat dan bahan yang digunakan mempengaruhi suatu daerah atau ruangan.
terjangkau dan sederhana Medan magnet juga memiliki kutub utara dan
3. Dapat menghemat listrik kutub selatan. Interaksi antara medan listrik dan
3
Research Based Learning–Penerapan Motor Listrik sederhana Menggunakan Prinsip Gaya Lorentz Pada Pembuatan Baling-Baling
medan magnet pada percobaan ini yang disebut DAFTAR PUSTAKA
dengan gelombang elektromagnetik. [4]

Oleh karena itu gaya listrik berpengaruh pada


perputaran baling-baling, sehingga terjadi
perubahan energi dari energi listrik menjadi
energi gerak. Secara sederhana gaya lorentz
terbukti dalam percobaan kali, dan alat yang
menggunakan prinsip Gaya Lorentz ini sangat
ramah lingungan. Namun, perlu ada variasi
dalam proses pembuatan alat yang menerapkan
Gaya Lorentz.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Alat baling-baling adalah salah satu
penerapan Gaya Lorentz yang dapat dibuat
dengan mudah karena alat dan bahannya
terjangkau. Alat ini tidak disarankan untuk
digunakan secara terus menerus karena
ketika baterai habis maka baling-baling
tidak dapat berputar. Namun berdasarkan
percobaan alat ini, kita bisa membuktikan
prinsip Gaya Lorentz bahwa gaya yang
timbul akibat adanya arus listrik dalam
suatu medan magnet. Jadi, jika kita
memiliki suatu benda konduktor yang
berada di dalam medan magnet, kemudian
kita aliri benda tersebut dengan arus listrik,
maka akan timbul suatu gaya yang mampu
menggerakkan benda tersebut, gaya ini
disebut dengan Gaya Lorentz. [5]
5.2 Saran
Pelaksanaan pembuatan desain alat baling-
baling sudah berjalan dengan baik.
Harapan kedepannya, agar variabel yang
diujikan menjadi lebih variasi dan
dilakukan dengan mencatat serta
menghitung data hasil percobaan
menggunakan rumus Gaya Lorentz.
Sehingga data yang diperoleh lebih
lengkap dan lebih akurat dalam melakukan
pembuktian akan prinsip Gaya Lorentz
dalam kehidupan sehari-hari.

[1] S. J. A. W. B. S. Ridwan Redi Putra, “Analisa Kekuatan Puntir, Kekuatan Tarik dan Kekerasan Baja
ST 60,” Jurnal Teknik Perkapalan, vol. 61, pp. 83-84, 2018.
[2] J. ZHU, “Principle and Characteristic of Lorentz Force Propeller,” Journal of Electromagnetic
Analysis and Applications, vol. 1, pp. 1-7, 2009.
[3] M. Ahmad Khoiri, “PENENTUAN KECEPATAN SUDUT MOTOR LISTRIK MANUAL
DENGAN VARIASI KEBUTUHAN JUMLAH LILITAN DAN TEGANGAN LISTRIK,” Jurnal
Fisika, vol. 3, pp. 105-107, 2013. 4
Research Based Learning–Penerapan Motor Listrik sederhana Menggunakan Prinsip Gaya Lorentz Pada Pembuatan Baling-Baling
[4] R. A. d. N. Abd. Aziz Ardiansyah, “MEDAN MAGNET,” Medan Magnet Pada Selenoida, pp. 1-6,
2019.
[5] Suhardi, “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII MENGGUNAKAN
MEDIA PERAGA BANDUL MAGNETIK PADA MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY,”
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING, vol. 7, pp. 30-37, 2022.
5
Research Based Learning–Penerapan Motor Listrik sederhana Menggunakan Prinsip Gaya Lorentz Pada Pembuatan Baling-Baling

Anda mungkin juga menyukai