Anda di halaman 1dari 11

MODUL 1

ARUS SEARAH

Nama Praktikan : Bella Nurhafizah

NIM : 101120005

Kelas : GP-2A

Tanggal Praktikum : 05 Februari 2021

Pimpinan Praktikum : Rendy Elmianto


I.INTISARI
Dalam pratikum ini disebut “arus searah”, tujuannya adalah untuk menentukan nilai
besaran-besaran arus listrik DC Serta untuk mengetahui karakteristik hambatan dan
tegangan, dalam rangkaian seri dan paralel, untuk mengetahui fungsi kapasitor sebagai
penyimpan energi. Pada rangkaian paralel dan rangkaian seri terdapat hambatan, arus,
tegangan dan kapasitor, keduanya akan menjelaskan pengertian dan fungsi komponen pada
rangkaian arus melalui praktikum ini. Umumnya, semakin besar nilai hambatan di
rangkaian, semakin kecil arus di rangkaian. Sebaliknya jika tegangan pada rangkaian
menjadi lebih besar maka arus juga akan semakin besar. Nilai hambatan total dalam
rangkaian seri dan rangkaian paralel mungkin sangat berbeda pada titik tertentu. Hal ini
dikarenakan pada rangkaian seri, hambatan yang melalui satu titik arus saja berbeda dengan
rangkaian paralel yang melalui dua kabel atau lebih, oleh karena itu dibandingkan dengan
hambatan total pada rangkaian paralel, hambatan total pada rangkaian seri cenderung lebih
besar.

Kata Kunci : Kuat arus listrik, Hukum Ohm, tegangan,kapasitor dan hambatan

II.PENDAHULUAN
2.1. Tujuan :
 Dapat menggukur besaran-besaran listrik DC
 Dapat memahami sifat-sifat hambatan dan tegangan dalam suatu rangkaian seri dan
parallel
 Dapat memahami fungsi kapasitor sebagai penyimpan energi (muatan listrik)

2.2. Dasar Teori

1. Rangkaian arus searah


Rangkaian arus searah merupakan aliran arus atau elektron dari suatu titik dengan aliran
potensial tinggi ke wilayah dengan potensial aliran rendah. Di kabel, biasanya ada aliran
elektron yang besar. Apalagi aliran elektron ini dapat menghasilkan arus listrik.
Mengenai tegangan atau sumber listrik itu sendiri, rangkaian DC atau DC menggunakan
sumber listrik seperti baterai atau aki, panel surya saat ini sedang dipopulerkan bersama
dengan sumber daya DC dengan fungsi lainnya. Biasanya, arus searah juga mengalir di
bahan konduktor. Namun, arus searah juga dapat mengalir di semikonduktor, isolator, dan
area vakum.( Syihabikbal,2012)

2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang fungsinya untuk menekan aliran arus. Ukuran
tubuh resistor mencerminkan kemampuannya dalam menyerap daya setelah menyerap
daya, yang disebut kapabilitas daya. Daya ini akan meningkatkan suhu resistor, jika
melebihi kapasitas daya terukur, dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Dalam praktiknya, nilai resistor yang menghambat arus yang melalui suatu
rangkaian bisa dihitung menggunakan hukum Ohm.

Besaran Listrik bisa diukur dengan galvanometer atau multimeter digital. Ada ammeter,
voltmeter dan ohmmeter di multimeterdigital. Ammeter, alat yang digunakan untuk
mengukur arus,Dengan menghubungkannya secara seri, arus akan menjadi
Terukur. Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik,
Dengan menggunakan secara paralel dengan komponen Untuk diuji. Gambar 2.1
menunjukkan contoh perangkaian alat pengukur dengan suatu resistor yang diukur
tegangan dan arus yang melaluinya. V menunjukkan voltmeter, sedangkan A menunjukkan
amperemeter.

Gambar 2.1. Konfigurasi voltmeter dan amperemeter

Suatu multimeter yang akan digunakan untuk mengukur arus dan tegangan
membutuhkan 2 kabel probe untuk menghubungkannya dengan rangkaian. Probe
tersebut berwarna merah dan hitam. Probe merah dihubungkan dengan
pin/kutub positif pada multimeter, sedangkan probe hitam dihubungkan dengan
pin/kutub negatif pada multimeter. Kesalahan kutub akan mengakibatkan
pembacaan tanda yang salah pada rangkaian berarus DC. Pin/kutub positif dan
negatif pada multimeter sendiri berbeda pada saat mengukur arus atau tegangan,
seperti yang terlihat pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2. kutub positif dan negatif pada multimeter


Multimeter kutub positif kutub negatif
Amperemeter mA COM
Voltmeter VΩ COM

3. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah suatu alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat menyimpan muatan dalam jumlah besar. Kapasitor terdiri dari lembaran
logam, yang diisolasi satu sama lain oleh isolator. Insulator disebut dielektrik. Simbol yang
digunakan untuk menampilkan kapasitor pada rangkaian adalah
Ada dua cara untuk memasang kapasitor, satu dengan memperhatikan kutub (untuk
kapasitor non-polar), dan yang lainnya dengan memperhatikan kutub (untuk kapasitor
polar). Beberapa kegunaan kapasitor meliputi:
• Sebagai perata arus pada rectifier,
• Menyimpan muatan listrik,
• Sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,
• Memilih gelombang radio (tuning).( Mike Tooley,1990)

2.3. Daftar Peralatan

Tabel 2.3. Daftar alat-alat percobaan


Nama Alat Jumlah
Catu daya 1
Saklar SPST 2
Resistor 50 Ω, 5W 1
Resistor 100 Ω, 5W 1
Kapasitor 10 μF 1
Jepit buaya bersoket 2
Multimeter digital 1
Kabel probe 10

2.4.Prosedur Percobaan

Percobaan 1: Rangkaian Resistor Seri sebagai Pembagi Tegangan

Gambar 2.4.1.Rangkaian Resistor Seri


 Pastikan alat dalam keadaan off,
 Hubungkan Catu Daya dengan saklar, kemudian saklar disusun seri
dengan resistor pertama (R1),
 Hambatan sebesar 50 Ohm disusun seri dengan R2 sebesar 100 Ohm,
kemudian R2 dihubungkan dengan kutub negatif pada catu daya,
 Gunakan Multimeter sebagai amperemeter dan pindahkan probe
berwarna merah ke bagian mA,
 Atur mode pada multimeter ke 200mA, kemudian nyalakan multimeter
yang berfungsi sebagai amperemeter,
 Cabut kabel pada resistor pertama, lalu ganti dengan multimeter atau
amperemeter. selanjutnya catu daya dan saklar dinyalakan dan beri
tegangan sebesar 2V kedalam rangkaian,
 Amperemeter pada multimeter diamati dan catat angkanya jika sudah
stabil,
 selanjutnya, tegangan diubah menjadi 4V dan catat hasil pengukuran arus
 Ubah lagu tegangan menjadi 6V dan catat hasilnya,
 Kembalikan setingan rangkaian seperti semula untuk mengukur besar
tegangan pada titik Vab,Vbc, Vac,
 Langkah pertama yaitu, mengukur Vab. Ubah mode multimeter menjadi
voltmeter, kemudian jadikan maksimal 20 V dan rangkaian dinyalakan,
 Voltmeter dihubungkan ke rangkaian secara paralel, kutub (+)
dihubungkan ke titik A dan kutub (-) ke titik B,
 Beri tegangan pada rangkaian, sumbernya 2V, 4V, dan 6V. lalu catat
hasilnya,
 Lakukan hal yang sama pada tegangan Vbc dan Vac.

Percobaan 2: Rangkaian Resistor Paralel sebagai Pembagi Arus

Gambar 2.4.2. Rangkaian Resistor Paralel


 Catu daya dihubungkan dengan saklar, kemudian saklar disusun seri
dengan resistor pertama (R1),
 R1 dihubungkan paralel dengan R2,
 Ujung R2 dihubungkan dengan kutub negatif pada catu daya,
 Rangkaian disambungkan dengan amperemeter dan mode multimeter
diubah menjadi amperemeter dengan maksimal tegangan 200 mA,
 Amperemeter dihubungkan secara seri terhadap rangkaian,
 Catu daya dan saklar dinyalakan,
 Tegangan sumber 2V, 4V, 6V diberikan untuk mengukur I1 dan hasil
nya dicatat,
 power supply Dimatikan dahulu untuk mengukur I2 rangkaian disusun
kembali,
 Amperemeter dihubungkan secara seri pada rangkaian yang
menunjukkan arus I2,
 Power supply dan saklar dinyalakan dan diberikan tegangan sumber
sebesar 2V, 4V, dan 6V. hasilnya dicatat,
 matikan terlebih dahulu power supply, untuk mengukur arus I3
rangkaian disusun kembali,
 Amperemeter dihubungkan secara seri pada rangkaian yang
menunjukkan arus I3,
 Nyalakan power supply dan berikan tegangan sumber sebesar 2V, 4
V, 6V. lalu catat hasilnya.

Percobaan 3: Energi yang tersimpan dalam kapasitor

Gambar 2.4.3.Rangkaian Kapasitor

 Hubungkan catu daya dengan saklar,


 dan saklar dihubungkan dengan kapasitor,
 Susun voltmeter secara paralel dengan kapasitor yang harus dikosongkan
terlebih dahulu dengan dihubungkan singkat terhadap terminal-terminal
nya,
 Nyalakan rangkaian dan beri tegangan sebesar 4 V dan catat hasil pada
voltmeter,
 Matikan saklar dan amati besar perubahannya,
 Turn off kan semua rangkaian yang digunakan.
III. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

 Percobaan 1
Tabel 3.1 Perhitungan Rangkaian Seri

Vs I (A) V1(V) V2(V) Vx(V) Vt(V) R1(Ω) R2(Ω) Rx(Ω) Rt(Ω)


2V 0,0148 1.39 0.7 2 2.09 93.91 47.29 135.13 141.21
4V 0,02863 2.62 1.319 3.99 3.93 91.60 46.11 139.51 137.72
6V 0,0402 3.93 1.962 5.892 5.89 97.76 48.80 146.56 146.56

 Percobaan 2
Tabel 3.2 perhitungan rangkaian paralel
Vs (volt) I1(A) I2A) I3(A) It(A) R1(Ω) R2(Ω) R3(Ω) Rt(Ω)
2 0.02 0.042 0.059 0.062 100 47.61 33.89 32.25
4 0,04 0.076 0.11 0.116 100 52.63 36.36 34.48
6 0.058 0.114 0.166 0.182 103.44 52.63 36.14 34.88
 Percobaan 3
Tegangan sumber yang diberikan 4 V
Tegangan kapasitor sesaat sebelum saklar dimatikan bernilai 4,3 V
Tabel 3.3 Perubahan tegangan kapasitor
Waktu Pengamatan Kapasitor saat Saklar Dimatikan
T1 4,3 V
T2 3,2 V
T3 2,4 V
T4 1,3 V
T5 0 V

IV. PEMBAHASAN

Resistor merupakan komponen pasif berupa penghambat dalam Elektronika yang


memiliki fungsi menghambat arus listrik dalam suatu komponen. Elektronika serta
memiliki satuan yang disebut Ohm. Kapasitor adalah suatu komponen yang dapat
menyimpan muatan listrik hingga batas waktu tertentu yang berfungsi untuk sebagai
konduktor untuk melewati Arus listrik AC. DC merupakan arus listrik searah yang
mengalir dalam rangkaian listrik. Jika, DC berada di posisi seri maka kuat arus listrik
di setiap komponennya sama.

Kapasitor atau bisa juga disebut dengan kondensator merupakan alat yang dapat
menyimpan energi didalam medan listrik dalam waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Alat ini pertama
kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Michael Faraday sehingga satuan kapasitor ini
disebut dengan Farad (F).

Jika dirangkai secara seri arus akan mengalir melalui setiap hambatan. untuk
mengetahui hambatan totalnya , kita bisa menjumlahkan masing-masing hambatan
resistor (R) secara langsung. beda halnya dengan saat disusun dengan rangkaian
paralel, arus pada rangkaian ini memiliki banyak cara untuk sampai di ujung kabel
yang terhubung dengan catu daya, hambatan totalnya lebih kecil dari masing- masing
hambatan yang dimiliki. bahkan pada rangkaian paralel, hambatan total lebih kecil
dari hambatan terkecil pada rangkaian paralel sedangkan pada rangkaian seri
hambatan total lebih besar dari hambatan terbesar pada rangkaian seri.

Berbeda. Karena terjadi perbedaan nilai hambatan (R) antara perhitungan teoritis
dengan pengukuran secara langsung, namun selisihnha tidak begitu jauh (tipis). Hal
ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan diantaranya perbedaan sudut pandang
dalam membaca multimeter, pembulatan angka pada perhitungan, kalibrasi alat yang
tidak sempurna (kurang baik), atau mungkin kekeliruan dalam penaksiran dan
pencatatan skala.

Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus
dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan
hambatan rangkaian”. Dan benar, perhitungan 1 & 2 sudah sesuai dengan Hukum
Ohm

Sebelum saklar dimatikan, tegangan kapasitor bernilai 4,3 V. Namun setelah saklar
dimatikan tegangan kapasitor perlahan lahan menurun hingga 0 V. Yang dapat
disimpulkan dari kondisi tersebut ialah ketika saklar dimatikan maka perlahan lahan
tegangan kapasitor akan menurun hingga 0 V (dimana tidak ada lagi tegangan di
kapasitor). Namun ketika saklar dihidupkan kembali, maka tegangan kapasitor
perlahan lahan akan meningkat sesuai dengan muatan yang ada pada kapasitor,
karena tegangan listrik pada kapasitor besarnya berbanding lurus dengan muatan
listrik yang tersimpan di dalam kapasitor.

Pada saat kapasitor dialiri arus listrik maka kapasitor akan menyimpan muatan dan
selama kapasitor belum terisi penuh maka proses penyimpanan akan terus berjalan
sampai penuh dan kapasitor akan berhenti menyimpan. Kapasitor akan melepas /
membuang muatannya apabila salah satu kakinya mendapat potensial yang lebih
rendah( tegangan negatif ), Jika selama proses penyimpan anterjadihalini maka
muatan akan tetap dilepaskan walaupun proses penyimpanan belum selesai (
kapasitor belum terisi penuh). Kapasitor terhadap tegangan Ac mempunyai resistansi
yang berubah-ubah sesuai dengan frequency kerja. Kapasitor terhadap tegangan ac
akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus 900 mendahului tegangannya.

V. KESIMPULAN
 Untuk mengukur besar beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian
DC, digunakan voltmeter arus searah, dimana Voltmeter tersebut
dihubungkan paralel dengan sumber tegangan atau komponen rangkaian, dan
umumnya terminal harus diberi tanda positif ( + ) dan negatif ( - ), yang
disebut polaritas. Metoda pengukuran tegangan tersebut dengan penambahan
tahanan, yaitu tahanan pengali. Penambahan tahanan seri atau pengali akan
mengubah gerakan d’Arsonval menjadi sebuah voltmeter arus
searah.Tahanan pengali berfungsi untuk membatasi arus ke alat ukur agar
tidak melebihi arus skala penuh (Idp). Nilai tahanan pengali diperlukan untuk
memperbesar batas ukur tegangan, dan ditentukan dari rangkaian.
 Dapat melakukan pengukuran besaran-besaran listrik DC menggunakan
multimeter digital yang dibantu dengan resistor, catu daya, saklar, dan
kapasitor yang hasilnya dapat dilihat di tabel 2 dan tabel 3. Hambatan pada
rangkaian seri disusun secara bersebelahan atau sejajar. Sedangkan rangkaian
paralel disusun secara bertingkat atau bercabang. Jika satu hambatan mati,
maka hambatan lainnya juga akan ikut mati.
 Kapasitor merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Fungsi lain dari kapasitor ialah sebagai cadangan energi ketika si kulit
elektronik terputus secara tiba-tiba. Hal ini karena adanya arus transien pada
kapasitor. Jika muatan tersebut terlalu besar, maka akan terjadi percikan yang
melompati celah diantara kedua pelat dan membuang muatan yang tersimpan
VI. REFERENSI
Bioshop, Owen. 1998. Dasar-Dasar Elektonika. Grahamedia:Yogyakarta.

Giancolli, D.C. (2008). Fisika Jilid 2. Erlangga.

Morris, M. Noel. 1987. Dasar-Dasar Listrik Elektronika. Erlangga:Jakarta.

Onnopurbo, 2010.“Elektronika Dasar I”. http//kambing ui.ac.id. Diakses pada tanggal 3


Februari 2021 pukul 22.29 WIB.

Syihabikbal, 2012. “Rankaian arus Searah”, www.slideshare.net. Diakses pada tanggal 3


Februari 2021 pukul 20.37 WIB.

Tooley, Mike. 1990. Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi, Edisi kedua. Erlangga.
Bandung.

Tipler, P.A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai