ARUS SEARAH
NIM : 101120005
Kelas : GP-2A
Kata Kunci : Kuat arus listrik, Hukum Ohm, tegangan,kapasitor dan hambatan
II.PENDAHULUAN
2.1. Tujuan :
Dapat menggukur besaran-besaran listrik DC
Dapat memahami sifat-sifat hambatan dan tegangan dalam suatu rangkaian seri dan
parallel
Dapat memahami fungsi kapasitor sebagai penyimpan energi (muatan listrik)
2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang fungsinya untuk menekan aliran arus. Ukuran
tubuh resistor mencerminkan kemampuannya dalam menyerap daya setelah menyerap
daya, yang disebut kapabilitas daya. Daya ini akan meningkatkan suhu resistor, jika
melebihi kapasitas daya terukur, dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Dalam praktiknya, nilai resistor yang menghambat arus yang melalui suatu
rangkaian bisa dihitung menggunakan hukum Ohm.
Besaran Listrik bisa diukur dengan galvanometer atau multimeter digital. Ada ammeter,
voltmeter dan ohmmeter di multimeterdigital. Ammeter, alat yang digunakan untuk
mengukur arus,Dengan menghubungkannya secara seri, arus akan menjadi
Terukur. Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik,
Dengan menggunakan secara paralel dengan komponen Untuk diuji. Gambar 2.1
menunjukkan contoh perangkaian alat pengukur dengan suatu resistor yang diukur
tegangan dan arus yang melaluinya. V menunjukkan voltmeter, sedangkan A menunjukkan
amperemeter.
Suatu multimeter yang akan digunakan untuk mengukur arus dan tegangan
membutuhkan 2 kabel probe untuk menghubungkannya dengan rangkaian. Probe
tersebut berwarna merah dan hitam. Probe merah dihubungkan dengan
pin/kutub positif pada multimeter, sedangkan probe hitam dihubungkan dengan
pin/kutub negatif pada multimeter. Kesalahan kutub akan mengakibatkan
pembacaan tanda yang salah pada rangkaian berarus DC. Pin/kutub positif dan
negatif pada multimeter sendiri berbeda pada saat mengukur arus atau tegangan,
seperti yang terlihat pada Tabel 2.2 berikut.
3. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah suatu alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat menyimpan muatan dalam jumlah besar. Kapasitor terdiri dari lembaran
logam, yang diisolasi satu sama lain oleh isolator. Insulator disebut dielektrik. Simbol yang
digunakan untuk menampilkan kapasitor pada rangkaian adalah
Ada dua cara untuk memasang kapasitor, satu dengan memperhatikan kutub (untuk
kapasitor non-polar), dan yang lainnya dengan memperhatikan kutub (untuk kapasitor
polar). Beberapa kegunaan kapasitor meliputi:
• Sebagai perata arus pada rectifier,
• Menyimpan muatan listrik,
• Sebagai komponen rangkaian starter kendaraan bermotor,
• Memilih gelombang radio (tuning).( Mike Tooley,1990)
2.4.Prosedur Percobaan
Percobaan 1
Tabel 3.1 Perhitungan Rangkaian Seri
Percobaan 2
Tabel 3.2 perhitungan rangkaian paralel
Vs (volt) I1(A) I2A) I3(A) It(A) R1(Ω) R2(Ω) R3(Ω) Rt(Ω)
2 0.02 0.042 0.059 0.062 100 47.61 33.89 32.25
4 0,04 0.076 0.11 0.116 100 52.63 36.36 34.48
6 0.058 0.114 0.166 0.182 103.44 52.63 36.14 34.88
Percobaan 3
Tegangan sumber yang diberikan 4 V
Tegangan kapasitor sesaat sebelum saklar dimatikan bernilai 4,3 V
Tabel 3.3 Perubahan tegangan kapasitor
Waktu Pengamatan Kapasitor saat Saklar Dimatikan
T1 4,3 V
T2 3,2 V
T3 2,4 V
T4 1,3 V
T5 0 V
IV. PEMBAHASAN
Kapasitor atau bisa juga disebut dengan kondensator merupakan alat yang dapat
menyimpan energi didalam medan listrik dalam waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Alat ini pertama
kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Michael Faraday sehingga satuan kapasitor ini
disebut dengan Farad (F).
Jika dirangkai secara seri arus akan mengalir melalui setiap hambatan. untuk
mengetahui hambatan totalnya , kita bisa menjumlahkan masing-masing hambatan
resistor (R) secara langsung. beda halnya dengan saat disusun dengan rangkaian
paralel, arus pada rangkaian ini memiliki banyak cara untuk sampai di ujung kabel
yang terhubung dengan catu daya, hambatan totalnya lebih kecil dari masing- masing
hambatan yang dimiliki. bahkan pada rangkaian paralel, hambatan total lebih kecil
dari hambatan terkecil pada rangkaian paralel sedangkan pada rangkaian seri
hambatan total lebih besar dari hambatan terbesar pada rangkaian seri.
Berbeda. Karena terjadi perbedaan nilai hambatan (R) antara perhitungan teoritis
dengan pengukuran secara langsung, namun selisihnha tidak begitu jauh (tipis). Hal
ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan diantaranya perbedaan sudut pandang
dalam membaca multimeter, pembulatan angka pada perhitungan, kalibrasi alat yang
tidak sempurna (kurang baik), atau mungkin kekeliruan dalam penaksiran dan
pencatatan skala.
Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus
dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan
hambatan rangkaian”. Dan benar, perhitungan 1 & 2 sudah sesuai dengan Hukum
Ohm
Sebelum saklar dimatikan, tegangan kapasitor bernilai 4,3 V. Namun setelah saklar
dimatikan tegangan kapasitor perlahan lahan menurun hingga 0 V. Yang dapat
disimpulkan dari kondisi tersebut ialah ketika saklar dimatikan maka perlahan lahan
tegangan kapasitor akan menurun hingga 0 V (dimana tidak ada lagi tegangan di
kapasitor). Namun ketika saklar dihidupkan kembali, maka tegangan kapasitor
perlahan lahan akan meningkat sesuai dengan muatan yang ada pada kapasitor,
karena tegangan listrik pada kapasitor besarnya berbanding lurus dengan muatan
listrik yang tersimpan di dalam kapasitor.
Pada saat kapasitor dialiri arus listrik maka kapasitor akan menyimpan muatan dan
selama kapasitor belum terisi penuh maka proses penyimpanan akan terus berjalan
sampai penuh dan kapasitor akan berhenti menyimpan. Kapasitor akan melepas /
membuang muatannya apabila salah satu kakinya mendapat potensial yang lebih
rendah( tegangan negatif ), Jika selama proses penyimpan anterjadihalini maka
muatan akan tetap dilepaskan walaupun proses penyimpanan belum selesai (
kapasitor belum terisi penuh). Kapasitor terhadap tegangan Ac mempunyai resistansi
yang berubah-ubah sesuai dengan frequency kerja. Kapasitor terhadap tegangan ac
akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana arus 900 mendahului tegangannya.
V. KESIMPULAN
Untuk mengukur besar beda potensial antara dua titik dalam sebuah rangkaian
DC, digunakan voltmeter arus searah, dimana Voltmeter tersebut
dihubungkan paralel dengan sumber tegangan atau komponen rangkaian, dan
umumnya terminal harus diberi tanda positif ( + ) dan negatif ( - ), yang
disebut polaritas. Metoda pengukuran tegangan tersebut dengan penambahan
tahanan, yaitu tahanan pengali. Penambahan tahanan seri atau pengali akan
mengubah gerakan d’Arsonval menjadi sebuah voltmeter arus
searah.Tahanan pengali berfungsi untuk membatasi arus ke alat ukur agar
tidak melebihi arus skala penuh (Idp). Nilai tahanan pengali diperlukan untuk
memperbesar batas ukur tegangan, dan ditentukan dari rangkaian.
Dapat melakukan pengukuran besaran-besaran listrik DC menggunakan
multimeter digital yang dibantu dengan resistor, catu daya, saklar, dan
kapasitor yang hasilnya dapat dilihat di tabel 2 dan tabel 3. Hambatan pada
rangkaian seri disusun secara bersebelahan atau sejajar. Sedangkan rangkaian
paralel disusun secara bertingkat atau bercabang. Jika satu hambatan mati,
maka hambatan lainnya juga akan ikut mati.
Kapasitor merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik.
Fungsi lain dari kapasitor ialah sebagai cadangan energi ketika si kulit
elektronik terputus secara tiba-tiba. Hal ini karena adanya arus transien pada
kapasitor. Jika muatan tersebut terlalu besar, maka akan terjadi percikan yang
melompati celah diantara kedua pelat dan membuang muatan yang tersimpan
VI. REFERENSI
Bioshop, Owen. 1998. Dasar-Dasar Elektonika. Grahamedia:Yogyakarta.
Tooley, Mike. 1990. Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi, Edisi kedua. Erlangga.
Bandung.
Tipler, P.A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 2. Erlangga.