KODE: M-10
JUDUL PERCOBAAN
MODULUS YOUNG
DI SUSUN OLEH:
Halaman | 1
2. Gambarkan set-up eksperimen dalam peralatan yang akan anda lakukan dan berilah keterangan
gambar dari set-up eksperimen anda (20 poin) .
Keterangan :
1. Kawat
berfungsi sebagai objek yang dihitung nilai modulus young nya.
2. Waterpass
berfungsi untuk memastikan dua titik acuan berada dalam kondisi rata atau seimbang.
3. Skala nonius
berfungsi untuk mengukur pertambahan panjang pada kawat.
4. Beban variasi
berfungsi untuk memberikan gaya pemberat yang bervariasi.
5. Beban standar
berfungsi untuk memberikan gaya pemberat.
6. Mikrometer Sekrup
berfungsi untuk mengukur diameter kawat.
7. Mistar Gulung
berfungsi untuk mengukur panjang awal kawat.
Halaman | 2
3. Berdasarkan persamaan persamaan yang ada dalam buku petunjuk praktikum, jabarkan perumusan
persamaan yang akan anda gunakan untuk mendapatkan hasil hasil yang akan anda cari dalam eksperimen
(nilai : 40 poin).
3.1 Persamaan Tegangan
𝐹
𝜎=
𝐴
𝑚𝑔
𝜎=
1 2
4 𝜋𝑑
4𝑚𝑔
𝜎=
𝜋𝑑2
𝐹
𝐸= 𝐴
∆𝐿1 𝐿0
𝐹𝐿0
𝐸=
𝐴∆𝐿
𝑚𝑔𝐿0
𝐸=1
𝜋𝑑 2 ∆𝐿
4
4𝑚𝑔𝐿0
𝐸=
𝜋𝑑 2 ∆𝐿
∆𝐸 4.𝑔.𝐿0
=
∆𝑚 𝜋𝑑 2 ∆𝐿
∆𝐸 4.𝑚.𝑔
=
∆𝐿0 𝜋𝑑 2 ∆𝐿
∆𝐸 −8.𝑚.𝑔.𝐿0
=
∆𝑑 𝜋𝑑 2 ∆𝐿
∆𝐸 −4.𝑚.𝑔.𝐿0
=
∆∆𝐿 𝜋𝑑 2 ∆𝐿2
∆𝐸 ∆𝐸 ∆𝐸 ∆𝐸
∆𝐸 = √(∆𝑚 . ∆𝑚)2 + (∆𝐿 . ∆𝐿0 )2 + (∆𝑑 . ∆𝑑)2 + (∆∆𝐿 . ∆∆𝐿)2
0
Halaman | 3
Keterangan :
𝜎 = Tegangan
𝜀 = Regangan
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m2)
∆L = Pertambahan Panjang (m)
L0 = Panjang Semula (m)
m = Massa Beban (kg)
g = Gravitasi (m/s2)
w = Gaya Berat (N)
d = Diameter Kawat (m)
∆m = Ralat Pengamatan Massa (m)
∆L0 = Ralat Pengamatan Panjang Semula (m)
∆d = Ralat Pengamatan Diameter (m)
∆∆L = Ralat Pengamatan Pertambahan Panjang (m)
E = Modulus Young (N/m2)
∆E = Ralat Rambat Modulus Young (N/m2)
Halaman | 4
4. Sajikan data ke dalam tabel berikut dari hasil - hasil percobaan anda tambah/kurangi kolom yang
saudara anngap perlu (nilai : 30 poin).
Dengan :
d = 0.00005 m
g = 9.8 m/s2
π = 3.14
∆𝑚 = 0.00005 𝑘𝑔
∆𝐿0 = 0.0005 𝑚
∆𝑑 = 0.000005 𝑚
∆∆𝐿 = 0.0005 𝑚
Halaman | 5
5. Gambarkan grafik sesuai dengan data diatas pada kertas grafik yang tersedia (gunakan millimeter
blok)Ingat, pemilihan sumbu yang benar akan sangat mempengaruhi grafik linier yang anda buat.. (nilai: 40
poin).
5. Grafik Percobaan Modulus Young
Gambar 5.1 Grafik hubungan antara massa dan perubahan panjang kawat
0,0031 − 0 0,0031
𝑀 𝑚𝑎𝑥 = = = 0,00775
0,55 − 0,15 0,4
0,0031
𝑀 𝑏𝑒𝑠𝑡 = = 0,0056
0,55
Halaman | 6
6.1 Perhitungan Massa 0.2 kg dengan ∆L = 0 m
6.1.1 Tegangan
4𝑚𝑔 4. (0,2). (9,8)
𝜎= 2
= = 998726116 𝑁/𝑚2
𝜋𝑑 (3,14). (0,00005)2
6.1.2 Regangan
∆𝐿 0
𝜀= = =0
𝐿0 0,613
∆E 4. 𝑔. 𝐿0 4. (9,8). (0,613)
= 2
= =0
∆M 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0)
∆E 4. 𝑚. 𝑔 4. (0,2). (9,8)
= 2
= =0
∆L0 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0,001)
∆E 2 ∆E 2 ∆E 2 ∆E 2
∆E = √(∆M . ∆M) + (∆L0 . ∆L0) + (∆d . ∆d) + (∆∆L . ∆∆L) = 0
𝐸 ± ∆E = (0 ± 0) 𝑁/𝑚2
6.2.2 Regangan
∆𝐿 0,001
𝜀= = = 0,001631
𝐿0 0,613
∆E 4. 𝑔. 𝐿0 4. (9,8). (0,613)
= 2
= = 3,061 𝑥 1012 /𝑚𝑠2
∆M 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0,001)
Halaman | 7
∆E 4. 𝑚. 𝑔 4. (0,3). (9,8)
= 2
= = 1,498 𝑥 1012 𝑁/𝑚3
∆L0 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0,001)
6.3.2 Regangan
∆𝐿 0,001
𝜀= = = 0,001631
𝐿0 0,613
∆E 4. 𝑔. 𝐿0 4. (9,8). (0,613)
= 2
= = 3,061 𝑥 1012 /𝑚𝑠2
∆M 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0,001)
∆E 4. 𝑚. 𝑔 4. (0,4). (9,8)
= 2
= = 1,997 𝑥 1012 𝑁/𝑚3
∆L0 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,00005 ) . (0,001)
2
∆E 2 ∆E 2 ∆E 2 ∆E 2
∆E = √(∆M . ∆M) + (∆L0 . ∆L0) + (∆d . ∆d) + (∆∆L . ∆∆L) =6,593 x 1011 𝑁/𝑚2
Halaman | 8
6.4 Perhitungan Massa 0.5 kg dengan ∆L = 0,002 m
6.4.1 Tegangan
4𝑚𝑔 4. (0,5). (9,8)
𝜎= 2
= = 2496815287 𝑁/𝑚2
𝜋𝑑 (3,14). (0,00005)2
6.4.2 Regangan
∆𝐿 0,002
𝜀= = = 0,003263
𝐿0 0,613
∆E 4. 𝑔. 𝐿0 4. (9,8). (0,613)
= 2
= = 1,530 𝑥 1012 /𝑚𝑠2
∆M 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0,002)
∆E 4. 𝑚. 𝑔 4. (0,5). (9,8)
= 2
= = 1,248 𝑥 1012 𝑁/𝑚3
∆L0 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,000052 ) . (0,002)
∆E 2 ∆E 2 ∆E 2 ∆E 2
∆E = √(∆M . ∆M) + (∆L0 . ∆L0) + (∆d . ∆d) + (∆∆L . ∆∆L) = 2,45 𝑥 1011 𝑁/𝑚2
11 11
𝐸 ± ∆E = (7,653 𝑥 10 ± 2,45 𝑥 10 ) 𝑁/𝑚2
6.5.2 Regangan
∆𝐿 0,006
𝜀= = = 0,006525
𝐿0 0,613
Halaman | 9
6.5.4 Turunan parsial dan Ralat perambatan
∆E 4. 𝑔. 𝐿0 4. (9,8). (0,613)
= 2
= = 7,652 𝑥 1011 /𝑚𝑠2
∆M 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,00005 ) . (0,004)
2
∆E 4. 𝑚. 𝑔 4. (0,6). (9,8)
= 2
= = 7,490 𝑥 1011 𝑁/𝑚3
∆L0 𝜋. 𝑑 . ∆L (3,14). (0,00005 ) . (0,004)
2
∆E 2 ∆E 2 ∆E 2 ∆E 2
∆E = √(∆M . ∆M) + (∆L0 . ∆L0) + (∆d . ∆d) + (∆∆L . ∆∆L) = 1,082 𝑥 1011 𝑁/𝑚2
Halaman | 10
Pembahasan :
Pada hari senin tanggal 15 maret 2021 dilaksanakan Praktikum Fisika Dasar II secara daring dengan
kode percobaan M-10 yang berjudul “MODULUS YOUNG”. Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah
untuk menentukan modulus young dari kawat. Pada percobaan ini menggunakan alat dan bahan yaitu kawat
yang berfungsi sebagai objek yang dihitung nilai modulus young nya, beban pemberat yang berfungsi untuk
untuk memberikan gaya pemberat pada kawat agar kawat mengalami pertambahan panjang, mikrometer
sekrup yang berfungsi untuk mengukur diameter kawat, mistar gulung yang berfungsi untuk mengukur
panjang awal kawat, waterpass yang berfungsi untuk memastikan dua titik acuan berada dalam kondisi rata
atau seimbang, dan skala nonius yang berfungsi untuk mengukur pertambahan panjang pada kawat.
Proses fisis pada perobaan ini dimulai saat beban digantungkan pada kawat maka kawat akan
mendapatkan gaya tarikan berupa gaya berat dari beban akibat adanya pengaruh percepatan gravitasi serta
massa beban, akibat dari gaya tersebut maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar ∆L.
Semakin besar massa beban maka pertumbuhan panjang kawat juga akan semakin besar, ketika beban pada
kawat dihilangkan, maka kawat akan kembali lagi kebentuk semula. Hal ini terjadi karena kawat memiliki
sifat elastis. Apabila gaya yang diberikan pada kawat melebihi batas elastisitasnya, maka kawat tidak dapat
kembali lagi kebentuk semula, bahkan kawat bisa putus.
Dari percobaan modulus young ini diperoleh data-data berupa variasi massa beban pemberat, panjang
awal kawat perubahan panjang kawat, serta diameter kawat. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan
nilai modulus young dan ralatnya sebesar (9,183 𝑥 1011 ± 4,945 𝑥 1011 ) 𝑁/𝑚2 , (1,224 𝑥 1012 ±
6,593 x 1011 ) 𝑁/𝑚2 , (7,653 𝑥 1011 ± 2,45 𝑥 1011 ) 𝑁/𝑚2 ,(4,591 𝑥 1011 ± 1,082 𝑥 1011 ) 𝑁/𝑚2 ,
(4,285 𝑥 1011 ± 9,582 𝑥 1010 ) 𝑁/𝑚2 , (4,081 𝑥 1011 ± 8,843 𝑥 1010 ) 𝑁/𝑚2 , (4,591 𝑥 1011 ±
9,948 𝑥 1010 ) 𝑁/𝑚2 , (3,401 𝑥 1011 ± 7,06 𝑥 1010 ) 𝑁/𝑚2 , dan (1,98 𝑥 1011 ± 4,004 𝑥 1010 ) 𝑁/𝑚2 .
Dari percobaan ini didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai modulus young kawat antara
lain massa beban serta karakteristik bahan. Massa beban sangat berhubungan dengan gaya. Seperti yang
diketahui bahwa nilai modulus young berbanding lurus dengan gaya. Jadi semakin besar massa yang
diberikan pada kawat maka gaya tarikan yang bekerja akan semakin besar pula sehingga nilai modulus young
akan semakin besar. Selain massa beban, karakteristik bahan kawat juga sangat berpengaruh. Karakteristik
bahan meliputi jenis bahan yang digunakan serta diameter kawat yang erat kaitannya dengan luas
penampang dari kawat.
Halaman | 11
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan dari pembahasan dan percobaan mengenai modulus young ini bahwa :
1) Modulus young merupakan suatu nilai yang menunjukkan kekuatan dan ketahanan suatu bahan
terjadinya deformasi elastis ketika suatu gaya diterapkan pada bahan.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai modulus young suatu bahan antara lain massa beban dan
karakteristik bahan tersebut. Semakin besar massa beban maka nilai modulus young akan semakin
besar.
Halaman | 12
LAPORAN SEMENTARA
PERCOBAAN M-10
MODULUS YOUNG
Waktu : 07.30
24040117120027 24040118130129
PERCOBAAN M-10
MODULUS YOUNG
I. Tujuan Percobaan
1.1 Menentukan modulus Young dari kawat.
3.2.5 Waterpass
4
5
Keterangan :
1. Kawat
2. Waterpass
3. Skala nonius
4. Beban variasi
5. Beban standar
3.4 Diagram Alir
Mulai
Ya
Variasi massa
beban
Tidak
Selesai
Ketika beban digantungkan pada kawat maka kawat akan mendapatkan gaya tarikan
berupa gaya berat dari beban akibat adanya pengaruh percepatan gravitasi serta massa
beban.
Akibat dari gaya tersebut maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar
∆L. Semakin besar massa beban maka pertumbuhan panjang kawat juga akan semakin
besar.
Ketika beban pada kawat dihilangkan, maka kawat akan kembali lagi kebentuk semula.
Hal ini terjadi karena kawat memiliki sifat elastis. Apabila gaya yang diberikan pada
kawat melebihi batas elastisitasnya, maka kawat tidak dapat kembali lagi kebentuk
semula, bahkan kawat bisa putus.
Bueche, Frederick J dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga.
Gandavi, Ariv. 2010. Pengaruh Perubahan Waktu Annealing Hingga 20 menit terhadap
Struktur Mikro dan Kuat Tarik Baja Tabung JIS G3116 SG 295.
Robert C. Reid. 1991. Sifat Gas dan Zat Cair. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sears, Francis W., Mark W. Zemansky, dan Hugh D. Young. 1984. University Physics
Sixth Edition Part I. Massachusetts : Addison-Wesley.