Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


METODE KUADRAT TERKECIL
(M – 2)

Nama : Aisya Mutiara Ramadhani Syafarie


NPM : 140710190052

Partner : Ilham, Almas, Abib, Hani, Irham, Okta

NPM : 49, 50, 51, 53, 55, 56

Fakultas / Departemen : Geofisika / FMIPA

Kelas / Kelompok : A / 06

Tanggal : 13 November 2019

Hari / Jam : Rabu / 09.00 – 11.30

Nama Asisten : Rosaldi Pratama

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR FISIKA DASAR

PESAWAT ATWOOD

M-2

NAMA : Aisya Mutiara Ramadhani Syafarie


NPM : 140710190052
PARTNER : Ilham, Rafi Almas, M. Alif Habiibi,
Haniyah, Ilmi, Irham, Oktaviani

NPM : 49, 50, 51, 53, 54, 55, 56


DEPARTEMEN/FAKULTAS : Geofisika / FMIPA
JADWAL PRAKTIKUM : 09.00 – 11.30

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, 13 November 2019


Asisten

Rosaldi Pratama

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


ABSTRAK

Semua benda yang ada di bumi pasti dipengaruhi gaya gravitasi bumi. Hal
tersebut menyebabkan beberapa benda yang dijatuhkan kebumi memiliki
kecepatan jatuh yang berbeda dengan kecepatan benda yang dijatuhkan di planet
lain. Percobaan ini dilakukan untuk menentukan hubungan antara hukum-hukum
mekanika dan dinamika gerak dengan pergerakan benda menyangkut kecepatan
dan percepatan gerak.

Hukum-hukum tentang dinamika yaitu :

1. Hukum I Newton tentang resultan gaya yang bekerja terhadap benda


2. Hukum II Newton tentang gaya F akan sebanding dengan besar gaya F
tersebut dimana 𝐹 = 𝑚 𝑥 𝑎
3. Hukum III Newton tentang setiap aksi yang ditimbulkan oleh suatu benda
maka akan terjadi reaksi yang sama besarnya dan berlawanan. Sesuai
persamaan Faksi = Freaksi

Jika sebuah benda tegar bergerak pada suatu lintasan lingkaran dengan
pusat pada poros, maka akan berlaku besaran-besaran yang ekuivalen pada benda
tersebut dengan besaran yang berlaku pada gerak linier. Misalnya, massa (m)
berbanding lurus dengan momen inersia (I).

Kata kunci : Mekanika, Hukum Newton, dan Pesawat Atwood

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gerak merupakand perpindahan posisi, benda dapat dikatakan
bergerak bila mengalami perpindahan dari titik acuan tertentu ke titik
lain. Dalam ilmu fisika, gerak dipelajari dalam bab mekanika. Jenis
gerak yang dipelajari dalam mekanika terbagi menjadi gerak
kinematika dan gerak dinamika.
Kinematika merupakan ilmu fisika mengenai bagaimana proses
gerak suatu benda tanpa memerhatikan penyebab geraknya.
Sedangkan, dinamika merupakan ilmu fisika mengenai gerak disertai
dengan memerhatikan penyebab benda itu bergerak. Dasar dari
dinamika adalah Hukum Newton.
Pesawat atwood merupakan alat eksperimen yang sering digunakan
untuk mengamati hukum mekanika pada gerak yang dipercepat
beraturan. Secara sederhana, pesawat atwood tersusun atas dua benda
yang terhubung dengan seutas tali. Bila kedua benda massanya sama
maka kedua benda akan diam. Tetapi bila salah satu lebih besar (ex :
m1>m2) maka kedua benda akan bergerak kearah m1 dipercepat.
Gaya penarik sesungguhnya adalah berat benda 1 namun karena
benda 2 juga tertarik, maka gaya penarik resultannya adalah berat
benda 1 dikurangi benda 2. Berat benda 1 adalah m1.g dan berat benda
2 adalah (m2.g) maka resultannya adalah (m1.m2)g. Gaya
menggerakan kedua benda adalah resultan gaya tersebut dibagi jumlah
massa kedua benda.
Dari penjelasan tersebut, maka akan dibahas lebih dalam mengenai
pesawat atwood dengan melakukan percobaan langsung. Alasan
dilakukannya percobaan adalah untuk pembuktian dari Hukum
Newton I dan Hukum Newton II.

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


1.2 Tujuan Percobaan
1. Menentukan percepatan katrol
2. Menentukan kecepatan.

1.3 Alat-Alat Percobaan dan Fungsinya


 Pesawat Atwood
Fungsi : alat pengamatan mekanika GLB dan GLBB.
 Dua buah beban silinder
Fungsi : alat pemberat saat mengamati GLB dan GLBB.
 Dua piringan beban
Fungsi : objek beban tambahan beban silinder.
 Neraca Ohaus
Fungsi : alat ukur beban masa benda.
 Tali penggantung beban
Fungsi : alat penggantung beban ketika pengamatan.
 Stopwatch.
Fungsi : alat penghitung waktu dalam mengukur GLB dan GLBB.

1.4 Rumus yang Digunakan


 Data
(𝑚 ± ∆𝑚) 𝑑𝑎𝑛 (𝑡 ± ∆𝑡)

 Massa Rata-Rata
∑𝑚
𝑚
̅=
𝑁
̅ − 𝑚)2
∑(𝑚
̅ =√
∆𝑚
𝑁(𝑁 − 1)
∴𝑚
̅ ± ∆𝑚
̅

 Nilai Percepatan Literatur


𝑀2 = 𝑚
̅2 + 𝑚̅𝑏
(𝑀2 − 𝑚
̅ 1)
𝑎𝑙𝑖𝑡 = 𝑥𝑔
(𝑀2 + 𝑚
̅ 1)

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


 Waktu Tempuh Rata-Rata
∑𝑡
𝑡̅ =
𝑁
∑(𝑡̅ − 𝑡)2
∆𝑡̅ = √
𝑁(𝑁 − 1)
∴ 𝑡̅ ± ∆𝑡̅

 Nilai Kecepatan Literatur


𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 𝑥 𝑡̅

 Nilai Percepatan Hitungan


2 𝑥 𝐴𝐵
𝑎ℎ𝑖𝑡 =
𝑡̅2
𝑎ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑎ℎ𝑖𝑡
∑ 𝑎ℎ𝑖𝑡
𝑎̅ℎ𝑖𝑡 =
𝑁
𝑎̅ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑎̅ℎ𝑖𝑡
∆𝐴𝐵 ∆𝑡̅
∆𝑎ℎ𝑖𝑡 = [| | + 2 | |] 𝑥 𝑎ℎ𝑖𝑡
𝐴𝐵 𝑡̅
∑(𝑎̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑎ℎ𝑖𝑡 )2
∆𝑎̅ℎ𝑖𝑡 = √
𝑁(𝑁 − 1)

 Nilai Kecepatan Hitungan


𝐵𝐶
𝑣ℎ𝑖𝑡 =
𝑡̅
∑ 𝑣ℎ𝑖𝑡
𝑣̅ℎ𝑖𝑡 =
𝑁
∆𝐵𝐶 ∆𝑡̅
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [| | + | |] 𝑥 𝑣ℎ𝑖𝑡
𝐵𝐶 𝑡̅
∑(𝑣̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑣ℎ𝑖𝑡 )2
∆𝑣̅ℎ𝑖𝑡 = √
𝑁(𝑁 − 1)
𝑣ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑣ℎ𝑖𝑡
𝑣̅ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑣̅ℎ𝑖𝑡

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


 KSR dan KP
𝑎̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑎ℎ𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | 𝑥 100%
𝑎𝑙𝑖𝑡
𝑣̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑣ℎ𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | 𝑥 100%
𝑣𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅

Catatan :
∆𝐴𝐵 = ∆𝐵𝐶 = 0,5 𝑐𝑚
∆𝑡 = 0,05 𝑠
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠 2

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Prosedur Percobaan


I. Percobaan Pertama :
1. Timbang massa beban m1, m2 dan mb menggunakan neraca teknis
sebanyak tiga kali.
2. Gantungkan sepasang silinder pada katrol sedemikian rupa, sehingga
m1 dijepit, sedangkan m2 tergantung bebas sejajar A. Penahan beban
diletakkan pada titik B dan penyangga silinder diletakkan pada titik C.
Atur sedemikian rupa sehingga AB = 30 cm.
3. Letakkan piring beban mb pada permukaan m2 dan siapkan stopwatch.
4. Bebaskan m1 dari penjepit dan hidupkan stopwatch.
5. Tepat pada saat piring beban beban mb tersangkut oleh penyangkut
beban, matikan stopwatch. Catat penunjukan waktu oleh stopwatch.
Untuk jarak AB yang sama, Lakukan percobaan sebanyak tiga kali.
6. Ulangi prosedur 1 – 4 diatas untuk AB yang lain. (AB= 35 cm, 40 cm,
45 cm, 50 cm, 55 cm, 60 cm 70 cm).

II. Percobaan Kedua


1. Siapkan percobaan seperti prosedur 2 dan 3 pada percobaan I. Buat
jarak AB 60 cm dan atur penyangga silinder di titik C sehingga BC =
23 cm.
2. Bebaskan silinder m1 dari penjepit. Tepat pada saat piringan beban mb
tersangkut pada penyangkut beban B, hidupkan stopwatch. Silinder m2
akan terus melanjutkan geraknya ke titik C dengan kecepatan yang bisa
dikatakan konstan.
3. Tepat pada saat m2 mencapai titik C, matikan stopwatch. Catat waktu
yang ditunjukkan oleh stopwatch. Lakukan percobaan sebanyak tiga
kali
4. Ulangi prosedur 1 – 3 untuk jarak BC sama dengan 28 cm, 33 cm, 38
cm, 43 cm

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Penelitian

Tabel 1. Pengukuran Massa benda


Massa (gram)
No.
m1 m2 mb
1 70,2 70,4 13,3

2 70,2 70,5 13,3

3 70,25 70,4 13,25

̅
𝒎 70,22 70,4 13,28

Tabel 2. Pengukuran waktu tempuh benda untuk variasi jarak AB


Waktu Jarak AB (cm)
No.
(s) 30 35 40 45 50

1 t1 1,54 1,68 1,56 1,78 1,72

2 t2 1,47 1,66 1,63 1,72 1,87

3 t3 1,44 1,75 1,63 1,72 1,90

𝒕̅ 1,48 1,69 1,60 1,74 1,83

Tabel 3. Pengukuran waktu tempuh benda untuk berbagai jarak BC


Jarak BC (cm)
No. Jarak AB (cm) Waktu (s)
23 28 33 38 43
1 t1 2,02 2,22 2,31 2,47 0,53
2 t2 2,02 2,28 2,31 2,50 0,57
60
3 t3 2,07 2,22 2,28 2,48 0,49
𝒕̅ 2,03 2,24 2,30 2,48 0,53

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


Massa rata-rata :
70,2 + 70,2 + 70,25
𝑚
̅= = 70,22 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

(70,22 − 70,2)2 + (70,22 − 70,2)2 + (70,22 − 70,25)2


̅ =√
∆𝑚
3(3 − 1)
= 0,0168 𝑔𝑟𝑎𝑚

∴𝑚
̅ ± ∆𝑚
̅ = 70,22 ± 0,0168 𝑔𝑟𝑎𝑚

70,4 + 70,5 + 70,4


𝑚
̅2 = = 70,4 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

(70,4 − 70,4)2 + (70,4 − 70,5)2 + (70,4 − 70,4)2


∆𝑚
̅2 = √ = 0,0016 𝑔𝑟𝑎𝑚
3 (3 − 1)

∴ 𝑚
̅ 2 + ∆𝑚
̅ 2 = 70,4 ± 0,0016 𝑔𝑟𝑎𝑚

13,3 + 13,3 + 13,25


𝑚
̅𝑏 = = 13,28 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

(13,28 − 13,3)2 + (13,28 − 13,3)2 + (13,28 − 13,25)2


̅𝑏 = √
∆𝑚
3 (3 − 1)

= 0,0168 gram
∴𝑚
̅ 𝑏 + ∆𝑚
̅ 𝑏 = 13,28 ± 0,0168 gram

Nilai percepatan literatur :


𝑀2 = 𝑚
̅2 + 𝑚
̅𝑏
= 70,4 + 13,28 = 83,68 𝑔𝑟𝑎𝑚
(𝑀2 − 𝑚
̅ 1) (83,68 − 70,22)
𝑎𝑙𝑖𝑡 = 𝑥𝑔 = 𝑥 9,8 = 0,857 𝑚⁄𝑠 2
(𝑀2 + 𝑚
̅ 1) (83,68 + 70,22)

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


Waktu tempuh rata-rata :

∑ 𝑡 1,54 + 1,47 + 1,44


̅ =
𝑡30 = = 1,48 𝑠
𝑁 3

∑(𝑡̅ − 𝑡)2 (1,48 − 1,54)2 + (1,48 − 1,47)2 + (1,48 − 1,44)2


̅ =√
∆𝑡30 = √
𝑁(𝑁 − 1) 3(3 − 1)
= 0,0297 𝑠
∴ 𝑡̅ ± ∆𝑡̅ = 1,48 ± 0,0297 𝑠

∑𝑡 1,68 + 1,66 + 1,75


̅ =
𝑡35 = = 1,69 𝑠
𝑁 3

∑(𝑡̅ − 𝑡)2 (1,69 − 1,68)2 + (1,69 − 1,66)2 + (1,69 − 1,75)2


̅ =√
∆𝑡35 =√
𝑁(𝑁 − 1) 3(3 − 1)
= 0,0277 𝑠
∴ 𝑡̅ ± ∆𝑡̅ = 1,69 ± 0,0277 𝑠

∑𝑡 1,56 + 1,63 + 1,63


̅ =
𝑡40 = = 1,6 𝑠
𝑁 3

∑(𝑡̅ − 𝑡)2 (1,6 − 1,56)2 + (1,6 − 1,63)2 + (1,6 − 1,63)2


̅ =√
∆𝑡40 = √
𝑁(𝑁 − 1) 3(3 − 1)
= 0,02 𝑠
∴ 𝑡̅ ± ∆𝑡̅ = 1,23 ± 0,02 𝑠

∑𝑡 1,78 + 1,72 + 1,72


̅ =
𝑡45 = = 1,74 𝑠
𝑁 3

∑(𝑡̅ − 𝑡)2 (1,74 − 1,78)2 + (1,74 − 1,72)2 + (1,74 − 1,72)2


̅
∆𝑡45 = √ =√
𝑁(𝑁 − 1) 3(3 − 1)
= 0,0141 𝑠
∴ 𝑡̅ ± ∆𝑡̅ = 1,74 ± 0,0141 𝑠

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


∑𝑡 1,72 + 1,87 + 1,90
̅ =
𝑡50 = = 1,83 𝑠
𝑁 3

∑(𝑡̅ − 𝑡)2 (1,83 − 1,72)2 + (1,83 − 1,87)2 + (1,83 − 1,90)2


̅ = √
∆𝑡50 =√
𝑁(𝑁 − 1) 3(3 − 1)
= 0,0557 𝑠
∴ 𝑡̅ ± ∆𝑡̅ = 1,83 ± 0,0557 𝑠

Nilai kecepatan literatur :


𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 ∙ 𝑡̅
𝑣30 = 0,9039 𝑥 1,48 = 1,337772 𝑚/𝑠
𝑣35 = 0,9039 𝑥 1,69 = 1,527591 𝑚/𝑠
𝑣40 = 0,9039 𝑥 1,60 = 1,446240 𝑚/𝑠
𝑣45 = 0,9039 𝑥 1,74 = 1,572786 𝑚/𝑠
𝑣50 = 0,9039 𝑥 1,83 = 1,654137 𝑚/𝑠

̅̅̅̅̅̅
𝑉 𝑙𝑖𝑡 = 1,335 m/s

Nilai percepatan hitungan :


2 ∙ 𝐴𝐵
𝑎ℎ𝑖𝑡 =
𝑡̅2
2 𝑥 0,3
𝑎30 = = 0,273923 𝑚/𝑠 2
(1,48)2
2 𝑥 0,35
𝑎35 = 2
= 0,245089 𝑚/𝑠 2
(1,69)
2 𝑥 0,4
𝑎40 = = 0,3125 𝑚/𝑠 2
(1,60)2
2 𝑥 0,45
𝑎45 = = 0,297265 𝑚/𝑠 2
(1,74)2
2 𝑥 0,5
𝑎50 = = 0,298606 𝑚/𝑠 2
(1,83)2

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


∆𝑨𝑩 ∆𝒕̅
∆𝒂𝒉𝒊𝒕 = [| | + 𝟐 | |] ∙ 𝒂𝒉𝒊𝒕
𝑨𝑩 𝒕̅

0,5 0,0297
∆𝑎30 = [| 30 | + 2 | |] ∙ 0,273923 = 0,0156 m/ s2
1,48

0,5 0,0277
∆𝑎35 = [| 35 | + 2 | |] ∙ 0,245089 = 0,0115 m/ s2
1,69

0,5 0,02
∆𝑎40 = [| 40 | + 2 |1,60|] ∙ 0,3125 = 0,0117 m/ s2

0,5 0,0141
∆𝑎45 = [| 45 | + 2 | |] ∙ 0,297265 = 0,0081 m/ s2
1,74

0,5 0,0557
∆𝑎50 = [| 50 | + 2 | |] ∙ 0,298606 = 0,0208 m/ s2
1,83

∑𝒂
̅𝒉𝒊𝒕
̅𝒉𝒊𝒕 =
𝒂
𝑵
0,0156+0,011535+0,01171875+0,00809316+0,0208703
𝑎̅ℎ𝑖𝑡 = = 0,0135 m/ s2
5

2
∑(𝑎̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑎ℎ𝑖𝑡 )
∆𝑎̅ℎ𝑖𝑡 = √
𝑁(𝑁 − 1)

(0,0135−0,0156)2 +(0,0135−0,0115)2 +(0,0135−0,0117)2 +


√ (0,0135−0,0081)2 +(0,0135−0,0208)2
= 0,002494 m/ s2
5

∴ 𝑎ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑎ℎ𝑖𝑡
0,0297 ± 0,0156 m/ s2 (AB=30)

0,0277 ± 0,0115 m/ s2 (AB=35)

0,0200 ± 0,0117 m/ s2 (AB=40)

0,0141 ± 0,0081 m/ s2 (AB=45)

0,0557 ± 0,0208 m/ s2 (AB=50)

̅𝒉𝒊𝒕 ± ∆𝒂
∴𝒂 ̅𝒉𝒊𝒕
0,0135 ± 0,002494 m/ s2

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


Nilai Kecepatan Hitungan
𝐵𝐶
𝑣ℎ𝑖𝑡 =
𝑡̅
0,23
𝑣ℎ𝑖𝑡 = 0,38 = 0,605m/s
0,28
𝑣ℎ𝑖𝑡 = 0,29 = 0,966 m/s

0,33
𝑣ℎ𝑖𝑡 = = 0,805 𝑚/𝑠
0,41
0,38
𝑣ℎ𝑖𝑡 = 0,40 = 0,950 m/s
0,43
𝑣ℎ𝑖𝑡 = 0,53 = 0,811 m/s

𝑣
̅̅̅̅̅
ℎ𝑖𝑡 = 0,827 m/s

∑(𝑡̅ − 𝑡)2
∆𝑡̅ = √
𝑁(𝑁 − 1)

(0,38 − 0,34)2 + (0,38 − 0,46)2 + (0,38 − 0,34)2


̅
∆𝑡23 = √ = 0,0016 𝑠
3(3 − 1)

(0,29 − 0,28)2 + (0,29 − 0,28)2 + (0,29 − 0,28)2


̅
∆𝑡28 = √ = 0,0001 𝑠
3(3 − 1)

(0,41 − 0,33)2 + (0,41 − 0,47)2 + (0,41 − 0,43)2


̅ =√
∆𝑡33 = 0,0017 𝑠
3(3 − 1)

(0,40 − 0,42)2 + (0,40 − 0,39)2 + (0,40 − 0,40)2


̅ =√
∆𝑡38 = 0,0090 𝑠
3(3 − 1)

(0,53 − 0,53)2 + (0,53 − 0,57)2 + (0,53 − 0,49)2


̅ =√
∆𝑡43 = 0,0231 𝑠
3(3 − 1)

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


∆𝐵𝐶 ∆𝑡̅
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [| | + | |] ∙ 𝑣ℎ𝑖𝑡
𝐵𝐶 𝑡̅
0,5 0,0016
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [|0,23| + | |] ∙ 0,605 = 1,3178 m/s
0,38

0,5 0,0001
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [|0,28| + | |] ∙ 0,966 = 1,7253 m/s
0,29

0,5 0,0017
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [|0,33| + | |] ∙ 0,805 = 1,2230 m/s
0,41

0,5 0,0090
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [|0,38| + | |] ∙ 0,950 = 1,2714 m/s
0,40

0,5 0,0231
∆𝑣ℎ𝑖𝑡 = [|0,43| + | |] ∙ 0,811 = 0,9783 m/s
0,53

𝑣ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑣ℎ𝑖𝑡 =
0,605 ± 1,3178m/s (BC=23)
0,966 ± 1,7253 m/s (BC=28)
0,805 ± 1,2230 m/s (BC=33)
0,950 ± 1,2714 m/s (BC=38)
0,811 ± 0,9783 m/s (BC=43)

∑ 𝑣ℎ𝑖𝑡
𝑣̅ℎ𝑖𝑡 =
𝑁

0,605 + 0,966 + 0,805 + 0,950 + 0,811


=
5

= 0,827 m/s

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


∑(𝑣̅ℎ𝑖𝑡 −𝑣ℎ𝑖𝑡 )2
∆𝑣̅ℎ𝑖𝑡 = √
𝑁(𝑁−1)

=
2
(0,827−0,605) 2 + (0,827−0,966) 2 + (0,827−0,805) 2 + (0,827−0,950) 2 + (0,827−0,811)

5(5−1)

= 0,084374 m/s

𝑣̅ℎ𝑖𝑡 ± ∆𝑣̅ℎ𝑖𝑡 = 0,827 ± 0,084374 m/s

KSR dan KP

𝑎̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑎𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | 𝑥 100%
𝑎𝑙𝑖𝑡

0,0135−0,9039
=| | 𝑥 100%
0,9039

= 98,51 %

𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅

= 100 % - 98,51 %

= 1,49 %

𝑣̅ℎ𝑖𝑡 − 𝑣𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = | | 𝑥 100%
𝑣𝑙𝑖𝑡

0,827 − 1,335
=| | 𝑥 100%
1,335

= 38,05 %

𝐾𝑃 = 100% − 𝐾𝑆𝑅

= 100 % - 38,05%

= 61,95 %

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


3.2 Analisis Data

Pesawat atwood merupakan alat eksperimen untuk mengamati hukum


mekanika pada gerak yang dipercepat secara beraturan. Secara sederhana,
pesawat atwood tersusun atas dua benda yang terhubung dengan seutas kawat
atau tali. Dalam pengukuran kecepatan dan percepatan dibutuhkan ketelitian
perhitungan waktu dan massa. Setelah massa dan waktu didapat, data hasil
pengukuran dimasukan ke dalam rumus sebagai berikut:

1. Massa rata-rata:

∑ 𝑚𝑖 ∑(𝑚1−𝑚 2
̅̅̅ )
𝑚
̅= , ∆𝑚
̅ =√
𝑁 𝑁(𝑁−1)

2. Percepatan lietratur :
2
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(𝑀 −𝑀 )
1
𝑎𝑙𝑖𝑡 = (𝑀
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ .𝑔
+𝑀 )
2 1

̅̅̅̅
𝑀2 = 𝑚
̅2 + 𝑚
̅𝑏
𝑔 = 9,8 𝑚/𝑠 2
3. Waktu rata rata
∑ 𝑡𝑖 ∑( 𝑡𝑖− 𝑡̅ )2
𝑡̅ = , ∆𝑡 = √
𝑁 𝑁 (𝑁−1)
4. Kecepatan literatur

𝑉𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 . 𝑡̅

5. Percepatan hitung

2𝐴𝐵 ∆𝐴𝐵 2 ∆𝑡̅


𝑎= , ∆𝑎 = ( 𝐴𝐵 + ) 𝑎
𝑡̅ 2 𝑡̅

∑𝑎 ̅
𝑖− 𝑎 ∑(𝑎 )2
𝑎̅ = , ∆𝑎̅ = √ 𝑁(𝑁−1)
𝑁
6. Kecepatan hitung
𝐵𝐶 ∆𝐵𝐶 ∆𝑡
𝑣= , ∆𝑉 = ( 𝐵𝐶 + )𝑣
𝑡̅ 𝑡
∑𝑣 2 ∑(𝑉 − 𝑣̅)2
𝑣̅ = , ∆𝑉 = √ 𝑁 (𝑁−1)
𝑁
7. KSR

𝑎𝑙𝑖𝑡− 𝑎
̅ 𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = . 100 %
𝑎𝑙𝑖𝑡
𝑎𝑙𝑖𝑡− 𝑎
̅ 𝑔𝑟𝑎𝑓
𝐾𝑆𝑅 = . 100 %
𝑎𝑙𝑖𝑡

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


𝑣𝑙𝑖𝑡− 𝑣̅
𝑙𝑖𝑡
𝐾𝑆𝑅 = . 100 %
𝑣𝑙𝑖𝑡

Setelah data diolah kesalah relatif dalam menghitung percepatan adalah


98,51 %. Adapun kesalahan relative pada perhitungan percepatan grafik yaitu
1,49%. Perhitungan kecepatan didapatkan KSR sebesar 38,05%. Hal ini
disebabkan saat menghitung dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi untuk
memberhentikan dan memulai alat pengukur waktunya. Dikarenakan butuh
ketelitian yang tinggi itulah, sesatan dan kesalahan relatif yang dihasilkan juga
akan besar.

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


BAB IV
KESIMPULAN

Melalui pesawat atwood kita dapat mengetahui nilai kecepatan dan


percepatan. Pesawat atwood merupakan alat bantu pembuktian hukum-hukum
newton maupun gejala lainnya. Berdasarkan hasil praktikum di rangkaian Pesawat
(𝑀 − 𝑚 )
Atwood, percepatan pada sistem dapat dihitung dengan rumus 𝑎 = (𝑀2 + 𝑚1 ) 𝑥 𝑔.
2 1

Dengan M2 sebagai besar massa total dari masa rata-rata balok m2 dan masa rata-
rata pelat mb. Sedangkan m1 sebagai besar massa rata-rata dari balok m1. Dan
terakhir g sebagai konstanta percepatan gravitasi yang setara dengan 9,8 m/s-2.
Dari persamaan tersebut maka besar atau kecilnya massa benda berpengaruh
terhadap percepatan benda tersebut.

Dalam menentukan kecepatan pada sistem Pesawat Atwood digunakan


rumus 𝑣𝑙𝑖𝑡 = 𝑎𝑙𝑖𝑡 𝑥 𝑡̅. Dari rumus tersebut, alit merupakan percepatan literature
yang diperoleh dari rumus percepatan pada sistem, dan 𝑡̅ merupakan nilai rata-
rata dari suatu waktu yang dibutuhkan oleh sistem dalam bergerak atau
menempuh suatu jarak. Dapat disimpulkan bahwa ketika waktu membesar maka
kecepatan juga membesar, sehingga kecepatan berbanding lurus terhadap
perubahan waktu.

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052


DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, P. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Halliday, D. (1985). Fisika Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Satriawan, M. (2007). Fisika Dasar.

AISYA MUTIARA RAMADHANI SYAFARIE 140710190052

Anda mungkin juga menyukai