Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

AYUNAN MATEMATIS

Di susun oleh :
NAMA : ALFA GIAN RICHARD SERAN
NIM : 211011010014
PRODI : KIMIA
TAHUN AJARAN : 2021/2022

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Fisika Dasar “Ayunan Matematis”

Nama : ALFA GIAN RICHARD SERAN

NIM : 211011010014

Jurusan : KIMIA

Telah menyelesaikan Praktikum Fisika Dasar antara lain:

Laporan : Ayunan Matematis

Dosen Penanggung Jawab

VERNA ALBERT SUOTH ST, M.Si


NIP. 197810052007011001
1. AYUNAN MATEMATIS

1.1. Tujuan Percobaan

1. Menentukan percepatan gravitasi di Desa Tumaratas


2. Memahami hubungan antara getaran harmonik dengan percepatan gravitasi.
3. Menentukan kecepatan maksimum ayunan.
4. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengintepretasikan ke dalam grafik.

1.2. Alat yang Digunakan

1. Mistar berskala
2. Tali
3. Bola Statif
4. Digital counter atau stop watch
5. Busur

1.3. Teori Dasar

Ayunan Matematis (ayunan sederhana) terdiri atas suatu bandul m yang digantungkan
melalui seutas tali yang ringan . Jika bandul m diberi simpangan sedikit ke kiri atau ke kanan
dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, maka bandul m akan bergerak bolak-balik
di sekitar titik keseimbangannya, jika tidak terjadi puntiran dalam gerakan ini maka gerakan
disebut gerak harmonik sederhana.
Gerak osilasi yang sering kita jumpai adalah gerak ayunan. Gerak osilasi ini
berlangsung di bawah pengaruh gaya gravitasi bumi. Jika simpangan ayunan tidak terlalu
besar, maka bentuk osilasinya adalah gerak harmonik sederhana. Gerak harmonik sederhana
ini terjadi karena ada gaya (gaya berat) yang terjadi pada benda yang arahnya selalu berarah
ke pusat titik kesetimbangan. Besar gaya pembalik diungkapkan dalam Hukum Hooke
sebagai F= - kx dengan k adalah tetapan.
Jika sebuah titik bermassa m digantungkan (oleh seutas tali tak bermassa) di titik O,
dan massa m disimpangkan sehingga membentuk sudut  terhadap sumbu vertikal di titik O
tersebut. Setelah m dilepas akan bergerak menuju titik setimbangnya oleh gaya balik F yang
merupakan komponen dari gaya berat pada m. Jika panjang tali tersebut adalah l, dan
percepatan gravitasi bumi g maka F dapat ditulis sebagai:

F = - mg sin  (1.1)

Jika lintasan tersebut kecil sehingga busur lintasan bola (S) juga kecil, maka sin   

s
= dan gaya balik dapat ditulis sebagai:

l
mg
F S (1.2)

Untuk ayunan tersebut bersifat sebagai getaran selaras sederhana maka tidak terdapat (kalau
pun ada dapat diabaikan) gaya gesekan udara maupun gaya puntiran pada tali sehingga
persamaan gaya resultannya adalah:

d2
g
F  (1.3)
Sl
dt 2

Persamaan (1.3) merupakan persamaan getaran selaras sederhana dan S merupakan fungsi
periodik dengan perioda T yang memenuhi persamaan:

T  2 l
(1.4)
g

4 2l

g (1.5)

l
1

0
mg sin Ɵ mg cos Ɵ

mg

Gambar 1. Diagram gaya pada percobaan bandul matematis

Untuk menentukan kecepatan linear ayunan, dapat diturunkan dari Hukum Kekekalan
Energi sebagai berikut
Energi mekanik di titik O = Energi mekanik di titik 1

1 1
mgh  mv 2  mgh  mv 2 (1.6)

0 0 1 1
2 2

1 1
mgh  mgh  mv 2  mv (1.7)
2

0 1 1 0
2 2

1
gh  v (1.8)
2

1
2

v1 
2gh (1.9)

dengan , v1 = kecepatan linear di titik 1 (tertinggi)

h = selisih ketinggian titik O dan 1


1.4. Prosedur Percobaan

1. Praktikum ini dilakukan secara real di rumah saya dengan menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan:

2. Menetapkan panjang tali sampai ke pangkal beban

3. Simpangkan ayunan sehingga membentuk sudut kira-kira antara 5 sampai 10,


kemudian lepaskan.
4. Mengukur waktu untuk 15 kali ayunan bagi tiap-tiap panjang tali.

5. Lakukan 3 kali ulangan untuk masing-masing panjang tali.

1.5. Tabel Pengamatan

Tanggal Percobaan : 21 Agustus 2021

Nama : Alfa Gian Richard Seran

NIM : 211011010014

Tempat Percobaan : Desa Tumaratas, Kec. Langowan Barat, Kab. Minahasa


l t (s) Rata- Rata- Rata-
l v
No (cm rata t rata T T2 (s) (T2)2 (s) rata g T2 x l
(m) t1 t2 t3 (s) (s) (m/s²) (m/s)
)
32,8 32,9
1 120 1,2 5 32,76 1 32,84 2,189 4,791 22,953 9,86 5,47 4,864
31,3 31,4
2 110 1,1 8 31,29 7 31,38 2,092 4,3764 19,152 9,9 4,81 4,666
29,8 29,9
3 100 1 8 29,93 9 29,93 1,995 3,98 15,84 9,89 3,98 4,447
28,2 28,3
4 90 0,9 2 28,27 9 28,29 1,886 3,5569 12,651 9,96 3,2 4,234
27,0 26,9
5 80 0,8 4 27,01 5 27 1,8 3,24 10,497 9,72 2,59 3,943
26,1 26,1
6 70 0,7 2 26,16 5 26,14 1,742 3,034 9,205 9,09 2,12 3,567
23,7 22,6
7 60 0,6 1 23,5 8 23,29 1,5526 2,41 5.808 9,8 1,44 3,429
21,9 21,1
8 50 0,5 9 20,76 3 21,29 1,419 2,0135 4,054 9,78 1,006 3,127
19,3
9 40 0,4 8 19,04 19 19,14 1,276 1,6281 2,65 9,67 0,65 2,781
17,3 16,9
10 30 0,3 8 16,79 3 17,03 1,135 1,2882 1,659 9,17 0,38 2,345
Jumla 104,43
h 750 7,5 256,33 17,086 30,3181 9 25,916
1.6 Pembahasan
Praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui besar percepatan gravitasi di Desa
Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat, dengan metode ayunan matematis. Dan
praktikum kali ini dilakukan secara real. Dan untuk mengetahui besar percepatan
gravitasi di Desa tersebut, maka dilakukan percobaan dengan menggantungkan tali
yang telah terikat dengan beban (bola neka) yang bermassa 0,01 kg pada tiang statif.
Dimana saya telah melakukan 10 kali percobaan atau 10 kali pengambilan data pada
panjang tali yang berbeda-beda dan panjang tali mulai dari 30 cm hingga 120 cm. Dan
selanjutnya beban tersebut disimpangkan dengan sudut sebesar 5° - 10° terhadap
sumbu vertikal, kemudian beban tersebut dilepaskan dan dihitung waktunya
menggunakan stopwatch selama 15 kali ayunan dengan menggunakan metode
berulang.
Pada praktikum ini, ayunan matematis adalah suatu metode pengukuran yang
dilakukan untuk mengetahui gravitasi yang terjadi di Desa Tumaratas, Kecamatan
Langowan Barat. Dan praktikum ini dapat dilakukan dengan menggunakan bandul
yang biasa kita kenal dalam pelajaran fisika adalah bandul matematis, tapi yang saya
gunakan adalah bandul kayu.
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh rata-rata percepatan
gravitasi sebesar 9,96 m/s 2, dengan alat percobaan percepatan gravitasi di dapat (9,96
= 42,80) m/s 2. Pada metode grafik T 2 versus l, yang menyatakan hubungan antara
kuadrat periode (T 2) dan panjang tali (l) untuk menentukan besar percepatan gravitasi,
2
T
dimana dari nilai gradien m = , sehingga dari persamaan didapatkan maka hasilnya
l
adalah 9,96 m/ s 2.
Dan dari hasil tersebut sudah dipastikan bahwa, panjang tali yang memengaruhi
waktu yang dibutuhkan bandul, bukan besarnya simpangan sudut. Karena pada kali
ini besar sudut yang digunakan sama pada setiap percobaan yaitu 10°.

1.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum ayunan matematis yang sudah saya
lakukan, saya menarik kesimpulan bahwa :

- Dengan melakukan percobaan ayunan matematis ini, kita bisa mengetahui


percepatan gravitasi yang terjadi disuatu tempat dimana dilakukan percobaan.
- Nilai percepatan gravitasi di Desa Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat yang
diperoleh sama dengan nilai ketetapan gravitasi yaitu 9,8 m/s 2 atau biasa
dibulatkn 10 m/ s 2.
- Benda dikatakan bergerak, jika benda tersebut berayun melalui titik
kesetimbangan dan kembali lagi ke posisi awal. Menurut persamaan periode (T)
berbanding lurus dengan akar panjang ayunan (l) karena T dan l dapat diukur,
maka percepatan gravitasi (g) dapat dihitung.
- Kecepatan gravitasi (m/s) juga dipengaruhi oleh panjang tali, semakin pendek
tali, maka semakin kecil juga kecepatan gravitasinya.
- Semakin pendek tali yang digunakan, maka waktu untuk 15 kali ayunan semakin
kecil

1.8 Saran

Saran dari saya adalah:

 Jika ingin melakukan percobaan sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang


 Harus memiliki ketelitian jika ingin mengukur simpangan, waktu, dan panjang tali.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/
praktikum-fisika-dasar-ii/laporan-akhir-praktikum-ayunan-matematis/
12535116

Anda mungkin juga menyukai