Disusun oleh :
1. Septina Ruly Rahmawati_4301422039
2. Lilih Rahmawati_4301422049
3. Jahidah Ulinnuha_4301422085
4. Inka Lulu Auliya_4301422087
5. Dzaky Ferdiansyah_4301422089
1. Mengamati dan menentukan jaringan tumbuhan yang mengangkut air dan zat-zat
terlarut didalamnya.
2. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan penyerapan air pada
tumbuhan
3. Mengetahui pengaruh suhu dan kelembaban pada proses penyerapan air pada
tumbuhan
Landasan Teori
Sebagaimana organisme hidup lainnya, tumbuhan secara umum dalam
pertumbuhan nya memerlukan bahan makanan yang disebut unsur hara, air dan garam-
garam mineral. Unsur hara tersebut terdiri dari unsur hara mikro dan unsur hara makro.
Masing-masing unsur hara tersebut mempunyai peran dan fungsi yang menunjang
didalam pertumbuhan. Kekurangan dari alah satu atau beberapa unsur tersebut akan
mengakibatkan pertumbuhan tidak sebagaimana mestinya, yaitu ada kelainan atau
penyimpangan dan banyak pula tumbuhan yang mati muda yang sebelumnya tampak
layu dan mengering. Untuk itu tumbuhan harus mendapatkan unsur hara, air dan garam-
garam mineral (Habib, 2012)
Tumbuhan mendapatkan air dan garam-garam mineral dari dalam tanah sebagai
zat makanannya dari akar. Proses masuknya air dan garam mineral ini terjadi karena
adanya daya hisap daun, tekanan akar dan transpirasi. Pada tumbuhan yang berpembuluh
pengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah diedarkan ke seluruh tubuh melalui
xylem (Retno Sri Iswari dkk, 2022)
Akar merupakan organ yang berfungsi sebagai sarana penyerapan pada tumbuhan.
Zat-zat yang diserap oleh tumbuhan terutama pada bagian bulu akar berupa garam dan
mineral. Oleh sebab itu, bulu akar berperan penting sebab jika tidak terjadi penyerapan
garam dan mineral, tumbuhan tidak mampu mendapatkan bahan untuk menghasilkan
energi. Terdapat 3 cara garam dan mineral dapat diserap oleh bulu akar, yakni aliran
massa. Intersepsi akar, difusi (Wiraatmaja, I Wayan. 2016).
Proses pengangkutan air dan mineral berawal dari air yang diserap oleh rambut
akar. Air dan garam mineral dari tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar,
menembus korteks akar, masuk kedalam stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh
xylem sampai ke sistem tunas. Terdapat jenis-jenis transportasi atau pengangkutan pada
tumbuhan, yaitu :
Faktor yang mempengarui masuknya air dan garam-garam mineral adalah adanya
daya hisap daun, tekanan akar, dan transpirasi. Faktor pertama yang mempengaruhi daya
hisap daun adalah ukuran luas daun, semakin luas ukuran daun maka daya hisap daun
akan semakin besar pula dan sebaliknya. Faktor kedua yaitu jumlah stomata, semakin
banyak stomata maka daya hisap daun akan semakin besar pula dan sebaliknya. Aktifnya
stomata dalam tumbuhan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam
transportasi pada tumbuhan (Lemoine et al., 2013)
Daya hisap daun juga dapat dipengarui oleh jumlah daun, semakin banyak jumlah
daun, maka daya hisap daun akan semakin besar pula dan sebaliknya (Mindo Lilis
Hutabarat dkk, 2017).
Air dan mineral naik ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi
karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada jaringan pengangkut
xylem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan
meresapnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan. Transpirasi adalah proses hilangnya air
dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah
melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran
berupa uap H2O dan CO2, terjadi siang hari saat panas, melalui stomata (mulut daun) dan
lentisel (celah batang). Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang
kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi tanaman (Srinatalia Silaen, 2021).
Silaen, S. (2021). Pengaruh Transpirasi Tumbuhan dan Komponen
Didalamnya. Agroprimatech, 5(1), 14-20.
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu tanaman sirih cina, methielin blue,
cutter, penggaris, gelas plastik, dect glass dan mikroskop.
2. Menuangkan methielin blue kedalam 2 gelas plastic yang volumenya sama
3. Memasukan tanaman sirih cina ke dalam gelas yang berisi mehtielin blue dan
memastikan akar tercelup seluruhnya kedalam methilen blue.
4. Gelas yang pertama diletakan di tempat terang, karena cuaca sehingga cahaya
matahari dingganti dengan cahaya senter. Dan gelas yang lain ditempatkan ditempat yang
gelap tanpa cahaya.
5. Mendiamkannya kurang lebih 30 menit.
6. Setelah 30 menit, tanaman sirih cina diambil dan diamati tinggi methilen blue yang
naik ke batang.
7. Mengukur tinggi methilen yang naik dengan penggaris dan mencatatnya.
8. Setelah diukur potong dengan sayatan melintang pada batang seseuai dengan tinggi
methilen yang naik.
9. Sayat dengan setipis mungkin agar Ketika diamati selnya tidak bertumpuk.
10. Meletakkan sayatan ke dect glass.
11. Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran 10x.
12. Mendokumentasikan setelah mendapatkan hasil gambar yang bagus dalam
mikroskop.
Daftar Pustaka
Wiraatmaja, I Wayan. 2016. Pergerakan Hara Mineral dalam Tanaman. Universitas Udayana :
Bali
Handoko, Akbar dan Anisa Mahda Rizky. 2020. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Lampung : UIN
RADEN INTAN LAMPUNG