Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum “FISIKA DASAR I”

Modul (K1) – Peneraan Termometer


Buchara Surya Al Falah / 19521043
Asisten: Herdika Rahmadani Sutejo
Tanggal praktikum: 1 juli 2020
Teknik Kimia – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

tingkat suhu kita juga dapat meramalkan cuaca.


Abstrak Thermometer adalah alat ukur panas yang digunakan
untuk mengukur temperatur. Thermometer memiliki
Pada percobaan ini bertujuan untuk membandingkan banyak
hasil pengukuran termometer tak berskala dengan jenis, diantaranya adalah thermometer batang dan
thermometer badan. Thermometer batang adalah
termometer berskala celcius dan untuk menentukan skala thermometer yang paling banyak kita jumpai. Sedangkan
thermometer badan adalah thermometer yang khusus
pada termometer tak berskala. Pada percobaan ini digunakan untuk mengukur suhu badan. Informasi keadaan
dilakukan pengukuran titik didih dan titik beku air dan suhu sangatlah kita butuhkan, salah satu manfaatnya adalah
untuk mengetahui tingkat suhu tubuh, sehingga kita dapat
temperatur pada  air, gliserin, minyak goreng, oli, dan menyesuaikan dengan keadaan suhu tubuh, selain itu
spirtus menggunakan termometer berskala dan termometer dengan mengetahui tingkat suhu kita juga dapat
meramalkan cuaca.
tak berskala. Setelah dilakukan percobaan diperoleh nilai Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu agar
suhu beberapa zat cair yaitu gliserin menggunakan mahasiswa dapat membaca skala thermometer secara teliti
termometer berskala 30 ° C sedangkan termometer tak dan agar dapat melakukan peneraan thermometer.
berskala 28,86° C oli dengan termometer berskala 30 ° C Suhu adalah suatu system yang dapat diartikan suatu
sedangkan termometer tak berskala 28,86 ° C Dari sifat yang menentukan bahwa system tersebut setimbang

percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran termal dengan system lainnya atau tidak. Secara kualitatif

menggunakan termometer berskala dan tak berskala kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin

mendekati hasil yang sama. atau panasnya suatu benda yang dirasakan ketika kita
menyentuhnya jika ditinjau secara kuantitatif. Kita dapat
menyentuhnya dengan menggunakan thermometer.
Kata Kunci : Termometer, Suhu, Titik didih, Titik beku Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
temperatur atau suhu, dengan thermometer kita dapat
I. PENDAHULUAN mengukur dan mengetahui suhu suatu benda mulai dari

Termometer sudah tidak asing lagi di telinga kita. suhu cairan, larutan bahkan suhu tubuh. Kata thermometer
Termometer adalahalat ukur panas yang digunakan untuk diambil dari dua kata, yaitu thermo yang berarti panas dan
mengukur temperatur. Termometermemiliki banyak jenis,
diantaranya adalah termometer batang dan thermometer meter yang berarti mengukur (to measure). Berikut ini
badan. Termometer batang adalah termometer yang yang merupakan daftar titik didih dan titik beku pada
paling banyak kita jumpai. Sedangkan termometer badan
adalah termometer yang kusus digunakan untuk mengukur thermometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin:
suhu badan. Informasi keadaan suhu sangatlah kita
Skala Celcius memiliki titik lebur 0°C dan titik didih
butuhkan,salah satu manfaatnya adalah untuk mengetahui
tingkat suhu tubuh, sehingga kita dapat menyesuaikan 100°C, skala Reamur memiliki titik lebur 0°R dan titik
dengan keadaan suhu tubuh, selain itu dengan mengetahui
didih 80°R, skala Fahrenheit memiliki titik lebur 32°F dan
titik didih 212°F, serta skala Kelvin memiliki titik lebur beku air dan pada titik didih air dibagi menjadi 110 bagian
273°K dan titik didih 373°K yang sama dimana tiap tiap bagiannya 1°C.
Thermometer badan mempunyai skala 35⁰C sampai Dengan prinsip kerjanya adalah menggunakan
42⁰C sehingga tidak dapat ditera secara langsung, dengan termometer yang mana cara kerjanya yaitu bila tondon zat
es cair terkena (dikenai) panas (bisa berupa panas dari benda)
yang sudah mencair dan air yang sedang mendidih. Jadi, zat cair dalam tondon akan mengembang (memuai), dan zat
thermometer badan harus ditera dengan batang yang cair dalam tondon memuai, zat cair tersebut masuk ke celah
mempunyai skala sedikit dibawah 0⁰C dan sedikit di atas kapiler. Kemudian zat cair tersebut berhenti pada skala
100⁰, yang ditera lebih dahulu pada titik beku dan titik tertentu, skala itulah yang menunjukkan suhu benda yang
didih bersangkutan. Prinsip kerja termometer adalah dengan
air secara langsung. memanfaatkan perubahan fisik akibat terjadinya perubahan
Thermometer adalah alat yang dapat digunakan untuk suhu. Dan membandingkan hasil menggunakan termometer
mengukur suhu atau alat ukur panas. Suhu adalah besaran badan dan termometer batang.
yang menunjukkan ukuran derajat panas atau dinginnya Untuk mendapat titik didih air kita perlu melihat
suatu benda. Thermometer menggunakan zat yang mudah barometer dan tabel titik didih. Pada percobaan ini
berubah akibat perubahan suhu, sifat termometrik inilah barometer yang akan dilaboratorium harus dilakukan
yang dipakai pada thermometer zat cair. Prinsip kerja koreksi sebagai berikut:
thermometer adalah memanfaatkan perubahan fisik
akibatnya perubahan pada suhu. Kalibrasi thermometer Dimana:
adalah penetapan tanda tanda untuk pembagian skala h = tekanan barometer terkoreksi (sesungguhnya)
thermometer. Pembuatan skala pada thermometer ht = tekanan barometer terbaca
menggunakan dua titik tetap, yaitu titik tetap atas dan titik t = temperatur kamar
tetap bawah. Suhu pada titik tetap atas didefinisikan
sebagai Dengan menganggap di laboratorium = 987 cm/s 2.
suhu dan uap yang berada dalam keadaan setimbang pada Jika titik didih menurut tabel adalah T sedang pembacaan
tekanan 1 atm. Sedangkan titik tetap bawah adalah suhu thermometer batang di dalam bejana air yang sedang
pencampuran es dengan air dalam keadaan setimbang mendidih = b °C, sedangkan pembacaan didalam bejana es
dengan udara jenuh pada tekanan 1 atm. Pada sekala yang sedang mencair = a °C, maka harga skala
celcius, thermometer
kedua titik ini diberi angka 0 untuk titik tetap bawah dan T
batang adalah °C Sehingga jika thermometer batang
angka 100 untuk titik tetap atas. b−a
Pada percobaan ini akan dipilih dua suhu referensi dimasukkan ke dalam air hangat menunjukkan t°C, maka
atau dua titik tetap, yang mana titik titik tersebut adalah sesungguhnya diperoleh dari persamaan:
titik beku air yaitu suhu es yang sedang mencair pada
tekanan udara 1 atm dan titik didih air yaitu suhu air murni T
yang mendidih pada tekanan 1 atm, yang masing masing
[
X = (t - a ) b−a ] °C
didefinisikan sebagai 0°C dan 100°C. Jarak antara ujung air Koreksi thermometer batang adalah selisih antara
raksa dalam pipa kapiler thermometer air raksa pada titik
suhu sesungguhnya dengan suhu terbaca, jadi X-t, jika
thermometer badan menunjukkan t’ maka koreksi 3. Thermometer batang
thermometer badan adalah X-t’ . Pada peneraan
thermometer
berguna untuk memvalidasi pembacaan alat. Peneraan
thermometer juga dilakukan pada laboratorium pengujian
suhu baik di rumah sakit ataupun perusahaan perusahaan.

Gambar 3. Thermometer batang


Sumber:
https://shopee.co.id/Alat-Praktikum-Lab-
II. METODE PRAKTIKUM Laboratorium-Thermometer-Alkohol-
Termometer-110-C-panjang-30-cm-10-to-110-
deg-C-i.9797852.1618943182
Pada percobaan daya hantar larutan elektrolit ini
diperlukan alat dan bahan untuk melakukan suatu pratikum 4. Thermometer
yaitu :

1. Gelas beker

Gambar 4. Thermometer
Sumber:
https://m.indiamart.com/Berikan%20contoh
%20yang%20saudara%20tahu
Gambar 1. Gelas beker
Sumber:
https://www.tokopedia.com/danishlabs/beaker- Bahan yang digunakan dalam praktikum :
glass-gelas-kimia-100-ml-pyrex?trkid=f 1. Aquades
%3DCa983L165P0W0S0Sh 2. Es batu
%2CCo0Po0Fr0Cb0_src%3Dhot-product_page
%3D1_ob%3D24_q%3Dpyrex_po%3D25_catid
%3D972

2. Stopwatch

Langkah pada percobaan ini yaitu :

Menyiapkan alat dan bahan !

Mengambil air sebanyak 150 mL dan di didihkan,


kemudian memasukkan thermometer batang ke
bejana air, setelah kenaikkan suhunya cukup
Gambar 2. stopwatch lambat,mengamati setiap 1 menit sebanyak 8 kali!
Sumber:
https://www.athleticstuff.com/ultrak-mechanical-
stopwatch/
Mengambil es dan menunggu sampai mencair!
𝑎 (° C ¿ (𝑎-a ¿ = ⸹𝑎 ( |∑⸹a ¿2 (° C)
°C¿
Setelah pengamatan suhu air mendidih selesai, 3 1 1
kemudian memasukkan thermometer batang tersebut 3 1 1
ke dalam bejana air es. Bila penurunan suhunya 2 0 0
sudah cukup lambat amati setiap 1 menit sebanyak 8 2 0 0
kali! 2 0 0
1 -1 1
1 -1 1
Memasukkan kembali thermometer batang ke dalam ∑ = 14 ∑=4
air hangat dan menunggu sampai suhu air 40⁰C
∑a
a =
n
Mencatat pembacaan thermometer badan pada waktu
thermometer batang menunjukan 40⁰C, 39⁰C, 38⁰C,
14
=
37⁰C, 36⁰C, dan 35⁰C!
7
= 2 °C
(1)
Merapikan alat dan bahan seperti semula!


2
III. DATA PERCOBAAN ∆ a = ∑∨⸹ a ¿
n−1

Konsentrasi
(° C )
Suhu Air
Mendidih (
Termometer
Batang
Termomete
r badan (
=
√ 4
7−1


° C) (° C ) ° C) 4
=
6
1 2 3
= 0,8165 °C
3 91 35 35,6 35,6 35,4 (2)
3 91 36 36,7 36,6 36,5 Jadi, a+ ∆a = (2 + 0,8165¿ ° C
2 92 37 37,8 37,6 37,6 (3)
2 92 38 38,4 38,5 38,7
2 92 39 39,6 39,5 39,5
2. Menghitung ralat titik didih (b + ∆ b ¿
93 40 40,1 40,2 40,1
93 41 41,4 41,2 41
b (° C ¿ (b-b ¿ = ⸹b ( |∑⸹b ¿2 (° C)
Suhu percobaan = 28° C
°C¿
91 -1 1
91 -1 1
92 0 0
IV. ANALISIS DATA 92 0 0
92 0 0
93 1 1
93 1 1
∑ = 644 ∑=4
1. Menghitung ralat titik beku (a + ∆ a ¿

∑b 2
b =
n ∆ t = ∑∨⸹ t ¿
n−1
644
=
7
= 92 °C
=
√ 0,0105
3−1

(1) =
√ 0,0105
2
= 0,0724 °C


2
∆ b = ∑∨⸹ b ¿ (2)
n−1
Jadi, t+ ∆t = (35,5333 + 0,0724¿ ° C

=
√ 4
7−1
(3)

=
√ 4
6
b. Pada suhu 36 ° C

= 0,8165 °C t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C)


(2) 36,7 0,1 0,01
Jadi, b+ ∆b = (2 + 0,8165¿ ° C 36,6 0 0
36,5 -0,1 0,01
(3) ∑ = 109,8 ∑ = 0,02

3. Menghitung ralat suhu thermometer badan ∑t


t =
disetiap variasi suhu thermometer batang (t + n
∆t ¿ 109,8
=
3
= 36,6 °C
a. Pada suhu 35 ° C
(1)


2
t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C) ∆ t = ∑∨⸹ t ¿
35,6 0,0667 0,0044 n−1


35,6 0,0667 0,0044
35,4 -0,1333 0,0177 =
0,02
∑ = 106,6 ∑ = 0,0105 3−1

t =
∑t
n
=
√ 0,02
2
= 0,1 °C
106,6 (2)
=
3
Jadi, t+ ∆t = (36,6 + 0,1¿ ° C
= 35,5333 °C
(3)
(1)

c. Pada suhu 37 ° C

t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C) 0,0416
=
37,8 0,1333 0,0178 3−1
37,6 0,0667 0,0044
37,6
∑ = 113
0,0667 0,0044
∑ = 0,0266
=
√ 0,0416
2
= 0,1442 °C
∑t
t = (2)
n
Jadi, t+ ∆t = (38,5333 + 0,1442 ¿ ° C
113
= (3)
3
= 37,6667 °C
e. Pada suhu 39 ° C
(1)


2
∆ t = ∑∨⸹ t ¿ t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C)
n−1
39,6 0,0667 0,0044
=
√ 0,0266
3−1
39,5
39,5
∑ = 118,6
-0,0333
-0,0333
0,0011
0,0011
∑ = 0,0066
=
√ 0,0266
2
t =
∑t
n
= 0,1153 °C
(2) 118,6
=
Jadi, t+ ∆t = (37,6667 + 0,1153 ¿ ° C 3
(3) = 39,5333 °C
(1)

Pada suhu 38 ° C

d. 2
∆ t = ∑∨⸹ t ¿
n−1


t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C) 0,0066
=
38,4 -0,1333 0,0178 3−1
38,5 -0,0333 0,0011
38,7
∑ = 115,6
0,1667 0,0277
∑ = 0,0416
=
√ 0,0066
2
= 0,0574 °C
∑t
t = (2)
n
Jadi, t+ ∆t = (39,5333 + 0,0574¿ ° C
115,6
= (3)
3
= 38,5333 °C
f. Pada suhu 40° C
(1)


2
∆ t = ∑∨⸹ t ¿ t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C)
n−1
40,1 -0,0333 0,0011
40,2 0,0667 0,0044

40,1 -0,0333 0,0011 0,08
∑ = 120,4 ∑ = 0,0066 =
2

∑t
= 0,2 °C
t = (2)
n
120,4 Jadi, t+ ∆t = (41,2 + 0,2¿ ° C
=
3 (3)
= 40,1333 °C
(1) 4. Menentukan tekanan barometer terkoreksi


2 (h) dan titik didih (T) melalui tabel
∆ t = ∑∨⸹ t ¿
n−1
h = ht (1 – 0,000163t)978/981
=
√ 0,0066
3−1
= 760 mmHg (1 – 0,000163 (28° C )978/981
= 760 mmHg (1 – 0,004564)978/981
=
√ 0,0066
2
= 760 mmHg (0,995436)0,9969
= 760 mmHg . 0,9954
= 0,0574 °C
= 756,504 mmHg
(2)
Jadi, t+ ∆t = (40,1333 + 0,0574¿ ° C
Maka nilai T = 99,878 ° C
(3)

5. Menentukan suhu terkoreksi (x)


g. Pada suhu 41 ° C

a. Pada suhu 35 ° C
t (° C ¿ (t-t ¿ = ⸹t (° C ¿ |∑⸹t ¿ 2( ° C)
41,4 0,2 0,04
T
41,2
41
0
-0,2
0
0,04 [
X = (t - a ) b−a ]
∑ = 123,6 ∑ = 0,08
99,878
∑t
[
= (35,5333 - 2) 92−2 ]
t =
n = 33,5333 . 1,1097
123,6
= = 37,2119 ° C
3
= 41,2 °C ∆ x=

√| | | | | |
(1)
T −T T ( t−a ) 2 −T ( t−a ) 2
¿ 2 ∆ t ¿2 + + ¿ ∆ a ¿2 + ¿ ∆


2
∆ t = ∑∨⸹ t ¿ (b−a) ( b−a ) ( b−a ) ( b−a )
n−1

=
√ 0,08
3−1
√ √
| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,0724 ¿2
| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,1 ¿2

= + |−99,878 99,878 ( 35,5333−2 ) 2


( 92−2 )
+
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
| = + |−99,878 99,878 ( 36,6−2 ) 2
( 92−2 )
+
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿|
2

+ |
−99,878 ( 35,5333−2 ) 2
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿|
2
+ |
−99,878 ( 36,6−2 ) 2
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿|
2

=
√|1,1097 ¿2|0,0724 ¿2 +|−0,6962¿ 2|0,8165 ¿2
+|−0,4135 ¿2|0,8165¿ 2
=
√|1,1097 ¿2|0,1 ¿2+|−0,6831 ¿2|0,8165 ¿2
+|−0,4266 ¿2| 0,8165¿ 2

= = √ 1,2314 . 0,01+ 0,4666 . 0,6667+0,1820 . 0,6667


√ 1,2314 . 0,0052+ 0,4847 . 0,6667+0,1710 . 0,6667
= √ 0,01+0,3111+0,1213
= √ 0,0064+ 0,3231+ 0,1140 = √ 0,4424
= √ 0,4435 = 0,6651 ° C
= 0,6660° C Jadi, x + ∆ x = (38,3956 + 0,6651¿ °C
Jadi, x + ∆ x = (37,2119 + 0,6660¿ °C
c. Pada suhu 37 ° C
b. Pada suhu 36 ° C
T
T
[
X = (t - a ) b−a ]
[
X = (t - a ) b−a ]
99,878
99,878
[
= (37,6667 - 2) 92−2 ]
[
= (36,6 - 2) 92−2 ]
= 35,6667 . 1,1097
= 34,6 . 1,1097
= 39,5793 ° C
= 38,3956 ° C

∆ x= ∆ x=

√| T
(b−a) | |
¿ 2 ∆ t ¿2 +
−T T ( t −a ) 2
+
( b−a ) ( b−a )
¿ ∆ a ¿2 +
| |
( b−a )√|
−T ( t−a ) 2 T 2 2
| |
¿ ∆ b ¿ ¿ ∆ t ¿2 +
(b−a)
−T T ( t−a ) 2
+
( b−a ) ( b−a )
¿ ∆ a ¿2 +
| |
( b−a ) |
−T ( t−a ) 2
¿ ∆
√ √
| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,1153 ¿2
| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,1442¿ 2

= + |−99,878 99,878 ( 37,6667−2 ) 2


( 92−2 )
+
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
| = + |−99,878 99,878 ( 38,5333−2 ) 2
( 92−2 )
+
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
|
+ |
−99,878 ( 37,6667−2 ) 2
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
| + |
−99,878 ( 38,5333−2 ) 2
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
|
=
√|1,1097 ¿2|0,1153 ¿2 +|−0,6699 ¿2|0,8165 ¿2
+|−0,4398 ¿2|0,8165¿ 2
=
√|1,1097 ¿2|0,1442 ¿2+|−0,6592 ¿2|0,8165¿ 2
+|−0,4505¿ 2|0,8165 ¿2

= =

√ 1,2314 . 0,0133+0,4488 . 0,6667+0,1934 . 0,6667 √ 1,2314 . 0,0208+0,4345 . 0,6667+0,2030 . 0,6667

= √ 0,0164+ 0,2992+ 0,1289 = √ 0,0256+0,2897+ 0,1353

= √ 0,4445 = √ 0,4506
= 0,6667 ° C = 0,6713 ° C
Jadi, x + ∆ x = (39,5793 + 0,6667¿ °C Jadi, x + ∆ x = (40,5410 + 0,6713¿ °C

d. Suhu pada 38 ° C e. Pada suhu 39 ° C

T T
[
X = (t - a ) b−a ] [
X = (t - a ) b−a ]
99,878 99,878
[
= (38,5333 - 2) 92−2 ] [
= (39,5333 - 2) 92−2 ]
= 36,5333 . 1,1097 = 37,5333 . 1,1097

= 40,5410 ° C = 41,6507 ° C

∆ x= ∆ x=

√| T
(b−a)
2 2
¿ ∆t¿ + | |
−T T ( t −a ) 2
+
( b−a ) ( b−a )
2
¿ ∆a¿ +
( b−a ) | | √|
−T ( t−a ) 2 T 2 2
(b−a)
2
¿ ∆b¿ ¿ ∆t¿ + + | |
−T T ( t−a ) 2
( b−a ) ( b−a )
2
¿ ∆a¿ +
−T ( t−a ) 2
( b−a )
¿ ∆
| | |
√ √
| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,0574 ¿2
| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,0574 ¿2

= + |−99,878 99,878 ( 39,5333−2 ) 2


( 92−2 )
+
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
| = +| −99,878 99,878 ( 40,1333−2 ) 2
( 92−2 )
+
( 92−2 )
¿ 0,8165¿|2

+ |
−99,878 ( 39,5333−2 ) 2
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
| |
+
−99,878 ( 40,1333−2 ) 2
( 92−2 ) |
¿ 0,8165 ¿
2

=
√|1,1097 ¿2|0,0574 ¿2 +|−0,6469¿ 2|0,8165 ¿ 2
+|−0,4628 ¿2|0,8165 ¿2
=
√ |1,1097 ¿2|0,0574 ¿2 +|−0,6395¿ 2|0,8165 ¿ 2
+|−0,4702 ¿2|0,8165 ¿2

= =

√ 1,2314 . 0,0033+0,4185 . 0,6667+0,2141 .0,6667 √ 1,2314 . 0,0033+0,4090 . 0,6667+0,2211 .0,6667

= √ 0,0041+0,2790+0,1427 = √ 0,0041+0,2727+0,1474

= √ 0,4258 = √ 0,4205
= 0,6525 ° C = 0,6485 ° C
Jadi, x + ∆ x = (41,6507 + 0,6525¿ °C Jadi, x + ∆ x = (42,3165 + 0,6485¿ °C

f. Pada suhu 40 ° C g. Pada suhu 41° C

T
[
X = (t - a ) b−a ]
T
[
X = (t - a ) b−a ] 99,878
[
= (41,2 - 2) 92−2 ]
99,878
[
= (40,1333 - 2) 92−2 ] = 39,2 . 1,1097

= 43,5002 ° C
= 38,1333 . 1,1097
∆ x=
= 42,3165 ° C

∆ x=
√| T
(b−a) | |
¿ 2 ∆ t ¿2 +
−T T ( t−a ) 2
+
( b−a ) ( b−a )
¿ ∆ a ¿2 +
| |
( b−a ) |
−T ( t−a ) 2
¿ ∆

√| T
(b−a)
2 2
¿ ∆t¿ + | |
−T T ( t −a ) 2
+
( b−a ) ( b−a )
2
¿ ∆a¿ +
( b−a ) | |
−T ( t−a ) 2
¿ ∆b¿
2
|

udara 1 atm dan titik didih air yaitu suhu air murni yang

| 99,878 2
( 92−2 ) |
¿ 0,2 ¿2 mendidih pada tekanan 1 atm, yang masing masing
didefinisikan sebagai 0°C dan 100°C. Jarak antara ujung air

|
= + −99,878 + 99,878 ( 41,2−2 ) ¿ 2 0,8165 ¿2
( 92−2 ) ( 92−2 ) | raksa dalam pipa kapiler thermometer air raksa pada titik
beku air dan pada titik didih air dibagi menjadi 110 bagian

+ |
−99,878 ( 41,2−2 ) 2
( 92−2 )
¿ 0,8165 ¿
2
| yang sama dimana tiap tiap bagiannya 1°C.
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu agar kita
dapat membaca skala thermometer secara teliti dan agar

√|1,1097 ¿2|0,2 ¿2+|−0,626 ¿2|0,8165 ¿2 dapat melakukan peneraan thermometer. Prinsip kerja pada
=
+|−0,4837 ¿2|0,8165 ¿2 praktikum ini adalah dengan memanfaatkan perubahan fisik
akibat terjadinya perubahan suhu. Kemudian
membandingkan hasilnya menggunakan termometer badan
= √ 1,2314 . 0,04+0,3919 . 0,6667+0,2340 . 0,6667
dan termometer batang.
Untuk analisis perhitungan data, diawali dengan
= √ 0,0492+0,2613+0,1560
perhitungan data, data menghitung ralat titik beku. Untuk
= √ 0,4665
perhitungan ralat titik beku, dilakukan pengukuran terhadap
= 0,6830 ° C es yang akan digunakan dalam percobaan. Pada
Jadi, x + ∆ x = (43,5002 + 0,6830¿ °C perhitungan ini, pengukuran terhadap suhu es dilakukan
sebanyak tujuh pengamatan dalam setiap satu menitnya.
Untuk data pengukuran rata-rata dan ralat titik beku
V. PEMBAHASAN
disimbolkan dengan a + ∆ a. Pengukuran rata-rata dan
Thermometer adalah alat yang dapat digunakan
ralat titik beku diawali dengan menjumlahkan data suhu es
untuk mengukur suhu atau alat ukur panas. Suhu adalah
yang telah didapat, kemudian membaginya dengan
suatu system yang dapat diartikan suatu sifat yang
pengamatan yang telah dilakukan untuk mengetahui rata-
menentukan bahwa system tersebut setimbang termal
rata dan ralatnya (Δ𝑎). Untuk rata-rata ralat titik beku pada
dengan system lainnya atau tidak. Secara kualitatif kita
percobaan ini didapatkan a + ∆ a sebesar (2 + 0,8165¿ ° C
dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau
Setelah perhitungan mengenai ralat titik didih, maka
panasnya suatu benda yang dirasakan ketika kita
selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap rata-rata dan
menyentuhnya jika ditinjau secara kuantitatif.
ralat suhu air mendidih, yang disimbolkan dengan b ± ∆ b.
Peneraan thermometer adalah menentukan nilai titik
Perhitungan untuk rata-rata dan ralat suhu air mendidih ini
terendah dan titik tertinggi dari thermometer sesuai dengan
dilakukan dengan cara yang sama, seperti pada pengukuran
tempat dimana thermometer tersebut digunakan, hal ini
rata-rata dan ralat titik beku. Maka dapat diketahui bahwa
dimaksudkan agar skala thermometer tersebut dapat
hasil rata-rata dan ralatnya b ± ∆ b sebesar (2 + 0,8165
dikalibrasi ulang dan hasil pengukurannya menjadi lebih
sesuai. ¿ °C
Pada percobaan ini akan dipilih dua suhu referensi Pada percobaan perhitungan untuk menentukan rata-

atau dua titik tetap, yang mana titik titik tersebut adalah rata dan ralat suhu termometer badan di setiap variasi suhu

titik thermometer batang. Perhitungan rata-rata dan ralat suhu

beku air yaitu suhu es yang sedang mencair pada tekanan ini dilakukan untuk setiap suhunya, yang disimbolkan
dengan t ± ∆t. Pada suhu 35 ℃ diperoleh t ± ∆t sebesar terkoreksi disimbolkan dengan 𝑥 ± ∆𝑥. pada saat suhu
(35,5333 ± 0,0724) ℃. Kemudian pada suhu selanjutnya, 35°C didapat x sebesar 37,2119°C dan Δx sebesar
yaitu pada suhu 36 ℃ diperoleh t ± ∆t sebesar ( 36,6 ± 0,6660°C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 =(37,2119 + 0,6660) °C, pada
0,1) ℃. Kemudian pada pengukuran rata-ralat dan ralat saat suhu 36°C didapat x sebesar 38,3956°C dan Δx sebesar
suhu ketiga yaitu pada suhu 37℃ didapatkan hasil untuk t 0,6651 °C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 =(38,3956 + 0,6651) °C, pada
± ∆t sebesar saat suhu 37°C didapat x senilai sebesar 39,5793 °C dan
(37,6667 ± 0,1153) ℃ pada perhitungan rata-rata dan Δx sebesar 0,6667 °C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 = (39,5793 +
ralat suhu keempat atau pada suhu 38℃, yaitu sebesar 0,6667) °C, pada saat suhu 38°C didapat x sebesar
(38,5333 ± 0,1442) ℃. Perhitungan selanjutnya yaitu 40,5410°C dan Δx sebesar 0,6713°C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥
dilakukan terhadap suhu 39℃, pada perhitungan ini =(40,5410 + 0,6713) °C, pada saat suhu 39°C didapat x
diperoleh hasil untuk t ± ∆t sebesar ( 39,5333 ± 0,0574) sebesar 41,6507°C dan Δx sebesar 0,6525°C sehingga 𝑥 ±
℃. Suhu berikutnya yang dihitung untuk pengukuran rata- ∆𝑥 =(41,6507 + 0,6525) °C, pada saat suhu 40°C didapat x
rata dan ralat suhunya yaitu suhu 40℃, diperoleh rata-rata sebesar 42,3165°C dan Δx sebesar 0,6485 °C sehingga 𝑥 ±
dan ralat suhunya t ± ∆t sebesar ( 40,1333 ± 0,0574) ℃. ∆𝑥 = (42,3165 + 0,6485) °C, dan pada saat suhu 41°C
Dan pada pengukuran rata-rata dan ralat suhu yang terakhir didapat x sebesar 43,5002 °C dan Δx sebesar 0,6830°C
yaitu dilakukan pada suhu 41℃, pada suhu ini diperoleh sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 = (43,5002 + 0,6830) °C.
rata-rata dan ralat suhunya sebesar ( 41,2 ± 0,2) ℃. Dalam suatu percoaan tidak ada ada yang sempurna,
untuk perhitungan selanjutnya, dilakukan untuk mendekati nilai sempurna dari suatu percobaan butuh
perhitungan untuk menentukkan tekanan barometer beberapa kali pengulangan dan berikut merupakan beberapa
terkoreksi (h) dan perhitungan terhadap titik didih (T) yang faktor yang mempengruhi kesalahan praktikum yaitu cara
dilakukan dengan melalui tabel. Untuk tekanan barometer memegang thermometer pada bagian reservoirnya,
terkoreksi atau h, dari perhitungan ini diperoleh hasil thermometer lab sebelum digunakan digoyang-goyang
sebesar 756,504 mmHg. Setelah menentukan tekanan dahulu, isi thermometer yang berwarna merah dikatakan air
barometer, dilakukan perhitungan terhadap titik didih (T) raksa, Suhu ruangan ikut mempengaruhi suhu bahan yang
perhitungan terhadap titik didih dilakukan melalui tabel diukur. Bahan tersebut tidak terisolir dengan baik dan
sehingga dapat diketahui hasilnya secara langsung. Untuk mengalami kontak dengan lingkungan
perhitungan titik didih, bisa diketahui memalui suhu memungkinkan terjadinya perpindahan kalor dan
ruangan pada saat melakukan percobaan. ruangan yang perubahan suhu bahan. Tekanan udara juga
digunakan pada saat percobaan dilakukan memiliki suhu mempengaruhi hasil pengukuran suhu. Titik tetap atas dan
28℃, maka untuk titik didih atau T yang dapat diketahui titik tetap bawah diperoleh saat tekanan udara sebesar
yaitu sebesar 99,878℃. 1 atm. Tekanan udara di ruangan saat kami praktikum
Pada perhitungan terhadap tekanan barometer tidak tepat 1 atm, sehingga suhu yang kami peroleh pun
terkoreksi dan titik didihnya, dilakukan perhitungan untuk tidak sama dengan teori.
suhu terkoreksi atau x. Pada perhitungan suhu terkoreksi ini Penggunaan penentuan peneraan thermometer
dilakukan pada semua suhu yang tercatat pada variasi dalam kehidupan sehari hari yaitu alat yang digunakan
termometer batang. Variasi suhu yang ada pada termometer mengukur suhu adalah thermometer. Thermometer ini
batang dimulai dengan suhu 35℃, 36℃, 37℃, 38℃, berfungsi untuk mengukur tinggi panasnya tubuh seseorang
39℃, 40℃, dan pada suhu 41℃. Untuk perhitungan suhu yang demam / mengukur suhu udara dalam ruangan.
VI. KESIMPULAN

Thermometer adalah alat yang dapat digunakan


untuk mengukur suhu atau alat ukur panas.
Peneraan thermometer adalah menentukan nilai
titik terendah dan titik tertinggi dari thermometer sesuai
dengan tempat dimana thermometer tersebut digunakan, hal
ini dimaksudkan agar skala thermometer tersebut dapat
dikalibrasi ulang dan hasil pengukurannya menjadi lebih
sesuai.
Didapat tekanan barometer terkoreksi sebesar
756,504 mmHg dan didapat titik didih (T) untuk suhu 28°C
sebesar 99,878°C.
Didapat suhu terkoreksi dan ralatnya, yaitu pada
saat suhu 35°C didapat x sebesar 37,2119°C dan Δx sebesar
0,6660°C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 =(37,2119 + 0,6660) °C, pada
saat suhu 36°C didapat x sebesar 38,3956°C dan Δx sebesar
0,6651 °C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 =(38,3956 + 0,6651) °C, pada
saat suhu 37°C didapat x senilai sebesar 39,5793 °C dan
Δx sebesar 0,6667 °C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 = (39,5793 +
0,6667) °C, pada saat suhu 38°C didapat x sebesar
40,5410°C dan Δx sebesar 0,6713°C sehingga 𝑥 ± ∆𝑥
=(40,5410 + 0,6713) °C, pada saat suhu 39°C didapat x
sebesar 41,6507°C dan Δx sebesar 0,6525°C sehingga 𝑥 ±
∆𝑥 =(41,6507 + 0,6525) °C, pada saat suhu 40°C didapat x
sebesar 42,3165°C dan Δx sebesar 0,6485 °C sehingga 𝑥 ±
∆𝑥 = (42,3165 + 0,6485) °C, dan pada saat suhu 41°C
didapat x sebesar 43,5002 °C dan Δx sebesar 0,6830°C
sehingga 𝑥 ± ∆𝑥 = (43,5002 + 0,6830) °C.
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Mikrajuddin, Abdullah. 2016. Fisika Dasar 1. Kampus


Ganesa:Institut Teknologi Bandung
[2]. Tipler,Paul A.1998.Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid
1.Jakarta:Erlangga

[3]. Giancoli,Douglas C.2001.Fisika.Edisi kelima jilid


1.Jakarta:Erlangga

[4]. Tim laboratorium fisika dasar terpadu UII.2020. modul


pratikum fisika dasar I. Yogyakarta : Fakultas Teknologi
Industri Universitas Islam Indonesia

Anda mungkin juga menyukai