Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN FISIKA DASAR

KALORIMETER JOULE

Disusun Oleh :
Silvia Indriyani 062122008
Talitha Khalilah Hendranto 062122020
Adinda Amelia Putri 062122030

Tanggal Praktikum : 5 Mei 2023


Asisten Dosen : 1. M. Nasrudin, S.Si
2. Anggun A Sulis, S.Si

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum mata kuliah Fisika Dasar dengan
judul “Laporan Fisika Dasar Pengukuran Pada Benda Padat” tepat pada waktunya.

Penulisan laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan


didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki laporan ini.

Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga laporan sederhana ini dapat


diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang berkaitan pada laporan-laporan
selanjutnya.

Bogor, 11 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
1.2 Dasar Teori...............................................................................................1
BAB II ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
2.2 Bahan........................................................................................................5
BAB III METODE PERCOBAAN.......................................................................6
3.1 Metode Percobaan....................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN..............................................7
4.1 Data Pengamatan......................................................................................7
4.2 Perhitungan...............................................................................................7
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................11
5.1 Pembahasan............................................................................................11
BAB VI KESIMPULAN......................................................................................13
6.1 Kesimpulan.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1. Memahami dan mengamati proses energi listrik menjadi kalor.
2. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor.

1.2 Dasar Teori


Panas atau kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah
karena adanya perbedaan temperatur. Panas atau kalor tersebut akan bergerak
dari temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Ketika panas atau
kalor bergerak maka akan terjadi pertukaran panas dan kemudian akan
berhenti ketika kedua tempat tersebut sudah memiliki temperatur yang sama.
Secara matematis dituliskan :

dQ
C=
dT

Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu :

C
C=
m

Panas jenis merupakan salah satu sifat termometrik benda. Untuk


selang suhu yang tak terlalu besar, biasanya c dapat dianggap konstan,
sehingga apabila suatu benda bermassa m, panas jenis bahannya c dan
suhunya T1 maka untuk menaikkan suhunya menjadi T2 diperlukan panas
sebesar :
Q = m . c .(T 2−T 1)
Bila sebuah benda dengan suhu tertentu disinggungkan benda
lain yang suhunya lebih rendah maka dalam selang waktu tertentu suhu
kedua benda tersebut akan menjadi sama (setimbang). Hal ini terjadi karena
benda yang bersuhu lebih tinggi memberikan panasnya ke benda yang
bersuhu lebih rendah. Berdasarkan hukum kekekalan energi jumlah panas

1
yang diberikan sama dengan jumlah panas yang diterima oleh benda
yang bersuhu lebih rendah (asas Black). Sejumlah air yang telah
diketahui massanya, dipanaskan dengan menggunakan kompor listrik.
Air yang suhunya lebih tinggi ini dimasukan kedalam kalorimeter yang
berisi air, massa air dingin sudah di timbang terlebih dahulu. Dalam hal air
dingin kalorimeter adalah dua benda yang bersuhu sama yang akan menerima
panas dari air panas.
 Menurut Asas Black di peroleh bahwa:
Kalor yang di lepas = Kalor yang di terima
(Air panas) ( Air dingin + Kalorimeter)

m 2 x c x (T 2−T 1)=(m1 x c + H) x (Ta−T 1)

Keterangan :

m1 = massa air dingin dengan suhu T1

m2 = massa air panas dengan suhu T2

c = Panas jenis air ( j/kgC)


Ta = Suhu akhir sistem
H = Kapasitas Kalorimeter
Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu
bentuk energi kebentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan
energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah
menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat diubah
menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan
antarapanas dengan energi mekanik/ listrik, secara kuantitatif hal ini
dinyatakan dengan angka kesetaraan panas-energi listrik/mekanik. Kesetaraan
panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil
energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga
air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan
cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup

2
dalam air yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam
kawat tahanan besarnya adalah:

W =V x I x t

Keterangan :

W = Energi listrik (Joule)

V = Tegangan listrik (Volt)

I = Arus Listrik (Ampere)

t = lama aliran listrik (Sekon)

Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling
berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik
sedangkan benda yang melepas kalor, suhunya akan turun. Besarnya
kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan:

1. Massa benda

2. Kalor jenis benda

3. Perubahan suhu

Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah
kalori. Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut:

1 Joule=0,2 Kalori

1 Kalori=4 ,184 Joule

Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan


suhu 1oC air murni yang massanya 1 gram. Kalor jenis adalah
banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar 1K atau
1oC. Di sisi lain, dengan mengukur tegangan yang diberikan V, arus
efektif I dan waktu t, energi listrik yang diberikan pada kalorimeter dapat
dihitung dengan persamaan di atas. Dengan mengukur suhu awal dan akhir
kalorimeter, yaitu air, bejana aluminium dan elemen pemanas, maka energi

3
yang dihasilkan dapat dihitung. Tentu saja kapasitas kalor spesifik air,
aluminium serta elemen pemanas harus ditentukan dari literature fisika.

Panas yang diserap kalorimeter :

Qtotal = Qair + Qbejana+ Q pengaduk + Qelemen

Ilustrasi.
Hubungan energi listrik dengan energi kalor

Persamaan yang digunakan dalam menghitung energi kalor adalah :

Q=m x c x ( T 2−T 1 )

Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan :

W =Q

I x R x I x t=m x c x ( T 2−T 1 )

Keterangan :

I = Kuat arus Listrik (A)

R = Hambatan (Ohm)

t = waktu yang dibutuhkan (second)

m = massa (kg)

c = kalor jenis (J/kgC)

4
T1 = Suhu mula-mula (C)

T2 = Suhu Akhir (C)

BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat :

 Kalorimeter Joule
 Sumber tegangan searah
 Thermometer
 Amperemeter
 Voltmeter
 Hambatan depan
 Kabel-kabel penghubung

2.2 Bahan :

 Air

5
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Metode Percobaan


1. Suhu, tekanan udara, dan kelembaban ruangan sebelum dan sesudah
percobaan dicatat
2. Kalorimeter kosong dan pengaduknya ditimbang
3. Kemudian, Kalorimeter yang berisi air ditimbang untuk mengetahui
massa air dalam kalorimeter
4. Diatur Rd dan E sehingga diapatkan harga arus dan tegangan yang
pantas
5. Diamati suhu awal kalorimeter (T1)
6. Dijalankan arus selama kira-kira 15 menit
7. Diamati kalorimeter (T2)
8. Dimatikan arus dan diamati penurunan suhu selama waktu yang
digunakan pada no.7
9. Diganti air yang ada dalam kalorimeter, kemudian ditimbang
kalorimeter yang berisi air
10. Diulangi percobaan ini dengan merubah arus dan waktu yang di
gunakan.

6
BAB IV
PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Pengamatan


Kondisi Ruangan

Keadaan ruangan P (cm) Hg T (ºC) C (%)


Sebelum perobaan 755 (cm) Hg 25 ºC 59%
Sesudah percobaan 755 (cm) Hg 23 ºC 57%

Data Penentuan Kalor


T1 ∆T’ T2 W C
No Mk Ma V I t T2’ T3 ∆T
(ºC (ºC (ºC (joule Q (kal) (joule
. (gr) (gr) (volt) (A) (s) (ºC) (ºC) (ºC)
) ) ) ) )
18,
1. 33,3 3 0,8 480 28 33 6 33 1 34 1.152 224,15 1,224
7
18,
2. 48,9 4 1 480 28 34 7 32 1 35 1.920 370,705 1,2332
7

Tabel Perubahan Suhu 1 Tabel Perubahan Suhu 2

No. t (s) T naik (ºC) T turun (ºC) No. t (s) T naik (ºC) T turun (ºC)
1. 0 28 33 1. 0 28 34
2. 60 29 33 2. 60 29 34
3. 120 29 33 3. 120 29 34
4. 180 30 32 4. 180 30 34
5. 240 31 32 5. 240 31 33
6. 300 31 32 6. 300 32 33
7. 360 32 32 7. 360 32 33
8. 420 32 32 8. 420 33 33
9. 480 33 32 9. 480 34 33
T2’ = 33 T3 = 32 T2’ = 34 T3 = 33

4.2 Perhitungan
1. Tabel Perubahan Suhu 1
∆T = T2’ – T3

7
= 33 – 32

= 1ºC

T2 = T2’ + ∆T

= 33 + 1

= 34ºC

∆T’ = T2 – T1

= 35 – 28

= 7ºC

W =V.I.t

= 3 . 0,8 . 480

= 1.152 Joule

Q = (Ma + Mk . Ck) . ∆T’

= (33,3 + 18,7 . 0,217) . 6

= 37, 3579 . 6

= 224, 15 kal . 4,2

= 941,43 Joule

W
C =
Q

1.152
=
941,43

8
= 1,224 Joule

2. Tabel Perubahan Suhu 2

∆T = T2’ – T3

= 34 – 33

= 1ºC

T2 = T2’ + ∆T

= 34 + 1

= 35ºC

∆T’ = T2 – T1

= 34 – 28

= 6ºC

W =V.I.t

= 4 . 1 . 480

= 1.920 Joule

Q = (Ma + Mk . Ck) . ∆T’

= (48,9 + 18,7 . 0,217) . 7

= 52,9579 .

9
= 370,705 kal . 4,2

= 1.556,96 Joule

W
C =
Q

1.920
=
1.556,96

= 1,2332 Joule

10
PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kami akan membahas tentang kalorimeter joule.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat di musnahkan dan
di ciptakan melainkan hanya dapat di ubah dari satu bentuk energi kebentuk
energi yang lain. Di alam ini banyak terdapat jenis energi, antara lain : energi
kimia, energi listrik, energi kalor, energi potensial gravitasi, energi kinetik dan
lain-lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari
energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan kalorimeter. Dalam
peristiwa tersebut dapat ditentukan nilai kesetaraan antara energi listrik dengan
energi kalor. Kalorimeter adalah untuk mengukur kalor. Percobaan kali ini
berhubungan dengan dua bentuk energi yakni energi kalor dan listrik.
Dalam percobaan ini energi listrik yang dihasilkan oleh kalorimeter pada
percobaan pertama adalah 1.152 Joule sedangkan pada percobaan kedua adalah
1.920 Joule. Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling
berhubungan. Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan benda
yang melepas kalor, suhunya akan turun.
Dalam percobaan ini energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air
dan kalorimeter. Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik
pada kumparan kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air. Pada waktu
bergerak dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potesial) pembawa muatan
bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa
muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat
medan listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam
yang dialiri arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.

11
Berdasarkan azas Black bahwa kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diterima, maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas
pada air dan kalorimeter. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara
mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang
berada dalam kalorimeter.

Langkah pertama dalam percobaan ini melakukan penimbangan


kalorimeter kosong dan kalorimeter yang berisi air untuk mendapatkan massa air
sehingga massa air di dapat berturut-turut 33,3 gram dan 48,9 gram. Perhitungan
ini didapat dari mengukur kalori meter kosong yang masing-masing bermassa
18,7 gram dan kalorimeter diisi air yang masing-masing bermassa 52 gram dan
67.6 gram. Kemudian massa kalorimeter dengan air dikurang sehingga didapat
massa air saja.

Kemudian mencari perubahan suhu dimana ada dua ∆T. mencari ∆T yaitu
dengan rumus T2’ – T3 yang kedua nilai tersebut sudah diketahui di tabel. Maka
hasil ∆T kedua tabel adalah 1ºC. Setelah itu nilai T2 dapat dicari dengan rumus T2’
+ ∆T maka didapat hasil T2 dari kedua tabel masing-masing adalah 34ºC dan
35ºC. Kemudian dicari ∆T’ agar dapat mencari jumlah kalor atau Q dengan
rumus T2 – T1. Maka didapat hasil ∆T’ kedua tabel dengan nilai masing-masing
7ºC dan 6ºC.

Langkah selanjutnya yaitu mencari nilai energi listrik yang dihasilkan


kalorimeter atau W dengan rumus V . I . t. Maka nilai W didapat untuk kedua
tabel masing-masing 1.152 Joule dan 1.920 Joule. Kemudian nilai W digunakan
untuk mencari jumlah kalor atau Q dengan rumus (Ma + Mk . Ck) . ∆T’, maka
didapat hasil Q untuk kedua percobaan masing-masing 941,43 Joule dan 1.556,96
W
Joule. Lalu mencari nilai kapasitansi kalor atau C yang menggunakan rumus
Q
sehingga didapat hasil C untuk kedua percobaan masing-masing adalah 1,224
Joule dan 1,2332 Joule

Dari data-data yang didapatkan praktikan pada praktikum kali ini dapat
dilihat apabila nilai kuat arus dan tegangan listrik dari sumber arus listrik

12
dinaikkan,terjadi perbedaan pada nilai kenaikkan suhu air dalam
kalorimeter,semakin besar nila kuat arus dan tegangan listrik semakin besar pula
kenaikkan suhu air dalam kalorimeter, hal ini dikarenakan semakin banyak
peristiwa tumbukan antara pembawa muatan listrik sehingga kalor yang diterima
oleh air semakin banyak, kemudian dikarenakan kalorimeter merupakan suatu
sistem yang tertutup, maka masih dimungkinkan adanya pengaruh luar.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah:

1. Hubungan asaz Black terhadap kalorimeter yaitu kalor pada sistem arah
konstan apabila sistem terisolasi sehingga Qmasuk=Qkeluar.

2. Hubungan kalor dengan energi listrik, sesuai dengan hukum kekekalan energi


bahwa energi listrik dapat diubah menjadi energi kalor dan energi kalor dapat
diubah menjadi energi lisrik.

3. Penurunan suhu lebih lambat dibandingkan dengan kenaikan suhu.

4. Energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan.

5. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah hingga suhu
menjadi termal. Kalor sebanding dengan massa benda, kalor jenis benda dan
perubahan suhu.

6. Perbandingan antara banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikan suhu


benda dinamakan kapasitas kalor.

13
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001.Fisika. Erlangga. Jakarta. (Hal : 489) (11 Mei 2023,
21.00)

https://www.academia.edu/16383462/
Laporan_Praktikum_Fisika_Dasar_Kalorimeter_Joule_ (11 Mei 2023, 23.30)

Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar Kimia Bogor : Universitas Pakuan (5


Mei 2023, 15.00)

https://123dok.com/document/z3l2n19z-laporan-praktikum-fisika-dasar-
kalorimeter-joule.html (11 Mei 2023, 21.30)

https://katadata.co.id/safrezi/berita/614993d9e18d5/rumus-pengertian-dan-
perpindahan-kalor (10 Mei 2023, 21.00)

14
LAMPIRAN

15
TUGAS AKHIR

1. Jelaskan nilai C yang tepat seharusnya berapa nilainya


Jawab :
Secara literatur dan dengan satuan SI bahwa nilai C yang seharusnya
adalah 1 Farad dengan satuan Farad, dimana 1 Farad = 1 coulomb per volt
dan setara dengan 1.000.000 mikrofarad. Dari hasil percobaan nilai C yang
didapatkan adalah 1,0314 F dan 1,1051 F dimana nilai tersebut sudah
mencapai 1 Farad, dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi
besarnya kapasitor yaitu dengan koefisien dielektrik, luas penampang
masing-masing keping, dan jarak antar keping.
Kal
2. Sebuah kalorimeter yang kapasitas kalornya 40 berisi 200g air
g° C
suhunya 20ºC akan dipakai untuk menentukan kalor jenis kuningan. Ke
dalam kalorimeter dimasukkan 100g kuningan yang bersuhu 80ºC. Jika
Kal
suhu akhir air 22ºC dan kalor jenis air 1 , berapakah kalor jenis
g° C
kuningan?
Jawab :

Diketahui :
- Massa kuningan m₁ = 100 gram
- Massa air m₂ = 200 gram
- Suhu kuningan T₁ = 80°C
- Suhu air T₂ = 20°C

16
- Suhu akhir T = 22°C
Kal
- Kalor jenis air c₂ = 1
g° C
Kal
- Kapasitas kalor kalorimeter C = 40
g° C

Ditanya :

Kalor jenis kuningan (c1)

Jawab :

Q lepas dari kuningan = Q serap dari air dan kalorimeter

m₁.c₁.ΔT₁ = m₂.c₂.ΔT₂ + C.ΔT₂

m₁.c₁.ΔT₁ = (m₂.c₂ + C).ΔT₂

100 . c₁ . (80 - 22) = (200.1 + 40).(22 - 20)

100 . c₁ . 58 = 240 . 2

240 Kal
c₁ = = 0,0827
( 29 ) (100) g° C

17

Anda mungkin juga menyukai