Anda di halaman 1dari 5

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI DAN ENERGI DALAM

Gilang Maharani (2103003)


Sekolah Tinggi Teknologi Migas, Teknik Pengolahan Migas, Indonesia

Abstrak
Termokimia merupakan bidang ilmu kimia yang mempelajari hubungan reaksi kimia dengan energi panas (kalor)
yang menyertainya. Suatu sistem dapat mengalami perubahan karena berbagai hal, misalnya akibat perubahan
suhu, perubahan volume, maupun perubahan tekanan. Bila sistem mengalami perubahan pada tekanan tetap, maka
perubahan kalor disebut dengan perubahan entalpi (ΔH). Dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan
perubahan entalpi pada reaksi NaOH dan HCl, besarnya kalor penetralan NaOH oleh HCl, dan menghitung energi
dalam pada sistem yang tertutup. Metode yang digunakan pada percobaan praktikum ini yaitu penentuan tetapan
kalorimeter, penentuan perubahan entalpi (ΔH) reaksi, dan penentuan energi dalam. Dari penelitian ini hasil yang
didapatkan yaitu untuk menentukan perubahan entalpi reaksi dengan mencampurkan larutan NaOH dan HCl maka
yang harus diketahui adalah berapa persen yang harus digunakan untuk mencampurkan kedua larutan tersebut,
dan prosedur kerja yang baik dan benar. Perubahan kalor dapat diukur dan diamati melalui perobaan yang
sederhana, salah satunya dengan menggunakan kalorimeter. Dari hasil perhitungan diperoleh besar perubahan
entalpi pada reaksi penetralan NaOH dan HCl sama dengan ∆𝐻= -13042,8 J/mol. Tanda negatif menunjukkan
bahwa reaksi melepaskan kalor (reaksi eksoterm) yang ditandai dengan adanya kenaikan suhu.

Kata kunci: Entalpi, entalpi reaksi, kalorimeter, dan energi dalam.

1. Pendahuluan besaran perubahan entalpi menggunakan


data pembentukan entalpi standar[2].
Entalpi adalah jumlah energi internal
dari suatu sistem termodinamika ditambah Rekasi eksoterm adalah reaksi yang
energi yang digunakan pada reaksi kimia, membebaskan kalor.Pada reaksi eksoterm,
sistem dapat melepaskan kalor. Reaksi kimia kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
dengan sistem melepaskan kalor disebut sehingga entalpi semakin berkurang, artinya
reaksi eksoter, sedangkan reaksi kimia entalpi produk (Hp) lebih kecil dari entalpi
dengan sistem menyerap kalor disebut reaksi reaksi (Hr).Oleh karena itu perubahan
endotern. Pada reaksi eksotern, ∆H bernilai entalpinya (ΔH) bertanda negatif[3].
negatif yang harga mutlaknya sebesar kalor
Energi merupakan suatu kebutuhan
yang dilepaskan[1].
pokok yang tak terpisahkan dari manusia.
Alternatif konsep pada topik Ham pir semua sektor dalam kehidupan ini
Termokimia banyak ditemukan pada konsep membutuhkan energi untuk mencukupi
reaksi eksoterm, reaksi endoterm, konsep kebutuhan – kebutuhan manusia[4].
perubahan entalpi penulisan tanda pada
Energi yang menyertai reaksi kimia
persamaan termokimia untuk reaksi eksoterm
lebih lazim dinyatakan dalam bentuk entalpi,
dan reaksi endoterm. ,konsep sifat
sebab banyak reaksi-reaksi kimia yang
pembentukan dan penguraian senyawa dan
dilakukan pada tekanan tetap, bukan pada
konsep penggunaan rumus penentuan
volume tetap. Suatu besaran yang sangat
berguna dalam reaksi kimia adalah perubahan lain sampai suhunya naik menjadi 40oC
entalpi molar standar, dilambangkan dengan (catat suhunya sebagai T2), setelah itu
ΔHâ• °, yang menyatakan perubahan entalpi, dimasukkan ke dalam calorimeter, dan
jika satu mol pereaksi diubah menjadi produk diaduk larutan dalam kalorimeter sampai
pada keadaan standar[5]. suhu konstan dan catat suhunya sebagai T3.

Kalorimeter adalah suatu metode 2. Penentuan perubahan entalpi (∆H) reaksi


yang mempelajari jumlah panas/kalor
Dimasukkan 50 mL larutan HCl 1 M
berdasarkan perubahan temperatur.
ke dalam kalorimeter dan dicatat suhunya
Kalorimeter bom adalah suatu alat yang
sebagai T1, lalu diambil 50 mL larutan NaOH
digunakan untuk menentukan panas yang
1 M dan diatur sehingga suhunya (T2) sama
dibebaskan oleh suatu bahan bakar dan
dengan suhu larutan HCl 1 M dalam
oksigen pada volume tetap. [6].
kalorimeter, selanjutnya dicampurkan kedua
Kalor adalah cara perpindahan energi larutan tersebut dalam kalorimeter, dan
panas dari suatu sistem ke sistem lain atau diaduk sampai suhu konstan, lalu dicatat suhu
kelingkungan. Jika tidak ada aliran panas, konstan dari campuran tersebut sebagai T3.
tidak dapat dikatakan memiliki kalor.
3. Penentuan energi dalam
Perubahan energi yang terjadi bersifat kekal,
artinya tidak ada energi yang hilang selama Diamati thermometer pada
reaksi berlangsung melainkan berubah benuk kalorimeter, setelah terjadi kenaikan suhu 3C
dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi matikan sumber arus dan stopwatch secara
yang lain. Adanya kekekalan energi ini bersama sama dan dicatat berapa waktu yang
ditunjukkan oleh selisih penyerapan dan dibutuhkan untuk menaikkan 3°C tersebut,
pelepasan energi yang disebut energi kemudian diulangi langkah 1
internal[7]. s.d 6 dengan perubahan suhu yang berbeda,
dengan kenaikan suhu 6°C dan 9°C, dan
2.1 Alat dan Bahan
dihitung energi dalam air (Kumalasari,
Alat yang digunakan pada praktikum 2022).
kali ini adalah gelas kimia 100 ml,
3. Hasil dan Pembahasan
kalorimeter, termometer, pengaduk, dan hot
plat. Sedangkan bahan yang digunakan Entalpi adalah jumlah energi internal
adalah larutan HCl 1 M, larutan NaOH 1M , dari suatu sistem termodinamika ditambah
dan akuades (Kumalasari, 2022). energi yang digunakan pada reaksi kimia,
sistem dapat melepaskan kalor. Reaksi kimia
2.2 Prosedur Kerja
dengan sistem melepaskan kalor disebut
1. Penentuan tetapan kalorimeter reaksi eksoter, sedangkan reaksi kimia
dengan sistem menyerap kalor disebut reaksi
Dimasukkan 25 mL akuades
endotern. Pada reaksi eksotern, ∆H bernilai
kedalam kalorimeter dan catat suhunya (T1),
negatif yang harga mutlaknya sebesar kalor
selanjutnya dipanaskan 25 mL akuades yang
yang dilepaskan[1].
Metode yang digunakan dalam massa air 50 ml dengan suhu awal 28°C dan
penelitian ini menggunakan metode dipanaskan sampe dengan suhu 34°C dengan
kalorimetri. Kalorimeter adalah suatu metode waktu selama 84 detik, dan pada percobaan
yang mempelajari jumlah panas/kalor terakhir dengan massa 50 ml dengan suhu
berdasarkan perubahan temperatur. awal 28°C didapanaskan sampe dengan suhu
Kalorimeter bom adalah suatu alat yang 37°C dengan waktu selama 120 detik, dan
digunakan untuk menentukan panas yang percobaan ini dilakukan dengan cara duplo
agar data pertama dan kedua dapat
dibebaskan oleh suatu bahan bakar dan
dibandingkan.
oksigen pada volume tetap. [6].
4. 3.2 Tabel pengamatan suhu air
Pada tabel penentuan ∆H ( entalpi )
No Massa air Suhu Suhu Waktu
reaksi dengan kalorimeter penentuan tetapan ( gram ) awal air ( detik )
kalorimeter dari T3-T1 hasil yang didapatkan (c) (c)
yaitu 3°C dan T2-T3 hasilnya 9°C. Kemudian 1. 50 ml 28 31 33,
penentuan ∆H hasil yg di dapatkan sama 2. 50 ml 28 34 84
3. 50 ml 28 37 120
yaitu 6°C.
Dari hasil perhitungan yang Percobaan 2.
didapatkan dari penentuan besar perubahan
entalpi pada reaksi penetralan NaOH dan HCl No Massa air Suhu Suhu Waktu
( gram ) awal air ( detik )
adalah -13042,8 J/mol.
( c) (c)
3.1 Tabel penentuan ∆H (entalpi) reaksi 1. 50 ml 28 31 28
2. 50 ml 28 34 57
dengan kalorimeter 3. 50 ml 28 37 120
Pengamatan Penentuan Penentuan
Tetapan ∆H
Pada tabel ini hasil yang didapatkan
Kalorimeter
T1 28°C 28
dari energi dalam pada sistem tertutup adalah
T2 40°C 28 630 J, 1260 J, dan 1890 J.
T3 31°C 34
6. 3.3 Tabel hasil percobaan
∆T1|T3-T1| ∆31°C - 28°C T34°c - 28°C
= 3°C =6 No Energi dalam air ( Joule )
∆TII|T2-T3| 1. 630
∆40°C - 31°C T28°c - 34°C
=6 2. 1,260
= 9°C 3. 1,890

Pada percobaan ini hasil yang 7. Catatan


didapatkan dari pengamatan suhu air, pada
percoabaan pertama massa air sebanyak 50 a. Massa jenis air : pair = 1 gr/mL
ml dengan suhu awal 28°C dan dinaikkan b. Kalor jenis air : Cair = 4,2 J/gr
sampe suhu air 31°C dengan waktu selama
33, detik, dan pada percobaan 2 dengan
c. Massa jenis larutan : plarutan = 1,03 Santoso, “Elicit-Predict-Confront-
gr/mL. Observe-Explain-Reinforce
(EPCOER) learning on
d. Kalor jenis larutan : clarutan : 3,69 J/g°C thermochemistry to reduce alternative
8. Dari tabel 4, buat kurva energi ilstrik concept among students with different
initial …,” J. Pendidik. Sains, vol. 7,
terhadap energi dalam
no. 3, pp. 85–94, 2019, [Online].
Gambar 1. Available:
http://journal.um.ac.id/index.php/jps/a
2000 rticle/view/12520
Energi Dalam (J)

1500 [3] K. Huang, G. N. Wang, Y. Dai, Y. T.


Wu, X. B. Hu, and Z. B. Zhang,
1000 “Dicarboxylic acid salts as task-
500
specific ionic liquids for reversible
absorption of SO2 with a low enthalpy
0 change,” RSC Adv., vol. 3, no. 37, pp.
25 27 29 31 33 35 16264–16269, 2013, doi:
10.1039/c3ra42256a.
Dari kurva energi listrik terhadap
energi dalam hasil yang didapatkan 630 J dan [4] F. P. Istomo and A. Tristiasti,
pada suhu akhirnya pada grafik 27°C, “Penetapan Nilai Kalori Dalam
Batubara Dengan Kalorimeter Parr
selanjutnya pada energi dalam 1.260 suhu
6200,” J. Sains Nat., vol. 7, no. 2, p.
akhirnya 30°C, dan pada energi dalam 1.890 83, 2019, doi: 10.31938/jsn.v7i2.257.
suhu akhirnya 33°C..
[5] M. Aris raharjo and S. Riadi, “AUDIT
4. Kesimpulan KONSUMSI ENERGI UNTUK
MENGETAHUI PELUANG
Dari praktikum ini dapat di tarik
PENGHEMATAN ENERGI PADA
kesimpulan bahwa perubahan entalpi pada GEDUNG PT INDONESIA CAPS
reaksi antara larutan NaOH dan larutan HCl AND CLOSURES Muhamad,” J.
didapatkan perubahan -13042,8 J/mol. Chem. Inf. Model., vol. 9, no. 9, pp.
Metode yg digunakan dalam penelitian ini 1689–1699, 2013.
adalah kalorimetri, besar kalor penetralan
[6] M. Noviyanti and ) Hufri, “Rancang
NaOH dan HCl adalah -2.910,42 J. Energi
Bangun Set Eksperimen Kalorimeter
dalam pada sistem tertutup hasilnya 630 J,
Digital Dengan Pengindera Sensor
1260 J, dan 1890 J. Termokopel Dan Sensor Load Cell
Dafttar Pustaka Berbasis Arduino Uno,” Pillar Phys.,
vol. 13, no. April, pp. 34–41, 2020.
[1] S. Nie, L. Wu, L. Zhao, and P. Zhang,
“Enthalpy-change driven synthesis of [7] H. (2014) Nilsson, T., Niedderer,
high-entropy perovskite “Undergraduate students’ conceptions
nanoparticles,” Nano Res., vol. 15, no. of enthalpy, enthalpy change and
6, pp. 4867–4872, 2022, doi: related concepts. Chemistry Education
10.1007/s12274-021-3803-3. Research and Practice, 15(3): 336-
353,” vol. 15, pp. 336– 353, 2014.
[2] B. Enggarani, S. Ibnu, and A.
HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIKUM THERMODINAMIKA
PERCOBAAN I
PENENTUAN ENTALPI REAKSI DAN ENERGI DALAM

ASISTEN PRAKTIKUM PRAKTIKAN

Sarah Septiana Sitompul A.Md Gilang Maharani


2103003

Anda mungkin juga menyukai