Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM KALIBRASI BURET

ANALISIS KIMIA TERPADU (AKT)

DISUSUN OLEH :
ADIA ENDRIHARTONO (101917192/0047451133)
FAYOLA RUTH TUPAULINA S (101917202/0041455735)
IVANKA BUNGA AULIA (101917207/0049658920)
LALA NABILA APRILIA AZZAHRA (101917208/0043395129)
NOVA SRI WAHYUNI (101917218/0043340048)
ZALFA NOVIANA WARDANI S (101917227)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13 BANDUNG


Km.10, Jl. Soekarno Hatta, Jatisari, Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat 40286,
Indonesia
Telp. 022 – 7318960 Email. smk13bdg@gmail.com
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Kata pengantar
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami
sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian
banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi orang yang
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia sehingga oleh
karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran Analisis Kimia Terpadu pada tanggal 28
Juli 2022 – 4 Agustus 2022.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan
materi dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik
oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama Ibu Popong Wariati S. Pd selaku guru pada
mata pelajaran Analisis Kimia Instrumen.

II. Tujuan Praktikum


• Dapat mengtahui prosedur kalibrasi buret dan melakukan kalibrasi buret
• Dapat mengetahui kelayakan alat ukur buret

III. Prinsip Peraktikum


Mengukur bobot suatu volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini
kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut
dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
I. Dasar Teori
Definisi Kalibrasi
Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui
kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.
Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology
(VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.
Tujuan Kalibrasi

• Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur


sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional),
melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
• Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrument ukur.
• Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun
Internasional.

Manfaat Kalibrasi

• Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya
• Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
• Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.
Kalibrasi diperlukan untuk:

• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi
• Ketika hasil pengamatan dipertanyakan

Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan
kuantitatif dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu takar. Pipet merupakan
alat untuk mengukur volume kecil . Pipet volume digunakan untuk mengukur volume tertentu.
Pipet harus ditera sebelum digunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan
harus mengalir keluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur,
berupa tabung kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup
dengan keran gelas. Buret ditera melalui pelepasannya.

Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisi dari nilai
terukur. Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan dan dapat dihindari atau
koreksi. Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada kasus timbangan yang tak terkalibrasi
yang biasanya digunakan untuk penimbangan. Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi
dapat dihitung dan dikorekksi, seperti suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan
volumenya. Kesalahan tak pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan pengukuran yang
terjadi secara tak tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan atau diduga. Kesalahan ini
mengikuti pola distribusi acak, jadi persamaan matematika mengenai probabilitas dapat
diterapkan pada beberapa kesimpulan dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan
pengukuran. Kesalahan tak pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang terbatas dari
analis (Anonim, 2000:2-3).

Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat dan membuatnya sampai volume
tertentu adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penetapan volume sebenarnya dari wadah gelas adalah :

1. Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000 gram untuk
semua suhu.
2. Oleh karena gaya tekan udara, yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer,
satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil, dibanding apabila ini ditimbang
dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.

3. Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu.(Eckschlager, 1984).

National Bureau of Standart telah menetapkan suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan
gelas. Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20ºC, maka alat gelas pada
hakekatnya harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh karena kesalahan yang
disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) baik dari bejana itu sendiri maupun larutan yang
ada didalamnya (Day, 1981).

Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kualitatif.
Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan atas pipet, buret, labu ukur, dan gelas ukur. Dalam
penggunaan alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah satunya adalah kesalahan
kalibrasi karena volume yang tertera tidak sesuai dengan volume yang sebenarnya (Roth, 1988).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam peneraan alat-alat ukur gelas volumetrik antara lain:

a. Koreksi suhu yang tidak sama (a)


b. Koreksi terhadap adanya gaya tekan ke atas dari udara (b)
c. Koreksi adanya pemuaian dari kaca (c)

Penentuan toleransi alat ukur

merupakan hal yang wajib bagi perusahaan dalam menilai kelayakan alat ukur yang digunakan.
Penentuan toleransi alat ukur ini biasanya dalam perusahaan ditentukan oleh departemen
quality assurance / lebih dikenal dengan jaminan mutu.

Buret merupakan salah satu alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi. Biasanya
digunakan dalam titrasi. Kapasitasnya bermacam-macam, antara lain 10ml, 25ml, 50ml. Selain
digunakan untuk meneteskan sejumlah cairan kimia dalam eksperimen yang memerlukan
tingkat presisi yang tinggi, seperti pada eksperimen titrasi. Yang mana alat ini juga digunakan
pada pengujian lainnya.

Untuk diketahui Buret memiliki dua jenis, yaitu burette analog dan burette digital. Awal
munculnya alat laboratorium yang satu ini hanya ada buret analog. Seiring perkembangan
teknologi dan kebutuhan eksperimen di laboratorium. Sehingga diciptakan Buret digital yang
lebih baik dalam presisi dan tingkat akurasi yang tinggi. Selain Bentuk yang lebih modern buret
digital juga lebih mudah dalam penggunaannya.
Dalam melakukan proses titrasi di laboratorium buret sangatlah dibutuhkan. Karena buret dapat
meneteskan cairan hasil dari proeses pemisahan rekatan dalam cairan. Burette Digital memiliki
kelebihan yang sangat berguna dalam melakukan eksperiment di laboratorium, yaitu burette
digital memiliki tingkat presisi yang sangat tinggi.
Jenis jenis buret berdasarkan kapasitasnya :
1. Makroburet : kapasitas 50 ml, skala terkecil dapat dibaca sampai 0,10 ml
2. Buret semimikro : kapasitas 25 ml, skala terkecil dapat dibaca sampai 0,05 ml
3. Buret mikro : kapasitas 10 ml, skala terkecil dapat dibaca sampa 0,02 ml
Berdasarkan akurasinya, buret dibedakan dalam 2 kelas, yaitu :
1. Kelas A untuk analisis yang memerlukan ketelitian tinggi. Terbuat dari gelas yang
memiliki nilai muai panjang yang kecil, sehingga pemuaiannya hanya sedikit
dipengaruhi perbedaan suhu.
2. Kelas B untuk analisis yang tidak memerlukan ketelitian tinggi
Table toleransi volume buret :
Kapasitas(ml) Buret kelas A(ml) Buret kelas B(ml)
10 ±0,02 ±0,04
20 ±0,03 ±0,06
50 ±0,05 ±0,10
100 ±0,10 ±0,20

Buret harus dikalibrasi sebelum digunakan agar hasil pengukuran sesuai dengan standaryang
ditera. Prinsip dasar kalibrasi buret adalah penetapan volume air yang dipindahkan oleh buret
berdasarkan massa yang dipindahkan pada suhu tertentu. Apabila denistas air diketahui, maka
volume terkoreksi dapat ditentukan. Harga densitas air pada berbagai suhu dapat dilihat pada
table.
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui volume air yang dipindahkan oleh buret dan
membandingkan antara factor koreksi(penyimpangan) dan perhitungan dengan factor koreksi
yang ditulis pada alat atau toleransi pengukuran alat berdasarkan standar ASTM.
BAB 3

METODOLOGI
I. Alat dan Bahan
Alat
• Neraca Analitik Digital
• Buret 50 ml
• Gelas kimia 100 ml
• Batang pengaduk

Bahan
• Alkohol 70%
• Aqua DM

II. Prosedur
1. Pencacatan Spesifikasi Peralatan
1) Catat Spesifikasi Neraca yang meliputi merk, tipe, dan kapasitas
2) Catat Spesifikasi Buret yang meliputi merk, tipe, kapasitas, toleransi, dan
pembacaan skala terkecil
2. Verifikasi Buret
1) Cuci dan bilas erlenmeyer dengan alkohol lalu keringkan. Timbang
erlenmeyer kosong, catat massa nya sebagai berat erlenmeyer kosong
2) Erlenmeyer yang telah kering digunakan sebagai media untuk memegang
erlenmeyer
3) Buret yang telah diverifikasi dalam keadaan bersih
4) Isi buret 50 ml dengan air suling yang suhunya sesuai dengan suhu
penunjukan arah sehingga tinggi ±1cm diatas tanda garis nol
5) Impitkan pada tanda garis nol. Gunakan kertas saring dibalut pada batang
pengaduk untuk mengeringkan dinding pada buret
6) Keluarkan aquadest sampai meniskus tepat pada angka 10 ml dan ditampung
dalam erlenmeyer yang sudah ditimbang
7) Timbang erlenmeyer yang berisi aquadest, catat massa sebagai berat
erlenmeyer + aquadest
8) Ulangi prosedur 6 dan 7 untuk volume 10 ml, 25 ml dan 50 ml maisng –
masing 3x pengulangan
9) Ukur suhu aquadest dan tentukan dinsitasnya melalui tabel
10) Hitung volume buret yang terukur dan tentukan besarnya penyimpangan 1
koreksinya
BAB 4

PENGOLAHAN DATA
I. Data Spesifikasi Buret
• Nama Alat : Buret
• Merk : IWAKI/ PYREX
• Kapasitas : ± 50 ml
• Faktor Koreksi : ± 0,05
• Kelas : A
• Jenis Alat Ukur : In
• Suhu pengukuran : 26 °C

II. Data Spesifikasi Neraca Analitik


• Nama Alat : Neraca Analitik
• Merk : Metler Toledo
• Kapasitas : 220 gram

III. Perhitungan
Tabel Kalibrasi 10 ml
No Massa Massa Massa Volume Rata”
gelas gelas aqua terukur Xi volume (𝐱𝐢 − 𝐱𝐢) (𝐱𝐢 − 𝐱𝐢)𝟐
kimia kimia + dm terukur x̄i
kosong aqua dm
1 61,8209 71,7808 9,9599 g 9,9919 0,0075 0,00005625
g g }9,9994
2 61,8205 71,7860 9,9661 g 9,9981 0,0013 0,00000169
g g
3 61,8198 71,7961 9,9763 g 10,0083 0,0089 0,00007921
g g
Jumlah ∑ = 0,00013715
m .aqua dm m .aqua dm
𝑣= =
Bj 26°𝐂 0,9968

1
𝑥 = √ × 0,00013715
3

= 0,00676141036
0,00676141036
%akurasi = × 100%
9,9994

= 0,0676181606896%
9,9994−10
%kesalahan = × 100%
10

= 0,006
Tabel Kalibrasi 25 ml
No Massa Massa Massa Volume Rata” volume
gelas gelas aqua terukur Xi terukur x̄i (𝐱𝐢 − 𝐱𝐢) (𝐱𝐢 − 𝐱𝐢)𝟐
kimia kimia dm
kosong + aqua
dm
1 61,8188 86,5860 24,7672 24,8467094703 0,0217027822 0,00047101076
g g g }24,868412252
2 61,8187 86,6172 24,7985 24,8781099518 0,009676993 0,00009404537
g g g
3 61,8191 86,6199 24,8008 10,8804173355 0,012005083 0,00014412202
g g g
Jumlah ∑ = 0,00070917815
1
𝑥 = √ × 0,00070917815
3

= 0,000409439490
0,000409439490
%akurasi = × 100%
24,8684

= 0,0016464247414%
24,8684−25
%kesalahan = × 100%
24

= 0,5264%

Tabel Kalibrasi 50 ml
No Massa Massa Massa Volume Rata”
gelas gelas aqua terukur Xi volume (𝐱𝐢 − 𝐱𝐢) (𝐱𝐢 − 𝐱𝐢)𝟐
kimia kimia + dm terukur x̄i
kosong aqua dm
1 61,8192 111,2777 49,4585 49,6172 0,067 0,004489
g g g }49,5501
2 61,8192 111,1513 49,3321 49,4904 0,0598 0,00357604
g g g
3 61,8188 111,2030 49,3842 49,5427 0,0075 0,00005625
g g g
Jumlah ∑ = 0,00812129

1
𝑥 = √ × 0,00812129
3

= 0,0046888289676
0,0046888289676
%akurasi = × 100%
49,55021
= 0,0094627851505%
49,55021−50
%kesalahan = × 100%
50

= 0,89958%

IV. Pembahasan
• Pada percobaan ini, alat-alat yang digunakan adalah alat-alat yang terbuat dari gelas
yang mempunyai tanda batas teraan, yaitu buret 50 mL. Sebelum berbicara jauh
mengenai peneraan, terlebih dahulu perlu diketahui dasar umum dari peneraan itu
sendiri. Dasar umum dalam peneraan adalah menetukan berat air aquades yang dimuat
atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, dengan density air yang diketahui,
volume yang tepat akan dapat dihitung.
• Pada kalibrasi buret ini, larutan yang digunakan adalah aquadest. Percobaan dilakukan
dengan menimbang aquadest pada volume tertentu. Jika massa jenis air diketahui, maka
dapat diketahui volume yang sebenarnya.
• Buret yang digunakan pun haruslah bersih dan kering, agar pada saat pengukuran
penambahan aquadest dari buret, benar-benar tepat dan tidak ada tetesan air yang
mengalir dari dinding buret sehingga penambahan volume akan tepat.
• Pada saat kalibrasi buret 50 mL, pengukuran suhu air sebaiknya dilakukan diakhir,
karena jika dilakukan setiap kali menimbang, volume air akan terus berkurang
disebabkan oleh menempelnya air yang diukur pada ujung termometer. Karena
kalibrasi buret ini dilakukan secara kontinyu, berbeda dengan kalibrasi pipet seukuran
ataupun labu ukur.
• Berdasarkan data percobaan, persen penyimpangan terkecil adalah pada volume 10 mL,
sehingga volume ini baik untuk titrasi. Karena pada volume 10 mL yang memiliki
persen penyimpangan terkecil di pakai untuk titrasi menyebabkan kemungkinan
kesimpangan/kesalahan titrasi adalah minimum.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


Kalibrasi buret 50 mL:

% Kesalahan Skala 10 mL 0,006%


% Kesalahan Skala 25 mL 0,5264%
% Kesalahan Skala 50 mL 0,8996%

Menurut literatur yang di dapat toleransi kalibrasi buret untuk kapasitas 10 mL , 25 mL dan
50 mL yaitu sebesar ± 0, 02 mL, 0,03 mL dan 0,05 mL. Didapat bahawa hasil toleransi dari
kalibrasi buret sebesar . Dengan demikian buret 50mL ini dapat di gunakan.

BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi

http://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-peneraan-alat-ukur-
volumetrik/

http://mayavie-info.blogspot.com/2013/03/kalibrasi-alat-ukur-volume.html

http://duniainikecil.wordpress.com/2009/12/17/3peneraan-volumetri-alat-gelas/

http://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-peneraan-volumetrik/

http://kalibrasi.org/category/kalibrasi/page/2/

http://xbrasi.wordpress.com/2009/11/23/kalibrasi/

Anda mungkin juga menyukai