Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM AKT

KALIBRASI ALAT UKUR GELAS

Guru Pembimbing: Ibu Popong Wariati, S. Pd

Disusun Oleh:
Shifa Kania Putri
XIII AK 6
Kelompok 3

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 13 BANDUNG


Jl. Soekarno-Hatta KM.10 Bandung-40286; Telp/Fax (022)7318960
Ext.114.hub. Industri: Tlp. /Fax. (022)7332252
Bandung 40286 e-mail:
smkn13bdg@gmail.com
Home page: www.smkn-13bdg.sch.id
I. Judul : Kalibrasi Alat Ukur Gelas Buret Mikro dan Labu ukur
II. Tanggal Praktikum : Kamis, 27 Juli 2023
III. Tanggal Laporan : Kamis, 03 Agustus 2023
IV. Guru Pembimbing : Ibu Popong Wariati, S. Pd
V. Tujuan :
➢ Dapat mengetahui kelayakan alat ukur gelas
➢ Dapat mengetahui langkah-langkah kalibrasi alat
ukur gelas
➢ Dapat melakukan kalibrasi alat ukur gelas dengan
benar
VI. Prinsip Percobaan :
➢ Buret 10m ml
Berat dari volume aqua DM yang dikeluarkan oleh
buret diukur, dan kemudian dibandingkan dengan
berat jenis air pada suhu pengukuran volume
terserbut dilakukan. Pengerjaan pada skala interval
0,5 sampai 2, sehingga dapat ditentukan nilai
ketepatannya.
➢ Labu ukur 25ml dan 100ml
Berat dari volume aqua DM dyang telah diketahui
beratnya diukur. Kemudian dibandingkan dengan
berat jenis air pada suhu pengukuran volume
tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai
ketepatannya.
VII. Dasar Teori :
Menurut ISO/IEC Guide 17025: 2005 dan Vocabulary
of InternationalMetodologi, kalibrasi adalah kegiatan menghubungkan nilai yang
ditunjukkanoleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan
nilai yangsudah diketahui tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan kisaran
yangdiukur). Kalibrasi yang biasa dilakukan dengan membandingkan
suatustandarisasi (ISO, 2005).
Kalibrasi adalah serangkaian pekerjaan di bawah
kondisi tertentu yangmenetapkan hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
suatu alat ukur, sistem pengukuran, nilai yang ditunjukkan oleh suatu besaran
bahan (material measurement) atau bahan acuan, dan nilai yang diketahui yang
berkaitan darisuatu besaran ukur. Suatu kalibrasi yang benar tidak melibatkan
penyetelansuatu alat, tetapi dapat menunjukkan kebutuhan penyetelan. Fungsi
utamadari sebuah proses kalibrasi adalah untuk membandingkan satu alat ukur
atausistem yang memiliki hubungan yang sudah diketahui, dengan standarnasional
(ataupun Internasional) dengan suatu alat ataupun sistem lain yanghubungannya
dengan standar nasional (maupun standar Internasional) tidakdiketahui. Dalam
kalibrasi dikenal akurasi dan presisi sebagai nilai ukur. Akurasi adalah sebuah
konsep yang mana meliputi kedekatan pada jawabanyang benar (terkadang
dikenal sebagai “kebenaran”) dengan penerimaan ketidakpastian (misalnya
dengan presisi yang baik). Manfaat dari kalibrasiadalah menjaga kondisi
instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuaidengan spesifikasinya (Masri,
2013).
Peralatan yang telah dikalibrasi oleh petugas kalibrasi
dari pihakinternal laboratorium atau pihak eksternal, bila mungkin, diberi label
ataukode yang memudahkan pengguna peralatan mengidentifikasi status kaibrasi,
tanggal kalibrasi, tanggal kalibrasi ulang, dan personel yang melakukankalibrasi.
Bila laboratorium kalibrasi memberikan label, maka label tersebutdapat ditempel
pada peralatan yang telah dikalibrasi. Bila hasil kalibrasimenyebabkan munculnya
faktor koreksi, maka penyimpanan data faktorkoreksi tersebut harus
dimutakhirkan. Nilai koreksi dan ketidakpastiandibandingkan dengan kriteria
batasan penerima yang mengacu pada toleransiatau akurasi berdasarkan peralatan
atau metode pengujian dan/atau kalibrasiyang digunakan harus dievaluasi (Hadi,
2018)
Tujuan kalibrasi adalah menentukan deviasi atau
penyimpangan kebenaran nilaikonvensional penunjukkan suatu instrumen ukur,
menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional ataupun
internasional. Manfaatkalibrasi ini adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan
bahan ukur agar tetapsesuai dengan spesifikasinya. Kemampuan untuk tepat
mengukur volume larutansangat penting untuk akurasi dalam kimia analisis
(Fatimah, 2003)
Alat berskala untuk analisis kuantitatif umumnya
dibuat mematuhi batas-batasspesifikasi, terutama yang menyangkut ketetapan
kalibrasi. Di Inggris terdapatdua taraf peralatan, yang ditandai sebagai kelas A dan
kelas B oleh BritishStandard Instuation. Batas toleransi untuk alat-alat kelas A
lebih ketat dan peralatan semacam ini dimaksudkan untuk digunakan dalam
pekerjaan dengankecermatan tinggi. Alat-alat kelas B digunakan untuk kerja rutin.
Di AmerikaSerikat, spesifikasi hanya untuk satu tahap tersedia di National Bureu
of Standardsdi Washington dan ini setara dengan kelas A (Hadyana, 1994)
Salah satu fungsi metrologi yang penting adalah
kalibrasi yaitu perbandingan darisatu alat ukur atau sistem yang memiliki
hubungan yang sudah diketahui denganstandar nasional dibandingkan dengan alat
atau sistem lain yang hubungannyadengan standar dan sistem nasional tidak
diketahui. Pengukuran menggunakan peralatan yang tidak atau kurang dikalibrasi
dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang salah serta berbahaya. Misalkan
saja seorang pemeriksa memiliki mikrometer yang pembacaannya 0.002 inci
terlalu rendah. Ketika pengukurandilakukan terlalu dekat dengan batasan atas,
maka suku cadang yang melebihi batas toleransi maksimum sebesar 0.002 inci
akan diterima sebagai kualitas baik, sementara suku cadang yang berada pada
batas bawah toleransi atau 0.002 incidiatas batas akan dianggap tidak mematuhi
standar kualitas (Anwar Hadi, 2005)
Sebelum digunakan secara teratur peralatan ukur
tersebut harus dikalibrasi ataudicek untuk mengetahui kelayakannya. Kalibrasi
tersebut harus dilakukan secarateratur oleh personal yang cakap dan semua
rekaman hasil kalibrasi harusdipelihara. Berkaitan dengan itu, perlu diingat bahwa
kalibrasi harus dirancangdan dilaksanakan sesuai dengan sistem satuan
internasional. Apabila tidak dapatsepenuhnya mengacu pada sistem tersebut,
kalibrasi harus memenuhi standar-standar pengukuran sebagai berikut:
1. Penggunaan bahan acuan bersertifikat untuk mendapatkan karakter fisik
ataukimiawi yang handal.

2.Penggunaan metode atau standar tertentu sesuai dengan consensus (Afia, 2007)

VIII. Alat dan Bahan :

Alat Bahan
Buret 10 ml Aquadest/aqua DM
Gelas kimia
Neraca Analitik
Termometer
Batang pengaduk
Pipet tetes
Labu ukur 25,100 ml
Kertas isap

IX. Langkah Kerja :

1. Kalibrasi Buret 10 ml:


a. Menyiapkan buret yang bersih dan bebas dari lemak
b. Menimbang gelas kimia 100ml yang bersih dan kering
c. Mengisi buret dengan aqua DM, lalu menyeka dan menanda bataskan
d. Masukkan 0,5 ml larutan aqua DM dari buret ke dalam gelas kimia 100ml
e. Menimbang gelas kimia berisi aqua DM
f. Mencatat hasil penimbangan dan mengukur suhunya
g. Mengulangi Langkah 1-6 sebanyak 3 kali dengan volume 0,5,1,1,5 dan 2 ml
2. Kalibrasi Labu Ukur 25 ml dan 100 ml
a. Membersihkan dan mengeringkan labu hingga benar-benar kering
b. Menimbang labu ukur kosong
c. Mengisi labu ukur dengan aqua DM
d. Menyeka leher labu lalu menanda bataskan menggunakan pipet tetes
e. Menimbang labu ukur yang telah berisi aqua DM
f. Mencatat hasil penimbangan dan mengukur suhunya
g. Melakukan penimbangan sebanyak 3 kali
X. Data Pengamatan :

- Tabel berat jenis air

- Proses Langkah Pekerjaan

Buret Mikro 10ml


No Gambar Keterangan

1. Menyiapkan buret yang bersih dan


bebas dari lemak

2. Menimbang gelas kimia 100ml yang


bersih dan kering

3. Mengisi buret dengan aqua DM, lalu


menyeka dan menanda bataskan,lalu
masukkan 0,5 ml larutan aqua DM
dari buret ke dalam gelas kimia
100ml
4. Menimbang gelas kimia berisi aqua
DM,lalu mencatat hasil
penimbangan dan mengukur suhunya
dan mengulangi Langkah 1-6
sebanyak 3 kali dengan volume
0,5,1,1,5 dan 2 ml

Labu Ukur 25 ml dan 100 ml


No Gambar Keterangan
1. Membersihkan dan mengeringkan
labu hingga benar-benar kering

2. Menimbang labu ukur kosong

3. Mengisi labu ukur dengan aqua


DM,lalu menyeka leher labu lalu
menanda bataskan menggunakan
pipet tetes
4. Menimbang labu ukur yang telah
berisi aqua DM,lalu mencatat hasil
penimbangan dan mengukur
suhunya.Lakukan penimbangan
sebanyak 3 kali

- Data Hasil Praktikum

a. Data spesifikasi alat buret


Nama Alat : Buret mikro
Merk : Glassco
Kapasitas : 10 ml
Suhu Pengukuran : 20°C
Faktor Koreksi : 0,03 ml

b. Tabel pnimbangan kalibrasi buret


Volume Ke- Berat gelas kimia + Berat gelas Berat aqua DM Suhu
aqua DM kimia kosong
0,5 ml 1 61,7847 g 61,2924 g 0,4923 g 23°C
2 61,7912 g 61,2931 g 0,4981 g 23°C
3 61,7835 g 61,2931 g 0,4901 g 23°C
Rata-Rata 0,4935 g
1 ml 1 62,3085 g 61,2943 g 1,0142 g 23°C
2 62,2933 g 61,2927 g 1,0006 g 23°C
3 62,2704 g 61,2932 g 0,9772 g 23°C
Rata-Rata 0,9973 g
1,5 ml 1 62,7894 g 61,2940 g 1,4954 g 23°C
2 62,8013 g 61,2930 g 1.5083 g 23°C
3 62,8154 g 61,2928 g 1,5226 g 23°C
Rata-Rata 1,5088 g

2 ml 1 63,2807 g 61,2928 g 1,9879 g 23°C


2 63,2916 g 61,2929 g 2,0016 g 23°C
c. Perhitungan kalibrasi buret

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
Volume terukur 0,5ml =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
0,4935 𝑔
= = 0,4947 ml
0,9976 𝑔/𝑚𝑙

Penyimpangan = volume terukur – volume seharunya


= 0,4947 g – 0,5 ml
= 0,0053 ml

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
Volume terukur 1ml =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
0,9973 𝑔
= = 0,9997 ml
0,9976 𝑔/𝑚𝑙

Penyimpangan = volume terukur – volume seharunya


= 0,9997 g – 1 ml
= 0,0003 ml

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
Volume terukur 2ml =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
1,5088 𝑔
= = 1,5124 ml
0,9976 𝑔/𝑚𝑙

Penyimpangan = volume terukur – volume seharunya


= 1,5124 ml – 1,5 ml
= 0,0124 ml

0,0003 𝑚𝑙
% kesalahan = × 100%
1
= 0,03

d. Tabel kelayakan

Kelayakan (ml) Buret kelas A (ml) Buret kelas B (ml)


10 0,02 0,04
a. Data spesifikasi alat buret
Nama Alat : Labu ukur 25 ml
Merk : Blau brand
Kapasitas : 25 ml
Suhu Pengukuran : 20°C
Faktor Koreksi : 0,06 ml
b. Tabel pnimbangan kalibrasi labu ukur
Volume Ke- Berat gelas kimia + Berat gelas Berat aqua DM Suhu
aqua DM kimia kosong
25 ml 1 58,8247 g 33,9926 g 24,8321 g 25,2°C
2 58,7797 g 34,0180 g 24,7617 g 25,2°C

Rata-Rata 58,8022 g 34,0053 g 24,7969 g

c. Perhitungan kalibrasi labu ukur

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
Volume terukur 25ml =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
24,7969 𝑔
= = 24,8717 ml
0,996992 𝑔/𝑚𝑙

Penyimpangan = volume terukur – volume seharunya


= 24,8717 ml – 0,5 ml
= 0,1283 ml

𝑣 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑣 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
% kesalahan = × 100%
𝑣 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
24,8717𝑚𝑙−25 𝑚𝑙
= × 100%
25 𝑚𝑙
= 0,51 %

d. Tabel kelayakan
Volume nominal Diameter leher Kelas A Kelas B
25 ml 11 ±1 0,060 0,120
a. Data spesifikasi alat buret
Nama Alat : Labu ukur 100 ml
Merk : Blau brand
Kapasitas : 100 ml
Suhu Pengukuran : 20°C
Faktor Koreksi : 0,10 ml
b. Tabel pnimbangan kalibrasi labu ukur
Volume Ke- Berat gelas kimia + Berat gelas Berat aqua DM Suhu
aqua DM kimia kosong
100 ml 1 157,3383 g 57,8728 g 99,7655 g 24,9°C
2 157,3283 g 57,9034 g 99,4249 g 24,2°C

Rata-Rata

c. Perhitungan kalibrasi labu ukur

𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
Volume terukur 1=
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
99,4655 𝑔
= = 99,75787 ml
0,997069 𝑔/𝑚𝑙
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
Volume terukur 2=
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑞𝑢𝑎 𝑑𝑚
99,4249 𝑔
= = 99,6969 ml
0,997271𝑔/𝑚𝑙

99,4249 𝑔+99,4655 𝑔
Rata-rata volume = = 99,72735 ml
2

Penyimpangan = volume terukur – volume seharunya


=99,72735 ml– 100 ml
= 0,27265 ml

𝑣 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑣 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
% kesalahan = × 100%
𝑣 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎
99,72735 𝑚𝑙−100𝑚𝑙
= × 100%
100 𝑚𝑙
= 0,28 %

d. Tabel kelayakan
Volume nominal Diameter leher Kelas A Kelas B
100 ml 13 ±1 0,100 0,200
XI. Pembahasan :
1. Pengukuran yang dilakukan yaitu pengukuran berulang, dimana pengukuran alat
dilakukan sebanyak 3 kali supaya hasil yang diperoleh lebih cermat, telti, dan
akurat
2. Untuk pengeringan alat tidak menggunakan hairdryer karena pada suhu tinggu alat
ukur tersebut akan memuai dan alat tidak dalam kondisi semula atau standar.
3. Untuk mempercepat proses pengeringan alat dapat menggunakan kertas isap dan
alkohol, dan cukup didiamkan di udara, karena sifat alkohol yang cepat menguap
sehingga mempercepat pengeringan alat.
4. Labu ukur adalah alat yang harus dikalibrasi meskipun tidak termasuk alat ukur,
karena digunakan dalam perhitungan
5. Labu ukur dikalibrasi untuk memuat suatu cairan dengan volume tertentu dan
pada temperatur tertentu ketika dasar meniskus tepat di tengah tanda pada leher
labu tersebut

XII. Kesimpulan
Pada hari kamis,27 juli 2023 telah melaksanakan kalibrasi buret mikro 10 ml dan
labu ukur 25 dan 100 ml. Didapatkan kesimpulan buret mikro 10 ml memiliki
spesifikasi sesuai standar kelas A dikarenakan:
- Penyimpangan volume 0,5ml = 0,0053ml
- Penyimpangan volume 1 ml = 0,0003 ml
- Penyimpangan volume 1,5 ml = 0,0124 ml
Sehingga dinyatakan layak dan didapat kesimpulan labu ukur 25 ml dan 100
ml memiliki nilai penyimpangan 0,1283 ml dan 0,2765 ml yang mana nilai
penyimpangan melebihi standar kelas B

XIII. Daftar Pustaka


• Academia.edu. LAPORAN PRAKTIKUM KALIBRASI DAN VERIFIKASI
GELAS UKUR.Diakses pada 25 juli 2023,dari
https://www.academia.edu/44390362/LAPORAN_PRAKTIKUM_KALIBRASI_
DAN_VERIFIKASI_GELAS_UKUR
• ISO (Internasional Standar Operasional). 2005.ISO/IEC 17025(Versi
BahasaIndonesia) Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Kalibrasi.
• Anwar Hadi. 2005.Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. PT.
GramediaPustaka Utama. Jakarta
• id.scribd.com.Kalibrasi Alat Ukur Gelas: (Laporan Praktikum Kimia
Analitik).Diakses pada 25 juli 2023,dari
https://id.scribd.com/document/428082945/file

Anda mungkin juga menyukai