Anda di halaman 1dari 19

JUDUL PRAKTIKUM

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik

Oleh :
Annisa Nur Rahma NA
121270033
Kelompok 2

LABORATORIUM KIMIA PENDIDIKAN


JURUSAN SAINS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Percobaan : Kalibrasi Alat


Tanggal Percobaan : 21 September 2022
Nama : Annisa Nur Rahma NA
NIM 121270033
Kelompok 2

Lampung Selatan, 21 September 2022


Mengetahui,

Tanda tangan
Nama Asisten
NIM.
ABSTRAK
Peralatan gelas merupakan peralatan yang cukup umum ditemui di
laboratorium Peralatan gelas memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Dalam
melakukan eksperimen di laboratorium, perlu dilakukan kalibrasi alat. Kalibrasi alat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gravimetri dan volumetrik. Pada praktikum kali ini
menggunakan metode gravimetri. Hasil yang didapatkan dari enam percobaan cukup
bervariasi. Tingkat eror paling rendah adalah percobaan buret dan pipet ukur.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat melakukan pengamatan eksperimen sangat sulit terlepas dari faktor
kesalahan. Faktor kesalahan ini bisa disebabkan berbagai hal antara lain faktor bahan
kimia, peralatan, kondisi pengukuran dan lain sebagainya. Salah satunya terkait
dengan penyimpangan atau ketidaksesuaian hasil dari pengukuran. Dapat disebabkan
oleh beberapa hal, salah satunya turunnya performa alat yang digunakan saat
pengamatan atau eksperimen untuk mencegahnya maka perlu dilakukan kalibrasi
alat.

Kalibrasi alat suatu proses pengecekan yang dibutuhkan dalam laboratorium


kimia maupun fisika. Hal ini bertujuan agar hasik pengukuran yang dilakukan
memiliki tingkat keakuratan yang tinggi dan meminimalisir tingkat kesalahan selama
menggunakan alat tersebut. Kalibrasi alat juga mempunyai manfaat lain, yaitu dapat
menentukan umur dari alat tersebut. Dalam laboratorium kimia, salah satu metode
kalibrasi selain gravimetri adalah volumetrik (titrimetri). Pada teknik volumetrik,
banyaknya suatu zat dalam volume dilakukan dengan cara mengukur banyaknya
volume larutan standar yang bereaksi secara kuantitatif dengan zat yang akan
ditentukan. Pada umumnya, larutan standar dimasukkan ke dalam buret secara
perlahan – lahan sampai terjadinya proses titrasi. Pada praktikum pengukuran
kalibrasi kali ini, metode yang digunakan adalah metode gravimetri.

Untuk melakukan kalibrasi ada standar acuan yang mampu di telusur ke


standar Nasuional/Internasional, metode kalibrasi yang diakui secara
Nasional/Internasional, personil kalibrasi yang terlatih, yang dibuktikan dengan
sertifikasi dari laboratorium yang terakreditasi, ruangan atau tempat kalibrasi harus
teerkondisi, seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, dan kedap getaran terhadap
beberapa metode pada kalibrasi alat, salah satu metode yang digunakan adalah
metode gravimetri. Metode gravimetri adalah metode yang dilakukan pada
praktikum ini yang dimana terdapat galat-alat seperti gelas kimia 50ml, buret 50ml,
pipet ukur 10ml, labu takar 50ml, pipet volume 10ml, pipet volume 25ml, penghisap,
timbangan analitik, dan piknometer. Akuades, kertas hisap, dan sabun cuci adalah
bahan yang digunakan pada praktikum ini dengan menggunakan metode gravimetri
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum tentang kalibrasi alat ini adalah :


1. Mengkalibrasi alat ukur gelas
2. Memilih alat ukur gelas yang tepat untuk Analisa
3. Menggunakan alat ukur gelas secara benar dan tepat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kalibrasi
Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2017 dan Vocabulary of
International Metrology (VIM) merupakan serangkaian kegiatan yang
membentukn hubungan antara nilai yang ditunjukan oleh instrument ukur atau
system pengukuran, atau nilai yang diawali oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai
yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam kondisi
tertentu (LEONARDO, 2021). Dengan kata lain kalibrasi merupakan suatu alat
ukur untuk menentukan kevalidasian pada saat pengukuran. Adapunn beberapa
manfaat melakukan kalibrasi, yaitu, menjamin nilai ukuran yang dihasilkan
tertelunsur, menghindari cacat pada produk , menjaga kondisi alat ukur agar tetpa
sesuai dengan spesifikasinya dan menghindari resiko yang berbahaya dan
meminimalisir kecelakan pada saat kerja (Jonathan, 2020)
Tujuan kalibrasi tersebut yaitu mengetahui nilai perbedaan dari pembaca alat
dengan membandingkan nilai standar, sehingga dapat menjamin bahwasanya
data tersebut benar ataupun valid (Irawan, 2019)
2.2 Kalibrasi peralatan gelas
Kalibrasi peralatan gelas merupakan penentuan volume air yang dibutuhkan
untuk mengisi peralatan tersebut sampai pada tanda batasnya atau volume air yang
dapat dikeluarkan/ dipindahkan dari peralatan tersebut pada kondisi yang spesifik
setelah diisi (Lembeck, 1974)
Peralatan gelas volumetrik perlu dilakukan kalibrasi agar dapat menunjukkan
hasil yang akurat dan presisi. Sistem penjaminan mutu juga memerlukan peralatan
yang terkalibrasi dan tersertifikasi, khususnya untuk pengukuran-pengukuran
dengan ketelitian dan akurasi yang tinggi (Lorafice, 2009)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat :
 Gelas kimia 50 mL
 Pipet ukur 10 Ml
 Buret 50 Ml
 Labu takar 50 Ml
 Pipet volume 10 Ml
 Pipet volume 25 Ml
 Penghisap (filler)
 Timbangan Analitik
 Piknometer
Bahan :
 Akuades
 Kertas hisap
 Sbun cuci

3.2 Prosedur Percobaan


3.2.1 Penentuan densitas akuades
 Timbang massa piknometer kosong
 Isi piknometer dengan aquades hingga penuh
 Timbang massa piknometer + akuades
 Lakukan prosedur minimal 5 kali
 Hitung densitas air dengan cara
𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 (𝑔)
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠, 𝜌 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑐𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑚𝐿)

3.2.2 Kalibrasi buret


 Timbang gelas kimia 100 ml dengan keadaan kering
 Masukkan air bebas mineral ke dalam buret hingga tanda batas 0 ml
 Isikan 25 ml air bebas mineral ke gelas kimia 100 ml menggunakan buret
lalu timbang
 Tambahkan lagi air bebas mineral hingga 25 ml ke dalam gelas kimia 100 ml
lalu timbang
3.3.3 Kalibrasi pipet ukur
 Timbang gelas kimia 50 ml dalam keadaan kering
 Ambil 10 ml akuades menggunakan pipet ukur 10 ml
 Pindahkan 10 ml akuades yang telah dipipet ke dalam gelas kimia 50ml
 Timbang gelas kimia tersebut
 Lakukan secara triplo
3.3.4 Kalibrasi labu takar
 Timbang labu takar 50 ml
 Tambahkan akuades hingga tanda batas 50ml
 Timbang
 Lakukan secara triplo
3.3.5 Kalibrasi gelas ukur
 Timbang labu takar 50 ml
 Tambahkan akuades hingga tanda batas 50ml lalu timbang
 Lakukan secara triplo
3.3.6 Kalibrasi gelas kimia 50ml
 Timbang gelas kimia 50ml
 Masukkan 50 ml akuades ke gelas kimia lalu timbang
 Lakukan secara triplo
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1 Data Pengukuran Piknometer 10 mL
Massa air = (Massa piknometer + air) – Massa piknometer kosong
Tabel 1. Penimbangan pikrometer
No Percobaan Massa (gram)
1 Massa Piknometer 15.3701
Massa Piknometer + air 25.4855
Massa Air 10.1154
2 Massa Piknometer 15.3750
Massa Piknometer + air 25.4953
Massa Air 10.1203
3 Massa Piknometer 15,4010
Massa Piknometer + air 25.4936
Massa Air 10.0926
Rata-rata Massa Air 10.1094

4.1.2 Data Hasil Kalibrasi Buret 50 mL


Massa air = (Massa gelas kimia + air) – Massa gelas kimia kodong
Tabel 2. Penimbangan gelas kimia
No Percobaan Massa (gram)
1 Gelas kimia kosong 30.0789
. Gelas kimia + Air 25 mL 55.0302
Massa Air 24.9513
2 Gelas kimia kosong 30.0791
Gelas kimia + Air 25 mL 61.7869
Massa Air 31.7078
3 Gelas kimia kosong 30.0682
Gelas kimia + Air 25 mL 55.1890
Massa Air 25.1208
Rata-rata Massa Air 27.2599

4.1.3 Data Hasil Kalibrasi Pipet Ukur


Massa air = (Massa gelas kimia + air) – Massa gelas kimia kosong
Tabel 3. Penimbangan Labu Ukur dan Air
No Percobaan Massa (gram)
Massa Gelas Kimia Kosong 40.0600
1 Massa Gelas Kimia + Air 10 mL 55.2209
Massa Air 15.1609
2 Massa Gelas Kimia Kosong 40.0595
Massa Gelas Kimia + Air 10 mL 54.9885
Massa Air 14.929
3 Massa Gelas Kimia Kosong 40.0592
Massa Gelas Kimia + Air 10 mL 55.1898
Massa Air 15.1306
Rata-Rata Massa Air 15.0735

4.1.4 Data Hasil Kalibrasi Labu Ukur 100 mL


Massa air = (Massa labu ukur + air) – Massa labu ukur kosong
Tabdl 4. Penimbangan Labu Ukur dan Air
No Percobaan Massa (gram)
1 Massa Labu Ukur Kosong 58.1485
Massa Labu Ukur + Air 100 mL 163.9655
Massa Air 105.787
2 Massa Labu Ukur Kosong 58.1874
Massa Labu Ukur + Air 100 mL 164.1186
Massa Air 105.9312
3 Massa Labu Ukur Kosong 58.2975
Massa Labu Ukur + Air 100 mL 163.9793
Massa Air 105.6818
Rata-rata Massa Air 105.8
4.1.5 Data Hasil Kalibrasi Gelas Ukur 50 mL
Massa air = (Massa gelas ukur + air) – Massa gelas ukur kosong
Tabel 5. Penimbangan Gelas Ukur dan Air
No Percobaan Massa (gram)
1 Massa Gelas Ukur Kosong 62.041
Massa Gelas Ukur + Air 50 mL 111.9297
Massa Air 49.8887
2 Massa Gelas Ukur Kosong 62.043
Massa Gelas Ukur + Air 50 mL 112.0164
Massa Air 49.9734
3 Massa Gelas Ukur Kosong 62.048
Massa Gelas Ukur + Air 50 mL 112.0078
Massa Air 49.9598
Rata-rata Massa Air 49.9406

4.1.6 Data Hasil Kalibrasi Gelas Kimia 50 mL


Massa air = (Massa gelas kimia + air) = Massa gelas kimia kosong
Tabel 6. Penimbangan gelas kimia dan Air
No Percobaan Massa (gram)
1 Massa gelas kimia kosong 30.066
Massa gelas ukur + air 50 mL 79.9330
Massa Air 49.867
2 Massa gelas kimia kosong 30.070
Massa gelas ukur + air 50 mL 79.0544
Massa Air 48.9844
3 Massa gelas kimia kosong 30.0672
Massa gelas ukur + air 50 mL 79.0502
Massa Air 48.983
Rata-rata Massa Air 49.2781
4.2 Pembahasan
Percobaan kalibrasi piknometer dilakukan dengan cara metode triplo. Hal ini
dilakukan dengan cara menimbang massa kosong piknometer. Kemudian tambahkan
akuades sampai piknometer penuh. Percobaan ini dilakukan tiga kali. Hasil
menunjukkan volume piknometer 9.3062 mL. Tingkat eror menunjukkan angka 6.93 %.
Hal ini terjadi karena saat melakukan penimbangan piknometer dengan air,
penimbangan, neraca analitik menunjukkan nilai yang berubah – ubah.
Percobaan kalibrasi buret dilakukan dengan cara metode triplo. Hal ini
dilakukan dengan cara menimbang 50 mL gelas kimia kosong. Kemudian tambahkan
akuades sebanyak 25 mL. Ulangi metode ini sebanyak 3 kali. Gelas kimia 25 mL
menghasilkan nilai volume sebesar 25.0994 mL. Tingkat eror menunjukkan nilai 0.37
% (perhitungan terlampir). Nilai ini merupakan salah satu nilai terkecil dari semua
percobaan yang telah dilakukan. Hal ini berarti pada kalibrasi Buret memiliki tingkat
ketelitian yang tinggi
Percobaan kalibrasi pipet ukur dilakukan dengan cara metode triplo. Hal ini
dilakukan dengan cara menimbang gelas kimia 50 mL dalam keadaan kosong.
Kemudian gelas diisi akuades sebanyak 10 mL yang diambil menggunakan pipet ukur.
Percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali. Hasil perhitungan gelas yang diisi 10 mL
bernilai 13.876 mL. Hasil perhitungan eror bernilai 0.38 %. Nilai yang di dapatkan
hampir sama saat menghitung eror pada perhitungan buret. Hal ini berarti pada kalibrasi
pipet ukur juga memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Percobaan kalibrasi labu ukur dilakukan dengan cara metode triplo. Hal ini
dilakukan dengan cara menimbang labu ukur ukuran 100 mL dalam keadaan kosong.
Kemudian labu diisi dengan akuades sebanyak 100 mL. Percobaan ini dilakukan
sebanyak tiga kali. Hasil perhitungan volume air menunjukkan angka 97.394 mL.
Tingkat eror menunjukkan angka 2.60 %. Nilai yang didapatkan juga kecil ada
kemungkinan hal ini hamper mendekati ketelitian.
Percobaan kalibrasi gelas ukur dilakukan dengan cara metode triplo. Hal ini
dilakukan dengan cara menimbang gelas ukur 50 mL dalam keadaan kosong. Kemudian
gelas diisi dengan akuades sebanyak 50 mL. Percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali.
Hasil perhitungan volume menunjukkan nilai 45.973 mL. Nilai eror berkisar 8.05 %.
Eror terjadi karena saat melakukan penimbangan yang kedua dan ketiga, terdapat air
yang menempel pada labu ukur .
Percobaan kalibrasi gelas kimia 50 mL dilakukan dengan cara metode triplo.
Percobaan diawali dengan menimbang massa gelas kimia kosong. Kemudian gelas diisi
dengan akuades sebanyak 50 mL secara bertahap. Lakukan secara 3 kali berturut-turut.
Hasil volume air bernilai 49.363 mL. Kemudian tingkat eror pada volume adalah 9.72
%. Hal ini terjadi karena saat penimbangan, neraca analitik menunjukkan nilai yang
berubah- ubah. Selain itu, faktor yang lain adalah adanya air yang tertinggal di gelas
saat melakukan penimbangan dan adanya zat pengotor.
Kalibrasi dilakukan secara triplo agar dapat diketahui perbedaan apa yang di
dapatkan, menetukan rata-rata dari setiap percobaan yang dilakukan dan
membandingkan setiap percobaan dari segi ketelitian yang diperoleh. Alasan mengapa
perlu melakukan kalibrasi pada praktikum kali ini, karena agar kita mengetahui hasil
pengukuran yang akan dilakukan akurat atau tidak, jika tidak melakukan kalibrasi
menyebabkan suatu produk atau barang yang akan digunakan tidak akurat dan konsisten
dengan intrumen lainnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Dari beberapa percobaan kalibrasi diatas, dapat kita simpulkan pada saat
melakukan kalibrasi sebaiknya dilakukan dengan teliti dan benar saat menggunakan alat
kalibrasi tersebut, agar tidak kerjadi kesalahan saat melakukan perhitungan dan saat
menganalisa alat harus dalam keadan kering dan bersih, dari yang didapatkan percobaan
kalibrasi buret dan pipet ukur merupakan percobaan yang tingkat erornya rendah. Hal
ini menunjukkan bahwa pada percobaan kalibaris ini, tingkat ketelitiannya tinggi.
Sedangkan pada percobaan kalibrasi gelas kimia memiliki tingkat eror yang tinggi. Hal
ini berarti saat melakukan kalibrasi ini, tingkat ketelitiannya cukup rendah.

5.2. SARAN
Saat menggunakan peralatan laboratorium disarankan sebelum digunakan dalam
kondisi kering. Pada praktikum kemarin, ada beberapa alat laboratorium sedikit basah
agar tidak terjadi kesalahan saat ditimbang dengan neraca analitik.
DAFTAR PUSTAKA
.

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/750/k-a-l-i-b-r-a-s-i
Irawan, A. (2019). Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjamin Mutu Hasil Pengukuran
dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Indonesian Journal Of Laboratory.

Jonathan, L. (2020). Kalibrasi. Cikarang: Fukuda Technology.

Lembeck, J. (1974). The Calibration of Small Volumetric Lboratory Glassware (NBSIR 74-
461). National Bureau of Standards, Washington, DC.

LEONARDO, C. S. (2021). Analisis kalibrasi pengukuran dan ketidakpastian sound level


meter. Jurnal Teknik Industri, 8(1).

Lorafice, S. (2009). Traceability and uncertainty analysis in volume measurements.


Measurement 42, 1510-1415.
LAMPIRAN

1. Perhitungan piknometer

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟


Volume air = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

10.1094 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,0863 𝑔/𝑚𝐿

= 9.3062 𝑚𝐿

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


% Eror =| 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 | 𝑥 100%
9.3062−10
|
= 10 | 𝑥 100%
= 6.93%

2. Perhitungan kalibrasi buret

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟


Volume air = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

27.2599 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,0863 𝑔/𝑚𝐿

= 25.094 𝑚𝐿

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


% Eror =| 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 | 𝑥 100%
25.094−25
=| | 𝑥 100%
25

= 0,37 %

3. Perhitungan Kalibrasi Pipet Ukur

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟


Volume air = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

15.0735 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,0863 𝑔/𝑚𝐿

= 13.876 𝑚𝐿
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
% Eror =| 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 | 𝑥 100%
13.876−10
|
= 10 | 𝑥 100%
= 0,38%

4. Perhitungan Kalibrasi Labu Ukur 100 mL

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟


Volume air = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

105.8 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,0863 𝑔/𝑚𝐿
= 97.394 𝑚𝐿

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


% Eror =| 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 | 𝑥 100%
97.394−100
|
= 100 | 𝑥 100%
= 2.60 %

5. Perhitungan Kalibrasi Gelas Ukur

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟


Volume air = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

49.9406 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,0863 𝑔/𝑚𝐿

= 45.973 𝑚𝐿

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


% Eror =| 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 | 𝑥 100%
45.973−50
|
= 50 | 𝑥 100%
= 8.05 %
6. Perhitungan Kalibrasi Gelas Kimia

𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟


Volume air = 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑖𝑟

49.2781 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 1,0863 𝑔/𝑚𝐿

= 45.363 𝑚𝐿

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠


% Eror =| 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 | 𝑥 100%
45.363−50
|
= 50 | 𝑥 100%
= 9.27 %
Labu Ukur 100 mL
Gelas Kimia 50 mL

Buret Piknometer 10 mL

Gelas Ukur 50 mL Gelas Ukur 250 mL

Anda mungkin juga menyukai