Anda di halaman 1dari 31

PEMBACAAN DAN KALIBRASI

ALAT UKUR VOLUME


LATAR BELAKANG
Bekerja di laboratorium analisis sangat menuntut ketepatan. Alat pengukur
volume yang memenuhi spesifikasi NIST (National Institute of Standards and
Technology) dipercaya keakuratannya oleh dunia dan bisa dibeli. Namun, karena
harganya sangat mahal, jarang laboratorium analitik mempunyai alat yang memenuhi
spesifikasi tersebut. Banyak perusahaan menawarkan alat pengukur volume dengan
harga lebih murah tapi tidak memenuhi standar kalibrasi. Selain itu, kemungkinan
terjadi kesalahan kalibrasi alat bisa disebabkan oleh pemuaian baik dari bejana kaca
itu sendiri maupun dari larutan yang dikandungnya. Oleh karena itu, sebelum
digunakan, alat kaca perlu dikalibrasi terlebih dahulu. Air digunakan sebagai bahan
pembanding dalam kalibrasi alat kaca volumetrik karena kebanyakan kerja analitik
mencakup larutan berair. (Underwood, 2002)
TUJUAN

 Tujuan
 Untuk mengetahui macam alat ukur volume
 Untuk mengetahui cara pembacaan alat ukur volume
 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kalibrasi
 Untuk mengetahui cara melakukan kalibrasi pada alat ukur volume
RUMUSAN MASALAH

 Rumusan Masalah
 Apa saja alat ukur volume ?
 Bagaimana cara pembacaan alat ukur volume?
 Apa itu kalibrasi?
 Bagaimana cara kalibrasi alat ukur volume
 Mengapa perlu dilakulan kalibrasi pada alat ukur volume?
MACAM ALAT UKURVOLUME DARI KETELITIAN
TINGKAT RENDAH KE TINGKATTINGGI

GELAS PIPET PIPET VOLUME /


UKUR UKUR PIPET GONDOK

LABU
BURET UKUR
CARA MENGETAHUI PEMBACAAN VOLUME
Perlu kita ketahui cara pembacaan volume larutannya.
Karena jika terjadi kesalahan akan mengakibatkan hasil analisa atau
perhitungan yang tidak akurat. Salah satu yang harus kita ketahui
adalah pembacaan MINISKUS.
Miniskus adalah batas lengkungan cairan pada alat ukur. Miniskus
dibagi menjadi dua yaitu:
 miniskus atas
 miniskus bawah.
KAPANKAH KITA MENGGUNAKAN MINISKUS ATAS
ATAU BAWAH UNTUK PEMBACAAN VOLUME ?
Miniskus atas digunakan apabila larutan yang diukur memang memiliki
miniskus atas dan juga untuk larutan berwarna. Sedangkan untuk miniskus bawah
digunakan untuk membaca volume di alat ukur jika larutan berwarna bening atau
masih jelas dan pastinya memiliki miniskus bawah.

Pada pembacaan skala, miniskus haruslah sejajar dengan mata kita. Seperti
pada gambar di bawah yang terlihat garis lurusnya :
KALIBRASI ALAT UKURVOLUME

Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan keluaran


atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran volume agar sesuai dengan
besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu(Pyzdek 2003).
Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur bobot suatu
volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini
kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran
volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.
DEFINISI

• Kalibrasi adalah proses untuk memastikan hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan
oleh suatu alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang diukur (Wilkipedia,
The Free Encyclopedia)
• Kalibrasi dilakukan terhadap alat yang berhubungan dengan faktor kuantitatif (neraca, alat-
alat volumetrik,dll)
PEMBERSIHAN ALAT KACA

• Peralatan berskala sempurna bersih & bebas lemak

• Cara cek: Isi alat kaca dengan akuades & dikeluarkan:


bersih-----tinggal lapisan air tak terputus
Kotor------air mengumpul dalam bentuk
tetesan
BAHAN PEMBERSIH
• Sabun/detergen sintetik
• Campuran natrium bikromat dalam asam sulfat

Dlm beker 600 mL (20-25 g Na2Cr2O7 + 15 mL H2O + 450 mL


H2SO4)
• Air raja (u/ very greasy & dirty)

Campuran H2SO4 pekat + HNO3 fuming


• Larutan KOH (a very effective de-greasing agent )

100 g KOH dlm 50 mL akuades + MeOH teknis hingga 1 L


PRINSIP KALIBRASI

• Air merupakan zat pembanding dalam kalibrasi


• Prinsip:
“penentuan volume air yg dimuat atau dikeluarkan berdasarkan berat dan densitas air”
• Satuan volum yg umum digunakan:
liter (L) & mililiter (mL)
DENSITAS AIR
• Volum 1 g air ditimbang pada berberbagai
temperatur
Co mL Co mL oC mL

10 1.0016 17 1.0023 24 1.0036

11 1.0017 18 1.0025 25 1.0038

12 1.0018 19 1.0026 26 1.0041

13 1.0019 20 1.0028 27 1.0043

14 1.0020 21 1.0030 28 1.0046

15 1.0021 22 1.0032 29 1.0048


16 1.0022 23 1.0034 30 1.0051
CARA-CARA KALIBRASI

1. Kalibrasi langsung (absolut)

2. Kalibrasi tak langsung


KESALAHAN UMUM DALAM KALIBRASI
1. Pemanasan isi alat gelas berskala
2. Kesalahan dalam waktu pengeringan setelah pengaliran fluida
3. Mengganggu sisa fluida yg semestinya tinggal dalam ujung alat gelas
berskala

4. Kurang hati-hati dalam penanganan bejana


TATA CARA KALIBRASI
Contoh: Kalibrasi Buret
1. Buret benar-benar bersih
2. Keran penutup diberi pelumas dgn baik
3. Isi buret dgn air & cek kebocoran
4. Catat volum tepat meniskus & temperatur
5. Alirkan kira-kira 10 mL ke botol yg telah diketahui
beratnya
6. Catat pembacaan akhir buret
7. Catat berat akhir botol
8. Volum koreksi = Vnyata -Vsemu
Contoh soal
MENISKUS

• Meniskus: pengamatan sejajar dan satu garis lurus dengan objek yang diamati

• Kesalahan yang dilakukan dalam membaca meniskus---------kesalahan


paralaks

Tata cara kalibrasi


CONTOH SOAL

Dilakukan kalibrasi terhadap sebuah buret pada temperatur 30 0C. Buret diisi dengan
akuades hingga tepat pada skala 0 mL, kemudian akuades dialirkan ke dalam botol timbang
bermassa 62.58 g sebanyak 10.1 mL. Botol kmd ditimbang dan massanya menjadi 72.83 g.
Berapa volum koreksi yg harus disematkan pada buret tersebut?

Jawaban
• JAWAB:
Pembacaan buret:
awal :0 mL
akhir : 10.1 mL
Volum semu :10.1 mL
Berat botol:
Awal : 62.58 g
Akhir : 72.83 g
Berat air : 10.25 g
Temperatur : 30 oC
Densitas : 1 g : 1.0051 mL = 0,9949 g/mL
Volume sebenarnya : 10.30 mL
Koreksi : + 0.2 mL
SOAL
1. Dilakukan kalibrasi terhadap sebuah pipet gondok 25
mL pada temperatur 20 oC. Pipet diisi dengan akuades
hingga tepat pada tanda batas kemudian akuades
dialirkan ke dalam botol timbang bermassa 70.63 g.
Botol kmd ditimbang dan massanya menjadi 95.83 g.
Berapa volum koreksi yg harus disematkan pada pipet
gondok tersebut?
2. Sebuah labu ukur 100 mL dgn massa 105.55 g diisi
dengan akuades hingga meniskus dengan tanda batas
dan kemudian ditimbang. Bila massa labu ukur menjadi
206.13 g. Berapakah volum koreksi pada labu ukur
tersebut bila kalibrasi dilakukan pada temperatur 25
oC?
PERCOBAAN PADA PIPET UKUR
PERCOBAAN PADA BURET
PERCOBAAN PADA LABU UKUR
DATA PENGAMATAN

 Pada PipetVolume
DATA PENGAMATAN

 Pada Buret
DATA PENGAMATAN

 Pada Labu Ukur


KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan peneraan alat-alat gelas
laboratorium seperti buret, pipet volume, maupun labu takar adalah Kalibrasi atau
peneraan adalah memeriksa instrumen terhadap standar yang diketahui untuk
selanjutnya mengurangi kesalahan dalam ketelitiannya. Peneraan volumetric
dilakukan untuk mengetahui ukuran volume standar alat-alat yang ada didalam
laboratorium agar alat-alat tersebut dapat diketahui apakah masih layak pakai atau
sudah tidak layak pakai dan untuk menciptakan long life dari alat tersebut.

 PipetVolume
 25 mL yaitu W0 = 24,976 g; Wt = 24,94 g;Vt = 25,05 mL;V0 = 25,04 mL
dengan penyimpangan sebesar -0,07 mL.
KESIMPULAN

 Pada Buret
 10 mL nilai W0 = 10,212 g;Wt = 10,20 g;Vt = 10,24 mL;V0 = 10,23 mL
 20 mL nilai W0 = 20,050 g;Wt = 20,028 g;Vt = 30,182 mL;V0 = 30,175 mL.
 30 mL nilai W0 = 30,082 g;Wt = 30,050 g;Vt = 30,182 mL;V0 = 30,175 mL
 40 mL nilai W0 = 40,116 g;Wt = 40,073 g;Vt = 40,250 mL;V0 = 40,240 mL
 50 mL nilai W0 = 49,963 g;Wt = 49,939 g;Vt = 50,130 mL;V0 = 50,118 mL
 Batas penyimpangan volume 10 mL hingga 50 mL masing yaitu -0,26 mL; - 0,11
mL; -0,20 mL;-0,27 mL dan -0,14 mL
KESIMPULAN

 Pada Labu Ukur


 yaitu W0 = 49,59 g; Wt = 49,49 g; Vt = 49,71 mL dan V0 =
49,70 mL dengan penyimpangan senilai 0,26 mL.

Anda mungkin juga menyukai