Oleh :
TIARA KUSUMA NINGRUM
Pengertian
VALIDASI
• mengetahui sejauh mana penyimpangan yang tidak dapat dihindari dari
suatu metode pada kondisi normal dimana seluruh elemen terkait telah
dilaksanakan dengan baik dan benar.
• dapat diperkirakan dengan pasti tingkat kepercayaan yang dihasilkan
oleh suatu metode pengujian.
VERIFIKASI
• untuk melakukan konfirmasi ulang terhadap metode standar
Variasi Hasil Pengujian Kimia
Faktor penyebabnya:
– Faktor laboratorium (lingkungan, peralatan,
reagen, fasilitas)
– Faktor metode analisis (validasi/konfirmasi)
– Pengumpulan dan pengolahan data (pengamatan,
pengolahan dan interprestasi)
– SDM (supervisi, kompetensi)
Verifikasi Versus Validasi
Validasi :
• Berlaku untuk metode non standar
• Berlaku untuk metode standar yang modivikasi
• Berlaku untuk metode yang dibuat/dikembangkan sendiri
Siapa Yang Melakukan Validasi Metode?
Repeatability
(lab sama, analis
sama)
intra reproducibility
Presisi (lab sama, analis berbeda)
Reproducibility
(ada yang berbeda )
Inter reproducibility
(lab berbeda, analis
berbeda)
Simpangan Baku (s)
Ex : X (X-Xrerata) (X-Xrerata)²
68,2 0,8 0,6
67,5 0,1 0,0
66,6 -0,8 0,7
67,0 -0,4 0,2
66,8 -0,6 0,4
68,5 1,1 1,1
Jumlah 404,6 3,0
Rerata 67,4
Simpangan Baku Relatif (RSD) & Koefesien Variasi (CV)
Persamaan Horwitz
• Reproducibility Metode
Konsentrasi 1 % C = 0,01
Konsentrasi 1 ppm C = 10-6
0,66 x CVHorwitz
Persamaan Horwitz
- Tingkat presisi selain mengevaluasi cermat yang berasal dari metode, juga
yang berasal dari operator
- Dilakukan sama dengan repeatability, hanya dilakukan oleh operator yang
berbeda dan waktu pelaksanaan yang berbeda
- Metode memiliki intra reproducibility yang baik jika %RSD≤ 2/3 x CVHorwitz
Inter Reproducibility
dimana :
= rata-rata hasil pengujian
μ = nilai benar dari CRM
Akurasi dapat ditentukan melalui berbagai cara:
Perbandingan
CRM dengan
Metode Lain
Standar
Adisi
Contoh CRM untuk penentuan trueness dan bias
Certified Value : (10,0 ± 0,953) μg/L
Metode akurat :
hasil pengujian
Hasil pengujian metode 1 & 2 tidak
Perbandingan metode 1 & 2 di berbeda signifikan
dengan Metode uji dengan
Lain student (t)-test
suatu
kumpulan data
dibandingkan
terhadap suatu
nilai tunggal
dua
Uji t
kumpulan
untuk data
data
berpasangan
(paired test)
Uji-t Untuk Suatu Kumpulan Data
( − µ) 𝑛
t =
𝑠
Keterangan :
= nilai rata-rata
µ = nilai acuan
n = jumlah data
s = standar deviasi
Contoh : Suatu lab hendak menggunakan metode baru untuk analisis timbal
dalam minyak goreng. Diadakan percobaan untuk mengetahui akurasi
metoda baru tersebut dengan cara menguji contoh minyak goreng yang
telah di-spiked dengan 25 ppb timbal menggunakan metode baru tsb.
(25,22− 25) 5
t = = 0,50
0,978
Untuk menguji apakah dua nilai rata-rata, x1 dan x2 berbeda secara nyata,
maka t dihitung menurut rumus:
(𝑥ഥ1 − 𝑥ഥ2)
𝑡= 𝑛1 − 1 𝑠12 + 𝑛2 − 1 𝑠22
1 1 𝑠=
𝑠 + (𝑛1 + 𝑛2 − 2)
n1 n2
Contoh : Perbandingan antara dua metode analisis analit x dari suatu contoh
memberikan data sbb:
Metode 1: rata-rata = 5,49; s1 = 0,19
Metode 2: rata-rata = 6,23; s2 = 0,22
Dari masing-masing metode diperoleh 5 data
Apakah hasil dari kedua metode tersebut berbeda secara nyata?
Lanjutan
(6,23−5,49)
𝑡= = 5,69 𝑠=
5−1 0,192+ 5−1 0,222
= 0,206
1 1
0,206 + (5+5− 2)
5 5
Nilai kritis dari tabel dengan derajat bebas = 8 (n1+n2-2), diperoleh t8= 2,31
(P=0,05)
Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak. Berarti hasil kedua metode
berbeda secara nyata
Uji-t Untuk Data Berpasangan (Paired Test)
𝑑ഥ 𝑛
𝑡=
𝑠𝑑
Keterangan :
Nilai kritis dari tabel dengan derajat bebas = 9 (n - 1), diperoleh t9 = 2,26 (P=0,05)
Karena nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak. Berarti hasil kedua metode
berbeda secara nyata
Penerapan Uji-t pada Data
Hasil Validasi Metode
Analisis
𝐶𝑠𝑝𝑖𝑘𝑒 − 𝐶𝑠𝑝𝑙
Recovery (%) = x 100
𝐶1
Keterangan :