85
dengan standar deviasi. Komponen lain dapat dicirikan oleh standar
penyimpangan, dievaluasi dengan cara diasumsikan mengikuti
probabilitas distribusi berdasarkan pengalaman atau informasi
lainnya. Panduan ISO menggolongkan dalam kasus sebagai Tipe A
dan Tipe B.
Dalam banyak kasus dalam analisis kimia, pengukuran
identik dengan penentuan konsentrasi dari analit. Namun analisis
kimia digunakan untuk ukuran yang lain misalnya warna, pH, dan
lain-lain, oleh karena itu istilah umum "ukur" akan digunakan.
Definisi ketidakpastian yang diberikan di atas berfokus pada kisaran
nilai-nilai yang cukup yakin bisa dihubungkan ke
86
Ketidakpastian komponen kemudian digabung menjadi
ketidakpastian keseluruhan, hal itu mungkin diperlukan untuk
mengambil tiap sumber ketidakpastian dan memperlakukan secara
terpisah untuk memperoleh kontribusi dari sumber tersebut. Masing-
masing kontribusi ketidakpastian disebut sebagai komponen
ketidakpastian. Ketika dinyatakan sebagai standar deviasi,
komponen ketidakpastian dikenal sebagai ketidakpastian baku. Jika
ada hubungan antara setiap komponen maka ini harus
diperhitungkan dengan menentukan kovarians tersebut. Namun,
seringkali memungkinkan untuk mengevaluasi efek gabungan dari
beberapa komponen.
87
dakpastian hasil pengukuran lain yang mungkin tergantung pada
kuantitas itu.
88
rata-rata karena beberapa kesalahan acak. Nilai yang tepat dari
random error timbul dari efek tidak dapat diketahui.
Kesalahan sistematis didefinisikan sebagai komponen
kesalahan yang, dalam perjalanan dari sejumlah analisis dari ukur
yang sama, tetap konstan atau bervariasi dengan cara yang dapat
diprediksi. Ini tidak tergantung dari jumlah pengukuran dibuat dan
karenanya tidak dapat dikurangi dengan meningkatkan jumlah
analisis di bawah konstan kondisi pengukuran.
89
mengevaluasi pengukuran yang dihasilkan, efek keti-dakpastian
sistematis dengan ketidakpastian acak sedemikian rupa sehingga
efeknya dapat ditentukan secara statistik. Misalnya, efek suhu dapat
menyebabkan peningkatan kebisingan termal acak dalam hasil
pengukuran.
90
Ketidakpastian baku tipe B, simpangan baku adalah
ketidakpastian itu sendiri, namun dikoreksi terhadap distribusi
probabilitas nilai tersebut. Beberapa distribusi yang menyumbang
ketidakpastian adalah:
1. Distribusi normal
Gambar 7.1 menunjukkan kurva yang mengikuti distribusi
normal.
91
2. Rectangular distribusi
Distribusi rectangular yaitu hasil pengukuran memiliki
probabilitas yang sama berada di tempat dalam rentang -ai ke
ai. Rumus yang mengikuti distribusi rectangular adalah:
3. Distribusi berbentuk U
Distribusi berbentuk U, hasil pengukuran memiliki
kemungkinan yang lebih tinggi menjadi beberapa nilai di atas
atau di bawah rata-rata daripada berada di median)
92
Gambar 7.3 Kurva distribusi berbentuk U
93
4. Distribusi triangular
Distribusi triangular yaitu distribusi non-normal dengan
linear dari maksimum ke nol. contoh: Alternatif untuk
persegi panjang atau distribusi normal bila distribusi
diketahui di pusat dan memiliki nilai yang diharapkan
maksimum.
94
Gambar 7.5 Gabungan persamaan dan jenis distribusi
95
suatu faktor pencakupan (k) ketidakpastia n untuk mendapatkan
nilai ketidakpastian diperluas (U) dengan tingkat kepercayaan
tertentu. Untuk kebanyakan kasus, disarankan untuk menggunak an
nilai k=2 (atau tepatnya 1,96) yang akan memberikan tingkat
kepercayaan 95%. Tapi ini hanya berlaku jika nilai perhitungan
ketidakpastian gabungan didasarkan pada data dengan derajat bebas
efektif yang cukup besar (≥ 6). Jika derajat bebas efektif kecil (< 6),
maka perlu nilai k yang lebih besar, yang dapat diperoleh dari nilai
t-student.
96
2. Tipe B yaitu ketidakpastian berdasarkan informasi/ data yang dapat
dipercaya, contoh: sertifikat.
Ketidakpastian baku (μ) untuk tipe A diperoleh melalui persamaan: