Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM I

QUALITY CONTROL & VALIDASI


( PEMERIKSAAN PROTEIN DARAH)

Nama Kelompok :
1. Afni Haerunisa (P07134114001)
2. Anak Agung Ayu Amartiwi S (P07134114002)
3. Andini Dhea Monica (P07134114003)
4. Anggun Sari Mianti (P07134113004)
5. Anike Puspitasari (P07134114004)
6. Ari Irma Puju Astuti (P07134114005)
7. Asmah Wati (P07134114006)
8. Atin Mandela Faesal (P07134114007)
9. Baiq Anies Trisnasari (P07134114008)
10. Baiq Aryani Difayati (P07134114009)
11. Baiq lasmining Puji Rahayu (P07134114010)
12. Baiq Nila Kurnia Dewi (P07134114011)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
MATARAM
2016 / 2017
PRAKTIKUM QUALITY CONTROL
PEMERIKSAAN PROTEIN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN FOTOMETER
4010

I. TUJUAN
Untuk mengetahui dan melakukan quality control terhadap pemeriksaan protein
darah dengan menggunakan fotometer 4010.

II. PRINSIP METODE


Metode : Biuret
Ion Cupri (Cu) bereaksi dengan protein yang terdapat dalam sampel dalam suasana alkali
yang akan membentuk membentuk kompleks berwarna ungu. Absorben dari complex
tersebut sebanding dengan konsentrasi protein yang terdapat dalam sampel serum pasien.

III. DASAR TEORI


Quality Control ( QC) adalah salah satu komponen dalam proses kontrol dan
merupakan elemen utama dari sistem manajemen mutu. Memonitor proses yg
berhubungan dengan hasil tes serta dapat mendeteksi adanya error yang bersumber dari
alat , keadaan lingkungan atau operator. Memberikan keyakinan bagi laboratorium bahwa
hasil yg dikeluarkan adalah akurat & reliabel.
Dengan kata lain Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk
menjamin agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
memuaskan konsumen. Tujuan quality control agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai
dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa
mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan
perusahaan tidak rugi. Tujuan Pengusaha menjalankan QC untuk menperoleh keuntungan
dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi
bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang.
Quality control berarti memenuhi keinginan customer terhadap produk dan
service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut adalah :
a. Quality adalah kualitas produk dan kegiatan (aktifitas kerja)
b. Cost adalah biaya
c. Delivery adalah penyampaian (ketepatan dan cara)
d. Safety adalah keselamatan
e. Environment adalah ramah lingkungan
f. Dapat menjamin mutu pemeriksaan dengan biaya minimal
g. Prosedur QC dirancang atas dasar mutu yang diinginkan dari setiap metode
pemeriksaan
h. Menggunakan program QC validator dapat direncanakan 'control rules', jumlah
pengukuran bahan kontrol (N), kemampuan mendeteksi kesalahan dan derajat
penolakan palsu suatu metode pemeriksaan

Prosedur QC yang tepat dan penerapan yang benar sangat dibutuhkan untuk :
a. Memaksimalkan kualitas
b. Memudahkan interpretasi hasil kontrol
c. Mempercepat pengerjaan sampel pasien dengan proses analisa yang lebih efisien

Salah satu pemeriksaan yang membutuhkan quality control adalah pemeriksaan


protein total, dimana dalam laporan ini dibahas tentang pemeriksaan protein total dengan
menggunakan fotometer 4010.

Protein tersusun dari asam amino yang berkaitan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Tiga perempat zat padat dari tubuh adalah protein dengan fungsi yang berbeda-
beda. Protein yang diperiksa dalam laboratorium terdapat dalam darah, urine, saliva,
cairan pleural, pirotoneal, dan faeces. Pada praktikum ini, protein yang diperiksa
merupakan protein plasma. Protein plasma terdiri atas :

Albumin
Globulin
Fibrinogen
Terdapat sejumlah kecil dalam enzim, protein structural, dan metabolic (hormone
dan protein transfer).
IV. ALAT, BAHAN & SAMPEL
Alat & Bahan :
Tabung reaksi & rak tabung reaksi
Mikropipet
Blue tip & yellow tip
Photometer 4010
Tissue
Reagen total protein
Standar total protein

Sampel :

Serum

V. CARA KERJA
1. Pipet ke dalam masing-masing tabung

Bahan Blanko Standard (8 g/dl) sampel


Serum - - 20 l
Standard - 20 l -
Reagen 1 ml 1 ml 1 ml

2. Campur, inkubasi 10 menit pada suhu kamar (20-250C).


3. Baca absorbance standar terhadap blanko pada spektrofotometer 546 nm.
4. Optimum reaksi 30 menit
5. Mencatat hasilnya dan memasukkan nilai hasil pemeriksaan ke dalam kurva Levey
JenningS di lembar kerja
Nilai Rujukan : 6,6-8,7 g/dl
VI. HASIL
Konsentrasi standar (C Std) : 8 mg/dl
Absorbance standar (Abs Std) : 0,405
Absorbance sample (Abs Spl) : H1-H12
H1 : 0,376 H7 :0,445
H2 : 0,404 H8 :0,341
H3 :0,405 H9 :0,445
H4 :0,372 H10 : 0,333
H5 :0,289 H11 :0,449
H6 :0,382 H12 :0,443

FORMULIR HASIL UJI KETELITIAN-KETEPATAN

No Tanggal n xi xi-x (xi-x)2


1 1 April 2017 1 7,42 0,42 0,17
2 2 April 2017 2 7,92 -0,08 0,00
3 3 April 2017 3 8,00 -0,16 0,02
4 4 April 2017 4 7,34 0,50 0,25
5 5 April 2017 5 5,70 2,14 4,57
6 6 April 2017 6 7,54 0,30 0,90
7 7 April 2017 7 8,79 -0,95 0,90
8 8 April 2017 8 8,51 -0,67 0,44
9 9 April 2017 9 8,79 -0,95 0,90
10 10 April 2017 10 6,57 1,27 1,61
11 11 April 2017 11 8,86 -1,02 1,04
12 12 April 2017 12 8,75 -0,91 0,82
xi = 7,84 (xi-x)2 = 11,62

PERHITUNGAN :
A. Kadar Sampel (Xi)
0,376
Hari 1 : 8 / = 7,42 g/dl
0,405
0,404
Hari 2 : 8 / = 7,92 g/dl
0,405
0,405
Hari 3 : 8 / = 8,00 g/dl
0,405
0,372
Hari 4 : 8 / = 7,43 g/dl
0,405
0,289
Hari 5 : 8 / = 5,70 g/dl
0,405
0,382
Hari 6 : 8 / = 7,54 g/dl
0,405
0,445
Hari 7 : 8 / = 8,79 g/dl
0,405
0,341
Hari 8 : 8 / = 8,51 g/dl
0,405
0,445
Hari 9 : 8 / = 8,79 g/dl
0,405
0,333
Hari 10 : 8 / = 6,57 g/dl
0,405
0,449
Hari 11 : 8 / = 8,86 g/dl
0,405
0,443
Hari 12 : 8 / = 8,75 g/dl
0,405


Kadar sample rata-rata (X) =

,
=

= 7,84 g/dl
B. Standar Deviasi (SD)

()
SD =

,
=

,
=

= ,

= 1,02
C. Koefisien Variasi (CV)


CV =

,
=
,
=13,01

D. Batas 1SD, 2SD dan 3SD


Batas 1SD (X + 1SD) 7,84 + (1 x 1,02) = 8,86
7,84 - (1 x 1,02) = 6,82
Batas 2SD (X + 2SD) 7,84 + (2 x 1,02) = 9,88
7,84 - (2 x 1,02) = 5,80
Batas 3SD (X + 3SD) 7,84 + (3 x 1,02) = 10,54
7,84 + (3 x 1,02) = 4,42
E. Grafik Levy Jenning

11

10
Kadar
9 Mean
1SD+
8
2SD+
7 3SD+

6 1SD-
2SD-
5
3SD-
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
VII. PEMBAHASAN

Pada hari ke-1 didapatkan hasil 7,42 hal tersebut membuktikan bahwa ini
tidak keluar dari control dan begitu pula seterusnya sampai hari ke-4. Pada hari ke-5 hasil
menunjukkan bahwa data ke-5 dengan nilai 5,70 yang berarti bahwa nilai tersebut keluar
dari 2SD sehingga diartikan juga sebagai 12s. Kemudian pada hari ke-6 sampai hari ke-12
masih di dalam batas 1SD.
12s diartikan sebagai warning atau peringatan, akan tetapi hasil ini masih bisa
diterima. Hal ini disebabkan karena terjadinya kesalahan acak seperti reagen yang
kadaluarsa dan juga reagen yang digunakan kelompok kami adalah sisa dari praktikum
yang telah dilakukan sebelumnya sehingga bisa saja reagen yang digunakan sudah
terkontaminasi. Alasan kami menduga bahwa kesalahan yang terjadi merupakan
kesalahan acak karena padaa saat melakukan pemeriksaan protein darah tersebut, waktu
inkubasi tepat waktu sesuai dengan instruksi kerja kemudian kami memipet reagen dan
sample menggunakan mikropipet yang telah terkalibrasi jadi menurut kami kesalahan
tersebut murni merupakan kesalahan dari reagen yang digunakan.
Kesalahan acak yang mungkin saja terjadi lainnya seperti :
1. Instrumen yang tidak stabil
2. Variasi temperatur
3. Variasi reagen dan kalibrasi
4. Variasi teknik prosedur pemeriksaan : pipetasi, pencampuran, waktu inkubasi.
5. Instrument yang digunakan tidak bersih
6. Variasi operator/analis
Koefisien variasi (CV) dari uji kualitas control kimia (parameter protein darah)
didapatkan hasil 13,01. Hal tersebut berada diatas CV maksimum yang telah ditetapkan
untuk protein total yaitu 3. Koefisien variasi berkaitan dengan presisi (ketelitian) dari
suatu pemeriksaan. Presisi dari hasil suatu pemeriksaan diukur dari seberapa dekatnya
suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan berulang kali dengan sampel yang sama. Presisi
terutama dipengaruhi oleh kesalahan acak seperti yang ada diatas. Jadi hasil dai CV
tersebut sesuai karena kelompok kami memang telah mekakukan kesalahan dengan
menggunakan reagen sisa atau yang telah kedaluarsa yang mana hal tersebut merupakan
suatu kesalahan acak.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan data dari grafik Levy Jenning disamping dengan menggunakan


alat fotometer 4010 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peringatan (warning) 12s
yaitu pada hari ke-5.
IX. DAFTAR PUSTAKA

http://semar-septi.blogspot.co.id/2015/09/quality-control-qc-laboratorium-
klinik.html
http://www.infolabmed.com/2017/03/quality-control-apa-itu-quality-
control.html
X. DOKUMENTASI
Absorbance sample (Abs Spl) : H1-H12
H1 : 0,376 H7 :0,445
H2 : 0,404 H8 :0,341
H3 :0,405 H9 :0,445
H4 :0,372 H10 : 0,333
H5 :0,289 H11 :0,449
H6 :0,382 H12 :0,443

Blanko
XI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai