Anda di halaman 1dari 15

BIOLOGI MOLEKULER

Disusun Oleh : Kelompok 11

1. Ayu Yulianti 1713353001


2. David Martua Sitinjak 1713353002
3. Luthfiah Fitriani 1713353003
4. Trisa Fajar Melinda 1713353005
5. Meilinda Ayu Safitri 1713353010
6. Nunuk Susanti 1713353015
7. Sinta Pasilina 1713353023
8. Imas Noviana 1713353029
9. Tika Anggraini 1713353044
10. Diah Yulia Citra 1713353045
11. Andika Afri Arianto 1713353046

Program Studi Teknologi Laboratorium Medis


Sarjana Terapan
Pengertian Toxoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh


parasit obligat intraseluler yaitu Toxoplasma gondii, yang
dapat menyebabkan cacat bawaan (kelainan kongenital)
pada bayi dan keguguran (abortus) pada ibu hamil.
Parasit ini merupakan golongan protozoa yang hidup bebas
di alam, dimana pertama kali ditemukan pada limpa dan
hati hewan pengerat (rodensia)Ctenodactylesgondii(gundi)
di Sahara Afrika Utara Toxoplasma termasuk dalam phylum
Apicomplexa, kelas Sporozoa dan Subkelas Coccidia.
Hospes dan Nama Penyakit

Hospes definitif T.gondii adalah kucing an binatang sejenisnya (felidae). Hospes


perantaranya adalah manusia, mamalia lainnya dan burung.
Parasit ini menyebabkan :
1. Toxoplasmosis Kongenital yaitu infeksi bawaan yang didapat
sejak dilahirkan atau dalam kandungan.
2. Toxoplasmosis Akuisitayaitu infeksi yang didapat saat dewasa
ataupada orang dewasa dan biasanya tidak diketahui karena
jarang menimbulkan gejala.

Penyebaran
Prevalensi toksoplasmosis di berbagai daerah Indonesia berkisar
antara 2-51%
Morfologi Toxoplasma gondii

Toksoplasma gondii terdapat dalam tiga bentuk yaitu takizoit (bentuk proliferatif), kista
(berisi bradizoit) dan ookista(berisi sporozoit)
Siklus HidupToxoplasma gondii
1. Dalam epitel usus halus kucing berlangsung daur aseksual yang
menghasilkan takizoit dan daur seksual yang menghasilkan ookista yang
dikeluarkan bersama tinja.

2. Bila ookista tertelan oleh mamalia lain atau burung (hospes perantara)
maka berbagai jaringan hospes perantara membentuk kelompok trofozoit
yang membelah secara aktif disebut takizoit.

3. Kecepatan membelah takizoit berkurang berangsur dan terbentuklah


kista yang mengandung bradizoit (bentuk yang membelah perlahan).
Masa ini adalah masa infeksi klinis menahun yang biasanya merupakan
infeksi laten. Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual,
tetapi dibentuk stadium istirahat, yaitu kista jaringan.
Cara Infeksi Toxoplasma gondii

1. Pada toxoplasma kongenital transmisi Toxoplasma kepada janin terjadi melalui


plasenta, bila ibunya mendapat infeksi primer waktu hamil.

2. Pada toxoplasmosis akuisista infeksi dapat terjadi, bila makan daging mentah atau
kurang matang yang mengandung kista jaringan atau takizoit Toxoplasma. Pada orang
yang tidak makan daging pun dapat terjadi infeksi bila ookista yang dikeluarkan
dengan tinja kucing tertelan.

3. Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium pada orang yang bekerja dengan binatang
percobaan yang terinfeksi T.gondii,melalui jarum suntik dan alat lab lain yang
terkontaminasi. Ibu hamil tidak dianjurkan bekerja dengan T.gondii yang hidup.

4. Infeksi dapat terjadi dengan transplantasi organ dari donor yang menderita
toxoplasmosis laten.

5. Transfusi darah lengkap juga dapat menyebabkan infeksi.


Diagnosis Laboratorium Toxoplasmosis

1. Test Serologi
a) IgG dapat diperiksa oleh insinyur sabin Fieldman Dye Test (DT)
IgG muncul pada 1-2 minggu pertama infeksi dan biasanya bisa bertahan selama
bertahun-tahun atau seumur hidup. Namun, pada pasien immunocompromised level
IgG tidak bisa terdeteksi.
b) IgM dapat diperiksa dengan teknik ganda sandwich ELISA, IFA dan
aglutinasi imunosorben assay (ISAGA).
IgM muncul segera setelah infeksi dan menghilang dalam beberapa bulan. 11 Dalam
beberapa kasus IgM dapat dideteksi selama> 12 tahun, oleh karena itu serum IgM hasil
positif masih perlu tes lain untuk menentukan apakah infeksi akut atau kronis
berlangsung
c) IgA terdeteksi pada infeksi akut pada orang dewasa dan infeksi bawaan.
IgA bisa ada selama kurang lebih 1 tahun. Dalam pemeriksaan infeksi toksoplasmosis
bawaan IgA lebih sensitif.
d) IgE terdeteksi oleh ELISA secara akut infeksi pada orang dewasa dan
infeksi bawaan dan berfungsi sebagai tes tambahan untuk mengidentifikasi
infeksi akut.
e) Uji Aglutinasi (Tes AC / HS)
Menggunakan dua persiapan antigen, yaitu tachyzoit yang diperbaiki dengan metanol
(antigen AC) yang mengindikasikan akut infeksi dan tachyzoit yang difiksasi formalin
(antigen HS) itu menunjukkan infeksi kronis.
Tabel 1. Interpretasi hasil pemeriksaan serologis toksoplasmosis (laboratorium biasa)

Hasil IgG Hasil IgM Relevansi klinik

Negatif Negatif Belum pernah terinfeksi T.gondii.


Laboratorium serial tiap bulan (setidaknya trimester 2)
Bila serokonversi, potensial untuk transmisi infeksi pada janin.

Positif Negatif Pada trimester satu atau ke dua, umumnya menunjukkan infeksi
sudah terjadi sebelum kehamilan.a

Negatif Positif atau ekuifokal Awal infeksi akut


Atau positif palsu
Ulangi pada lab yang direferensikan (Sabin Feldman dye test)

Positif Positif atau ekuifokal Infeksi akut atau infeksi kronis, periksa IgG Avidity
2. PCR
PCR bisa mendeteksi DNA T.gondii di jaringan otak, cairan serebrospinal, cairan
ketuban, aqueous humor dan cairan vitreous dan Bronchoalveolar Lavage (BAL).
pasien dengan sensitivitas ensefalitis toksoplasma PCR mencapai 100%.

3. Pemeriksaan histologi
Teknik pewarnaan Immunoperoxsidase dapat menunjukkan pembentukan
tachyzoite di bagian jaringan atau tubuh yang terinfeksi cairan.

4. Isolasi T. gondii
Diagnosis pasti toksoplasmosis bisa didirikan oleh isolasi parasit
dari cairan tubuh (darah, CSF, BAL) atau biopsi jaringan.
Pemeriksaan ini tidak praktis karena kultur yang diambil sampel
sekitar 6 bulan.
Jurnal Pemeriksaan Biologi Molekuler Toxoplasmosis

Tujuan
Penelitian ini bertujuan menentukan adanya Toxoplasma gondii pada ayam kampung
secara molekuler dengan metode Polymerase chain reaction (PCR) berdasarkan gen
stage spesifik takizoit danbradizoit.

Gena sag-1 dan bag-1 Toxoplasma gondii


GenSAG1merupakangenstagespesifiktakizoitsedangkangenBAG1merupakan gen stage
spesifik bradizoit. KeberadaanT.gondiistadiumtakizoitpada inang menimbulkan
infeksi akut, sedangkan stadium bradizoit yang berada di dalam sista jaringan
inang, menetap seumur hidup(dormant)didalamselinangdanmenimbulkan
infeksilaten(Jonesetal.,2003;Dubey,2007).Primer untuk SAG1 dan BAG1 dirancang
menggunakan program Web-base Primer 3. Isolasi DNA dari jantung dan otak ayam
kampung menggunakan pure-link
genomicisolationkit.AmplifikasiDNAdenganmetodePCRmenggunakansepasangprimerSA
G1 dan BAG1 sebagai dasar diagnosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa primer
SAG1 dan BAG1 berhasil mengamplifikasi DNA T. gondiipada ayam kampung.
Metode Penelitian dan Cara Analisis

Sampel penelitian berupa organ jantung dan otak ayam kampung berumur sekitar enam
bulan berasal dari sembilan kabupaten di Bali (Badung, Bangli, Buleleng, Kota Denpasar,
Gianyar, Jembrana, Karangasem, Klungkung, Tabanan). Pemilihan sampel jantung dan otak
karena organ ayam kampung ini paling banyak terdeteksi T.gondii (Suwanti, 2005)

1. Pada penelitian initiap 10 jantung dan otak ayam kampung dari masing-masing kabupaten
digabung menjadi satu untuk dilakukan isolasi DNAsesuai prosedur“pure-
linkgenomicisolationkit”.
2. Membbuat design primer SAG-1 dan BAG-1 sesuaiprogram“Web- basePrimer3”.
3. Amplifikasi sekuen spesifik dilakukan dengan menggunakan primer yang telah
didesainuntukgenSAG1danBAG1sepertidi atas dengan metode PCR reaction mix (Yuwono,
2006; Sudjadi, 2008).
Hasil Penelitian

•Pita DNA hasilamplifikasiDNAtakizoitdenganprimerSAG1 mempunyaipanjang600-


700bp,DNAtakizoitmerupakanDNA murniT.gondii.
HasilsekuensingamplifikasigenSAG1takizoitisolatlokaladalah612bp.

Gambar1 :HasilAmplifikasiDNA T gondiipadaayamkampungdengan primer SAG1.


Keterangan :
M.Marker;1.AyamKarangasem;2.AyamBadung;3.AyamKotaDenpasar;4.AyamTabanan;5.AyamBangli;
6.Ayam Klungkung; 7.Ayam Buleleng; 8.Ayam Gianyar; 9.Ayam Jembrana; 10.Kontrol negatif;K.Takizoit.
Pita DNA hasil amplifikasi T.gondii pada ayam kampung dengan primer SAG1
(Gambar1), tampak posisinya lebih rendah dari DNA kontrol positif (DNA takizoit).Hal ini kemungkinan
sekuen T.gondii pada ayam kampung teramplifikasi sedikit lebih pendek dari DNA takizoit isolat lokal.

Walaupun demikian ternyata dari hasil penelitian ini berhasil mengamplifikasiD NAT .gondii sebagai dasar
untuk mendiagnosis T.gondii pada ayam kampung.
•Pita DNA hasil amplifikasi T.gondii pada ayam kampung dengan primer
BAG1(Gambar 2), tampak posisinya lebih tinggi dari DNA kontrol (DNA takizoit
Isolat lokal). Hal ini kemungkinan sekuen T gondii pada ayam kampung teramplifikasi
sedikit lebih panjang dari sekuen takizoit isolat lokal. Hasil sekuensing dari amplifikasi
gen BAG1 takizoi tsolat lokal adalah 470 bp.

Hasil penelitian Susantoetal.,2002 dengan amplifikasi genB1 dan P30 T.gondii


menggunakan metode PCR memberi hasil pita yang spesifik dan tidak spesifik
tergantung siklus yang digunakan dan penentuan suhu annealing.

Gambar2 :Hasilamplifikasi DNA T gondiipadaayamburasdengan primer BAG1.


Kesimpulan Penelitian

Disimpulkanbahwa primer SAG1 danBAG1 denganmetodePCR


berhasilmengamplifikasiDNAT.gondiisebagaidasar
diagnosistoksoplasmosispadaayamkampung.

Anda mungkin juga menyukai