ZAT ADIKTIF
ALKOHOL
ZAT ADIKTIF
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang
apabila dikonsumsi oleh organisme hidup, maka
dapat menyebabkan kerja biologi serta
menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya
secara terus-menerus
Pendahuluan
Alkohol = Minuman keras
Alkohol yang terkandung dalam miras adalah jenis Etanol
Sifat :
• Larut dalam air
• Mudah menguap (volatil)
• Mudah terbakar
Diperoleh dari hasil fermentasi bahan yang mengandung
glukosa (sari buah, gula, umbi, dll)
Pendahuluan
• Etanol dalam minuman beralkohol adalah bahan psikoaktif
dan mengkonsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran
dan adiksi (kecanduan).
• Golongan Minuman beralkohol menurut Peraturan Kepala
BPOM RI No. 14 tahun 2016:
Golongan A : kadar etahol 0 – 5% (Bir)
Golongan B : kadar etanol 5 – 20% (Malaga/Wine)
Golongan C : kadar etanol 20 – 55% (Whiskey, Vodka,
dll)
Pendahuluan
Kelompok Peminum:
• Peminum ringan yaitu mereka yang
mengkonsumsi alkohol antara 0,28–5,9 gram
alkohol per hari
• Peminum sedang yaitu mereka yang
mengkonsumsi alkohol antara 6,2–27,7 gram
alkohol per hari
• Peminum berat yaitu yang mengkonsumsi alkohol
lebih dari 28 gram alkohol per hari
Toksikokinetik
• Absorbsi :
Diserap di lambung (25%) dan usus halus (75%)
• Distribusi :
keseluruh jaringan dan cairan tubuh
• Metabolisme:
Terutama di Hati oleh enzim alkohol dehidrogenase di
mukosa lambung.
Darah membawa alkohol ke jantung, selanjutnya dipompa
ke paru-paru, untuk kemudian di ekskresikan
• Ekskresi :
Paru-paru (udara ekspirasi), urin, keringat, air liur (saliva)
Matabolisme
Di Hati, alkohol di ubah menjadi asetaldehid yang bersifat
Racun/Toxic
Asetaldehid kemudian dikonversi menjadi asetat
(menghasilkan radikal, ROS)
Asetat → asetil koA → lipid (trigliserida) → penyebab
perlemakan hati (steatosis) → hepatitis alkoholik → sirosis
Piruvat → laktat → asidosis metabolik
Laktat menghambat ekskresi asam urat → hiperurisemia
Gangguan pencernaan → malnutrisi → hipoglikemia,
anemia defisiensi Fe, asam folat, B12 (anemia
megaloblastik) dan Pankreatitis
Matabolisme Alkohol di Sel Hepatosit
Spesimen Pemeriksaan Alkohol
• Dalam napas. Alkohol dapat dideteksi dalam napas melalui tes
breathlyzer hingga 24 jam ke depan setelah minum alkohol.
• Urine. Alkohol dapat dideteksi dalam urine selama 3- 5 hari
melalui tes etil glukonorida (EGT) metabolit.
• Darah. Alkohol dapat dideteksi dalam tes darah hingga 12 jam
setelah minum alkohol.
• Air liur. Dalam tes air liur, kadar alkohol masih bisa dideteksi
positif hingga 1-5 hari ke depan.
• Di rambut. Ya, alkohol masih dapat dideteksi dalam tubuh saat
tes obat folikel rambut hingga 90 hari sesudah Anda
menenggak minuman beralkohol.
1. Pemeriksaan Alkohol (Darah)
• Spesimen : DARAH (whole blood)
• Metode : Kromatografi Gas (GC)
• Cara Kerja :
- 1 mL darah, dilarutkan dalam 4 mL air
- Ditambahkan asam tartrat 5%
- Kemudian diuapkan (distilasi)
- Distilat kemudian di injeksikan ke GC
2. Pemeriksaan Alkohol (Darah)
• Spesimen : DARAH (plasma NaF & Na-heparin)
• Metode : Enzimatik, enzim alkohol dehidrogenase (ADH)
• Prinsip :