Anda di halaman 1dari 19

PEMERIKSAAN

BATU GINJAL

Fera Sartika, SKM., M.Si


Pengertian Batu Ginjal
 Batu ginjal ialah segala macam benda padat
yang dibentuk dlm sal. Urin dan dapat
ditemukan dalam pelvis renis, ureter, dan
kandung kencing, sedangkan ia dapat
dikeluarkan bersama urin atau diperoleh dgn
jalan operasi.
 Batu ginjal didalam saluran kemih (kalkulus
uriner) adalah masa keras seperti batu yang
terbentuk disepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Jenis-Jenis Batu Ginjal

 Menurut Arimurti (2007), ada empat jenis utama dari batu ginjal yang
masing-masing cenderung memiliki penyebab yang berbeda,
diantaranya:
1. Batu kalsium
Sekitar 75 sampai 85 persen dari batu ginjal adalah batu kalsium. Batu
ini biasanya kombinasi dari kalsium dan oksalat, timbul jika kandungan
zat itu terlalu banyak di dalam urin, selain itu jumlah berlebihan vitamin
D, menyebabkan tubuh terlalu banyak menyerap kalsium.
2. Batu asam urat
Batu ini terbentuk dari asam uric, produk sampingan dan metabolisme
protein
3. Batu struvite
Mayoritas ditemukan pada wanita, batu
struvite biasanya diakibatkan infeksi saluran
kencing kronis, disebabkan bakteri. Batu ini
jika membesar, akan menyebabkan
kerusakan serius pada ginjal.
4. Batu cystine
Batu ini mewakili sekitar 1 persen dari batu
ginjal. Ditemukan pada orang dengan
kelainan genetik, sehingga ginjal kelebihan
jumlah asam amino.
Tanda dan Gejala

 Lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan


oleh obsruksi merupakan gejala utama. Batu
yang besar dengan permukaan kasar yang
masuk ke dalam ureter akan menambah
frekuensi dan memaksa kontraksi ureter
secara otomatis. Rasa sakit dimulai dari
pinggang bawah menuju ke pinggul,
kemudian ke alat kelamin luar
Faktor-Faktor Penyebab Batu Ginjal
 Adapun faktor-faktor yang berperan pada
pembentukan batu ginjal / kandung kemih
meliputi :
 keturunan,
 jenis kelamin
 bakteri,
 kurang minum, air minum jenuh mineral,
pekerjaan, makanan dan suhu tempat kerja
 Jika berdasarkan keturunan, peluang terkena
batu ginjal / kandung kemih lebih besar
seandainya terdapat riwayat penderita batu
ginjal/kandung kemih dalam keluarga.
 Dari sisi jenis kelamin, pria lebih berisiko
terkena batu ginjal/kandung kemih
dibandingkan wanita. Diperkirakan 80% dari
pria berusia 70 tahun mengalami gejala
tersebut.
 Bakteri juga dapat menimbulkan pembentukan
batu ginjal. Saluran urine yang terinfeksi
bakteri pemecah urea pada urin akan
menstimulasi pembentukan batu pada
kandung kemih.
lanjutan
 Jika kurang minum, maka kepekatan urin
meningkat (konentrasi semua substansi
dalam urin meningkat), sehingga
mempermudah pembentukan batu. Lantas
air minum jenuh mineral, terutama kalsium,
berpengaruh besar terhadap pembentukan
batu.
 Pekerjaan dari pekerja keras yang banyak
bergerak, misal buruh dan petani lebih besar
berisiko mengidap batu ginjal/kandung kemih
dibandingkan pekerjaan yang lebih banyak
duduk
lanjutan
 Konsumsi makanan juga berpengaruh,
seperti pada masyarakat ekonomi rendah
(kurang makan putih telur) sering menderita
batu saluran kemih Makanan dengan kadar
oksalat, natrium, dan kalsium yang tinggi dan
protein hewan dengan purintinggi memicu
terbentuknya batu ginjal/kandung kemih
 suhu, yaitu tempat dengan suhu panas
semisal daerah tropis 11 (Indonesia) dan di
kamar mesin, di mana banyak mengeluarkan
keringat akan mempermudah pembentukan
batu ginjal/kandung kemih.
Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan makroskopik :
 Jumlah Batu
 Besarnya
 warna
 Kerasnya
 Tampang permukaannya. dll
 Indikasi Pemeriksaan
a. Batu biasanya ditemukan multipel,
b. Besarnya berbeda-beda
d. bentuk sering membundar dan
permukaannya halus
e. dll
 Pemeriksaan Kimia
1. Batu digerus sampai halus
(Asam urat dan urat-urat lain)
- Gerusan batu dalam tabung bergaris tengah
uk. 11 mm, diberi 1 tts Na2CO3 20% dan 2
tts reagens asam urat.
- Reagens berisi fosfowolframat dan
susunannya sama dgn reagen as. urat yg
dipakai u/ penetapan as. Urat dlm serum
- Positif apabila warna biru tegas.
2. Fosfat
- Gerusan batu dlam tabung reaksi kecil
dicampur 4-5 tts lar. Amoniummolibdat
- Panasi diatas nyala api

- Positif terjadi endapan kuning.

- Lar. Amoniummolibdat : larutkan 3,5 g


amoniummolibdat dalam 75 ml aquadest
kemudian tambahkan 25 ml HNO3
3. Oxalat
- Gerusan batu ditambahkan bbrpa tts HCL
10% + Bubuk MnO2
- Positif terdapat gas dari dasar tabung.
4. Carbonat
- Gerusan batu + HCL 10%
- positif apabila terdapat gas Co2 terjadi pada
seluruh campuran
5. Cystine
- gerusan batu + 1 tts amoniumhidroxida,
kemudian 1 tts NaCN 5%
- tunggu 5 menit, kemudian tambahkan
bbrpa tts natriumnitroprussida 5%
- positif, cystine timbul warna merah
 Batu Empedu
Batu empedu ad/ batu campuran , ia
tersusun dari berbagai jenis zat . Ttp ada
batu empedu murnia biasanya batu calcium
bilirubinat dan batu cholesterol.
Kimia
- Gerus batu empedu menjadi halus.
Lakukan extraksi sampai 3 kali berturut-turut
memakai ether. Dibagi menjadi 4 tabung
reaksi kecil yg garis tengahnya uk. 11 mm.
kemudian masukkan dlm bejana air panas
supaya ether menguap.
1. Cholesterol
- Dalam tabung 1 masukkan bbrpa ml
choloroform, + 1 ml anhydrida as. Asetat dan
2 tts as. Sulfat pekat. Biarkan dlam tempat
gelap selama 30 m3nit
- Positif, terjadi warna hijau

2. Calcium tabung 2 u/ pem\. Calcium


- Masukkan sedikit HCL 0,2 n kdlm tabung,
kemudian sedikit2 lar. Natriumacetat jenuh
sampai pH menjadi 4 (kontrol dgn kertas
indikator) dan berikan bbrpa tts lar. Kalium
oxalat. Biarkan selama 10 menit
- Positif, terdapat endaan putih
3. Fosfat
- + sedikit HCL 0,2 n. kemudian diperiksa
adanya fosfat seperti pd batu ginjal
4. Bilirubin
- + sedikit metanol. Kemudian test reaksi diazo
dgn memakai reagens segat
- Positif, wrna ungu berarti ada bilirubin.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai