1. Woro Ayuningtias M. (17.72.018676) 5. Septi Presiliana (17.72.018672)
2. Siti Riani Julaeha (17.72.018678) 6. Sisilia Yolanda (17.72.018673) 3. Wendi Atdrian (17.72.018679) 7. Desi Wahyu R. (17.72.018674) 4. Rachmad Darmawan (17.72.018680) 8. Rizal Fakhtur R. (17.72.018675) DEFINISI “Anemia Penyakit Kronis” atau disebut pula “Anemia Peradangan” adalah penurunan Hemoglobin yang disebabkan oleh penderita penyakit kronis dimana kondisi anemia diakibatkan oleh adanya peradangan yang merusak atau mengganggu produksi sel darah merah pada tubuh. Penyakit kronis merupakan salah satu penyebab tubuh tidak dapat berfungsi dengan sempurna. Ini diakibatkan adanya infeksi berkelanjutan ataupun kerusakan organ yang mengalami inflamasi dalam waktu yang lama. Karena penyebab utamanya adalah peradangan, jenis anemia ini dapat terjadi pada siapa saja yang mengalami penyakit kronis Penyakit kronis apa saja yang dapat memicu anemia? 1. Penyakit Ginjal (gangguan fungsi ginjal)
Gangguan pada ginjal merupakan risiko utama
perkembangan anemia pada penderita penyakit kronis. Hal ini disebabkan karena penyakit ginjal dapat memicu gangguan produksi hormon erythropoietin (EPO) yang berguna untuk menstimulasi sumsum tulang dalam pembentukan darah. dan malabsorbsi zat besi karena sel darah merah tidak dapat diserap dengan sempurna oleh tubuh. Kondisi gagal ginjal pada seseorang juga berkaitan dengan munculnya anemia karena defisiensi zat besi dan asam folat akibat metode pengobatan cuci darah pada penderita. 2. Infeksi dan inflamasi kronis
Adanya inflamasi maupun infeksi menyebabkan sistem imun tubuh
menghasilkan protein sitokin untuk mekanisme pertahanan. Namun, sitokin juga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap EPO dan menghambat penyerapan zat besi dalam darah sehingga menyebabkan kondisi anemia. Penyakit infeksi kronis yang dapat menyebabkan anemia di antaranya: HIV/AIDS Tuberkulosis Sifilis Infeksi pada jantung (endokarditis) Infeksi tulang (osteomyelitis) Sedangkan beberapa penyakit degeneratif juga dapat menyebabkan inflamasi kronis seperti: Rheumatoid arthritis Lupus Diabetes Penyakit jantung Inflamasi usus atau inflammatory bowel disease (IBD) 3. Kanker
Terdapat dua jenis kanker meningkatkan risiko
terjadinya anemia seperti kanker payudara dan kanker limfa. Selain itu, kondisi anemia juga dapat terjadi dan bertambah parah akibat adanya kerusakan dari kemoterapi dan radiasi serta penyebaran sel kanker yang mempengaruhi sumsum tulang. GEJALA KLINIS Anemia pada penyakit kronis cenderung terjadi secara lambat dan menimbulkan dampak yang ringan ataupun tidak menimbulkan gejala serius. Pada umumnya, penderita penyakit kronis yang mengalami anemia akan merasakan perasaan tidak nyaman dari kondisi biasanya dan disertai beberapa gejala berikut: Lamanya anemia yang dialami Lemas penderita penyakit kronis bergantung pada kelelahan kondisi fisik penderita, jenis, dan Kulit terlihat pucat keparahan penyakit yang menyebabkannya. Jika jenis anemia ini terjadi dalam waktu yang Jantung berdetak lama dan bertambah parah, oksigen dalam cepat darah dapat mengalami penurunan yang serius Sesak napas sehingga memicu intoleransi aktivitas fisik. Ini merupakan suatu kondisi di mana seseorang menjadi mudah lelah serta dapat memicu kegagalan fungsi jantung dan organ lainnya. DIAGNOSIS Diagnosis anemia penyakit kronis dibuat berdasarkan identifikasi gejala khas, riwayat pasien yang terperinci, evaluasi klinis menyeluruh dan berbagai tes khusus. Tes semacam itu dapat mengukur kadar zat-zat tertentu dalam tubuh termasuk kadar hemoglobin, kadar zat besi dalam serum, kapasitas pengikatan zat besi total, jumlah sel darah merah keseluruhan, atau kadar feritin dalam darah yang normal atau meningkat. Feritin adalah protein yang mengikat zat besi dan digunakan sebagai indikator simpanan zat besi tubuh dalam plasma darah. Tes lain yang dapat dilakukan mengukur saturasi transferrin. Transferrin adalah protein yang terlibat dalam pengangkutan zat besi dari usus ke aliran darah. TERIMA KASIH