ARIS SEPTIANA ROUUFUN NISA HAQQU WALUYO DWI OKTAVIANTO ANGGA JUNIANTO Definisi Limfoma non Hodgkin (LNH) adalah sekelompok penyakit heterogen, sel ganas pada penyakit LNH adalah sel limfosit yang berbeda pada salah satu tingkat diferensiasinya dan berproliferasi secara banyak.
ETIOLOGI Limfoma Hodgkin, penyebab penyakit ini belum jelas, ada banyak faktor penyebab salah satu yang dicurigai adalah virus Epstein-Barr. Biasanya dimulai pada satu kelenjar getah bening dan menyebar kesekitarnya perkontinuitatum atau melalui sistem saluran kelenjar getah bening dan kelenjar-kelenjar sekitarnya.
GEJALA LIMFOMA NON HODGKIN Gejala-gejala umum termasuk: Pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya rasa sakit Demam Keringat malam Rasa lelah yang dirasakan terus menerus Gangguan pencernaan dan nyeri perut Hilangnya nafsu makan Nyeri tulang
PATOFISIOLOGI Limfoma non-Hodgkin (non-Hodgkins lymphoma, NHL) adalah neoplasma yang sangat ganas pada sistem limfatik dan jaringan limfoid. Seperti halnya kebanyakan neoplasma anak, penyebab NHL juga tidak diketahui. Sejumlah faktor, seperti infeksi virus, imunodefiseiensi, aberasi kromosom, imunostimulasi kronis, dan pemajanan terhadap lingkungan, telah memicu terjadinya limfoma maligna.
KLASIFIKASI Penyakit Hodgkin dibagi menjadi 4 tipe: Tipe Lymprocyte Predominant Tipe Mixed Cellularity Tipe Lymphocyte Depleted Tipe Nodular Sclerosis
MANIFESTASI KLINIS Pembesaran kelenjar getah bening terutama di leher, diaksila atau inguinal. Kelenjar teraba kenyal keras Dapat digerakkan dari kulit dan dasarnya tidak nyeri tekan Demam tipe Pal Ebstein, yaitu bergelombang, demam selama 1-2 minggu diselingi masa tidak demam yang bervariasi. Tidak tahan dengan alcohol Pruritus Lemah dan berat badan menurun Limpa dan hati mungkin membesar Infiltrasi ke tulang dapat menimbulkan nyeri pada spina, pelvis atau iga-iga Erupsi nodular
STADIUM Penyebaran Limfoma dapat dikelompokkan dalam 4 stadium antara lain : Stadium I : Penyebaran Limfoma hanya terdapat pada satu kelompok yaitu kelenjar getah bening. Stadium II : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, tetapi hanya pada satu sisi diafragma, serta pada seluruh dada atau perut. Stadium III : Penyebaran Limfoma menyerang dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening, serta pada dada dan perut. Stadium IV : Penyebaran Limfoma selain pada kelenjar getah bening setidaknya pada satu organ lain juga seperti sumsum tulang, hati, paru paru atau otak.
PEMERIKSAAN DIGNOSTIK TSH (Tiroid Stimulating Hormone) Bebas T4 (tiroksin) Bebas T3 (triiodotironin) Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.
PENATALAKSANAAN 1. Radioterapi Di berikan pada stadium 1 dan 2 yang di sinari adalah kelenjar-kelenjar getah bening sepanjang pembuluh darah dari dasar otak sampai inguinal (servikal, paraklavikuler, aksila, mediastinum, hilus, retroperitoneal dan pelvis). 2. Kemoterapi Penderita-penderita dengan stadium 3-B atau 4 dan pada hal-hal khusus diatas perlu diberikan kemoterapi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Bersihan Jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan peningkatan secret pada jalan napas sekunder dan obstruksi trakeobronkhial akibat pembesaran kelenjar limfe servikal, mediastinum. Nyeri akut yang berhungan dengan kompresi saraf perifer, pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian agen antileukimia, peningkat produksi asam laktat jaringan local. Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan system imunitas tubuh dan terapi imunosupresif (supresi tulang belakang).
Bersihan Jalan napas tidak efektif yang berhubungan dengan peningkatan secret pada jalan napas sekunder dan obstruksi trakeobronkhial akibat pembesaran kelenjar limfe servikal, mediastinum. Tujuan : dalam waktu 1x24 jam jalan napas klien kembali efektif Criteria : secara subjektif pernyataan sesak berkurang , RR 26-24 kali/menit, tidak ada penggunaan ototaksesori, tidak terdengar bunyi napas tambahan. Intervensi Rasional Kaji/awasi frekuensi pernapasan, kedalaman, irama, adanya dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan dan gangguan ekspansi dada. Perubahan seperti takipnea, dipsnea, penggunaan otot aksesori dapat mengindikasikan berlanjutnya keterlibatan kelenjar limfe mediastinal yang membutuhkan intervensi lebih lanjut. Bantu perubahan posisi secara periodic Meningkatkan aerasi semua segmen paru dan membantu mobilisasi sekresi. Ajarkan teknik napas dalam (bibir, diafragma, abdomen) Meningkatkan aerasi semua segmen paru dan membantu mobilisasi sekresi. Kaji/awasi warna kulit, perhatikan adanya tanda pucat/sianosis Proliferasi sel darah putih dapat menurunkan kapasitas pembawa oksigen darah dan menimbulkan hipoksemia. Kaji respon pernapasan terhadap aktivitas Penurunan oksigenasi seluler menurunkan toleransi aktivitas, istirahat menurunkan kebutuhan oksigen serta mencegah kelelahan dan dispnea. Observasi distensi vena leher, nyeri kepala, pusing, edema preorbital, dispnea, stridor Klien LNH dengan sindrom vena cava superior dan obstruksi jalan napas menunjukkan kedaruratan onkologis. Nyeri akut yang berhungan dengan kompresi saraf perifer, pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian agen antileukimia, peningkat produksi asam laktat jaringan local. Tujuan: dalam waktu 3x24 jam terdapat penurunan respon nyeri Criteria: secara subjektif klien menyatakan penurunan rasa nyeri, secara objektif didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, wajah rileks, tidak terjadi penurunan perfusi perifer. Intervensi Rasional Catat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas, serta lama dan penyebarannya Variasi penampilan dan perilaku klien karena nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian Lakukan manejemen nyeri keperawatan: Atur posisi fisiologis Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan O 2 ke jaringan yang mengalami nyeri sekunder dari iskemia Istirahatkan klien Istirahat akan menurunkan kebutuhan O 2 jaringan perifer, sehingga akan menurunkan kebutuhan oksigen jaringan Manajemen lingkungan: lingkungan tenang dan batasi pengunjung Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi O 2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada diruangan Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam Meningkatkan asupan O 2 sehingga akan menurunkan nyeri sekunder dari iskemia jaringan Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri Distraksi (pengalihan perhatian) dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi endorvin dan enkefalin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan kekorteks serebri sehingga menurunkan persepsi nyeri Lakukan manajemen sentuhan Manajemen sentuhan pada saat nyeri berupa sentuhan dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. Masase ringan dapat meningkatkan aliran darah dan dengan otomatis membantu suplai darah dan oksigen kearea nyeri dan menurunkan sensasi nyeri Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan ketidakadekuatan system imunitas tubuh dan terapi imunosupresif (supresi tulang belakang). Tujuan: dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi infeksi Criteria: kien dan keluarga mampu mengidentifikasi factor risiko yang dapat dikurangi serta menyebutkan tanda dan gejaladini infeksi Intervensi Rasional Monitor TTV Adanya infeksi akan bermanifestasi pada perubahan TTV. Demam atau hipotermia mungkin mengindikasikan munculnya infeksi pada klien granulositopenik. Kaji dan catat factor yang meningkatkan risiko infeksi Menjadi data dasar dan meminimalkan risiko infeksi Lakukan tindakan untuk mencegah pemajanan pada sumber yang diketahui atau potensial terhadap infeksi. a) Pertahankan isolasi protektif sesuai kebijakan institusional b) Pertahankan teknik mencuci tangan dengan cermat c) Beri hygiene yang baik d) Batasi pengunjung yang sedang demam, flu, atau infeksi e) Berikan hygiene parianal 2 kali sehari setiap BAB f) Batasi bunga segar dan sayur segar g) Gunakan protocol perawatan mulut Kewaspadaan meminimalkan pemajanan klien terhadap bakteri, virus, dan pathogen jamur, baik eksogen ,aupun endogen Laporkan bila ada perubahan tanda vital Perubahan tanda-tanda vital merupakan tanda terjadinya sepsis, terutama bila terjadi peningkatan suhu tubuh Jelaskan alasan kewaspadaan dan pantangan Pengertian klien dapat memperbaiki kepatuhan dan mengurangi factor risiko Yakinkan klien dan keluarganya bahwa peningkatan kerentanan pada infeksi hanya sementara Granulositopenia dapat menetap 6-12 minggu. Pengertian tentang sifat sementaragranulositopenia dapat membantu mencegah kecemasan klien dan keluarganya