Anda di halaman 1dari 45

VITILIGO

Oleh:
Intan Ayu Salsabila Putri
201820401011013

Dokter Pembimbing:
dr. Diana Kartika Sari, Sp.KK

SMF ILMU KULIT KELAMIN


RSUD GAMBIRAN KEDIRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
Pendahuluan

Vitiligo adalah penyakit kulit akibat kehilangan melanosit


secara progresif, yang mana secara klinis mempunyai ciri
khas makula hipopigmentasi (milky-white) yang dapat
dilihat langsung
Epidemiologi

Prevalensi vitiligo sangat sulit dideteksi, karena banyak orang dengan


vitiligo tidak berobat ke rumah sakit
Menurut penelitian yang dilakukan Yuhui Zang dengan metode meta-
analysis, ditemukan bahwa prevalensi vitiligo terendah berada di Asia
dan Atlantik, dan yang tertinggi adalah Afrika.
Penelitian yang dilakukan oleh Nicolaidou et al melaporkan bahwa 17%
anak mengalami vitiligo pada usia sebelum 4 tahun, 42 – 49% pada usia
4 – 8 tahun, dan 35 – 40% pada usia 9 – 12 tahun. Sehingga diambil
kesimpulan bahwa vitiligo pada anak-anak sering ditemukan pada usia 4
– 8 tahun
Patofisiologi
A. Teori Autoimun

Autoimun pada kulit  sel T CD8+ infiltrasi kulit  melanosit lebih


sensitif terhadap proses melanogenesis dan konsumsi energi  inisiasi
sinyal sekresi melanosit sebagai sinyal bahaya  menargetkan
melanosit abnormal dan menghancurkannya  makula depigmentasi
Adanya interferon (IFN)-  induksi produksi CXCL10  sel T
tambahan mennghancurkan melanosit  vitiligo meluas
Klasifikasi
1. Akrofasial vitiligo dilaporkan banyak diderita orang dewasa dan
biasanya menyerang tangan, kaki, dan muka, khususnya mulut.
2. Universal vitiligo proporsi badan yang luas, lebih dari 80% dari
permukaan tubuh.
3. Pada vitiligo mukosa, oral dan genital mukosa banyak terkena.
4. Vitiligo segmental ciri khas unilateral dan segmental, atau bentukan
seperti blok pada distribusi lesi.
5. Vitiligo campuran bentukan yang jarang ditemui dan jenis ini
penggabungan antara vitiligo segmental dengan makula atau plak
yang tidak cocok pada segmen. plak tambahan ini mungkin jauh dari
segmental dan bersifat bilateral dan simetris, mempengaruhi sisi
kontralateral.
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis
fisik

Histopatologi
Anamnesis
Penyakit internal
Faktor genetik
atau autoimun

Penggunaan obat-
Penyakit kulit (halo obatan
nevus) betadrenergik
blocking agent
Gejala Klinis
Anamnesis
• Tampak ruam warna putih
• Tidak nyeri, gatal maupun panas
• Tidak disertai gejala prodormal

Kelainan Kulit
• Makula depigmentasi terlihat jelas
• Adanya halo nevi
• Depigmentasi rambut
Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi dapat dilakukan pewarnaan
dengan Fontana Masson atau DOPA  dibawah mikroskop
 bagian pinggir makula hipopigmentasi, melanosit dengan
inti piknotik dan sitoplasma bervakuol.
Diagnosis Banding

• Kelainan autosomal dominan, terlihat dari lahir


Piebaldism • Berlokasi pada garis tengah tubuh forelock

• Et causa Malasezzia furfur


Pitiriasis • Menyerang bagian atas tubuh
versikolor • Berupa makula hipopigmentasi
dengan skuama halus
Tatalaksana
A. Terapi topikal
Mometason furoate topikal sehari sekali selama 3 bulan
B. Fototerapi
nbUVB  peningkatan keuntungan juga dilaporkan bila ditambahkan
dengan kortikosteroid topikal. nbUVB mempunyai efek poten
imunosupresif dan mampu menginduksi melanosit dan produksi
melanin.
Terapi dengan nbUVB dilakukan 2 – 3 kali seminggu, dimulai dengan
dosis 200 milijoules (mJ) dengan meningkatkan 10 – 20% hingga
mencapai dosis yang menyebabkan minimal eritema.
Pemeriksaan ini diindikasikan pada orang-orang yang mempunyai fokal
vitiligo, segmental vitiligo pada fase awal dan terbatas
C. Pembedahan
Dilakukan pada vitiligo, tetapi pada pasien-pasien dengan penyakit yang
stabil  tidak adanya lesi baru atau pertumbuhan lesi yang lama untuk
1 – 2 tahun
Graft seluler  transplantasi keratinosit dan melanosit dan dapat
menutupi area permukaan kulit yang luas dengan perbandingan rasio
hingga 1:10 donor kepada resipien
Prosedur transplantasi melanosit keratinosit, membuat suspensi
keratinosit dan melanosit dari epidermis donor yang dapat dicerna
enzimnya dan secara mekanik bergabung menjadi satu.
Gambar 1.2. Algoritma terapi pada vitiligo anak-anak
Prognosis
Dapat stabil selama beberapa tahun, tetapi dapat pula
membesar, sementara lesi lain muncul atau menghilang.
Repigmentasi spontan dapat terjadi terutama pada anak-
anak, tetapi juga tidak menghilang sempurna, terutama
pada daerah terpajan matahari.
Pada kenyataan repigmentasi berlangsung lambat, tidak
sempurna dan tidak permanen, keadaan ini terutama bila
menggunakan fototerapi.
BAB 2
TINJAUAN KASUS
◦Identitas Pasien
Nama : An. DN
Umur :8 tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pekerjaan :Siswa SD
Alamat :Bence, Kediri
Tanggal Pemeriksaan :3/12/2019
Anamnesis
Keluhan Utama
◦ Muncul kulit yang lebih putih

Riwayat Penyakit Sekarang


◦ An. DN pada tanggal 5/12/2019 datang ke poli kulit dan kelamin, datang
dengan keluhan sejak dua bulan ini muncul ruam warna keputihan di
tubuhnya. Awalnya bermula dari lengan kirinya, dan ukurannya kecil seperti
koin 500 rupiah kemudian lama-kelamaan semakin membesar dan
merambah ke bagian tubuh lainnya. Ruam merambah ke bagian sela-sela jari
sebelah kiri dan punggung tangan kiri. Tidak muncul di tempat lainnya. Dari
awal ruam muncul, pasien tidak merasa gatal, tidak merasa nyeri, dan tidak
merasa panas pada ruam. Sebelumnya, pasien tidak demam, tidak
mengalami trauma, area ruam juga tidak digaruk, tidak sedang mengonsumsi
obat-obatan maupun tidak menderita penyakit.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Penyakit kulit (-)
- Penyakit autoimun (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan sama pada keluarga (-)
Riwayat Alergi
Alergi makanan dan obat (-)
Riwayat Sosial
(-)
Pemeriksaan fisik
Status Generalis Kepala/Leher : a/i/c/d -/-/-/-

Keadaan umum : baik Thorax : Dalam batas normal

Kesadaran : Compos Mentis Abdomen : Dalam batas normal

GCS : 456 Genetalia : Dalam batas normal

BB : 25 kg Ekstremitas : Lihat status lokalis

Tensi :-
Status Lokalis
Nadi : 76x/menit
- Et regio ekstremitas superior dan
Suhu : 36,8 C dorsum manus tampak makula
depigmentasi batas tegas
RR : 19x/menit
Pemeriksaan Penunjang
DL, GDA, RFT, LFT, BGA, Kultur bakteri dan jamur, Histo PA
(Tidak dilakukan)
Diagnosis
Vitiligo
Diagnosis banding :
◦ Pitiriasis versikolor
Planning
1. Terapi
Medikamentosa : Topikal
- Klobetasol krim 2x/hari

2. Monitoring
- Keluhan pasien
Luas lesi semakin luas atau tidak, muncul lesi baru atau
tidak
3. Edukasi
-Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita adalah
Vitiligo.
-Menjelaskan kepada pasien bahwa kemungkinan besar penyebab
penyakit px adalah vitili yang kemungkinan dikarenakan kehilangan
melanosit atau sel pigmen secara progresif.
-Menjelaskan kepada pasien bahwa terapi yang diberikan berupa obat
jenis kortikosteroid yang mana penggunaannya dibatasi karena efek
samping seperti telengiektasis, atrofi kulit, dan striae, sehingga pasien
harus sering kembali kontrol.
BAB 3
PEMBAHASAN
An. DN datang ke poli bersama sang ibu mengeluhkan muncul ruam
warna putih. Ruam muncul sejak dua minggu yang lalu, ruam awalnya
muncul di lengan kiri dengan ukuran sebesar uang koin 500 rupiah,
tetapi semakin lama semakin meluas. Ruam merambah ke bagian sela-
sela jari sebelah kiri dan punggung tangan kiri. Tidak muncul di tempat
lainnya. Dari awal ruam muncul, pasien tidak merasa gatal, tidak merasa
nyeri, dan tidak merasa panas pada ruam. Sebelumnya, pasien tidak
demam, tidak mengalami trauma, area ruam juga tidak digaruk, tidak
sedang mengonsumsi obat-obatan maupun tidak menderita penyakit.
Pemeriksaan fisik
Status Generalis Kepala/Leher : a/i/c/d -/-/-/-

Keadaan umum : baik Thorax : Dalam batas normal

Kesadaran : Compos Mentis Abdomen : Dalam batas normal

GCS : 456 Genetalia : Dalam batas normal

BB : 25 kg Ekstremitas : Lihat status lokalis

Tensi :-
Status Lokalis
Nadi : 76x/menit
- Et regio ekstremitas superior dan
Suhu : 36,8 C dorsum manus tampak makula
depigmentasi batas tegas
RR : 19x/menit
Diagnosis pada pasien ini adalah “Vitiligo” yang ditegakkan berdasarkan
klinis berupa anamnesis 1) ruam keputihan, 2) tidak gatal, tidak nyeri,
tidak panas, 3) semakin lama semakin luas, 4) tidak demam
Pemeriksaan fisik 1) lesi pada tangan kiri, 2) lesi kulit berupa makula
depigmentasi batas tegas, 3) tidak ada nyeri maupun gejala prodormal
A. Teori Autoimun

Autoimun pada kulit  sel T CD8+ infiltrasi kulit  melanosit lebih


sensitif terhadap proses melanogenesis dan konsumsi energi  inisiasi
sinyal sekresi melanosit sebagai sinyal bahaya  menargetkan
melanosit abnormal dan menghancurkannya  makula depigmentasi
Adanya interferon (IFN)-  induksi produksi CXCL10  sel T
tambahan mennghancurkan melanosit  vitiligo meluas
Pada pasien ini planning pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah
histopatologi dengan pewarnaan Fontana Masson atau DOPA. Diperiksa
dibawah mikroskop maka akan nampak bagian pinggir makula
hipopigmentasi, melanosit dengan inti piknotik dan sitoplasma
bervakuol.
Pada Fitzpatrick menyebutkan karena pada kasus ini adalah anak-anak
maka dapat diberikan kortikosteroid topikal kelas II yaitu mometason.
Sehari sekali pengaplikasian topikal kortikosteroid untuk batas waktu
tidak lebih dari 3 bulan  efektif untuk anak-anak dengan vitiligo
terbatas dan ekstrafasial.
Terapi menggunakan kortikosteroid harus dipantau penggunaannya
karena dapat menyebabkan efek samping atrofi kulit, telengiektasis,
hipertirkosis, erupsi akneiform, dan striae.
Kemudian dapat pula kita lakukan fototerapi dan
pembedahan. Fototerapi yang digunakan adalah nbUVB.
Terapi dengan nbUVB dilakukan 2 – 3 kali seminggu, dimulai
dengan dosis 200 milijoules (mJ) dengan meningkatkan 10 –
20% hingga mencapai dosis yang menyebabkan minimal
eritema.
BAB 4
KESIMPULAN
◦ Vitiligo adalah penyakit kulit akibat kehilangan melanosit
secara progresif, yang mana secara klinis mempunyai ciri
khas makula hipopigmentasi (milky-white) yang dapat
dilihat langsung .
◦ Vitiligo adalah penyakit autoimun pada kulit yang dimana
sel T CD8+ menargetkan melanosit dan
menghancurkannya, meninggalkan tempat tanpa adanya
produksi pigmen, yang mana akan terlihat sebagai makula
dan plak
◦ Lesi vitiligo dapat berada dimana saja di tubuh, biasanya
disertai dengan pola distribusi yang simetris. Penyakit ini
dapat mulai dimana saja, dapat di wajah, akral, maupun
genital. Ada beberapa lokasi yang sering itemukan yaitu,
akrofasial, mukosa, generalisata, universal, campuran dan
bentukan yang jarang ditemui.
◦ Perjalanan penyakit vitiligo pada seseorang tidak dapat
diduga, dapat stabil selama beberapa tahun, tetapi dapat
pula membesar, sementara lesi lain muncul atau
menghilang. Repigmentasi spontan dapat terjadi
terutama pada anak-anak, tetapi juga tidak menghilang
sempurna, terutama pada daerah terpajan matahari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai