Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

VITILIGO
By : Raihana Zahra Ichsani
(201620401011093)

Pembimbing : dr. Sri Adilla Nurainiwati, Sp.KK

SMF PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSI AISYIYAH MALANG - FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG - 2018
Pendahuluan
Laporan Kasus – Vitiligo
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai
pigmen. Yang berperan penentuan warna kulit
salah satunya adalah melanin

Vitiligo adalah kelainan pigmentasi dengan


insidensi 0,1-2% di dunia.

Penyebab vitiligo yang pasti sampai saat ini


belum diketahui.
Definisi

Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik, didapat ditandai


dengan adanya makula putih yang dapat meluas. Dapat
mengenai seluruh bagian tubuh yang mengandung sel
melanosit, misalnya rambut dan mata
• 0,1-2 % populasi penduduk dunia

• Tersering usia 10-30 tahun

• Perempuan > laki-laki

• 30-40 % mempunyai riw. familial


Etiopatogenesis

• Genetik
• Autoimmune & respon imun humoral
HIPOTESIS • Neurogenik
• Penghancuran diri
• System oksidan-antioksidan
Klasifikasi

Lokalisata Generalisata Universal


• Fokal • Akrofasial • Lesi > 80%
• Segmental • Vulgaris
• Mukosal • Mixed
Gejala Klinis

Makula amelanosis

Makula berwarna putih susu / warna kapur

Berbatas tegas, dengan perbatasan kulit normal

Tanpa gejala/bisa disertai gejala

Variasi klinis pada vitiligo :


• Trichrome
• Quadricrome
• Inflamatory
Gambaran Lokasi Predileksi Vitiligo
 Biopsi dipinggir lesi dan diperiksa dengan Histopatologi
bantuan mikroskop cahaya  hilangnya
sebagian atau seluruh melanosit pada
epidermis dan pada batas epidermis terdapat
dendrit yang besar dan panjang.
 Pewarnaan DOPA  deteksi enzim tyrosinase
 Pewarnaan fontana mason  deteksi melanin
 Mikroskop elektron  temuan sel langerhans
Klinis
• Umur • Makula • Wood lamp
depigmentasi • histopatologi
• Batas tegas
Anamnesis Penunjang

DIAGNOSIS
Pemeriksaan dengan menggunakan Lampu Wood
Diagnosis Banding

Pityriasis alba

Pityriasis versicolor

Leukoderma o.k bahan kimia

Leukoderma terkait melanoma

Leukoderma post inflamasi


Diagnosis Banding

MH tipe PB

Piebaldisme

Sindrom vogt koyanagi harada

Sindrom waardenburg
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan pada vitiligo yaitu repigmentasi dan
menstabilkan proses depigmentasi. Proses repigmentasi yang dimaksud
yaitu membentuk cadangan baru melanosit yang diharapkan akan
tumbuh dalam kulit dan menghasilkan pigmen melanin

Umum Repigmentasi

 Edukasi tentang penyakit  Repigmentasi pada anak


dan pengobatan  Repigmentasi pada dewasa
 Penggunaan sunscreen
 Kamuflase kosmetik
Repigmentasi
Anak Dewasa
 Steroid topikal  PUVA sistemik
 Imunomodulator topikal  NB – UVB
(Penghambat calcineurin)  Kortikosteroid topikal
 PUVA topikal (>10 th, lesi  Imunomodulator topikal
<20%)  Analog vitamin D
 Analog vitamin D3  Depigmentasi
 Terapi UV  Pembedahan
 Tato
Prognosis

Perkembangan lesi depigmentasi sering kali responsif pada


masa awal pengobatan. Repigmentasi spontan terjadi pada
10-20% penderita walaupun secara kosmetik hasilnya
kurang memuaskan.
Laporan Kasus
Laporan Kasus – Vitiligo
Identitas Pasien
 Nama : An. AS

 Umur : 8 bulan

 Jenis kelamin : Perempuan

 Alamat : Ciliwung 2 No 520 RT 7/7 Blimbing Malang

 Pekerjaan : -

 Agama : Islam

 Tgl pemeriksaan : 07 Juni 2018


Keluhan Utama

• Timbul bercak putih di punggung dan perut


RPS
• Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSI Aisyiyah Malang dengan
keluhan timbul bercak putih pada punggung dan perut. Ibu pasien
mengatakan, bercak putih muncul kurang lebih 1 bulan yang lalu, ukuran
tetap sejak pertama muncul, tidak mengecil maupun membesar.
• Keluhan bercak putih tidak disertai rasa gatal, nyeri maupun panas.
• Belum pernah berobat sebelumnya.
RPD
• Pasien tidak pernah mengeluh seperti ini sebelumnya
R. Alergi
• Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal
RPK
• Nenek pasien mengalami hal yang sama.
• Riwayat penyakit hipertiroid, hipotiroid, DM, HT dalam keluarga
disangkal
• R. alergi obat dan makanan dalam keluarga disangkal

R. Sosial
• ASI (+), MPASI (+), Sufor (+), mandi dengan sabun bayi (+), air
hangat (+), setiap pagi sering diajak berjemur di depan rumah

R. Tumbang
• Pertumbuhan dan perkembangan sama seperti anak yang lainnya
• Riwayat imunisasi lengkap
• Nadi : 116 x/menit
• RR : 36 x/menit
• Suhu : 36,50C
• Kesadaran : Kompos mentis
TTV • Keadaan umum : Baik
• GCS :456

• Kepala : dalam batas normal


• Leher : dalam batas normal
• Thorax : dalam batas normal
• Punggung : lihat status dermatologis
• Abdomen : lihat status dermatologis
Status
Generalis • Ekstremitas atas : dalam batas normal
• Ekstremitas bawah : dalam batas normal
• Genitalia : dalam batas normal
Dokumentasi Pasien
Problem List

• Anak perempuan, usia 8 bulan


• Macula depigmentasi dengan batas tegas dan bentuk tidak
rata et regio lumbalis posterior dextra – abdominalis
lateralis dextra
Resume
An. AS, perempuan, usia 8 bulan. Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSI
Aisyiyah Malang dengan keluhan timbul bercak putih pada perut dan punggung. Bercak
putih muncul kurang lebih 1 bulan yang lalu, secara tiba-tiba. Bercak berukuran tetap
sejak awal muncul, tidak semakin besar ataupun mengecil. Keluhan bercak putih tidak
disertai rasa gatal, nyeri maupun panas. Ibu pasien mengatakan belum pernah berobat
sebelumnya. Pasien tidak pernah mengeluh seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi
makanan dan obat-obatan disangkal.

Pada pemeriksaan fisik, status generalis didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan dermatologis di regio lumbalis posterior dextra – abdominalis lateralis
dextra terdapat makula depigmentasi, batas tegas, bentuk tidak rata (geografika).
Diagnosis
• Vitiligo

Diagnosis Banding

• Pityriasis Alba

• Pityiriasis Versikolor
Planning
Diagnosis •-

• Tacrolimus oint 0,1 % h.s


Terapi
• Vitiskin pagi-sore

• Lesi berkurang atau bertambah


Monitoring
• Keluhan pasien

• Pengobatan pada vitiligo memerlukan waktu yang cukup


lama
Edukasi • Berjemur tidak boleh sampai timbul lepuh pada kulit, cukup
sampai kulit kemerahan
• Lindungi kulit yang normal dengan tabir surya saat berjemur

PROGNOSIS • Dubia ad bonam


Pembahasan
Laporan Kasus – Vitiligo
Anak, usia 8 bulan , perempuan

Vitiligo terjadi pada usia


berapapun, tersering pada usia
kurang dari 20 tahun, dengan
dominasi pada perempuan.
Nenek pasien mengalami hal yang sama
seperti keluhan pasien

Beberapa penelitian juga menunjukkan peran penting


dari kerentanan genetik . warisan vitiligo mungkin
melibatkan gen yang terkait dengan biosintesis
melanin, respon terhadap stres oksidatif, dan
regulasii autoimunitas.
Bercak putih pada daerah punggung dan perut

Gambaran vitiligo : makula depigmentasi , batas tegas, bentuk


tidak rata. Vitiligo dapat mengenai seluruh bagian tubuh tanpa
pengecualian,Tempat predileksi vitiligo diantaranya muka, bagian
dorsum manus, axilla, nipple, umbilicus, sacrum , inguinal maupun
daerah anogenital.
Penderita diberikan terapi krem tacrolimus 0,03% setiap
malam

Tacrolimus merupakan immunomodulator topical non steroid. Tacrolimus


0,03% atau 0,1% ointment diberikan 1-2 x sehari untuk setidaknya 3 bulan,
sebaiknya sebagai terapi pilihan untuk vitiligo di kepala dan leher,
termasuk vitiligo segmental pada anak-anak, dan sebagai alternatif dari
kortikosteroid topikal untuk vitiligo di daerah tubuh dan anggota gerak.
Tacrolimus topikal efektif untuk anak dengan vitiligo.
Kesimpulan
Laporan Kasus – Vitiligo
Kesimpulan
 Vitiligo adalah kelainan pigmentasi yang didapat pada kulit dan membran mukosa, yang ditandai
dengan makula hipopigmentasi dengan batas yang tegas dengan patogenesis yang kompleks.
Pembagian vitiligo adalah vitiligo lokalisata, vitiligo generalisata, dan vitiligo universal.

 Etiopatogenesis dari vitiligo multifaktorial. Diagnosis vitiligo ditegakkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Gejala klinis yang khas pada vitiligo adalah macula depigmentasi batas tegas.

 Prinsip penatalaksanaan vitiligo adalah untuk repigmentasi dan mencegah terjadinya proses
depigmentasi berlanjut. Proses repigmentasi yang dimaksud yaitu membentuk cadangan baru
melanosit yang diharapkan akan tumbuh dalam kulit dan menghasilkan pigmen melanin. Ada banyak
pilihan terapi yang dapat memberikan hasil cukup memuaskan pada sebagian besar pasien.
Walaupun begitu, pengobatan vitiligo membutuhkan waktu.

 Prognosis vitiligo masih meragukan dan bergantung pula pada kesabaran dan kepatuhan penderita
terhadap pengobatan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wolff K, Johnson RA. 2009. Fitzpatrick’s Color Atlas And Synopsis Of ClinicalDermatology. 6th Ed. Mcgraw Hill Medical: Newyork. 335-341.
2. Wasitaatmadja SM. Anatomi Kulit.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. ed.5. Editor: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 20
09. p.3-6
3. Wasitaatmadja SM. Hemangioma. ed.5. Editor: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p.242-4
4. Soepardiman L. Vitiligo. In: Kelainan Pigmen. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Univ
ersitas Indonesia; 2010.p296.
5. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. 2008. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed. Mc Graw Hill:Ne
w York. 616-622.
6. Schallreuter KU, Salem MMAEL. Vitiligo: Was ist neu? Hautarzt 2010;61:578-85.
7. Lotti T, Hercogova J (eds.). Vitiligo: Problems and Solutions. New York: Marcel Dekker, Inc. 2004.
8. Heath, Candrice & Silverberg, N. Vitiligo. In: Teng J, et al. Therapy in Pediatric Dermatology. Springer. 2017:178-180.
9. Boissy RE, Nordlund JJ,. Vitiligo. In: 20 Common Medicine and Surgery. Vol 2, W.B. Saunders Company, 2006; 1210-16
10. Vitiligo. Available at:http://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/vitiligo/multimedia/vitiligo/img-20007404
11. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/1109642-overviewmedicine
12. Available at: http://content.nejm.org/cgi/content/full/360/2/160.
13. Plettenberg H, Assmann T, Ruzicka T. Childhood vitiligo and tacrolimus. Immunomodulating treatment for an autoimmune disease. Arch Dermatol 2
003;139:651-4
14. Kakourou T. Vitiligo in children. World J Pediatr 2009;5(4):265-8.
15. Roelandts R.Photo(chemo) therapy for vitiligo. Photodermatol Photoimmunol Photomed 2003;19:1-4.
16. Anbar TS, Westerhof W, Abdel-Rahman AT, El-Khayyat MA. Evaluation of the eff ects of NB-UVB in both segmental and non-segmental vitiligo aff
ecting diff erent body sites. Photodermatol Photoimmunol Photomed 2006;22:157-63.
17. Tonsi A.Vitiligo and Its Management Update: A Review. Pak J Med Sci 2004;20(3):242-7.
18. Forschner T, Buchholtz S, Stockfl eth E. Current state of vitiligo therapy-evidence-based analysis of the literature. J Dtsch Dermatol Ges 2007;5:467-7
5.
19. Gawkrodger DJ, Ormerod AD, Shaw L, Mauri-Sole I, Whitton ME, Watts MJ, Anstey AV, Ingham J, Young K. Vitiligo: concise evidence based guid
elines on diagnosis and management.Postgrad Med J 2010;86:466-71.
20. Gawkrodger DJ. Vitiligo: what general physicians need to know. Clinical Medicine 2009;9(5):408-9.

Anda mungkin juga menyukai