Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi persisten jenis human

papillomavirus (HPV) tertentu. HPV tipe 16 dan 18 bertanggung jawab untuk

sekitar 70% kasus kanker serviks di semua negara di seluruh dunia (Liu et al.,

2017).

Kanker serviks adalah penyebab utama mortalitas dan morbiditas, yang

terdiri dari sekitar 12% dari semua kanker pada wanita di seluruh dunia

menurut World Health Organization (WHO) (Yessi & Noor, 2014). Statistik

global tahunan WHO memperkirakan ada 528.000 kasus baru dan 266.000

kematian akibat kanker serviks pada tahun 2012, dan sekitar 85% diantaranya

terjadi di daerah yang kurang berkembang (Liu et al., 2017).

Di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat kedua dalam hal jumlah

penderita kanker wanita tetapi sebagai penyebab kematian masih menempati

peringkat pertama. Indonesia memiliki populasi 227.345.000 dan kebanyakan

wanita berusia 15 tahun ke atas beresiko terkena kanker serviks yaitu sebesar

79,14 juta (Winarti et al., 2017). Namun, prioritas program skrining di

Indonesia adalah pada wanita usia 30-50 tahun (Permenkes, 2015).

Provinsi Jawa Timur didapatkan yang melakukan deteksi dini kanker

serviks dengan pemeriksaan IVA tahun 2017 sebanyak 229.084 orang

(Infodatin Kemenkes RI, 2017).

1
2

Berdasarkan data pelaporan puskesmas kota Kediri, jumlah penderita

kanker serviks wilayah kerja Puskesmas Perawatan Ngletih kota Kediri tahun

2017 menduduki peringkat 1 dengan jumlah 4 penderita kanker serviks (kasus

baru 2 penderita dan kasus lama 2 penderita), Sedangkan data dari semua

puskesmas lain di kota Kediri tidak didapatkan kasus baru, hanya ada 1 kasus

lama di puskesmas Sukorame (Survailance Kasus PTM Khusus Ca Cervix,

Dinkes Kediri, 2017)

Data yang melakukan Tes IVA tahun 2017 di Puskesmas Kota Kediri

didapatkan sebanyak 657 orang. Berdasarkan perbandingan data tersebut,

perempuan usia 30-50 tahun di wilayah kerja puskesmas perawatan Ngletih

menduduki peringkat ke-3 terbanyak yang melakukan tes IVA, yaitu dari 2.534

orang, yang bersedia melakukan pemeriksaan IVA adalah sejumlah 40 orang

(1,6%). Data ini tidak mencapai target sasaran yaitu 814 orang pada tahun 2017

(Penilaian Kerja Puskesmas, 2017). Sedangkan untuk yang terbanyak

melakukan pemeriksaan IVA yaitu Balowerti (2,7%), Campurejo (2,1%),

Pesantren 2 (1,5%) hingga paling sedikit yaitu Kowilsel (0,6%) (Data Tes IVA

Tahun 2017 Periode Januari-Desember – Puskesmas Kota Kediri, Dinkes,

2017).

WHO merekomendasikan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai

pemeriksaan skrining pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dikarenakan

biaya yang dikeluarkan rendah dan tidak membutuhkan peralatan yang canggih

(WHO, 2014). Kanker serviks penyakit yang dapat dicegah dan diobati,

skrining lesi prakanker dapat mengurangi insidensi dan mortalitasnya. Teknik


3

skrining utama termasuk inspeksi visual menggunakan asam asetat (Desire et

al, 2016).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi rendahnya kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di

Wilayah Puskesmas Perawatan Ngletih Kediri.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan Inspeksi

Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas Perawatan Ngletih Kediri?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan

Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas Perawatan Ngletih

Kediri.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengaruh usia terhadap rendahnya kunjungan

Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas Perawatan

Ngletih Kediri.

2. Mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap rendahnya kunjungan

Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas Perawatan

Ngletih Kediri.

3. Mengetahui pengaruh paritas (jumlah kelahiran) terhadap

rendahnya kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah

Puskesmas Perawatan Ngletih Kediri.


4

4. Mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap rendahnya

kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas

Perawatan Ngletih Kediri.

5. Mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap rendahnya

kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas

Perawatan Ngletih Kediri.

6. Mengetahui pengaruh akses informasi terhadap rendahnya

kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas

Perawatan Ngletih Kediri.

7. Mengetahui pengaruh riwayat keluarga dengan kanker terhadap

rendahnya kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah

Puskesmas Perawatan Ngletih Kediri.

8. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap rendahnya

kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas

Perawatan Ngletih Kediri.

9. Mengetahui pengaruh sikap responden terhadap rendahnya

kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas

Perawatan Ngletih Kediri.

10. Mengetahui pengaruh riwayat deteksi dini ca cervix terhadap

rendahnya kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah

Puskesmas Perawatan Ngletih Kediri.


5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang

telah diberikan dan diterima dalam rangka pengembangan kemampuan

diri.

1.4.2 Bagi Dinas Kesehatan Kota Kediri

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi bagi

Dinas Kesehatan Kota Kediri tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Rendahnya Kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA).

1.4.3 Bagi Puskesmas Perawatan Ngletih Kota Kediri

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada

puskesmas tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya

Kunjungan Inspeksi Visual Asetat (IVA) di Wilayah Puskesmas

Perawatan Ngletih Kediri. Sehingga dapat menyusun upaya-upaya untuk

meningkatkan partisipasi dalam deteksi dini kanker serviks dengan

pemeriksaan IVA.

1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bagian kegiatan penelitian dalam pengembangan dan

pengaplikasian keilmuan yang dimiliki.

1.4.5 Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat

agar mempunyai gambaran tentang pentingnya pemeriksaan deteksi dini

kanker serviks.

Anda mungkin juga menyukai