Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Diagnosis komunitas adalah suatu kegiatan untuk menentukan adanya suatu

masalah dengan cara pengumpulan data di masyarakat lapangan. Menurut definisi

WHO, diagnosis komunitas adalah penjelasan secara kuantitatif dan kualitatif

mengenai kondisi kesehatan di komunitas serta faktor faktor yang mempengaruhi

kondisi kesehatannya. Diagnosis komunitas ini mengidentifikasi masalah

kemudian mengarahkan suatu intervensi perbaikan sehingga menghasilkan suatu

rencana kerja yang konkrit di masyarakat, contohnya di wilayah kerja Puskesmas.

Keterampilan melakukan diagnosis komunitas merupakan keterampilan yang harus

dikuasai oleh dokter untuk menerapkan pelayanan kedokteran secara holistik dan

komprehensif dengan pendekatan keluarga dan okupasi terhadap pasien

(Herqutanto, et al., 2014).

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (TPB) secara resmi mulai menggantikan Millenium Development

Goals (MDGs) 2000-2015 sejak tahun 2016. SDGs mencakup 17 tujuan serta 169

sasaran pembangunan. Sehingga diharapkan mampu memperbaiki ketertinggalan

pembangunan negara – negara di seluruh dunia, negara maju maupun negara

berkembang (Kemenkes, 2015).

Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya

pelayanan kesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan masyarakat

sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Upaya kesehatan mencakup upaya-

upaya pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

1
2

pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular,

penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,

pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, penanggulangan bencana dan

sebagainya (Kemenkes RI,2015).

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) didefinisikan sebagai fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan

masyarakat serta upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, demi mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI, 2014).

Pada pelaksanaan Kepaniteraan Klinik di Puskesmas Perawatan Ngletih,

dokter muda FK UMM diharapkan mampu mengetahui kegiatan promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan cara terjun langsung ke masyarakat guna

memimplementasikan ilmu klinik yang telah dimiliki dan berinteraksi dengan

masyarakat sekitar. Kegiatan diagnosis komunitas mencakup pengenalan medan,

identifikasi masalah, analisis masalah yang ada lalu mencari alternatif

pemecahannya melalui penelitian yang melibatkan masyarakat di wilayah kerja

suatu puskesmas. Dengan kegiatan ini, dokter muda diharapkan mampu memahami

permasalahan kesehatan di lingkungan kerjanya dan dapat memecahkan

permasalahan yang terjadi serta meningkatkan partisipasi dan memberdayakan

masyarakat secara aktif agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai