Anda di halaman 1dari 36

RESPONSI ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN

Kalista Wahyu Nuringhati


2015.04.2.0081
IDENTITAS PENDERITA
• Nama : An. D
• Usia : 11 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Panjang Jiwo
• Agama : Islam
• Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
• Tgl pemeriksaan : 4 Mei 2017
ANAMNESA
Keluhan Utama : Bercak putih di dagu dan leher

Keluhan Tambahan : -

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli penyakit kulit dan


kelamin RSAL dr. Ramelan Surabaya dengan keluhan timbul bercak putih
pada dagu dan leher. Bercak awalnya muncul hanya di daerah dagu
pada sekitar 1,5 bulan yang lalu berupa bercak kecil memanjang yang
tidak gatal. Pasien mengatakan bercak ini muncul mendadak tanpa
didahului luka sebelumnya, pasien juga menyangkal telah mengoles
sesuatu ke dagunya tersebut. Bercaknya makin lama makin meluas
hingga ke daerah leher. Pasien mengatakan bercaknya tersebut awalnya
berwarna putih samar namun semakin lama semakin putih dan pasien
mengaku tidak merasakan gatal maupun merasa tebal pada bercaknya
tersebut.
 
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
• Riwayat alergi makanan dan obat-obatan disangkal
• Riwayat digigit serangga disangkal
• Riwayat asthma disangkal
• Riwayat diabetes melitus disangkal
• Riwayat hipertensi disangkal
 
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Keluarga pasien tidak pernah mengalami sakit yang sama dengan
pasien
• Riwayat alergi makanan dan obat tidak diketahui
• Riwayat diabetes disangkal
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat hipertensi disangkal
 
Riwayat Psikososial :
• Pasien adalah seorang pelajar yang jarang terpapar
sinar matahari dan sedang tidak dalam kondisi stress/
tekanan emosional berat
• Pasien mandi teratur 2x sehari dengan sabun dan
menggunakan air PDAM
• Pasien menggunakan handuk sendiri
• Pasien ganti baju 2x sehari
• Pasien tidak menggunakan kosmetik (pemutih wajah)
untuk perawatan, pasien tidak pernah menggunakan
sunblock
PEMERIKSAAN FISIK
• Status Generalis
– Keadaan umum : Baik
– Kesadaran : Compos mentis
– Status gizi : Normal
– Vital Sign
Tekanan darah : Tidak diukur
Nadi : Tidak diukur
Laju Pernapasan : Tidak diukur
Suhu Axilla : Tidak diukur
– Kepala (bagian wajah): Lihat status dermatologis
– Leher : Lihat status dermatologis
– Thorax : Dalam batas normal
– Abdomen : Dalam batas normal
– Ekstremitas : Dalam batas normal
Status Dermatologis
• Regio : Facialis dan colli anterior
• Efloresensi : Tampak makula depigmentasi
berbatas tegas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lampu Wood :
Tampak fluoresensi berwarna putih dengan tepi
berbatas tegas pada regio facialis dan regio colli
anterior.
RESUME
Pasien anak laki-laki berusia 11 tahun datang ke poli penyakit kulit dan
kelamin RSAL dr. Ramelan Surabaya dengan keluhan timbul bercak putih
pada dagu dan leher. Bercak awalnya muncul hanya di daerah dagu pada
sekitar 1,5 bulan yang lalu berupa bercak kecil memanjang yang tidak
gatal. Pasien mengatakan bercak ini muncul mendadak tanpa didahului
luka sebelumnya, pasien juga menyangkal telah mengoles sesuatu ke
dagunya tersebut, Pasien tidak pernah menggunakan sunblock.
Bercaknya makin lama makin meluas hingga ke daerah leher. Pasien
mengatakan bercaknya tersebut awalnya berwarna putih samar namun
semakin lama semakin putih dan pasien mengaku tidak merasakan gatal
maupun merasa tebal pada bercaknya tersebut.

Status Dermatologis
Regio : Facialis dan colli anterior
Efloresensi : Tampak makula depigmentasi berbatas tegas
Pemeriksaan lampu Wood: Tampak fluoresensi berwarna putih
dengan tepi berbatas tegas pada regio facialis dan colli anterior
DIAGNOSA KERJA

Vitiligo

DIAGNOSA BANDING
• Pitriasis versikolor
• Pitiriasis alba
• Hipopigmentasi post-inflamasi
• Nevus depigmentosus
PENATALAKSANAAN
Planning Diagnosa
• Pemeriksaan Histopatologi

Planning Terapi
• Kortikosteroid topikal : Klobetasol propionat 0.05%
• Terapi tambahan (sunscreen/sunblock, kamuflase, tanning agent)
Jika tidak ada respon
• Fotokemoterapi : kombinasi Psoralen dan UVA (PUVA)
0.6mg/kgBB 2 jam sebelum penyinaran
Jika tidak ada respon
 • Pengobatan bedah : skin grafting atau transplantasi melanosit
Planning Edukasi
• Menjelaskan bahwa kelainan tersebut bukan
merupakan penyakit berbahaya atau menular
• Menjelaskan kepada penderita agar memakai
sunscreen/ sunblock atau menggunakan pelindung
matahari bila keluar rumah
• Menjelaskan kepada penderita bisa menggunakan
kosmetik (cover mark) untuk menyamarkan bercak

Planning Monitoring
• Memperhatikan keberhasilan dan efek samping dari
terapi
• Ada tidaknya lesi baru yang muncul di bagian tubuh lain
PROGNOSA
• Perkembangan dari penyakit vitiligo sulit
untuk diramalkan, lesi depigmentasi bisa
meluas, menetap ataupun repigmentasi.
Repigmentasi spontan terjadi pada 10-20 %,
tetapi jarang memuaskan secara kosmetik.
JAUAN PUSTAKA – VITILIGO – TINJAUAN PUSTAKA – VITILIGO – TINJAUAN PUSTAKA – VITILIGO – TIN
DEFINISI Vitiligo adalah suatu kelainan yang
didapat, yang dikarakteristikkan
dengan makula depigmentasi
berbatas tegas. Melanosit
fungsional menghilang dari kulit
yang terkena dengan mekanisme
yang masih belum diketahui
(Ortonne, 2008).
EPIDEMIOLOGI
• Semua ras dan jenis kelamin
• Awitan terbanyak sebelum umur 20 tahun
• Ada pengaruh faktor genetik. Pada penderita
vitiligo, 5% anak akan mempunyai anak
dengan vitiligo
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

HIPOTESIS AUTOIMUN DAN


ASPEK GENETIK TEORI RESPON IMUN HUMORAL
VITILIGO NEURAL

VITILIGO

MEKANISME VIRUS GANGGUAN SISTEM


IMUNITAS SELULER OKSIDAN-ANTIOKSIDAN
KLASIFIKASI

1. LOKALISATA
Vitiligo Vitiligo Vitiligo
Fokal Segmental Mukosal
KLASIFIKASI

2. GENERALISATA
Vitiligo Vitiligo Vitiligo
Akrofasial Vulgaris Mixed
KLASIFIKASI

3. UNIVERSALIS
GEJALA KLINIS

• Makula berwarna putih seperti kapur atau


seperti susu putih
• Berbatas tegas
• Kadang-kadang terlihat makula hipomelanotik
selain makula apigmentasi
• Di dalam makula vitiligo dapat ditemukan
makula dengan pigmentasi normal atau
hiperpigmentasi (repimentasi perifolikular)
• Kadang-kadang ditemukan tepi lesi yang
meninggi, eritema dan gatal (inflamatoar)
DIAGNOSIS

Evaluasi klinis
– Awitan penyakit
– Riwayat keluarga tentang timbulnya lesi dan uban
yang timbul dini
– Riwayat penyakit kelainan tiroid, alopesia areata,
diabetes mellitus, dan anemia pernisiosa
– Kemungkinan faktor pencetus, misalnya stress, emosi,
terbakar surya dan pajanan bahan kimiawi
– Riwayat inflamasi, iritasi atau ruam kulit sebelum
bercak putih
• warna putih berkilau atau putih
Pemeriksaan kebiruan yang nyata dengan tepi
Lampu wood yang berbatas tegas

• tidak ditemukan melanosit


Pemeriksaan • kadang ditemukan limfosit pada
histopatologi tepi makula

• tidak adanya tirosinase


Pemeriksaan • Kadar tirosin plasma dan kulit
biokimia normal

• kadar T4 dan TSH, antinuclear antibody,


Pemeriksaan dan darah lengkap, serum
antithyroglobulin, antibodi antithyroid
Laboratorium peroxidase
DIAGNOSA BANDING
• Pityriasis alba
• Pityriasis versicolor alba
• Leprosy
• Postinflammatory leukoderma
• Mycosis fungoides
• Chemical leukoderma
• Nevus anemicus
• Nevus depigmentosus
• Hypomelanosis of Ito
• Tuberous sclerosis
• Leukoderma yang berhubungan dengan
melanoma
• Waardenburg Syndrome
• Vogt-Koyanagi-Harada Syndrome
• Piebaldism
DIAGNOSA BANDING

Pitriasis Pitiriasis alba


versikolor
DIAGNOSA BANDING

Nevus Nevus
depigmentosus anemikus
DIAGNOSA BANDING
Sindrom Sindroma Vogt-
Koyanagi-Harada Piebaldisme
wardenburg
PENATALAKSANAAN
• Sunscreen • Excimer Laser
• Kosmetik • Depigmentasi
• Kortikosteroid Topikal • Autologous Thin Thiersch
• Immunomodulator Topikal Grafting
• Calcipotriol Topikal • Suction Blister Grafts
• Pseudocatalase • Autologous Mini-Punch Grafts
• Terapi Sistemik • Transplantation of Cultured
• Psoralen dan Terapi Ultraviolet Autologous Melanocyte
A
• Radiasi Narrowband
Ultraviolet B
KOMPLIKASI
• Distress sosial/ psikologis
• Sunburn
• Kanker kulit
• Gangguan mata : iritis, uveitis
• Gangguan pendengaran
• Efek samping pengobatan : kulit kering, gatal
PROGNOSIS
• Perkembangan penyakit vitiligo sukar untuk
diramalkan, umumnya progresif dan sulit dikontrol
dengan terapi.
• Lesi menyebar seiring berjalannya waktu, namun
pada kasus lain aktivitas penyakit berhenti utuk
waktu yang lama.
• Parameter klinis seperti durasi yang lama dari
penyakit, adanya Koebner’s phenomenon,
leukotrichia, dan keterlibatan mukosa
mengindikasikan prognosis yang buruk
PREVENSI
• Tidak ada terapi yang dapat mencegah
perkembangan vitiligo.
• Penggunaan steroid sistemik dan
pseudocatalase topical mungkin dapat
memperlambat depigmentasi pada beberapa
pasien dengan penyakit aktif.

Anda mungkin juga menyukai