Anda di halaman 1dari 34

DERMATITIS

SEBOROIK
Rafif Mohammad Irsyad - 2240312078

Preseptor: dr. Yolla Fadilla, Sp. DV


Identitas Pasien
● Nama : Tn. S
● Umur/tanggal lahir : 71 tahun/ 10 November 1951
● Jenis kelamin : Laki-laki
● Pekerjaan : Petani
● Tanggal pemeriksaan : 11 Agustus 2023
● Alamat : Paguh Duku, Kurai Taji Nan Sabaris, Padang
Pariaman
● Negeri asal : Indonesia
ANAMNESIS
Keluhan Utama:

Seorang pasien laki-laki berusia 71 tahun dikonsulkan dari bangsal


Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 11 Agustus 2023
dengan keluhan utama bercak-bercak merah disertai sisik putih
kekuningan yang dirasakan gatal dan tidak nyaman pada dahi, pipi,
dagu, dan kulit kepala sejak 3 hari yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:

• Bercak-bercak merah disertai sisik putih kekuningan timbul bersamaan


pada dahi, pipi, dagu, dan kulit kepala sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada
keluhan serupa di bagian telinga, bulu mata, punggung, dada, ketiak,
maupun selangkangan.

• Gatal dirasakan meningkat saat kulit terasa kering. Pasien sering


menggaruk wajah dan kepala ketika gatal hingga sisik putih kekuningan
rontok.

• Tidak ada kontak dengan dengan sabun pencuci wajah atau bahan
iritan lainnya untuk perawatan wajah.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang:

• Pasien dikenal dengan hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 baru


diketahui sejak 1 tahun ini namun tidak rutin kontrol dan tidak minum
obat. Pasien pernah mengonsumsi obat metformin 2x500 mg pada 1
tahun yang lalu, namun dihentikan sendiri sejak 4 bulan yang lalu
karena merasa sehat.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Pengobatan:

• Pasien belum mengobati keluhan kulit ini sebelumnya.


ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:

• Riwayat mengalami keluhan kulit seperti saat ini tidak ada.


• Riwayat TB dan mengonsumsi obat selama 6 bulan pada 20 tahun
yang lalu.
• Riwayat HIV dan penyakit Parkinson tidak ada.
• Riwayat pityriasis versicolor dan pityrosporum folikulitis sebelumnya
tidak ada.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga:

• Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan kulit seperti yang dialami
pasien.
• Riwayat atopi pada keluarga tidak ada.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Atopi:

• Riwayat rhinitis alergi tidak ada.


• Riwayat asma tidak ada.
• Riwayat alergi obat tidak ada.
• Riwayat alergi makanan tidak ada.
ANAMNESIS
Riwayat Pekerjaan, Sosial, dan Kebiasaan:

• Pasien seorang petani sawah dengan intensitas aktivitas sedang.


Pasien sehari-hari menggunakan topi ketika bekerja.
• Pasien sudah dirawat selama 7 hari di RSUP Dr. M Djamil Padang. 3
hari pertama pasien dirawat di CVCU, badan pasien dibersihkan
dengan kain, sabun, dan air saja, rambut tidak di shampo. 4 hari
belakangan pasien tidak mandi, dilap, ataupun shampo saat dirawat di
bangsal jantung.
ANAMNESIS
Riwayat Pekerjaan, Sosial, dan Kebiasaan:

• Selama dirumah sakit, pasien mengonsumsi makanan yang disajikan


oleh rumah sakit. Saat di rumah pasien suka mengonsumsi makanan
yang digoreng dan bersantan.
• Pasien dirawat diruangan ber-AC, pasien mengaku lebih dingin saat
malam hari dan kulit terasa kering.
• Pasien tidak terpapar sinar matahari langsung selama 7 hari ini.
• Pasien tidak pernah bergantian pakaian ataupun handuk dengan orang
lain.
ANAMNESIS
Riwayat Pekerjaan, Sosial, dan Kebiasaan:

• Pasien seorang perokok aktif sebanyak lebih kurang 1 bungkus per hari
sejak 50 tahun yang lalu.Pasien dirawat diruangan ber-AC, pasien
mengaku lebih dingin saat malam hari dan kulit terasa kering.
• Pasien tidak memelihara anjing, kucing, ataupun hewan ternak.
Status Generalis
• Keadaan Umum : Sakit Sedang
• Kesadaran : Komposmentis kooperatif
• TD : 140/80 mmHg
• Nadi : 70x/menit
• Frekuensi Nafas : 20x/menit
• Suhu : Afebris
• Berat badan : 65 kg
• Tinggi badan : 164 cm
• Status gizi : Overweight (IMT= 24,25)
Status Dermatologikus
Lokasi : Dahi, sela hidung, pipi,
dagu, kulit kepala
Distribusi : Terlokalisir
Bentuk : Tidak khas
Susunan : Tidak khas
Batas : Tidak tegas
Ukuran : Plakat
Efloresensi : Skuama putih kekuningan di atas makula
eritem
Diagnosis

Diagnosis Kerja Diagnosis Banding


Dermatitis Seboroik Scalp psoriasis
Tatalaksana Umum
● Menghindari faktor pemicu/pencetus misalnya :
1. Penggunaan pendingin ruangan (air conditioner) atau udara dengan
kelembapan rendah di lingkungan kerja
2. Hindari garukan yang dapat menyebabkan lesi iritasi
3. Hindari bahan yang dapat menimbulkan iritasi
4. Mengonsumsi makanan rendah lemak
5. Tetap menjaga hygiene kulit
● Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perjalanan penyakit (tujuan
pengobatan, hasil pengobatan yang diharapkan, lama terapi, cara penggunaan
obat, dan efek samping obat yang mungkin terjadi).
● Edukasi mengenai pentingnya perawatan kulit dan menghindari pengobatan
diluar yang diresepkan.
Tatalaksana Khusus
● Topikal:
Tupepe krim oles pagi dan sore setelah mandi
Mometason 0,1% krim oles pagi dan sore setelah tupepe

● Sistemik:
Cetirizine 1x10 mg
Resep Obat
Prognosis

Quo ad Vitam : bonam


Quo ad Sanationam : dubia ad bonam
Quo ad Functionam : bonam
Quo ad Kosmetikum : dubia ad bonam
DISKUSI
Definisi
Dermatitis seboroik (DS) : kelainan papuloskuamosa kronis
yang umum terjadi pada bayi dan orang dewasa, secara
khas ditemukan di daerah tubuh dengan konsentrasi folikel
sebasea yang tinggi dan kelenjar sebasea aktif termasuk
wajah, kulit kepala, telinga, batang tubuh bagian atas, dan
fleksura (inguinal, inframamari, dan aksila). 5
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi : 3–5% dari seluruh populasi dunia.1

Di Asia, prevalensinya 1%-5% pada populasi dewasa.6

Di Indonesia, prevalensi dermatitis seboroik 0,99-5,8% dari semua


kasus dermatologi pada tahun 2013-2015.7
EPIDEMIOLOGI

>>> pada pasien HIV dan pasien immunocompromised berkisar antara 30% sampai 83%.

Faktor kerentanan individu : jenis kelamin, komposisi lipid individu, status kekebalan, faktor neuropsikiatri (termasuk
penyakit parkinson dan penyakit neuropsikiatri lainnya) serta kelembapan dan panas lingkungan yang tinggi. 8

Laki-laki >> perempuan. Jerman : 4,6% laki-laki dan 1,4% wanita

• Sedikit lebih parah terjadi pada pria dibanding wanita.

Dipengaruhi musim  gejala menjadi lebih berat pada cuaca dingin dan kering, dan membaik dengan paparan sinar
matahari.1
Etiologi dan Patogenesis

Patogenesis belum sepenuhnya dapat dijelaskan, tetapi umumnya terkait dengan ragi
Malessezia, kelainan imunologi, aktivitas sebasea, dan kerentanan pasien.8

Patogenesis dermatitis seboroik dapat dibagi menjadi 5 fase, yaitu :8

 Kelenjar sebasea mensekresi lipid pada permukaan kulit


 Kolonisasi Malassezia pada area kulit yang mengandung lipid
 Malassezia mensekresi lipase, menghasilkan asam lemak bebas dan lipid peroksida yang mengaktifkan respons
inflamasi
 Sistem imun menghasilkan sitokin seperti IL-1α, IL-1ß, IL-2, IL-4, IL-8, IL-10, IL- 12, dan TNF-α, menstimulasi
keratinosit untuk diferensiasi dan proliferasi
 Kerusakan barrier kulit menyebabkan lesi eritema, pruritus, dan skuama.
Gejala Klinis
• Ketombe berupa skuama halus atau difus, tebal dan menempel
pada kulit kepala. Ketombe merupakan tanda awal manifestasi
dermatitis seboroik. Ketombe asimptomatik di kulit kepala
disebut pityriasis sika

• Lesi eksematoid berupa plak eritematosa superfisial dengan


skuama putih kekuningan berminyak terutama di kulit kepala,
lipatan nasolabialis, alis mata, area post aurikula, dahi dan
tubuh kadang kala disertai rasa gatal dan menyengat

• Bila terjadi di liang telinga lesi dapat berupa otitis eksterna.


Apabila terdapat di kelopak mata, dapat disertai dengan
blefaritis

• Pada keadaan parah dapat meluas hingga menjadi eritroderma


Diagnosis Banding
Psoriasis
Tatalaksana
Sampo yang mengandung obat anti Malassezia, misalnya: selenium sulfida, zinc
pirithione, ketokonazol, berbagai sampo yang mengandung ter dan solusio
terbinafine 1 %.

Untuk menghilangkan skuama tebal dan mengurangi jumlah sebum pada kulit dapat
dilakukan dengan mencuci wajah berulang dengan sabun lunak.

Pengobatan simtomatik dengan kortikosteroid topikal potensi sedang,


immunosupresan topikal (takrolimus dan pimekrolimus) terutama untuk daerah wajah
sebagai pengganti kortikosteroid topikal.
Tatalaksana
Pada kasus yang tidak membaik dengan terapi konvensional dapat digunakan terapi
sinar ultraviolet-B (UVB) atau pemberian itrakonazole 1 OOmg/hari per oral selama
21 hari.

Bila tidak membaik dengan semua modalitas terapi, pada dermatitis seboroik yang
luas dapat diberikan prednisolon 30 mg/hari untuk respons cepat.
Prognosis

Pada umumnya prognosis dermatitis seboroik baik. Dermatitis Seboroik merupakan


penyakit kulit yang ditandai dengan kekambuhan dan remisi. Dermatitis Seboroik sangat
dapat dikontrol tetapi sukar untuk disembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai