Anda di halaman 1dari 20

REFLEKSI KASUS

SKABIES
Disusun oleh :
Endivia Rizki Maghfiroh
102011101046
SMF. KULIT DAN KELAMIN RSD dr. Soebandi
Pembimbing :
dr. Rosmarini E.S.H,M.Sc, Sp.KK.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit ini ditemukan pertama oleh Von Hebra, bapak
dermatologi modern.
Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit
ini, antara lain :
sosial ekonomi yang rendah,
higiene yang buruk,
hubungan seks bebas,
kesalahan diagnosis, dan
perkembangan demografik serta ekologik.
Penyakit ini dapat dikelompokkan dalam kategori Penyakit
Menular Seksual.
Insidensi penyakit ini masih tinggi dan tidak dipengaruhi
faktor jenis kelamin, usia, dan ras.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit skabies memiliki beberapa sinonim. Nama lain penyakit ini adalah The
itch, gudik, budukan, gatal agogo.


2.1 Sinonim
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei var hominis dan sekretnya.


2.2. Definisi
Penyebab skabies adalah Sarcoptes scabiei var hominis, termasuk filum
Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Ackarima, dan super famili Sarcoptes. Selain
itu terdapat Sarcoptes scabie lain dari hewan yaitu dari babi dan sapi.


2.3 Etiologi
Insidensi penyakit ini masih tinggi dan tidak dipengaruhi faktor jenis kelamin,
usia, dan ras.
2.4
Epidemiolog
i
Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau
skabies tapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Gatal
yang terjadi disebabkan oleh sensitiasi terhadap sekreta dan
ekskreta tungau. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai
dermatitis dengan ditemukanya papul, vesikel, urtika, dan lain
lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, an
infeksi sekunder.
2.5
Patogenesis
2.6 Gejala Klinik
Priritus Nokturna
Artinya adalah gatal saat malam hari yang disebabkan oleh aktifitas tungAau ini
lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
Menyerang Kelompok
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok misalnya dalam satu
keluarga, dalam suatu ponsok pesantren, maupun panti jompo. Dikenal keadaan
hiposensitisasi, yang seluruh anggota keluarga terkena. Walaupun mengalami
infestasi tetapi tidak memberikan gejala. Penderita ini bersifat pembawa
(carrier).
Terdapat lesi kulit
Terdapat 2 lesi kulit pada skabies, yaitu terowongan dan Ruam. Terowongan
terutama ditemukan pada tempat tempat predileksi yang berwarna putih atau
keabu abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok., rata rata panjang 1 cm .
Pada ujung terowongan ditemukan papul atau vesikel.
Menemukan tungau
Merupakan hal yang paling diagnostik. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium
hidup tungau ini.

2.7 DIAGNOSIS
Diagnosis pasti hanya dapat ditentukan
dengan ditemukanya tungau atau
telurnya pada pemeriksaan mikroskopis
2.9 DIAGNOSIS BANDING.
Skabies disebut sebagai The great imitator, karena
bentuk klinisnya menyerupai berbagai macam
penyakit.
Diagnosis banding penyakit ini adalah sebagai
berikut :
Prurigo
Pedikulosis korporis
Dermatitis

2.10 PENATALAKSANAAN
Syarat pengobatan yang ideal adalah :
Harus efektif dalam membasmi seluruh stadium skabies
Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau
mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah

dengan kadar 4 20% dalam bentuk salap atau krim. Preparat ini tidak efektif
terhadap stadium telur, maka penggunaanya tidak boleh kurang dari 3 hari.
Kekurangan yang lain adalah berbau dan mengotori pakaian dan kadang
mengiritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2 tahun.
Sulfur
presipitatum
Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari. Obat ini
sulit untuk diperoleh, sering membuat iritasi, dan kadang gatal setelah
pemakaian.
Emulsi Benzil-
benzoas (20-
25%)
dalam krim atau lotion, sering digunakan karena mudah dipakai, dan jarang
memberikan iritasi. Obat ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan anak dibawah 6
tahun karena toksik terhadap susunan saraf pusat. Penggunaanya hanya sekali,
jika diperlukan maka diulangi seminggu kemudian.
Gama Bezena
heksa Chlorida
(Gamexanne)
1%
dalam krim atau losiojuga merupakan obat pilihan, mempunyai 2 efek yaitu
antiskabies dan antigatal, harus dijauhkan dengan mata, mulut dan uretra.
Krotamiton 10%
kurang toksik dibandingkan gameksan, efektifitasnya sama , aplikasinya hanya
sekali dan dihapus setelah 10 jam. Bila belum sembuh diulangi seminggu
kemudia. Tidak dianjurkan untuk bayi dibawah 2 bulan.
Permetrin 5%
dalam krim,
Obat dalam bentuk cair ini disukai karena tidak mengiritasi kulit yang mengalami
ekskoriasi atau eksema. Bilas setelah 24 jam.
Malation 0,5%
2.11 PROGNOSIS
BAIK


Dengan memperhatikan :
pemilihan dan cara pemakaian obat,
serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor
predisposisi (higiene)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. NH
Umur : 44 th
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jalan Untung Suropati 98 jember
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Suku : Jawa
Agama : Islam


ANAMNESIS
Keluhan Utama
Gatal di seluruh kaki dan tangan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan gatal pertama kali di kaki sejak 5 bulan yang lalu.
Kemudian pasien membiarkanya hingga saat ini. Lama lama pasien
merasakan hal yang sama pada kedua tanganya dan di selajari. Gatal
menyerang saat siang dan malam hari namun gatal dimalam hari
dirasakan lebih berat. Gatal semakin menjalar ke paha bagian dalam dan
lipatan paha kemudian ke perut pasien. Bagian yang dirasakan gatal
muncul bentol bentol dan berdarah dan mengeluarkan cairan bening.
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Seluruh keluarga yang tinggal satu rumah mengalami hal yang sama
yaitu gatal di tangan dan kaki.
Riwayat Pengobatan
Pasien menggunakan salep gatal dari dokter dan pil berwarna putih
selama gatal.
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign :
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
suhu : 36,5
o
C

Status Generalis:
Kepala
Rambut : hitam, lurus
Mata : konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik
Hidung : tidak ada sekret, tidak
ada bau, tidak ada perdarahan
Telinga : tidak ada sekret, tidak
ada bau, tidak ada perdarahan
Mulut : bibir tidak sianosis,
mukosa tidak pucat

Leher
KGB : tidak ada
pembesaran

Thorax
Cor :
Inspeksi : ictus cordis
tampak di ICS VII Linea axila S
Palpasi : ictus cordis
teraba di ICS VII Linea axila S
Perkusi : redup di ICS VI
MCL D s/d ICS VII Linea axila S
Auskultasi : S1S2
tunggal, reguler, suara tambahan (-)

Pulmo :
Inspeksi : simetris, tidak
ada retraksi
Palpasi : fremitus raba
normal
Perkusi : sonor
Auskultasi :
vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-

Abdomen
Inspeksi : flat
Auskultasi : bising
usus (+) normal
Perkusi : tympani
Palpasi : soepel, nyeri
tekan abdomen (-),
hepatosplenomegali (-),
Ekstremitas:
Akral hangat di ke empat
ekstremitas
Tidak ada oedema di ke
empat ekstremitas


R. dorso pedis : lesi multi
nodul berjumlah > 10 nodul,
disertai ulkus.
R. manus dekstra et sinistra
: lesi multi nodul berjumlah
> 10 nodul, disertai ulkus di
sela sela jari dan skuama.

DIAGNOSIS BANDING
Prurigo
Pedikulosis korporis
Dermatitis

DIAGNOSAIS KERJA
Skabies

Status Dermatologis DIAGNOSIS
FOTO KLINIS
PENATALAKSANAAN
Menjelaskan bahwa penyakit yang
diderita pasien penyakit menular
akibat sejenis kutu yang terdapat di
kulit.
Pengobatan harus segera
dilakukan serentak dengan
keluarga yang menderita dirumah.
Seluruh peralatan sehari hari
seperti baju handuk dan sprei
harus dicucii dengan air mendidih
serta harus menjemur kasur
selama 3 hari berturut turut
sebelum digunakan kembali.
Pengobatan harus sesuai anjuran
agar sembuh secara tuntas.
Kapsul cefadroksil 3 x 1
kap
Tablet Methylprednisolon
8 mg 1x2 tab pagi
setelah makan
Scabimite cream+fuladic
acid oles setiap 4 jam
Sapoviridis untuk sabun
Bedak tabur : acidum
boriqum 3% + oxyd zinci
10% + talkum venekum
100gram.


Edukasi Terapi
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai