Anda di halaman 1dari 35

CASE REPORT

SELULITIS
Pembimbing : dr. Hj. Safrina
Presenter : Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi, dr.
Program Internship Periode November 2019
Puskesmas Kuala Tungkal II
Tanjung Jabung Barat
2019
IDENTIFIKASI PASIEN

• Nama : An. Y
• Umur : 11 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Manunggal II
• Pekerjaan : Pelajar
• Status : Belum Menikah
ANAMNESIS
Autoanamnesa dan Alloanamnesa dilakukan pada hari Kamis
tanggal 28 November 2019 pk.11.28 WIB di Puskesmas II Kuala
Tungkal

• Keluhan utama:
Timbul kemerahan pada betis kiri disertai rasa panas

• Keluhan tambahan: Demam, bengkak, gatal dan nyeri pada


betis kiri
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 hari sebelumnya 1 hari SMRS HMRS
- Ibu os mengaku bahwa - Besoknya os mengaku demam - Kemerahan pada betis
os jatuh dari sepeda dan dan muncul kemerahan pada kanan semakin meluas
kakinya terkena serpihan betis kiri os, terasa panas, gatal, kearah samping, betis masih
kayu nyeri, dan agak membengkak. terasa panas, gatal dan nyeri
- Ibu os mengaku bahwa - Os dibawa berobat ke praktik - Betis membengkak
tidak dilakukan bidan terdekat dan diberikan sehingga sulit untuk
perawatan luka pada kaki obat-obatan tetapi tidak ada berjalan.
os perubahan.
PENGOBATAN YANG DI DAPAT
• Amoxicillin syr 125mg/ml
• Dexamethason 0,5mg
• CTM 4mg
• Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi (-)
Gagal jantung (-)
Kencing manis (-)

• Riwayat penyakit keluarga :


Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
disangkal
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Status gizi : Cukup

• Tanda vital
– Tekanan darah : 110/80 MmHg BB : 43 Kg
– Nadi : 88 x/menit TB : 145 cm
– RR : 22 x/menit
– Suhu : 38,2 ºc

• Thorak : Simetris, tidak ada retraksi


Jantung : Murmur (+), gallop (-)
Paru-paru : Vesikular (+), ronki (-), wheezing (-)
• Abdomen : Datar, hepar dan limpa tidak teraba, bising usus (+) normal
• KGB : Tidak ada pembesaran
STATUS DERMATOLOGIS
• Lokasi : Regio cruris sinistra

• Efloresensi
• Tampak plak eritematosa diatas
permukaan kulit, regional, tepi tidak
meninggi, batas tidak jelas, edema,
teraba hangat, nyeri tekan (+) dan
terdapat

• DD :
– Selulitis
– Erisipelas

• Pemeriksaan penunjang :
– Uji Biakan dan resistensi (tidak
dilakukan)
Tes Manipulasi
• Tes Diaskopi pada regio cruris sinistra
Hasil : bercak merah memudar pada saat
penekanan Eritema
RESUME
2 hari sebelum datang ke Puskesmas os mengeluh timbul
kemerahan pada betis kiri, demam naik turun, kadang menggigil,
dan nafsu makan menurun, 1 hari SMRS kemerahan pada betis
kiri terasa panas, gatal dan nyeri. Os datang ke Puskesmas
dengan keluhan kemerahan pada betis kiri semakin meluas
kearah samping, betis masih terasa panas, gatal dan nyeri tekan,
betis juga bengkak sehingga sulit untuk berjalan. Riwayat
hipertensi dan gagal jantung, riwayat kencing manis disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah: 110/80
mmHg, rr: 22x/menit, hr: 82x/menit, t: 38,2C
Pada tes diaskopi hasil bercak merah memudar saat ditekan.
Diagnosis Banding
• Selulitis Erisipelas
DIAGNOSIS KERJA
• Selulitis
PENATALAKSANAAN
• Non Medikamentosa
– Istirahat diatas tempat tidur (tirah baring)
– Pada Regio yang bengkak kompres dengan air biasa

• Medikamentosa
– Topikal :
• Salep Gentamisin 2 kali sehari selama 7 hari
– Sistemik :
• Antibiotik : Cefixime 2x100mg
• Anti histamin : Loratadin 1x1
• Anti piretik : Paracetamol 3x1
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad fungctionam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanam : Dubia ad bonam
Follow up
Hari/Tanggal Keluhan dan Tanda vital Pemeriksaan fisik Terapi
Kamis, 28 Demam sudah agak Inspeksi : pada Topikal :
Desember berkurang, betis kiri regio cruris sinistra Salep
2019 masih terlihat tampak makula Gentamisi
kemerahan dan terasa eritematous diatas n 2 kali
sehari
panas, selain itu permukaan kulit, selama 7
bengkak dan nyeri berukuran plakat, hari
regional, tepi tidak Sistemik :
TD : 110/80 mmHg meninggi, batas Antibiotik :
Nadi : 88x/menit tidak jelas, edema Cefixime
RR : 22x/menit 2x100m
Suhu : 37,8ºC Anti piretik
Palpasi : pada :
regio cruris sinistra Paracetam
teraba hangat dan ol
3x500mg
nyeri tekan Anti
histamin :
Loratadin
1x1
Hari/Tanggal Keluhan dan Tanda vital Pemeriksaan fisik Terapi
Senin, 02 Betis kanan masih Inspeksi : pada Topikal :
Desember kemerahan, panas regio cruris sinistra Salep
2019 berkurang jika dioles tampak makula Gentamisin
salep, nyeri masih terasa, eritematous diatas 2 kali
sehari
bengkak terasa permukaan kulit, selama 7
berkurang. berukuran plakat, hari
regional, tepi tidak Sistemik :
TD : 120/80 mmHg meninggi, batas Antibiotik :
Nadi : 80x/menit tidak jelas, edema Cefixime
RR : 24x/menit 2x100mg
Suhu : 37,1ºC Anti
Palpasi : pada piretik :
regio cruris sinistra Paracetam
teraba hangat dan ol 3x500mg
Anti
nyeri tekan histamin :
Loratadin

Kontrol ke
Puskesmas
TINJAUAN PUSTAKA
Selulitis
• DEFINISI
- Selulitis adalah peradangan supuratif yang
melibatkan jaringan subkutis yang sering
disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan
Staphylococcus aureus. 2

EPIDEMIOLOGI
♂>♀
tersering usia < 3 tahun dan usia 40-50 tahun
Ekstremitas >>
Selulitis
ETIOLOGI
Tersering:
Dewasa: S. aureus dan streptococcus beta
hemoliticus grup A.
Anak : + H.influenza type b
Imunokompeten : S. aureus dan streptococcus beta
hemoliticus grup A.
Penderita ulkus diabetikum atau ulkus dekubitus :
campuran antara kokus gram + dan gram - baik
aerob maupun anaerob.
Selulitis
• Sumber infeksi
• Mukokutan:
– Penyakit bulosa (pemphigus vulgaris, bullous pemphigoid)
– Lymphedema kronik
– Dermatofitosis (tinea pedis, tinea capitis, tinea barbae)
– Infeksi virus (herpes simplex, varicella, herpes zoster)
– Penyakit inflamasi (dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis stasis)
– Pioderma (impetigo, folikulitis, furunkulosis, karbunkel, ektima)
– ulkus (dekubitus, insufisiensi vena kronis, iskemik, neuropatik)
• Trauma: abrasi, gigitan (hewan, serangga), luka bakar, gores, tusuk
• Luka operasi
• Infeksi mukosa: orofaring, hidung, telinga tengah
• Pengguna obat-obatan suntik
• Bakteremia : sepsis, endocarditis
Selulitis
FAKTOR PREDISPOSISI
• Hygiene yang kurang
• Menurunnya daya tahan tubuh
Misalnya kekurangan gizi, anemia, penyakit
kronis, neoplasma ganas, diabetes mellitus
• Telah ada penyakit lain di kulit ; kerusakan di
epidermis, maka fungsi kulit sebagai
pelindung akan terganggu sehingga
memudahkan terjadinya infeksi.1
Selulitis
PATOGENESIS
• Bakteri patogen yang menembus lapisan
luar menimbulkan infeksi pada permukaan
kulit atau menimbulkan peradangan.
• Setelah menembus lapisan luar kulit,
infeksi akan menyebar ke jaringan-jaringan
dan menghancurkannya, hyaluronidase
memecah substansi polisakarida,
fibrinolysin mencerna barrier fibrin, dan
lecithinase menghancurkan membran sel 3
Selulitis
GEJALA KLINIS
• Biasanya didahului oleh gejala sistemik seperti
demam, menggigil, dan malaise.
• Cardinal peradangan yaitu
– rubor (eritema),
– color (hangat),
– dolor (nyeri),
– tumor (pembengkakan).
• Lesi tampak merah gelap, tidak berbatas tegas, pada
tepi lesi tidak dapat diraba atau tidak meninggi.
• Jika tidak diobati, gejala akan menjalar ke sekitar lesi
terutama kea rah proksimal
Selulitis
GEJALA KLINIS
Selulitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium sebenarnya
tidak terlalu dibutuhkan pada sebagian
besar pasien dengan selulitis.
• Darah lengkap, ditemukan leukositosis
dengan hitung jenis bergeser ke kiri
• Pemeriksaan Gram dan kultur darah
Selulitis
DIAGNOSA BANDING
• Erisipelas, deep thrombophlebitis, dermatitits statis, dermatitis
kontak, giant urticaria, insect bite (respons hipersensitifitas), erupsi
obat, eritema nodosum, eritema migran (Lyme borreliosis),
perivascular herpes zooster, acute Gout, Wells syndrome (selulitis
eosinofilik), Familial Mediterranean fever-associated cellulitis like
erythema, cutaneous anthrax, pyoderma gangrenosum, sweet
syndrome (acute febrile neutrophilic dermatosis), Kawasaki
disease, carcinoma erysipeloides.3
Selulitis
DIAGNOSA BANDING
• ERISIPELAS
Selulitis
DIAGNOSA BANDING
• ERISIPELAS
Selulitis
– PENATALAKSANAAN
• Sebagian besar dapat sembuh dengan antibiotik. Infeksi dapat
menjadi berat jika terlambat dalam memberikan pengobatan.
• Topikal : (4)
• kompres dengan solution NaCL 0,9%
• bila lesi kering dapat diberikan salep mengandung Na fusidat atau
mupirocin
• Obat pilihan adalah penicillin : (4)
• benzyl penicillin 600 – 1200 mg i.v tiap 6 jam min. 10 hari
• penicillin G kristal 1,2 juta IU i.m / i.v 6x/24 jam, 10 hari
• penicillin G prokain 0,6 – 1,2 juta IU i.m 2x/24 jam, 10 hari
• aminopenicillin :
– amoxicillin 3 x 500 mg
– ampicilin 4 x 500 mg 7 – 10 hari
– amoxicillin dengan asam klavulanat 20 mg/ kgBB/ hari, 10 hari
Selulitis
Obat alternatif : (4)
• eritromisin 4 x 250 – 500 mg (dewasa), 40
mg/kgBB/ hari (anak)
• penicillinase-resistant penicillin :
– kloksasilin 4 x 250 – 500 mg, 10 hari
– dikloksasilin 4x 250 – 500 mg, 10 hari
• klindamisin 4 x 150 – 300 mg (dewasa), 15
mg/kgBB.hari (anak)
• ciprofloxacin 2 x 500 mg, 7 hari (untuk > 13 tahun)
• cephalexin 4 x 250 – 500 mg (dewasa), 40 – 50
mg/kgBB/hari (anak)
 
Selulitis
KOMPLIKASI
• Pada anak dan orang dewasa yang
immunocompromised, penyulit pada
selulitis dapat berupa gangren,
metastasis, abses dan sepsis yang berat. 4
Selulitis
PROGNOSIS
• Prognosis cukup baik, bila semua lesi
diobati dengan tekun dan menyeluruh.
Jika infeksi terjadi secara local tanpa
bakteremia (limfogen, hematogen)
prognosis dikatakan cukup baik. Namun
jika terjadi penyebaran infeksi secara
hematogen atau limfogen biasanya terjadi
karena pengobatan yang terlambat. 3
Selulitis
DAFTAR PUSTAKA
 
• Djuanda, Adhi. 2008. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keenam cetakan kedua.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
• James, WD, Elston DM, Berger TG. 2011. Andrew’s Diseases of The Skin Clinical
Dermatology, 11th ed. Saunders Elsevier. hal. 255 – 256.
• Johnson RA Saavedra A, Weinberg AN, Swartz MN. 2008. Soft-Tissue Infections:
erisipelas, Cellulitis, Gangrenous Cellulitis, and Myonecrosis, dalam (Wolff K et al)
Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 7th ed, Vol. 2. McGraw-Hill
Companies, Inc, hal. 1722.
• Murtiatutik D, Ervianti E, Agusni I, Suyoso S. 2009. Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi
ke-2. Dep/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unair/ RSUD Dr. Soetomo. hal. 37 –
38.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai