Vesikobulosa
Oleh: May Velyn Dina
Pembimbing: dr. Fitra Hergyana, Sp.KK
Definisi
Dermatosis Vesikobulosa
Berbagai penyakit kulit yang
manifestasi kliniknya ditandai
dengan terutama adanya vesikel dan
bula
Chronic
Dermatitis bullous
Pemfigus herpetiformi disease of
s childhood
Pemfigoid Pemfigoid
Pemfigoid
bulosa gestasionis
sikatrisial
Pemfigus
Secara imunopatologik:
antibodi terhadap
Secara histologik: bula Dikelompokan menjadi
komponen desmosom
intraepidermal 4 bentuk mayor
pada permukaan
keratinosit (IgG)
Epidemiologi
Jarang terjadi dengan insidens sebesar 0,5 3,2% per 100.000 kasus per tahun
Laki laki dan perempuan memiliki angka kejadian yang sama besar
Sebagian besar
60% pasien lesi pasien mengeluh
dimulai dari stomatitis aftosa
mulut sebelum diagnosis
ditegakan
Lesi di mulut
Perjalanan jarang terjadi
penyakit ini
Erosi dengan kronik, remisi
krusta dan
dasar
Berskuama eritematosa
Lesi awal:
timbul
vesikel
dan bula
Pemfigus Eritematosa
Sindrom Senear
Usher
Bercak
Erosi eritema
dengan berbatas
krusta dan tegas dengan
tampak skuama dan
berskuama krusta pada
wajah
Pemfigus vulgaris
Imunofloresensi
Imunofloresensi langsung
Menggunakan desmoglein 1
&3
Tatalaksana
Prednisone
1,5mg/kgBB/hari 3
minggu
Kortikosteroid Pulse dose therapy
(metilprednisolon sodium
suksinat IV selama 2 3
jam untuk 5 hari
Azatriophine
2mg/kgBB/hari
Imunosupresif Siklofosfamid
1,1
2,5mg/kgBB/hari
Pemfigoid Bulosa
Lebih banyak
terjadi pada usia Jarang terjadi pada
60 tahun dengan anak anak
puncak 70 tahun
Etiologi dan Patogenesis
Terbentuknya
Antigen : PBAg1 IgG mengikat
autoantibodi IgG
atau PBAg2 antigen
terhadap antigen
Terjadi pemisahan
epidermis dengan
dermis
Gejala Klinis
Dikarakteristikan
Predileksi: area
dengan bula yang
fleksor
besar
40 gram Clobetasol
proprionate cream 0,05%
Kortikosteroid oral
Prednison 0,75 1
mg/kgBB/hari
Dermatitis Herpetiformis
Definisi
penyakit yang menahun dan residif, ruam
bersifat polimorfik terutama berupa vesikel,
tersusun berkelompok dan simetrik serta disertai
rasa sangat gatal yang biasanya lesi terdistribusi
pada area esktensor secara simetris dan
ditemukannya deposit IgA di dermis bagian atas.
Epidemiologi
Cenderung
Pada populasi
memiliki
Kaukasia 1:10.000
hipersensitivitas
kasus
pada gluten
Etiologi dan Patogenesis
Memicu pengeluaran IL-
Atopi vili yang minimal
Berhubungan dengan 4 dan sitokin
hingga sel sel epitel
gluten sensitive proinflamasi lainnya
mukosa usus halus yang
enteropathy seperti interferon
mendatar
gamma
Ditemukan adanya
Menyebabkan terjadinya
deposit IgA pada lapisan
pembentukan bula
dermis bagian atas
Gejala Klinis
Ruam berupa
eritema,
Lesi utama:
papulovesikel,
vesikel
bula, vesikel
berkelompok
Etiologi belum
diketahui. Faktor
pencetus diduga infeksi
atau antibiotik
Etiologi dan Patogenesis
Terdapat
Menyerang daerah
autoantibodi berupa
NC-16A kolagen Kerusakan jaringan
IgA pada membran
tipe XVII
basalis
Lesi berupa
Terasa sangat
papul, vesikel,
gatal
atau bula
Pemeriksaan histopatologi
HLA-B8, HLA-DR3
Tatalaksana
Sulfapiridine 150mg/hari
Pemfigus Sikatrisial
Prendison 60mg
Hasil pngobatan kurang memuaskan
Pemfigoid Gestasionis
Rasa gatal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
histopatologi