Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis Banding

Penentuan diagnosis untuk tinea korporis umumnya tidak terlalu sukar, akan
tetapi beberapa kelainan kulit lainnya dapat mericuhkan diagnosis. Beberapa
penyakit yang mirip dengan Tinea korporis antara lain psoriasis, dermatitis
seboroik, pitiriasis rosea. Kelainan kulit pada dermatitis seboroik selain dapat
menyerupai tinea corporis, biasanya juga terlihat pada tempat predileksi seperti
kulit kepala dan lipatan kulit. Tinea corporis kadang-kadang sukar dibedakan
dengan dermatitis seboroik pada sela paha. Gambaran klinis yang khas dari
dermatitis seboroika adalah skuamanya yang berminyak dan kekuningan
(Widaty&Unandar, 2013).

Psoriasis dapat dikenal dari kelainan kulit pada tempat predileksi yaitu area
ekstensor seperti lutut, siku, dan punggung. Psoriasis pada stadium penyembuhan
menunjukkan gambaran eritema pada bagian pinggir sehingga menyerupai tinea.
Perbedaannya ialah pada psoriasis terdapat tanda-tanda khas yakni skuama kasar,
transparan serta berlapis-lapis, fenomena tetes lilin, dan fenomena auspitz.
Lekukan-lekukan pada kuku dapat membantu penentuan diagnosis. Lesi-lesi pada
psoriasis biasanya lebih merah, skuama lebih banyak dan lamellar.Pada pitiriasis
rosea, distribusi kelainan kulitnya simetris dan terbatas pada tubuh dan bagian
proksimal anggota badan. Pada pitiriasis rosea terdapat herald patch yang
merupakan lesi pertama berbentuk oval berwarna merah muda. Perbedaannya pada
pitiriasis rosea gatalnya tidak begitu berat seperti pada tinea korporis, skuamanya
halus sedangkan pada tinea korporis kasar. Pemeriksaan laboratorium dapat
memastikan diagnosisnya (Widaty&Unandar, 2013).

Psoriasis vulgaris adalah penyakit kulit yang sifatnya autoimun, bersifat


kronik dan residif. Sebagian penderita mengeluh gatal ringan. Kelainan kulit yang
dijumpai berupa plak eritema berbatas tegas yang ditutupi oleh skuama tebal
berlapis-lapis dan berwarna putih mengkilat serta bagian tepi lesi lebih aktif. Lesi
bisanya terdistribusi secara simetris dan tempat predileksi dari psoriasis vulgaris
umunya pada siku, lutut, kulit kepala, daerah lumbosakral dan umbilikus. Adanya
lekukan lekukan pada kuku dapat pula menolong untuk menentukan diagnosis
(Coimbra et al, 2012)
Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit kronis dengan tempat predileksi
di area kelenjar seboroik yang aktif seperti kulit kepala, wajah, daerah nasolabial,
telinga, lipatan-lipatan kulit, presternal. Penyakit ini menyerang bayi dan orang
dewasa dan seringkali dihubungkan dengan peningkatan produksi sebum.
Gambaran klinis pada pasien ini berupa makula atau plak eritema yang disertai
skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering, basah atau berminyak. Lesi pada
dermatitis seboroik biasanya terdistribusi secara simetris (Plewig et al, 2008)
Pitiriasis rosea adalah penyakit erupsi eksantematous akut pada kulit.
Gambaran klinis pada kulit biasanya ditemukan papul/plak eritematosa berbentuk
oval dengan skuama collarette (skuama halus di pinggir). Lesi pertama (Mother
patch/Herald patch) berupa bercak yang besar, soliter, oval dan anular.Kemudian
diikuti lesi-lesi lebih kecil yang timbul 10 hari kemudian pada badan, leher dan
ekstremitas bagian proksimal (Blauvelt et al, 2008)

Coimbra S, Oliveira H, Figueiredo A. Psoriasis : Epidemiology, Clinical and


Histological Features, Triggering Factors, Assessment of Severity and
Psychosocial Aspects .Portugal: Intech Publisher; 2012.

Plewig G, Jansen T. Seborrheic Dermatitis. In Wolff K, Goldsmith LA, Gilchrest


BA, Paller AS, Leffel DJ. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. 7th ed.
New-York: McGraw-Hill; 2008. p. 219-221.

Blauvelt A. Pityriasis Rosea. In Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
Paller AS, Leffell DA. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. 7th ed.
New York: McGraw-Hill; 2008. p. 362-363.

Widaty, Sandra.,Unandar Budimulja.2010.Dermatofitosis. Jakarta: Departemen


Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.Hal:109-116.

Anda mungkin juga menyukai