Anda di halaman 1dari 8

Diagnosis Banding

Ada pendapat yang mengatakan penyakit skabies ini merupakan the greatest
imitator, karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan gatal.
Sebagai diagnosis banding ialah kontak alergi, dermatitis atopik dan pioderma.[8][9]

1. Dermatitis Atopik

Peradangan kulit berupa dermatitis kronis residif, disertai rasa gatal, dan
mengenai bagian tubuh tertentu terutama di wajah pada bayi dan bagian fleksural
ekstremitas. Dermatitis atopic secara subjektif lebih gatal daripada dermatitis lainnya.
Pada anak kulit pada lesi cenderung lebih kering, disertai hyperkeratosis,
hipermpigmentasi, erosi, ekskoriasis, krusta dan skuama. Pada fase ini pasien lebih
sensisitif terhadap allergen hirup, wol, dan bulu binatang.[13]
Pada remaja dan dewasa, tempat predileksi mirip dengan anak , dapat meluas
ditelapak tangan , bibir, leher, bagian anterior, scalp, dan putting susu. Manifestasi
Klinis bersifat kronis, berupa plak hiperpigmentasi, hyperkeratosis, likenifikasi,
ekskoriasis, dan skuama. Rasa gatal lebih hebat saat beristirahat , udara panas, dan
berkeringat.[13]

Papula, vesikel, dan erosi yang khas terlihat pada dermatitis atopik pada tanngan.[14]
Gatal pada bayi dengan dermatitis atopik.[14]

Dermatitis atopik masa kanak-kanak dengan likenifikasi fossa antecubital dan plak ekzematosa
pruritus yang parah.[14]

2. Pedikulosis Korporis
Infeksi kulit yang disebabkan oleh pediculus humanus var.corporis. biasanya
menyerang orang dewasa apalagi dengan gigienitas yang buruk. Transmisi penularan
dapat melalui pakaian atau secara langsung. Kelainan kulit yang timbul dapat
berupaa papul eritem atau disebabkan karena garukan untuk menghilangkan rasa
gatal
3. Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis kontak alergi terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi
terhadap suatu bahan penyebab/alergen. Pasien umumnya mengeluh gatal. Kelainan
kulit bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi dermatitisnya. Pada stadium akut
dimulai dengan bercak eritematosa berbatas tegas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel, atau bula. Pada dermatitis kontak alergi kronis terlihat kering
berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, berbatas tidak tegas.[10]

Dermatitis pada tangan. Ditemukan vesikel yang gatal lalu pecah disertai dengan kulit yang
kering11

Tampak kelainan kulit pada ekstremitas bawah, berupa erosi, eritema dan bula pada regio
pedis sinistra.[12]

Vesikel multipel dan bula dengan pola mengikuti pola gambar tato hena, di atas makula
eritematus dengan batas tidak jelas.
4. Pioderma

Penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus, Streptococcus, atau oleh


kedua-duanya. Pioderma terbagi atas pioderma primer dan sekunder. Pada pioderma
primer, infeksi terjadi pada kulit yang normal. Biasanya disebabkan oleh satu macam
mikroorganisme. Pada pioderma sekunder, pada kulit telah ada penyakit kulit

Gambaran klinisnya tak khas dan mengikuti penyakit yang telah ada. Penyakit kulit disertai
dengan pioderma sekunder disebut impetigenisata. Tanda impetigenisata ialah jika terdapat
pus, pustul, bula purulen, krusta berwarna kuning kehijauan, pembesaran kelenjar getah
bening regional, leukositosis, dapat pula disertau demam. [15]

Papul eritem dan pustul multipel, folikulitis. (Fitzpatrick’s Dermatology 9th Ed)5

Nodul eritem multipel tersebar diskrit, furunkulosis (Fitzpatrick’s Dermatology 9th


Ed)5
Ektima pada ekstremitas bawah (Fitzpatrick’s Dermatology 9th Ed)5

5. Prurigo

Prurigo secara umum adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gangguan kulit
berbentuk papula dan nodul (ukurannya bervarisai), berwarna kecoklatan
hingga kehitaman(hiperpigmentasi), kronis (berlangsung lebih 6 minggu)
dan bersifat kumat-kumatan(residif).

Tanda – tanda umum yang kerap dijumpai pada prurigo, antara lain:

 Dijumpai lesi berbentuk papula dan nodul, berjumlah tunggal


(Prurigo Simplex) maupun multiple (banyak).

 Penebalan dan hiperpigmentasi sehingga Prurigo berwarna kecoklatan


hingga kehitaman.

 Gatal pada saat – saat tertentu, terutama ketika penderita mengalami


ketegangan psikis.

 Lokasi tersering timbulnya Prurigo adalah anggota badan (ekstrimitas),


terutama dipermukaan bagian depan paha dan tungkai bawah hingga kaki.

 Ukuran lesi bervariasi, menebal, keras, berwarna merah kecoklatan


hinggga kehitaman. Adakalanya mengalami pengelupasan di permukaan lesi
Ekskoriasi, multiple, dan nodul hiperkeratosis dengan area hiperpigmentasi post inflamasi

Prurigo nodularis

Nodular prurigo di lengan


1. Boerdiardja SA & Handoko RP. Skabies. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Edisi 7. Menaldi SLSW, Bramono K, & Indriatmi W. Jakarta : Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2018. 15-137 p.

2. Kurniawan M, Ling MSS, Franklind. Diagnos dan Terapi Skabies. Jurnal


Cermin Dunia Kedokteran Jurnal. 2020; 47(2): 283-104
3. Menaldi, Sri Linuwih. 2016. ‘Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Hh. 147.

Anda mungkin juga menyukai