Anda di halaman 1dari 26

Refreshing

Pemeriksaan Khusus atau


Penunjang dibagian Kulit
Dosen Pembimbing :
Dr. Bowo Wahyudi, Sp. KK
Oleh :
Idham Andayana (NIDM 29.04 1166 2013)

KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT KULIT


KELAMIN RSUD KOTA BANJAR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017
PENDAHULUAN

Diagnostik

 Riwayat dermatologi
 Pemeriksaan fisik
 Diagnostik penunjang
PEMERIKSAAN KHUSUS/PENUNJANG PADA
PENYAKIT KULIT

1. Pemeriksaan
Fluoresensi
Lampu Wood

Tinea kapitis dan Kuning keemasan


Tinea versikolor

Eritrasma Coral red

Porfiria kutanea tarda Coral red

Infeksi Pseudomonas Kehijauan


Cara Pemeriksaan :
 Kulit dan rambut  dalam keadaan sealamiah mungkin.
 Obat topikal, bahan kosmetik, lemak, eksudat  dibersihkan
terlebih dahulu.
 Ruangan kedap cahaya  perbedaan warna lebih kontras.
 Jarak lampu Wood dengan lesi yang akan diperiksa ±10-
15cm.
 Lampu Wood diarahkan ke bagian lesi.
Membedakan eritema dan
2. Diaskopi
purpura.

Alat : Kaca Objek atau


spatel transparan atau
loupe

Teknik diaskopi juga digunakan untuk


memperlihatkan warna “apple jelly” pada
penyakit lupus vulgaris, sarkoidosis dan
granuloma anulare.
Miksroskop
3. Dermoskopi epiluminesens

Lensa tangan dengan builtin


lighting dan magnifikasi 10x-30x.

Alat ini sensitive untuk menilai perubahan


Perhatikan tanda-tanda warnapada
dan relief
setiapkulit
lesi
pada lesi melanositik
apakah: dibandingkan dengan lesi non-
melanositik.
• Asimetris, sisi kiri dan kanan tidak simetris.
• Border/tepi lesi, apakah tepi berbatas
tegas.
• Color, apakah perubahan warna/pigmen
merata.
• Diameter, berapa ukurannya, apakah
>6mm.
• Elevasi, apakah permukaan lesi meninggi.
4. Uji sensibilitas atau tes
fungsi saraf sensoris

Morbus Hansen atau kusta (lepra)

Perbedaan
Rasa Raba Rasa Nyeri
Suhu
5. Tes Saraf Otonom

Uji Pensil Gunawan (uji hipohidrosis)

Pensil digoreskan mulai dari bagian tengah lesi kusta menuju


kulit sehat sekitar lesi

Pensil tinta menjadi lebih tebal


pada kulit yang sehat
6. Tzank Smear
(Tzanck tes)

Teknik standar diagnostik  kelainan kulit vesiko-bulosa pada


saat ada keraguan kemungkinan infeksi oleh virus atau bukan.

Caranya : Slide dipulas dengan


mengerok dasar cairan Giemsa atau
vesikel Wright

Sel akantolisis (sel


keratinosit berinti besar)
atau multinucleated
giant cells
Dengan menerapkan
7. Uji Tempel (Patch alergi untuk sebuah patch
Test) yang kemudian diletakkan
pada kulit.
Dermatitis Kontak Alergi

Tes dilakukan :
- Pasien sudah tenang
- Bebas obat
antihistamin dan
kortikosteroid oral
dan topikal  2 mgg

Suatu reaksi disebut positif bilamana (a+b):2=2 mm


atau lebih.
8. Uji Tusuk (Prick
Test)

Mengetahui penyebab alergi terutama pada pasien urtikaria atau


pasien yang alergi terhadap berbagai allergen makanan,
tungau, debu rumah dan allergen hirup yang ada
dilingkungan hidup.

Daerah volar Lapisan superfisial


lengan kulit

Positif  rasa gatal dan eritema + indurasi yang khas.


9. Uji Aceto-White

kulit atau mukosa yang


terinfeksi virus human
papilloma (HPV)

Tampak bagian yang


Larutan berwarna putih yang
asam asetat menunjukkan infeksi HPV
5% positif.
10. Pemeriksaan
Kerokan kulit

KOH

Hifa, spora, dan


serabut
fiberglass
Uji Klinis

1. Tanda Nikolsky

Menilai adanya epidermolisis secara cepat pada pasien


dengan lesi vesikobulosa.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

Tanda Nikolsky Tanda Nikolsky


langsung tidak langsung

Pemfigus vulgaris, Staphylococcus scalded skin


syndrome (SSSS), dan Sindrom Steven-Johnson
(SSJ).
2. Fenomena Tetesan Lilin (Kaarvetsvlek phenomen)

Psoriasis
Skuama psoriasis : tebal, berlapis, kering, putih bening,
transparat serupa mika.

digores

Bagian yang bening tersebut akan


tampak lebih putih daripada
sekitarnya, tidak
transparan lagi, dan
berbentuk linier sesuai
goresan
3. Fenomena Kӧbner (Fenomena Isomorfik)
Pada kulit sehat pasien  goresan Psoriasis dan liken
dan digaruk berulang-ulang maka planus
setelah kurang lebih 3 minggu (atau
lebih), ditempat goresan/garukan
akan muncul lesi serupa dengan
lesi asal.

4. Fenomena Auspitz

Tampak titik-titik
perdarahan pada permukaan
kulit yang skuamanya terkelupas.
Permukaan kuku tidak rata dan terbentuk
5. Pitting Nails
sumur-sumur (lubang-lubang di permukaan
kuku)

7. Dermografisme Muncul garis kemerahan diikuti


urtika (edema berbentuk linier
sesuai goresan).
7. White Dermographism 8. Darrier sign (tanda Darrier)
Bila ditempat goresan Salah satu ciri yang dapat
tidak timbul urtika digunakan untuk membedakan
linier melainkan garis lesi pigmentasi di kulit dengan
putih, disebut sebagai mastositosis atau urtikaria
fenomena white pigmentosa (UP).
dermographism.
9. Fenomena button hole 10. Pull Test
Pada neurofibromitosis

Menilai kerontokan rambut


Neurofibrom (tumor saraf kulit) Caranya : menggunakan ibu jari
mempunyai kapsul atau kantong tangan dan telunjuk, sejemput
rambut dijepit dan ditarik dengan
kekuatan sedang.
Ditekan  tumor masuk
Bila rambut tercabut makan Pull
Fenomena Kancing Test positif
Pemeriksaan Penujang Lain Pada Penyakit Kelamin

Caranya : mengambil serum dari lesi kulit


dan dilihat bentuk dan pergerakkannya
1. Sifilis dengan mikroskop gelap.

3 hari berturut-turut

Test screening dan untuk menilai


VDRL hasil pengobatan
2. Gonore

1. Sediaan Langsung  gonokok negatif-gram, intraseluler dan


ekstraseluler

2. Kultur  Media transport (Media stuart, media Transgrow) dan


Media pertumbuhan (Mc.Leod chocolate agar, Media Thayer Martin,
Media Thayer Martin agar)

3. Tes definitif  tes Oksidasi (warna koloni yang semula bening 


menjadi merah muda ) dan tes fermentase.

4. Test beta laktamase  perubahan warna dari kuning menjadi merah


apabila kuman mengandung enzim-laktamase

5. Test Thomson
3. Limfogranuloma
venerium (L.G.V)

Tes Frei

Metode :
Cara melakukan tes ini sama seperti melakukan tes tuberkulin/mantoux
test, yaitu dengan menyuntikkan antigen Frei sebanyak 0,1 cc
secara intrakutan pada bagian anterior/voler lengan bawah dan
hasilnya dibaca setelah 48 jam  infiltrat berdiameter 0,5 cm atau
lebih  positif.
4. Granuloma Inguinale

Hapusan jaringan (Tissue


Tes kulit
smears)

diambil dengan biopsi Digunakan antigen


plong atau skapel dari lesi D.granulomatis yang disuntik
bagian dalam secara intradermal

Diwarnai Giemsa, Wright


Leishman atau Gram.
Pemeriksaan
Histopatologik

Biopsi dengan
Punch biopsy
skalpel
PEMERIKSAAN PENUNJANG
INFEKSI KULIT & GENITALIA

- PEMERIKSAAN MIKOLOGI
- PEMERIKSAAN KULTUR BIAKAN
MIKROORGANISME
- PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM
- PEMERIKSAAN DUH TUBUH
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai