Anda di halaman 1dari 55

Fraktur patologis


fraktur akibat lemahnya struktur tulang oleh proses
patologik. Disebut juga secondary fracture dan
spontaneous fracture
• Enkhondroma
• Osteogenesis • Osteosarkoma
Kongenital Imperfecta Neoplasma • Multiple mieloma
• Displasia fibrosa • Tumor sekunder

• Riketsia
• Osteomalasia
Infeksi • Osteomielitis Metabolik • Osteoporosis
• Paget’s Disease
Osteogenesis Imperfekta
(Brittle Bones)

 Kelainan genetik tulang yang paling sering
 Sintesis yang abnormal dan kerusakan stuktur
kolagen tipe I
 Osteoblas tidak mampu berdiferensiasi dengan baik
 Terdapat penipisan dermis, kelemahan ligamen,
peningkatan translusensi kornea, dan kerusakan
gigi.
Osteogenesis Imperfecta tipe I (MILD)


 lebih dari 50% dari semua
kasus.
 Fraktur biasanya muncul
pada usia 1-2 tahun.
 Penyembuhan cukup baik
dan tidak terlihat deformitas
 Sklera berwarna biru tua
 Ia: gigi normal
 Ib: dentinogenesis
imperfecta
Osteogenesis Imperfecta tipe II
(LETHAL)

 5-10% per kasus
 Fraktur intra-uterin
dan fraktur neonatal
 Tengkorak membesar
dan ditemukan
wormian bones
 Sklera berwarna abu-
abu
 hanya bertahan
beberapa minggu
Osteogenesis Imperfecta tipe III
(SEVERE DEFORMING)

 Tengkorak membesar
dan gambaran wormian
bones, wajah pinched-
looking
 Terlihat deformitas dan
kyphoscoliosis pada usia
6 tahun
 Kelemahan sendi
 Masalah dalam
pernafasan
 Kualitas hidup buruk
Osteogenesis Imperfecta tipe IV

 < 5% dari kasus
 Sering terjadi fraktur
pada masa anak-anak
 Sering ditemukan
deformitas
 Sklera biru pucat atau
normal
 Dentinogenesis imperfecta.
 Bertahan hingga dewasa
dengan fungsi yang
cukup baik
 Autosomal dominant
inheritance.

Osteogenesis imperfecta

 Tidak ada penanganan medis yang dapat mengobati
abnormalitas dari OI.
 Terapi konservatif
 Tindakan operatif pada fraktur patologis
Displasia Fibrosa

 Kelainan genetik daerah trabecular pada tulang
digantikan dengan sel-sel jaringan fibrosa yang
terdiri dari osteoid dan anyaman tulang.
 satu tulang (monostotik), satu ekstremitas
(monomelik) atau banyak tulang (poliostotik).
Displasia Fibrosa

 Gambaran radiologis:
Kista radiolusen pada metafisis atau pada poros
tulang. Karena lesi terdiri dari jaringan berserat dengan
bintik-bintik difus tulang imatur, pada x-ray akan
terlihat area kehitaman dengan sedikit kabur atau
berbentuk gambaran “ground-glass”
Displasia Fibrosa

 Terapi yang dilakukan tergantung pada ada
tidaknya deformitas.
 Lesi yang besar, nyeri, dan terdapat fraktur dapat
disembuhkan, namun besar kemungkinan untuk
terjadi abnormalitas kembali.
 Pada lesi yang sangat besar dapat dilakukan graf
Osteomielitis

 Infeksi pada tulang dapat terjadi melalui aliran
darah, trauma dan fiksasi interna (implant)
 Organisme yang paling umum menyebabkan
terjadinya infeksi yaitu staphylococcus aureus
 Osteomielitis primer:
 Akut
 Kronis
Osteomielitis Akut

 1-15 hari
 nyeri, demam,
pembengkakan dan
gangguan fungsi anggota
gerak.
 Pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan
LED meninggi dan
lekositosis.
 gambaran radiologik
tidak menunjukkan
kelainan.
Osteomielitis Kronis

 Nyeri minimal, anggota yang terkena merah dan
bengkak atau disertai terjadinya fistel.
 Pemeriksaan radiologk ditemukan suatu
involukrum dan sequesterasi
Penatalaksanaan
osteomielitis

 Pemberian analgetik
 splint pada bagian yang sakit.
 terapi antibiotik parenteral berspekrum luas berdosis
tinggi selama 4-6 minggu.
 drainase bedah.
Penatalaksanaan
osteomielitis

 indikasi untuk melakukan tindakan pembedahan
ialah :
 adanya gejala yang mengganggu
 kegagalan dengan pengobatan antibiotik yang adekuat
 Adanya sequesterasi
 mencurigakan adanya perubahan kearah keganasan
Enkhondroma

 Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari dalam
rongga sumsum tulang yang terdiri dari kartilago
hialain matur.
 pada dewasa muda dan tanpa keluhan sakit.
 Khondroma ditemukan pada setiap tulang dengan
kartilago
Enkhondroma

 area radiolusen yang
sangat jelas pada
perbatasan antara
metafisis dan diafisis.
 Terkadang tulang agak
sedikit melebar.
 Gambaran bercak-bercak
klasifikasi berbentuk
lingkaran menunjukkan
adanya kartilago hialin
yang matur (lesi matur).
Enkhondroma

 Enchondromatosis adalah bentuk multiple daripada
enchondroma disebut juga sebagai Ollier’s Disease.
Bila enchondromatosis disertai dengan adanya
multipel hemangioma dijaringan lunak disebut
sebagai Mafucci Syndrome.
 Kurang dari 2% pada pasien dengan lesi yang kecil
akan mengalami malignansi.
 30% pada Ollier’s disease
 100% pada pasien dengan Maffucci’s syndrome.
Enkhondroma

 Terapi pada enchondroma dapat dilakukan prosedur
operatif jika tumor terlihat membesar, atau jika
terdapat fraktur patologis
 pengambilan pada lesi, rongga lesi diisi dengan bone
graft.
Osteosarkoma

 Merupakan neoplasma yang paling sering terjadi
 Terjadi pada dekade ke 2 dari kehidupan
 Bersifat sangat ganas, cepat bermetastase melalui
aliran darah.
 Lokasi dapat terjadi pada metafisis tulang-tulang
panjang terutama pada bagian distal femur,
proksimal tibia dan proksimal humerus.
Osteosarkoma

 Gambaran radiologi khas pada osteosarkoma
 Sunbrust
 Codman’s Triangle
Osteosarkoma

 Keluhan utama pasien nyeri menetap, lebih parah
saat malam hari dan perlahan-lahan meningkat,
benjolan.
 nyeri lokal.
 teraba massadan inflamasi.
 peningkatan LED dan serum alkalin fosfatase.
Osteosarkoma

 Terapi operatif berupa amputasi.
 Amputasi dapat dilakukan melalui tulang daerah
proksimal tumor atau melalui sendi (disartikulasi)
proksimal dari tumor.
 rotatioplasty
 terapi adjuvan berupa pemberian kemoterapi atau
radioterapi.

Multiple Mieloma

 Neoplasma tulang ganas dari proliferasi sel plasma
pada bone marrow.
 Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas
osteoclast yang akan menyebabkan osteoporosis dan
munculnya lesi litik pada tulang.
 Kumpulan dari sel plasma akan membentuk tumor-
tumor kecil (plasmasitoma) pada satu tulang.
Multiple Mieloma

 meningkatkan viskositas darah dan anemia.
hiperkalsemia, kerusakan ginjal, dan kompresi pada
spinal karena kolapsnya tulang vertebra.
 usia 45-65 tahun, dengan keluhan lemah, nyeri pada
punggung, sakit pada tulang, atau fraktur patologis.
Multiple Mieloma

 Pada pemeriksaan radiologi terkadang hanya
ditemukan osteoporosis
 Lesi klasik pada multiple mieloma terlihat gambaran
punched out, berupa lesi osteolitik yang bulat
irreguler.
Multiple Mieloma

 Pada orang tua sumsum tulang masih masih didapat
tulang vertebra, pelvis dan tengkorak, dan thoraks
 anemia dan tingginya LED.
 kreatinin meningkat dan hiperkalsemia.
 Suhu badan yang meninggi, berat badan yang
menurun dan perasaan mudah lelah.
 peninggian kadar gammaglobulin.
 Urin mengandung protein spesifik yaitu protein
Bence Jones
Multiple Mieloma

 Fraktur patologis merupakan komplikasi yang
sering
 Tidak adanya pembentukan tulang reaktif penyebab
tumor ini tidak sering terdeteksi dengan bone scan.
 Diagnosis ditegakkan dengan dengan pemeriksaan
B.M.P (Bone Marrow Puncture) terlihat adanya sel-sel
plasma abnormal.
Multiple Mieloma

 Terapi yang dilakukan berupa radioterapi dan
kemoterapi, atau dilakukan transplantasi sumsum
tulang
 Pada fraktur patologis yang mengenai tulang
ekstremitas dilakukan fiksasi internal.
Tumor Tulang Sekunder

 Merupakan jenis tumor tulang ganas yang sering
didapat.
 Pada usia dewasa : karsinoma payudara, paru-paru,
lambung, ginjal, usus, prostat dan tiroid.
 pada anak-anak : neuroblastoma.
 bone survey atau bone scan.
 Keluhan penderita yang paling menonjol ialah rasa
sakit. diakibatkan oleh fraktur patologis.
Tumor Tulang Sekunder

 Pada umumnya tumor metastatik akan
mengakibatkan gambaran osteolitik
 Kadar Ca meninggi
 kadar alkalin fosfatase yang meningkat.
 Pada metastase Ca prostat, kadar asam fosfat
meninggi.
Tumor Tulang Sekunder

 Terapi bersifat paliatif
 ditujukan pada jenis karsinoma primernya
 Terapi dari segi bedah adalah terhadap fraktur
patologis yang mungkin memerlukan fiksasi secara
eksternal atau internal
Riketsia dan Osteomalasia

 mineralisasi tulang yang tidak adekuat
 Osteomalasia dalah keadaan lunaknya tulang karena
kalsifikasi osteoid yang tidak sempurna
 Pada anak-anak, kondisi tersebut juga
mempengaruhi pertumbuhan lempeng fisis dan
osifikasi sehingga menyebabkan deformitas pada
tulang endokhondral (Riketsia).
Riketsia dan
Osteomalasia

 Mineralisasi tulang yang tidak adekuat dapat
disebabkan oleh berbagai jalur metabolik dari
vitamin D.
 kurangnya asupan nutrisi
 jarang terpapar sinar matahari
 malabsorbsi intestinal
 penurunan kadar 25-hydroxylation (penyakit hepar,
antikonvulsan)
 penurunan kadar 1α-hydroxylation (penyakit ginjal,
nefrotomi).
Riketsia dan
Osteomalasia

 ketidakmampuan untuk mengkalsifikasi matrix
intesel pada lapisan dalam lempeng fisis.
 Zona proliferatif tetap aktif, namun sel-selnya tidak
berbentuk rapi.
 Zona kalsifikasi kurang termineralisasi dan
pembentukan tulang pada zona osifikasi juga
menurun.
Riketsia


Osteomalasia

 Kolapsnya vertebrae menyebabkan penurunan
tinggi badan, deformitas seperti kifosis.
 Kelainan tulang dapat sedemikian hebantnya
sehingga tulang menjadi lemah, lunak, dan akhirnya
bengkok dan menyebabkan deformitas hebat
Riketsia dan
Osteomalasia

 Pencegahan dan pengobatan dengan pemberian
vitamin D (< 100 IU perhari) dan Ultra Violet Terapi.
 Pencegahan timbulnya deformitas
 Koreksi deformitas dapat dikerjakan secara
konservatif atau jika tidak berhasil dengan operatif
Osteoporosis

 penurunan pembentuakn matriks dan peningktanan
resorpsi tulang sehingga terjadi penurunan jumlah
total tulang
 Kelainan ini 2-4 kali lebih sering pada wanita
dibanding pria.
 Pada dasarnya, osteoporosis terjadi karena tidak
seimbang proses osteoblastik dengan proses
osteoklastik.

 Osteoporosis primer
 Tipe 1: wanita pasca monopause
 Tipe 2: terjadi pada lanjut usia baik pada pria maupun
wanita.
 Osteoporosis sekunder
 disebabkan oleh penyakit-penyakit tulang erosif (misalnya
mieloma multipel, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme)
dan akibat obat-obatan yang toksik untuk tulang (misalnya
glukokortikoid).
 Osteoporosis idiopatik
 ditemukan pada: usia anak-anak, usia remaja, wanita
premenopause, pria usia pertengahan..
Osteoporosis

 Karakteristik dari osteoporosis adalah hilangnya
trabekula, penipisan korteks dan fraktur insufisiensi.
 Fraktur kompresi pada vertebra
 distorsi bikonkav pada end-plates vertebra akibat
bulging dari diskus intervertebralis yang merupakan
tipikal dari osteoporosis postmonopause berat.

Osteoporosis

 Diet
 Pemberian kalsium dosis tinggi (500-1000 mg/hari)
 Pemberian vitamin D dosis tinggi (400-500 IU/ hari)
 Pemasangan penyanggah tulang belakang (spinal
brace) untuk mengurangi nyeri punggung
 Pencegahan
 Menghindari faktor-faktor resiko osteoporosis
 Penanganan terhadap deformitas serta fraktur yang
terjadi.
Osteoporosis

 Diet
 Pemberian kalsium dosis tinggi (500-1000 mg/hari)
 Pemberian vitamin D dosis tinggi (400-500 IU/ hari)
 Pemasangan penyanggah tulang belakang (spinal
brace) untuk mengurangi nyeri punggung
 Pencegahan
 Menghindari faktor-faktor resiko osteoporosis
misalnya rokok, mengurangi konsumsi alkohol,
berhati-hati dalam aktivitas fisik
 Penanganan terhadap deformitas serta fraktur yang
terjadi.
Paget’s Disease

 penebalan dan perubahan bentuk banyak tulang
yang terjadi secara progresif lambat akibat proses
reasopsi tulang yang lebih cepat
 Kelainan ini terjadi pada usia diatas 40 tahun.

fase osteolisis fase osteosklerosis

• terjadi • pembentukan
pembentukan tulang
tulang baru, seimbang
namun tidak dengan
kuat penyerapannya

 Pada pemeriksaan radiologi tamapak tulang
mengalami osteoporosis setempat pada fase
osteolisis
 peningkatan ketebalan tulang secara tidak teratur
pada fase osteosklerosis.
 Kadar alkali fosfatase meningkat
Paget’s Disease

 Kalsitonin diberikan subkutan untuk masa tertentu
dan tak tercatat adanya efek samping yang serius.
 Perubahan keganasan terjadi pada kurang dari 1%
kasus. Secara umum prognosisnya baik, tetapi
perubahan keganasan dapat menyebabkan
prognosis menjadi jelek.
Fraktur patologis

 Usia < 20 tahun : tumor benign
 Usia > 40 tahun: osteoporosis, Paget’s disease, secondary
carsinoma
 X ray
 Lihat jenis fraktur
 Paru-paru
 Pemeriksaan darah
 Full blood count, LED, Protein electrophoresis
 Urine : blood, bence jones protein
 Biopsi :
 ORIF  biopsi
Treatment

 Prinsip penatalaksanaan :
 Reduksi, retensi, rehabilitasi
 Metode tergantung pada kndisi tulang dan etiologi
 Local benign:
 Penyembuhan cepat, penatalaksanaan sama dengan
simpel ffaktur.
Treatment

 Primary malignant tumor
 Splinting
 Penatalaksanaan definitif menegai pada jaringan
sekitar
Treatment
 Metastatic tumor
 Paling sering pada fraktur
patologis

 Ca Mammae penyebab
tersering
 Femur tempat tersering.
 Fracture long bone shaft:
 Internal fixation + accrylic,
 Intramedullary nail
Treatment

 Fracture near bone end :
 Escision and prostetic replacement (femoral neck #)
 Deteksi lesi pada tempat lain
Treatment

 Pathological compression
fracture of the spine
 Severe pain
 Stabilisasi spinal
 With spinal cord or cauda
equina compression 
spinal canal decompression

Anda mungkin juga menyukai