Anda di halaman 1dari 2

Diagnosis

Untuk diangnosis awal dapat ditegakan berdasarkan gejala klinis. Dermoskopi dapat
membedakan lesi jinak dan melanositik ganas. Jika ada kecurigaan melanoma, lakukan biopsi
eksisi.
Untuk memudahkan diagnosis melanoma secara dini digunakan ABCDE
A (Asymetry) : pada bentuk lesinya
B (Border) : iregular pada batasnya
C (Color) : iregular warnanya, bermacam-macam
D (Diameter) : diameter lesi > 6 mm
E (Elevation) : pada permukaan atau perkembangan lesinya.
(buku merah UI)
Diangnosis Banding
 Nevus spilus
 Lentigo simplex
 Nevus of ota
 Dermal melanocytosis (mongolian spot)
 Becker melanosis
 Arrector pilli (smooth muscle) hamartoma
 Epidermal nevus
 Nevus sebaceous
 Solitary mastocytoma
(Fitz Patrick edition 9)
Tatalaksana
Secara umum nevus pigmentosus tidak memerlukan pengobatan yang khusus. Indikasi untuk
penghilangan dari lesi jinak termasuk adanya gangguan kosmetik, iritasi terus menerus dan
kekhawatiran dari potensi biologisnya. Pengangkatan dan penghilangan komplit dari nevus
yang terbaik untuk nevus adalah dengan eksisi komplit (Timothy McCalmont, 2019). Indikasi
lain untuk eksisi bedah termasuk simptomatologi (yaitu pruritus kronis, nyeri, ulserasi)
Pencegahan
Paparan radiasi ultraviolet pada anak- anak berkorelasi dengan jumlah nervus pigmentosus
pada tahun-tahun berikutnya. Penggunaan tabir surya dan memberikan edukasi tentang sinar
matahari dapat mengurangi insiden nevus pigmentosus dan melanoma (Timothy McCalmont,
2019).

Prognosis
Nevus pigmentosus memiliki prognosis yang baik merupakan neoplasma jinak tanpa
potensi menjadi ganas, kecuali jika terjadi evolusi melanoma. Pasien dengan nevus
pigmentosus multipel memiliki risiko menjadi melanoma dengan risiko yang semakin
meningkat berdasarkan ukuran atau jumlah lesi.
Nevus pigmentosus kongenital dan didapat sama sama beresiko menjadi melanoma.
Namun, nevus pigmentosus kongenital lebih berisiko menjadi melanoma terlebih jika
berukuran besar (Timothy McCalmont, 2019).

Anda mungkin juga menyukai